NovelToon NovelToon
As You Wish

As You Wish

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Unik Muaaa

"Lo gak seistemewah itu."
"Kalau begitu jangan ikut campur urusan gue!."

^-^

Karelio Nathanael
Mantan terberengsek sekaligus mantan terindah bagi Desya.
Mereka sudah berstatus mantan, tetapi tetap saja cowok itu berkeliaran di sekitar Desya seakan Desya adalah pusat hidupnya.

Adesya Sakura Atmaja
Julukan Queen Bee juga sesuai dengan arti nama Adesya 'anak perempuan raja', Bukan hanya dari keluarga old money, Desya juga cantik dan mempunyai otak yang diatas rata-rata sehingga dia selalu dieluh-eluhkan.

Desya mempunyai saudara kembar yang supportif dan menjadi garda terdepan untuknya.

Elio merasa Desya, perempuan yang terlalu sempurna untuk Elio yang bukan siapa-siapa.
________
Dan cerita ini tentang Desya dan orang-orang yang memiliki peran penting dihidupnya. Bahkan sosok Elio yang hanya mantan, susah untuk dihilangkan dari ingatan karena susah untuk di enyahkan.

"As you wish, terserah kamu mau apa!."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Unik Muaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sampai Kapan ....

Elio melangkah lebar memasuki rumah keluarga Baskara dengan mimik wajah tak terbaca.

Sebenarnya setelah pulang sekolah dia akan berkumpul dengan Rigel, Haikal, Aksa dan Taya di caffe dekat sekolah. Tetapi membatalkannya setelah menerima telepon Bi Ina yang mengatakan siapa yang membawa toples milik Desya.

"Sebenarnya Bibi gak mau kasih tau Den Elio, kata Bu Savira juga begitu, takutnya Aden bertengkar lagi. Toples Aden dibawa Den Kevano kesekolah tadi, Bu Savira sama Iyem yang lihat. Ini Den Kevano baru pulang. tapi Bi Ina liat-liat, toples milik Den Elio gak dibawa pulang sama Den Kevano, Bibi yang mau tanya sama Den Kevano takut. Kan Den Kevano akhir-akhir ini sering marah."

Seakan tidak mengenak kata nanti, Elio langsung melesat pulang tampa mengatakan apapun pada Taya dan yang lainnya.

Langkah Elio terhenti tidak jauh dari anak tangga saat melihat Kevano mulai menuruni tangga dengan wajah terlihat jelas penuh dengan kebahagiaan.

"Barang gue mana?" Tanya Elio datar tampa emosi sedikitpun.

Senyum Kevano semakin lebar, dengan sebelah alis terangkat. "Barang apa?" Kevano malah balik bertanya dengan santainya seakan tidak mengerti apa yang sedang Elio tanyakan.

"Toples dengan tutup bunga" jawab Elio, masih menahan diri untuk tetap tenang.

"Oh ..." Kevano mengangguk-anggukkan kepala, berjalan semakin mendekati Elio dan tersenyum sarkasme. "Gue kasih ke Desya"

Sebelah alis Elio terangkat, rahangnya mengetat, emosi Elio mulai terpancing.

"Kenapa?, lo marah karena kalah start dari gue?, gak terima?."

Dari kata-kata yang Kevano katakan, jelas jika dia sedang memprovokasi Elio, sehingga Elio memejamkan mata sejenak mencoba menahan amarah.

"Lagi pula gue lagi pendekatan ama Desya, apa salahnya bantu gue?. Sekarang giliran gue, jadi lo jangan ganggu!" Tekan Kevano penuh peringatan didalamnya.

"Dia bukan barang" desis Elio, "gak ada giliran-giliran. Dan lo sampai sekarang belum jadian ama dia, jadi siapapun berhak deketin Adesya, sesuai dengan kesepakatan yang lo tentukan sendiri!."

"Itu sebelum terungkapnya siapa lo!" Kevano meninggikan nada bicaranya, "gue ogah harus ngalah sama orang yang gak jelas asal usulnya macam lo!!."

"Reiki Kevano!!!"

Itu bukan teriakan penuh amarah dari Elio, tetapi teriakan wanita paruh baya yang berjalan cepat kearah mereka berdua, Mama Kevano.

Wajah wanita yang biasanya berwajah hangat dan penuh kasih sayang itu memerah menunjukkan amarah dan rasa kecewanya pada Kevano. Dibelakang Mama Kevano ada Savira yang menatap Elio sendu, beliau berjalan perlahan menghampiri Elio dan menyentuh lengan Elio.

"Sudah Mama dan Papa katakan!, jangan pernah membicarakan hal itu lagi!. Meski Elio bukan saudara kembar atau kandungmu, tapi kalian saudara sesusu!. Jangan setiap kali kalian bertengkar, kamu selalu membahas hal itu, sampai kapan?, memangnya ..."

"Sampai kapanpun!!!" Potong Kevano berang.

Bukan hanya sang Mama yang terdiam karena nada suara Kevano yang meninggi, tetapi Elio juga tertegun mendengarnya.

Semarah apapun Kevano, jika sang Mama ikut campur, amarah pria itu pasti perlahan bisa dikontrol. Tetapi kali ini, Kevano sedikit menaikkan nada suaranya, apa karena tidak ada Papa disekitar mereka?.

