NovelToon NovelToon
Ronan-17:The Battle Cyborg

Ronan-17:The Battle Cyborg

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Reinkarnasi / Robot AI
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dovey

Siapa sangka kalau gadis lugu yang introvert luar biasa bisa menjadi seorang pelindung umat manusia? Terlahir kembali setelah selamat dari kecelakaan mengenaskan, Reina Sasaki kini berubah menjadi seorang Cyborg yang dilengkapi senjata dan kemampuan bertarung hebat. Bisakah Reina menjadi orang yang berbeda di dunianya yang baru saat ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dovey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26: Deep Inside

“Re..Reo?” Tanya Reina dengan wajah terpolongo. Semua Ronan yang ada disana terkejut dengan fakta kalau Reo adalah dalang dibalik pengemboman tersebut.

“Apa… apa maksudnya ini” ucap Jules yang juga masih tak percaya. “Sedang apa kau disana?” Teriak Chips dengan wajah penuh amarah.

“Aku lupa kalau kalian ini masih payah dalam membaca situasi perang” ucap Portigas. Ia kemudian berjongkok untuk melihat lebih jelas posisi mantan rekannya itu.

“Kalian melihat dataran ini berubah dan tak ada satupun dari kalian yang sadar kalau ini semua jebakan. Bahkan mengecek untuk memastikan pun tidak. Sejujurnya, aku benar-benar kagum akan kebodohan kalian.” Ucap Portigas dengan nada bicara yang menyebalkan.

“Mau apa kau? Kenapa kau tidak kembali ke markas? Dan kenapa kau ada di dekat mahluk itu?” Tanya Chips dengan penuh murka.

“Tidak Chips, dia itu bagian dari mereka” ucap Jules dengan tatapan masih melihat sekitar Portigas.

“Masih tidak mengerti juga?” Tanya Portigas. “Baiklah, kuharap ini membuat kalian mengerti, hahhaa!!” Tawa jagtanya disertai dengan gattling gun dari pundaknya yang segera menembaki semua orang yang ada di atas reruntuhan itu.

Semua Ronan dan pasukan lain menghindar dari tembakan tersebut. Hebatnya, meskipun gattling gun di pundaknya berukuran kecil, Portigas masih mampu mengenai beberapa pasukan hingga luka parah.

“Brengsek… aku tidak percaya aku akan dibodohi” ucap Chips. Hampir semuanya kini berlindung di balik reruntuhan besar untuk menghindari serangan lanjutan, kecuali Reina dan Jules yang masih tidak percaya.

“Akan kuulangi sekali lagi. Rencanaku sudah jelas: membangkitkan The Conqueror lebih cepat. Dan tak ada satupun dari kalian akan mengganggu rencanaku. Nikmatilah serbuan monster penghuni lereng ini dan semoga berhasil” ucapnya sambil berlalu.

Sebelum sempat berlalu, Satoshi kemudian datang menyergap dari belakang. Dengan mengeluarkan katana dari pinggangnya, ia berencana menebas Portigas.

Namun belum sempat menebasnya, Portigas menoleh ke belakang dan membalikkan posisi Satoshi dengan lima orang jubah hitam itu.

“Ketemu kau!!!” Ucap Satoshi. “Kubawa kau ke neraka!!” Ucap Satoshi dengan nafsu membunuh yang membara.

Melihat hal tersebut, Portigas hanya tersenyum dan kemudian menghilangkan kelima orang itu, entah kemana. Satoshi yang melihat itu menghentikan lajunya dan menundukkan kepalanya, menandakan kekesalannya dalam ketidakmampuannya menangkap sang overtaking Ronan.

“Kita harus segera keluar dari sini. Tempat ini berbahaya” ucap Sir Paolo Mercy. Semuanya mengiyakan hal tersebut. Namun di sisi lain, pesawat tempur yang mereka miliki hancur total.

Alat teleport pun tidak bisa berfungsi dengan baik karena ikut hancur dengan pesawat tempur yang mereka tumpangi.

“Palaki, hubungi Dokter Mayfreed untuk mengirimkan pesawat tempur baru. Kita masih harus mencari apa yang mereka lakukan di dalam sana” ucapnya.

Palaki pun mengangguk. Namun, alat komunikasi miliknya juga mengalami kerusakan akibat hempasan yang dialaminya.

“Alat ini tak bisa menjangkau markas, pak. Alatnya rusak. Mungkin aku bisa memperbaikinya namun pastinya akan memakan waktu yang lama” ucapnya sambil mencoba memperbaiki alat komunikasi tersebut. Sir Paolo Mercy pun kebingungan dengan situasi ini.

Ia pun memutuskan untuk terus berjalan ke area dalam lereng, meskipun mereka juga tahu betul hal ini berbahaya. Mereka kini hanya berpegang pada alat komunikasi milik Palaki yang terus diperbaiki selama perjalanan.

