NovelToon NovelToon
Istri Siri Uncle Victor

Istri Siri Uncle Victor

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:103.4k
Nilai: 5
Nama Author: Novi Zoviza

Sekuel (My Cantik)

Victor Valdes Dewangga,pria mapan berusia 37 tahun.Pria yang gila kerja hingga diusianya yang hampir kepala empat tak kunjung memiliki kekasih.Namun sebuah insiden membuatkannya harus menikahi gadis belia yang masih di bawah umur yaitu Yohanna Revalia Kenzani cucu bungsu dari keluarga Aditama.

Bagaimanakah kelanjutan pernikahan mereka?yuk simak kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. Memutuskan untuk pergi

Setelah percakapannya dengan Victor, sikap Anna berubah. Gadis itu menjadi pendiam dan berbicara seadanya saja pada Victor. Namun berbeda pada Ajeng, Anna begitu ramah dan juga riang.

Victor yang melihat perubahan sikap Anna bersikap seolah tidak peduli tapi di hatinya ada sesuatu yang hilang pada gadis itu. Victor menuruni tangga dan dari kejauhan ia melihat Anna sedang bercengkrama dengan Neneknya. Gadis itu benar benar humble karena dengan secepat itu bisa dekat dengan Neneknya yang biasanya tidak mudah dekat dengan orang yang baru di kenalnya.

Victor sudah terlihat rapi, ia akan meninjau lokasi untuk pembangunan Villa. Kemarin ia sudah ke sana tapi ternyata jalan menuju ke sana terdapat titik longsor sehingga ia memutuskan untuk kembali setelah membantu para warga dan tim bencana alam membersihkan kembali jalanan yang tertutup timbunan tanah.

"Victor...kamu mau kemana?,"tanya Ajeng melihat cucunya itu melintas sementara Anna pura-pura tidak melihat ke arah Victor.

"Aku mau cek lokasi dulu Nek,"jawab Victor melirik sekilas pada Anna yang terlihat diam saja.

"Kalau begitu ajak Anna!. Anna kan belum pernah ke sini dan melihat daerah sini,"ujar Ajeng. Ia ingin mendekatkan keduanya dan berharap kedua bisa dekat.

"Nek...aku kesana bukan untuk bersenang-senang. Aku mau cek lokasi pembangunan Villa dan setelah itu aku akan kembali lagi," jawab Victor.

"Nek... jangan memaksa Uncle Victor. Uncle Victor benar Nek. Dia mau cek lokasi,"ujar Anna ikut menimpali.

Ajeng hanya bisa diam saja karena kedua-duanya sama sama menolak. Gagal rencananya untuk membuat keduanya makin dekat. Dan Victor sepertinya tidak memikirkan apa yang dikatakan kemarin sore.

Victor akhirnya pamit meninggalkan Anna dan Ajeng di rumah. Pria itu langsung memasuki mobilnya dan menjalankan mobilnya meninggalkan kediaman Neneknya.

Sementara itu Anna meminta izin pada Ajeng untuk pergi ke kamar karena Ella menghubunginya. Gadis itu melangkah dengan begitu pelan menaiki tangga menuju kamar Victor yang juga menjadi kamarnya selama disini.

Setelah selesai berbicara panjang lebar dengan Ella, Anna memandangi seluruh ruangan kamar. Di dinding kamar terdapat foto seorang wanita paruh baya yang Anna yakini adalah gitu ibu mertuanya karena wajah wanita yang ada di gitu sedikit mirip dengan Victor. Anna bangkit dari duduknya lalu melangkah menuju foto itu dan menyentuhnya. Dan tiba-tiba saja dingin itu terbuka dan menampakkan sebuah ruangan yang tidak terlalu besar.

Anna dengan perlahan memasuki ruangan itu dan mencari saklar lampunya. Saat lampu ruangan itu menyala Anna di kejutkan dengan begitu banyaknya foto sepasang anak laki-laki dan perempuan disana. Anna mengambil sebuah figura foto yang terdapat di atas meja. Gadis itu menelan salivanya saat menyadari siapa anak laki-laki yang memeluk anak perempuan yang ada di foto itu. Anak laki-laki itu adalah Victor dan terlihat di foto itu Victor menatap anak perempuan itu dengan tatapan yang tidak biasa. Anna bisa melihat Victor menatap anak perempuan itu dengan tatapan yang sangat sulit Anna artikan. Tapi yang jelasnya Victor tidak pernah menatapnya seperti ini.

Anna meletakkan kembali figura itu di tempat semula. Dan mata gadis itu tertuju pada sebuah buku kecil yang juga ada diatas meja. Anna meraih buku itu dan membuka lalu membacanya. Tangan gadis itu bergetar saat membaca tulisan diakhir halaman buku itu. Mata gadis itu berkaca-kaca lalu kembali meletakkan buku itu diatas meja. Kini ia tau kenapa Victor tidak bisa mencintainya. Gadis itu keluar dari ruangan itu lalu mengemasi kopernya. Ia akan meminta sopir Nenek Ajeng untuk mengantarkannya ke stasiun.

Tidak ada lagi alasannya bertahan di sisi Victor karena hati pria itu sudah mati bersama gadis yang dicintainya. Anna menyeret kopernya menuruni anak tangga. Ia akan berpamitan pada Nenek Ajeng sebelum kembali ke kota.

"Loh Anna...kamu mau kemana?,"tanya Ajeng.

"Nek...Anna mau menyusul Uncle Victor,"bohong Anna. Ia tidak mungkin berkata jujur pada Ajeng karena ia tahu Ajeng tidak akan mengizinkannya pulang sendirian.