"Sampai kapan pun Ma" ulang Kevano, kali ini suara Kevano melirih. "Selama ini aku hanya diam dan terima jika kalian selalu membanggakan Elio dari pada aku, karena aku percaya dia kembaranku. Tapi setelah tahu dia bukan siapa-siap, aku ..."

Bugh ....

Bugh ...

Kevano memukul dadanya beberapa kali, dengan mata memerah menatap lekat pada sang Mama.

"Aku ... Aku tidak terima selama ini dia yang selalu kalian banggakan, dibandingkan aku anak kandung kalian" suara Elio kali ini terdengar serak.

"Mama sama Papa tidak pernah membedakan kalian, kalian ..."

"Ya!, kalian selalu membanggakan Elio dsri pada aku, kalian selalu membedakan aku, menomer duakan aku. Mama tidak tau, karena disini aku yang ngerasain" potong Kevano sembari kembali memukul-mukul dadanya, "aku yang tersiksa disini."

Semua terdiam ini kali pertama Elio dan Kevano bertengkar dengan Kevano yang mengeluarkan pemikirannya dengan tatapan sendu pada sang Mama.

Diluar, Kevano dan Elio tidak pernah bertengkar, terlebih karena tekanan sang Papa yang selalu menekankan jangn pernah mengungkit masalah ini, terutama mereka menjaga nama baik keluarga Baskara.

"Bagaimana kalau kamu membantu Ibu, agar Ibu bisa membawa anak kandung ibu ini keluar dari keluarga Baskara."

"Ibu Savira!."

Savira tersenyum simpul pada Mama, "sejak awal saya mengetahui dimana anak saya, saya sudah meminta pada Pak Baskara untuk menyerahkan Elio pada saya, tetapi anda dan Pak Baskara melarangnya." Terdengar lembut namun tatapan matanya penuh kesungguhan, "sudah cukup saya mendengar pertengkaran dengan pembahasan seperti ini. Sekarang ini bukan hanya perasaan Ibu dan suami yang terlibat, disini ada perasaan Kevano dan Elio yang harus dijaga. Saya akan membawa Elio pergi jika Ibu dan Suami siapa, jika itu masalah uang, berapapun akan saya ganti."

Kepala Elio menoleh kesamping, perkataan terakhir Savira terdengar begitu tegas yang penuh kesungguhan.

Uang ....

Selama ini keluarga Baskara menghidupi Elio dengan bergelimang harta, memberikan kemewahan, memberikan segala hal yang lebih dari cukup.

Dan Savira mengatakan tentang uang?, berapapun?, memangnya seorang Savira yang terlihat sederhana dan kaku memiliki berapa banyak uang?, seakan wanita didepannya itu begitu percaya diri mampu mengembalikan apa yang telah keluarga Baskara berikan pada Elio.

Elio menyentuh tangan Sevira yang sejak tadi menyentuh lengannya, membuat wanita itu menoleh pada Elio lalu tersenyum segaris.

Tok .... Tok ....

Dalam kesunyian yang tercipta beberapa detik, ketukan dipintu rumah mengalihkan perhatian mereka semua.

Deg ....

Jantung Elio serasa berhenti kala itu.

^-^

"Lah!, Desya mana?."

Aksa dan Taya menoleh pada Rigel dan Haikal yang baru saja sampai di cafe dekat sekolah, tempat biasa mereka berkumpul menghabiskan waktu. Aksa dan Taya saling tatap sejenak tidak mengerti dengan pertanyaan Rigel.

Sejak tadi Taya dan Aksa berada di cafe itu hanya berdua, tidak ada Elio maupun Desya.

"Gue ngeliat Desya barang Elio tadi" jelas Rigel.

"Bareng?" Tanya Taya memastikan.

"Iya" Haikal ikut nimbrung, "mereka pakai motor masing-masing, gue ama Rigel liat mereka waktu nambah angin motor depan sekolah kita itu."

"Gue kira mereka berdua kesini" Rigel menatap kesekeliling, "apa jangan-jangan mereka bicara ditempat lain?."

"Kalau mereka jalan gak mungkin pakai dua motor sekaligus jing."

Perkataan Aksa menarik perhatian Taya, membuat otak Taya berfikir dengan cepat.

Karena Taya dan Aksa yang berada dicafe ini lebih dulu, pastinya Taya dan Aksa yang keluar dari sekolah terlebih dahulu dari pada yang lainnya, tetapi mereka berdua tidak melihat ada Desya disekitar sekolah.

"Kalaupun mereka mau jalan" Taya mulai menimbrung, "bukannya biasanya Elio yang jemput Desya?."

"Iya juga ya" kepala Haikal mengangguk-angguk, "sampai kapanpun Elio gak mungkin biarin cewek itu datang ngejemput."

^-^

1
evi nurazizah
lanjut thor
amora: semangat kk💪🤗
amora: semangat kk🤗
total 3 replies
bebby vie
rencana berapa episode Thor
Unique: Masih belum tahu 🤗 karena sejauh ini masih 1 konflik yang kebuka uppsss ... 🤭

Terima Kasih sudah mampir 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!