Dimalam pertama menjadi pengantin Dian harus menelan pil pahit dia dinyatakan sudah hamil satu bulan setelah jatuh pingsan.
siapakah yang telah menghamili Dian dan apakah suaminya mau menerima keadaan Dian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26
Seminggu sejak kejadian itu Bu Novita tidak pernah bertemu Abi tanpa bilang pada pak Hermawan rencananya Bu Novita mau kesekolah Abi.
Di jalan beliau mampir beli cemilan untuk Abi setelah itu beliau meneruskan perjalanannya sampai di sekolah Bu Novita sudah keduluan seorang wanita.
Setelah diperhatikan itu bukan Shanum Bu Novita kemudian mengikuti kemana wanita itu mengajak Abi.
Bu Novita semakin bingung karena yang di laluinya adalah jalan menuju kantor pak Hermawan suaminya.
Sekarang Bu Novita bisa menyimpulkan kalau itu pasti mamanya Abi karena sudah sampai sini beliau akhirnya masuk dan ingin kenal sama mamanya Abi.
Bu Novita lansung saja masuk sampai di depan ruang sekretaris CEO beliau ketuk pintu terdengar sahutan dari dalam beliau masuk.
Setelah masuk Bu Novita lansung mematung dan wanita itu juga sama Bu Novita tidak menyangka kalau selama ini yang di ceritakan suaminya adalah Dian.
Kenapa juga suaminya bilang kalau sekretarisnya bernama Dita setelah kecanggungan itu hilang Dian dan Bu Novita pergi ke kantin untuk bicara.
"Apa dari awal kamu sudah tahu kalau ini perusahaan papanya Andra?"Tanya Bu Novita.
"maafkan saya nyonya saya tidak tahu dari awal saya tidak sengaja bertemu dengan pak Hermawan semua murni kebetulan".
Dian kemudian menceritakan awal pertemuan dengan pak Lukman sampai sekarang tanpa di tambahin atau dikurangi sama persis yang diceritakan pak Hermawan padanya.
"Lalu Abi kalau kamu kerja di rumah sama siapa?"Tanya Bu Novita.
"Abi ikut sama temannya nyonya kalau aku pulang baru aku jemput"Jelas Dian.
"Ya udah kalau begitu Abi biar pulang kerumahku saja".
"Tapi nanti Abi ngerepotin anda nyonya".
"Abi anak baik nggak akan ngerepotin orang"Kata Bu Novita"Kalau ada Abi rumah nggak akan sepi kamu jangan mikirin pulangnya Abi nanti akan diantar supir rumah".
Abi ikut sama Bu Novita banyak karyawan yang melihatnya merasa iri sama dian tapi Dian tidak mempedulikannya yang terpenting dia kerja dengan baik.
Sampai dirumah Bu Novita dan Abi lansung makan setelah itu baru mereka main di ruang tengah.
Dikamar Andra terdengar sedikit-sedikit suara anak tertawa dia kemudian cuci muka dan turun ke arah ruang tengah.
Hari ini Andra memang tidak kekantor karena baru tiba dari Inggris dini hari tadi disana Andra melihat Bu Novita dan Abi lagi asyik bermain.
Andra melangkah ke arah Abi dan Bu Novita dia lansung mengangkat Abi dan memangkunya.
"Sayang"Kata Andra sambil mencium pipi Abi.
"papa".
Bu Novita lansung terbelalak dan mematung.
"Kenapa ekspresi mama seperti itu Abi aja panggil mama nenek berarti memanggilku papa kan".
"Boleh sih asal cuma panggilannya nggak berniat beneran aja"Kata Bu Novita asal.
"Jadi beneran juga nggak apa-apa Andra siap ma"Kata Andra dengan entengnya.
"Ingat dra kamu sudah bertunangan"Kata Bu Novita agak geram dan sambil memukul lengan Andra.
"Sakit ma"Keluh Andra.
"Makanya jangan ngawur kalau ngomong".
"Kenapa nenek pukul papa?"Tanya Abi dengan muka yang imut bagi Andra.
"Iya nih nenek nggak sayang sama papa makanya pukul papa"Kata Andra dramatis dan lansung dapat pukulan lagi dari Bu Novita.
Bu Novita pergi ke dapur karena haus sedangkan Andra dan Abi tertawa lepas mendengarnya hati Bu Novita menghangat dia baru kali ini melihat tawa Andra yang lepas.
Semenjak awal di inggris sampai sekarang memang baru kali ini Andra tertawa bahagia.
Malam harinya saat Bu Novita masuk ke kamar Andra beliau ingin membahas ucapan Andra tadi saat bersama Abi.
"Kamu nggak serius mengucapkan itu kan dra?"Tanya Bu Novita kembali dengan wajah yang lebih serius.
Bukanya menjawab Andra hanya diam dalam hati memang itu yang diinginkan dulu dia mau menerima pertunangan itu karena mengira Dian bahagia dengan keluarga kecilnya tapi kenyataannya Lukman sudah lama meninggal.
Kalau tahu begitu Andra pasti sudah kembali dari dulu dan memperjuangkan cintanya sama Dian.
"Dra mama nggak mau kalau sampai kamu membatalkan pernikahanmu,sekarang sudah terlambat".
"Apa aku bisa ma?"Andra malah balik bertanya.
"Pokoknya janji sama mama kamu nggak boleh membatalkan pernikahanmu"Paksa Bu Novita.
"pernikahan kamu sama Jesika cuma kurang sebulan dra dan mulai sekarang persiapkan diri kamu"Tambah Bu Novita sambil berjalan keluar kamar.
"Ma bisakah semua di hentikan"Akhirnya kata-kata itu keluar dari mulut Andra.
"Kalau kamu masih menganggap mama,mama kamu jangan coba lakukan itu dra"Kata Bu Novita yang masih berdiri di ambang pintu kemudian benar-benar keluar dari kamar Andra.
Andra yang sedang ada dikamar hanya bisa menghela nafas panjang kenapa percintaannya serumit ini.
Andra kemudian pergi ke balkon rumah dia ingin menghirup udara segar karena dadanya terasa sesak.
Sedangkan Dian juga nggak bisa tidur tidak tahu kenapa perasaannya tiba-tiba menjadi resah apa yang akan terjadi besok.
terimakasih sudah up , ditunggu2 akhirnya nongol jg