"Oh... kalau begitu minta antar sama sopir Nenek saja,"ucap Ajeng. Ia senang jika Anna mau menyusul cucunya itu dan berharap keduanya bisa dekat.

"Iya Nek...,"jawab Anna menyembunyikan kesedihannya. Gadis itu menarik kopernya keluar dari rumah.

"Loh kenapa kamu membawa koper?,"tanya Ajeng yang sedikit curiga pada Anna. Kenapa juga gadis ini membawa koper jika menyusul cucunya.

"Anna dan Uncle berencana menginap Nek,"jawab Anna.

"Oalah... menginap toh. Ya sudah kamu hati-hati ya,"ucap Ajeng saat Anna akan memasuki mobil.Ia juga meminta sopirnya untuk menyetir dengan hati-hati.

Anna tersenyum tipis pada Ajeng yang melambaikan tangannya padanya. Ia berharap suatu hari nanti bisa bertemu kembali dengan Ajeng. Anna benar benar merasa nyaman bersama Ajeng, Nenek Victor itu memiliki sifat yang sama dengan Omanya.

Mobil yang ditumpangi Anna meninggalkan halaman rumah kediaman Ajeng. Anna tengah berpikir bagaimana caranya untuk bisa ke stasiun. Ia tidak mungkin meminta sopir Nenek Ajeng mengantarkannya karena pasti nantinya akan melapor pada Nenek Ajeng kemana dia mengantarkannya.

"Mang...bisa antarkan saya ke stasiun tidak?. Ini tiba-tiba saja keluarga saya menghubungi saya dan meminta saya untuk pulang,"ujar Anna berharap sang sopir mau mengantarkannya.

"Tapi Non... Nyonya--

"Saya sudah menghubungi Nenek dan juga Uncle Victor dan mereka mengizinkannya,"jawab Anna. Ia sangat berharap sopir Nenek Ajeng mempercayai ucapannya.

"Baiklah kalau begitu Non. Tapi benarkan jika Non sudah meminta izin pada Nyonya dan Tuan muda Victor?,"tanya sopir yang bernama Mang Udin itu.

"Sudah Mang. Mamang tenang saja,"jawab Anna tersenyum senang karena Mang Udin mau mengantarnya.

Sesampainya ke stasiun Anna di bantu Mang Udin membeli tiket kereta. Dan setelah itu gadis itu pamit pada Mang Udin setelah memberi pria paruh baya itu sejumlah uang karena sudah membantunya. Anna memasuki kereta karena setengah jam lagi kereta akan berangkat. Ini adalah pertama kalinya ia menaiki transportasi umum dan itu sendirian. Ia berharap perjalanannya lancar dan baik baik saja.

****

Victor baru saja kembali bersamaan dengan mobil yang dikendarai Mang Udin juga sampai. Victor mamasuki rumah setelah mengangguk pelan pada Mang Udin yang keluar dari mobil. Pria itu langsung menunju ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang terasa begitu lengket.

Saat Victor memasuki kamarnya pria itu terpaku saat melihat ruang rahasianya selama ini terbuka. Pria itu segara memasuki ruangan itu dan tidak ada orang disana namun pandangan Victor berhenti pada buku catatannya yang terlihat terbuka. Pria itu terkejut bukan main ada yang membaca buku catatannya. Pria itu yakin Anna adalah pelakunya lalu dimana gadis itu saat ini. Anna sudah tau rahasianya dan ia tidak melihat keberadaan gadis itu di kamar ini.

Victor mengumpat pelan keluar dari ruangan itu, seharusnya tadi ia membawa Anna bersamanya. Victor memeriksa kamar mandi dan ternyata kosong, pria itu melangkah menuju balkon dan juga kosong.

Victor memutuskan keluar kamar mencari keberadaan gadis itu. Ia yakin gadis itu pasti sedang menyendiri. Pria itu menuruni tangga dengan langkah tergesa-gesa.

"Victor... katanya kamu dan Anna akan menginap di sana?. Kenapa sudah kembali?. Apakah ada yang ketinggalan?,"tanya Ajeng yang terkejut melihat sang cucu tiba-tiba sudah ada di rumah.

Victor mengerutkan keningnya tidak mengerti dengan maksud ucapan Neneknya. "Maksud Nenek apa?. Siapa yang menginap?,"tanya Victor yang terlihat bingung.

"Oh ya aku mau tanya sama Nenek. Nenek melihat Anna tidak?,"tanya Victor.

"Itu yang Nenek mau bilang sama kamu. Tadi Anna pamit sama Nenek mau nyusul kamu dan akan menginap disana. Dan Nenek minta Mang Udin untuk mengantarkannya,"jawab Ajeng.

"Apa?"

...****************...

1
Aras Diana
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Ayu Septiani
kenzo sama dengan arsen selalu mengedepankan emosinya
Nayi Siti
duh , gda yg mau jelasin kah, kan jadi salah paham trus
Nrl asa
mantap..
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
udah bab 47

kpan Mereka bahagia
Reni Anjarwani
doubel up thor
Aras Diana
lnjut rhor
Angie Evanz
tak tahu apa level mafia spt kenzo.....bisa2 nya kecolongan soal ank perempuan sndri...
Aras Diana
lanjut thor
Gabutz
lanjuttt
Gyustin Gyus
semoga itu viktor ya
Alan Alan
mudahan² aj peria yg bertopeng itu fiktor....
Aras Diana
lanjut thor upnya
Sofiah Santika
bikin penasaran aja up lagi sih
Nayi Siti
Victor yg nolong tu
Indah
huuu,, di gantung truss😌
Juna Kamis Sae
kayanya om Victor itu😼
Gabutz
lanjutttt
Reni Anjarwani
lanjut doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!