GADIS DINGIN MILIK TUAN MAFIA

Dengan langkah tergesa alexa keluar dari kamar ayu, tak di perdulikan lagi rasa sakit yang mendera tubuh nya, belum lagi luka nya yang masih mengeluarkan darah segar, kaki nya yang sedikit terkilir pun tak di hiraukan nya lagi, yang yang ada di piran alexa saat ini adalah keluar hidup hidup dari sini.

Ayu dan gavin hanya memandangi kepergian nya dengan raut datar dan juga dingin, tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka atas kepergian alexa.

"Seperti nya kau ada rencana lain?" ucap gavin

"Ya kau benar, ada alasan aku membiarkan nya pergi dari sini, karena kedatangan nya ke sini tidak sepenuh nya murni atas kemauan nya, ada orang di balik rencananya." ujar ayu datar

"Apa kau tahu siapa itu?" tanya gavin lagi

"Semua yang menyangkut dengan masalah ku aku tahu semua nya, bahkan rencana mereka pun aku tahu." ucap ayu tersenyum devil, gavin mengulas senyum tipis mendengar ucapan ayu, dia semakin mendambakan seorang ayu menjadi seorang istri nya kelak, tetapi mungkin itu agak sulit ya guys mengingat sifat ayu yang dingin dan juga datar itu.

"Seperti nya aku semakin mengagumimu." uajr gavin jujur, namun ayu hanya memutar mata nya malas mendengar hal itu.

Ayu segera memanggil maid yang masih berada di villa untuk membereskan kamar nya yang sedikit agak berantakan itu melalui intercom yang berada di kamar itu, sedangkan gavin hanya diam saja melihat semua kegiatan ayu itu, dia tahu jika ayu sangat malas untuk membahas masalah yang tidak penting menurut ayu.

Tok

Tok

Tok

"Permisi nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya maid yang kini berada di depan pintu kamar nya, dia sedikit terkejut dengan kondisi kamar ayu yang terlihat kaca pecah berserakan di mana mana, mau bertanya kenapa pun dia takut pada sosok ayu

"Bereskan kamarku." ucap ayu datar, maid itu pun langsung bergerak mengambil peralatan kebersihan untuk melakukan tugas nya.

Ayu keluar dari kamar nya sambil membawa kedua barang tersayang nya, ipad dan juga laptop nya. Dia berjalan menuju ke taman samping villa itu, di taman itu suasana nya tampak sunyi dan juga tenang, hanya ada suara hewan malam saja.

Gavin menyusul dirinya dan duduk di samping ayu dengan santai nya, ayu hanya diam saja, mata nya saat ini tengah fokus menatap kelayar laptop nya sedangkan gavin sibuk dengan ipad nya. Kedua nya tampak sibuk dengan kegiatan masing masing saat ini.

Deik demi detik menit demi menit mereka lalui dengan pekerjaan mereka, tak ada satu pun yang mengeluarkan suara, mereka mengerti akan tugas tugas masing masing nya.

"Done." ucap ayu setelah cukup lama terdiam, dia menampilkan senyum smirk nya, gavin langsung melihat ke arah ayu, dia sebenarnya cukup penasaran dengan apa yang dikerjakan ayu, tetapi dia memilih diam karena takut mengganggu ayu.

Ayu menoleh ke arah gavin dengan menampilkan senyum nya itu, ayu memberi kode gavin untuk melihat ke arah layar laptop nya, dengan cepat gavin langsung melihat ke arah layar itu.

"What? Apa kamu sudah gila ayu, kau melakukan semua nya hanya dengan menggunakan laptop mu?" tanya gavin terkejut dengan apa yang dia lihat, gavin lupa jika ayu juga seorang hacker.

"Ya, apa kau lupa siapa aku gavin? Seperti nya kau sudah cukup tua sehingga kau mudah sekali lupa." cibir ayu pada gavin

"Ya aku hanya tidak menyangka saja jika kau sehebat ini menghancurkan orang itu dari jarak yang lumayan jauh. Dengan alat yang seada nya pula," ucap gavin sambil mengusap tengkuk nya

Dia cukup terkejut jika kemampuan hacker ayu sudah berada di atas nya, dia saja yang di kagumi oleh semua ketua mafia belum sejauh itu kemampuan nya, mungkin gavin hanya belum mencoba nya saja ya guys.

Kira kira apa ya yang sudah ayu lakukan untuk seseorang itu? Dan siapa seseorang itu ya? yuk simak terus cerita nya di bab selanjut nya