Dari banyak pasukan, hampir setengahnya pasukan WDT yang berhasil selamat. Dengan kondisi yang payah, juga persediaan batre untuk Ronan dan makanan untuk manusia seadanya yang ada disana, membuat situasi ini semakin parah.

Setelah berjalan cukup jauh ke area lereng, akhirnya mereka sampai juga di tepi jurang. Disana mereka memandangi pemandangan lereng Bueron yang benar-benar gelap, dipenuhi pohon dan tanaman aneh bak hutan belantara dan punya aura yang cukup menakutkan.

Disana Sir Paolo Mercy menggunakan teropong untuk melihat keberadaan sekitar, dan menemukan sebuah akses berukuran kecil yang disinyalir tempat Black Magnesia berada.

“Kita sudah mendapatkan lokasi Black Magnesia berada. Satoshi, apa kau masih ingat dimana kau menyegel The Conqueror” tanya beliau.

Satoshi kemudian menjawab “Portal itu berada jauh di kedalaman bawah tanah dibalik danau itu. Aku bisa saja membukakan portal itu. Namun, aku pasti membutuhkan waktu dan daya ledak besar untuk mencapi portal itu” ucapnya.

“Apa yang akan kita lakukan sekarang, pak?” Tanya Satoshi. Sir Paolo Mercy terdiam untuk sejenak. Ia juga menyadari kalau tempat ini masih belum terjamah siapapun.

“Alatnya berfungsi! Halo? Halo? Dokter Mayfreed? Ucap Palaki dengan nada gembira. “Apa kau bisa mencari lokasi kita sekarang?” Tanya Palaki. Semua orang disana pun akhirnya bisa lega dengan alat komunikasi mereka yang saat ini lancar kembali.

“Berikan alat itu” ucap Sir Paolo Mercy. Palaki kemudian menyerahkan pada pimpinannya itu. “Dokter, berikan aku checkpoint disini. Dan tolong bukakan portal di checkpoint ini di 3 jam kedepan. Kami akan mengecek lebih dalam terlebih dulu” ucap Sir Paolo Mercy.

Mendengar persetujuan dari Dokter Mayfreed yang ada disana, Sir Paolo Mercy pun memerintahkan semua pasukannya untuk melanjutkan perjalanan.

“Waktu kita tidak banyak. Misi awal kita adalah mencari dimana markas musuh di tempat ini. Dan kita juga harus melenyapkan akses masuk ke tambang Black Magnesia. Paham?” Ucapnya.

Mendengar itu semua pasukan WDT pun semangat dan kembali melanjutkan misi. Baru sampai di lereng bagian tengah, mereka dikejutkan dengan hadirnya sesosok monster lebah yang dengan cepat menyerang mereka.

“Serang!!!” Perintah Sir Paolo Mercy. Mereka pun menyerang mahluk lebah raksasa itu. Sayang sang monster masih mampu menyerang balik serangan itu. Namun Satoshi membuat pertarungan ini lebih mudah, karena ia berhasil memukul mundur sang monster.

Sesaat mereka mengira baru saja menang, munculah banyak monster yang datang siilih berganti. Monster itu menyerang semua Ronan dan pasukan lain secara bersamaan.

Kondisi ini juga membuat pijakan lereng semakin lemah, dan tanpa menunggu lama “DRUAK” pijakan Reina dan seluruh Ronan kecuali Satoshi dan Jules runtuh.

“REINA!!!” Teriak Satoshi yang langsung menghampiri. Namun ia kemudian dihadang dengan cepat oleh monster ular yang mengerikan. “Argh!! Monster sialan! REINA!!” Ucapnya saat melihat Reina semakin jauh.

Reina juga tidak bisa berbuat apa-apa. Entah kenapa ia tak bisa membuat senjata atau roket di kakinya. “Ada apa ini? Kenapa tubuhku tidak mau melakukan apa yang aku mau??” Tanyanya.

Dan perlahan semua Ronan pun terperosok ke dataran paling dalam dari lereng Bueron. Tampat itu sangat gelap, bau dan menjijikan. Semua Ronan pun kini harus mencari jalan ke atas sebelum sesuatu mengerikan terjadi.

Bisakah mereka melakukannya?

1
Mikey
Cemilan dan kopi sudah siap nih..
Lanjutkan thor/Cake//Coffee//Good/
anggita
👌oke Thor. semoga novelnya sukses. terus berkarya tulis👏.
Shahriar Ilham: Terimakasih doanya! 😁🎉
total 1 replies
anggita
Reina.. nomor 17
anggita
like👍+☝iklan.
anggita
the Conqueror..
anggita
Reina Sasaki.. the cyborg 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!