Seorang murid mesti mematuhi apa kata gurunya. meskipun itu sulit. yah mengambil senjata ampuh memang bukan perkara mudah. bakalan ada halangan dan rintangan. baik di perjalanan maupun menghadapi musuh. namun semua di perlukan untuk melakukan perjalanan ke barat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 3112, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjalanan ke barat 6
Mereka masuk ke rumah makan. Rumah yang penuh makanan. Makanya di sebut ruah makan.
Dimana sudah banyak orang-orang dari Tong-ya-nong. Memang banyak orang-orang dari luar daerah itu yang pada berdatangan. Terutama dari seberang lautan. Ada yang dari Kan-toli, Po-li, Dwa-patan, juga dari Lan-wu-li. Kota-kota dan negeri itu juga sangat Makmur. Maklum kondisi di mana-mana Tengah membaik. Tak banyak perang, maka membuat semua pada bisa beraktifitas dengan damai. Para perusuh pada menghargai kekuatan pasukan negerinya. Sehingga kondisi keamanan menyeluruh di segenap negeri. Yang berimbas pada kondisi masyarakatnya yang mulai suka pada pekerjaannya. Di mana pekerjaan itu membuat badan segar. Dengan pemikiran kalau tidak kerja maka tidak akan makan. Maka di usahakan mencari pekerjaan yang ada supaya bisa makan. Sebenarnya ungkapan itu adalah satu istilah untuk bisa memperoleh rejeki hari itu. Sebab bila tidak di cari, maka makanan juga tak akan datang dengan sendirinya. Dengan memandang pada satu petani, maka kalau satu hari tidak ke ladang, maka umbi dan yang lainnya hanya akan tertimbun tanah. Dan bila di biarkan akan menua. Jadi keras seperti kayu. Makanya di sebut ubi kayu. Karena keras seperti kayu.. namun menjadi empuk setelah di oleh sedemikian rupa menjadi bahan makanan yang nikmat di rasakan secara meresap itu. Tapi kalau di ambil, maka menjadi makanan hari itu. Walau perlu mengolahnya menjadi makanan kesukaan seperti yang sangat di butuhkan itu. Karena dari bentuk sederhana tadi menjadi jenis yang bermacam-macam. Bisa ada getuk, cemped, lanting, hingga awug-awug. Yang menjadikan selain enak juga sangat berselera. Terutama bagi orang yang tidak menyukai satu bentuk saja. Namun dari banyak bentuk walau itu dari satu makanan saja. Juga seperti ketan. Yang bisa menjadi banyak bentuk. Ada yang ketan, ketan campur tempe. Ketan yang jadi tape, dengan rasa masam namun empuk, juga ketan yang jadi kerak dengan telor yang nikmat. Semua juga dari satu bentuk benda saja. Yang bentuk nya seperti itu. Namun bisa menjadi banyak varian bentuk yang membuat selera semakin banyak dan beraneka sehingga untuk menikmati nya juga tidak bosan.
Mereka pada ingin pergi ke Pai-hua-yuan. Dimana banyak benda-benda kuno yang terpendam di bumi tersebut. Makanya mereka pada berebut untuk mendapat salah satunya.
Benda-benda itu di buru untuk sekedar mendapat kekuatan inti yang terkandung di dalamnya. Juga bebatuan alam yang bagus dan berwarna. Sehingga menjadi satu aksesoris yang sangat bagus. Serta di bentuk menjadi alat-alat yang indah. Di sinilah menjadikan satu perhiasan alam yang indah dan kuat. Yang bukan saja hanya sebagai cincin, tapi ada juga yang di buat menjadi kalung beserta bandul dengan batu yang berkilau. Sehingga harganya juga naik. Dan di buru para kolektor.
Namun yang membuat mereka tertarik adalah karena banyak peralatan kuno yang di temukan. Sehingga meyakini bila benda itu sangat bertuah. Dan bila mempunyai nya akan memiliki rejeki serta kekuatan dahsyat akibat benda tersebut sangat di buru. Dan kekuatan kuno itu membuat saling bertahan dalam memilikinya.
Tak terkecuali dari Tong-ya-nong itu. Mereka lagi istirahat. Lagi ingin mencari senjata ampuh. Seperti yang di bawa oleh guru Moli-hua. Yakni tiga pusaka. Senjata Naga Perak. Kitab Sutra Kencana. Dan Payung Selembut Kabut.