Delanta Elman seorang pembisnis yang tidak peduli dengan pernikahan. Baginya kehidupan pernikahan begitu memuakkan dengan masa lalunya yang kelam. Delanta pernah menikah akan tetapi dia memilih menceraikan istrinya di sebabkan istri selingkuh dengan sahabatnya sendiri. Hal itu membuat Delanta menganggap bahwa wanita tidak berguna dalam hidupnya.
Sebuah peristiwa terjadi dan tidak terduga...
Penasaran, mari kita saksikan 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aloha_Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 - Persiapan
Like dan comment ya
Next
🐟🐟
El masih fokus dengan opening cabang nya, padahal beberapa hari ke depan mereka akan ada acara pertemuan lusa. Begitupun dengan Eva ikut sibuk mempersiapkan nya juga. Aku Hingga suatu hari Nando masuk ke ruangan tersebut.
"Permisi bos El, bolehkah saya masuk, " tanya Nando.
"Masuk saja, " ucap El.
Nando pun duduk setelah dipersilahkan masuk. Nando melihat El dan Eva sibuk mempersiapkan opening cafe di tempat lainnya.
"Kalian berdua sibuk dengan opening cafe tapi tidak sibuk membeli pakaian untuk pertemuan keluarga kalian, " ucap Nando.
Keduanya berhenti sejenak atas ucapan yang di lontarkan oleh Nando.
"Ehm, kamu benar juga si Nando, nanti kita ke mall untuk membeli pakaian, " ucap El di barengin dengan anggukan Eva.
"Kalian ini ya, wajar saja berjodoh, sama-sama menyebalkan, " ucap Nando pergi dari ruangan tersebut.
Eva pun memandang El dan berkata.
"Emang salah kita apa dengan Nando, " ucap El.
"Lagi datang bulan kali sih Nando, " respon Eva sambil mengetik.
"Ih sayang, jangan gitu argh dia peduli sama kita, bagaimana malam ini kita ke mall sayang, " ucap El.
"Benar banget bos El, " ucap Eva sambil fokus mengetik.
El pun mendekati Eva.
"Muach, " ciuman mendarat di pipi Eva.
"Ih kok aku di cium sih sayang, "ucap Eva kembali mengetik.
"Kamu lupa sayang, kalau kita resmi sepasang kekasih dan juga mengapa kamu harus mengetik sebanyak ini, nanti siang kamu harus kembali ke kantor, kalau lelah bagaimana? "ucap El khawatir.
"Tidak sayang, kalau aku sakit tinggal di infus juga kan, dan juga ada kak Caca dan ada kamu, " ucap Eva.
Wajah El langsung manyun berlipat.
"Baiklah, aku menurut sedikit lagi selesai sayang, aku berhenti pegang leptop nya, " ucap Eva sambil tersenyum.
Hal itu membuat El kembali tersenyum dan menyelesaikan tugasnya.
Setelah selesai El mengajak untuk karyawan menikmati makanan yang sudah di beli oleh mereka.
El dan Eva saling bicara di sela mereka menikmati makan tersebut.
"Sayang, kamu sudah bilang sama papa kan?" tanya El.
"Sudah, papa juga sedang mempersiapkan hadiah untuk papa kamu dan keluargamu, jadi ya lihat saja nanti," ucap Eva.
"Apa? papa mu mempersiapkan hadiah, kalau begitu aku harus memberi tahu yang lain agar mempersiapkan hadiah," ucap El.
"Aduh aku lupa, sayang jangan kasih tahu yang lain ya, papa bisa marahi aku kalau tahu dari mulut aku, bisa-bisa aku di hukum lagi oleh papa karena mulut ku," ucap Eva.
" Baiklah sayang, akan tetapi setidaknya kami mempersiapkan hadiah juga untuk keluarga mu, nanti aku telpon Alena yang di Australia deh," ucap El.
"Sayang, lebih baik aku telpon sekarang ya, aku mau ke lantai atas dulu," ucap El.
"Oke sayang," ucap Eva.
El pun menuju lantai atas dan menghubungi sang adik.
📱"Hai adikku tersayang," ucap El.
📱Maaf El ini saya yang angkat, Alena tidak bisa di ganggu dia sedang fokus nonton film kesukaan nya, ada apa nie?" tanya Delan.
📱"Bang, keluarga Eva nanti memberikan sesuatu pada keluarga kami, Abang punya rekomendasi ngga hadiah balasan belikan saja dari Australia," ucap El.
📱"Ehm kalau lukisan bagaimana menurut kamu?" tanya Delan.
📱"Argh itu terlalu mahal bang, uang ku mana cukup membeli itu," ucap El.
📱"Itu saja di pikirkan, saya kan bertanya bagus ngga," tanya Delan.
📱"Bagus banget bang, saya bingung mau memberi apa? makanya saya tanya dengan Abang," ucap El.
📱"Baiklah, kalau begitu saya bersiap-siap dulu keluar, Abang tutup dulu ya," ucap Delan.
📱"Terima kasih banyak bang bantuannya, maaf merepotkan," ucap El.
📱"Tidak apa-apa, nanti kamu saja El yang memberikannya oke," ucap Delan.
El hanya mengangguk saja, dia pun menutup panggilan tersebut.
Alena bergegas keluar kamar ketika ponselnya tidak ada di sampingnya.
"Sayaaanng," teriak Alena.
Delan pura-pura tidak tahu agar kekasihnya menemui nya. Alena pun menemui Delan yang sedang melihat laporan.
"Ih sayang , dengar ngga aku teriak tadi, ponsel ku dimana? tadi aku dengar ada telpon ada dari Abang El," ucap Alena sambil mencari.
"Tunggu, kok bisa kamu tahu kalau Abang El yang menelpon ponsel kamu, apakah kamu memasang notif yang berbeda-beda setiap orang," tanya Delan.
"Berikan dulu ponsel ku nanti aku kasih tahu," ucap Alena.
Delan pun memberikan ponsel Alena. Alena pun memulai ceritanya.
Alasan Alena membuat notifikasi berbeda-beda disebabkan sejak peristiwa tersebut. Dengan mendengar notifikasi berbeda-beda dia mengenal keluarganya.
Karena kondisi mental Alena saat itu tidak bisa mengenali keluarganya dengan tepat. Sehingga psikiater memberikan solusi notifasi ponsel.
Ternyata hal ini dapat menstimulasi otaknya dan merespon dengan cepat. Bahkan Alena mengenali dengan sangat baik. Bukan hal itu saja, keluarga nya harus berjalan sesuai dengan jalannya masing-masing sehingga Alena bisa mendengarkan dengan baik siapa yang berjalan.
Setangah tahun lamanya proses tersebut berlangsung. Alena tidak banyak bicara hanya saja lebih banyak melamun kala itu. Selain itu Alena disuruh menonton genre film yang berbeda-beda dengan didampingi keluarga.
Ternyata hal itu merespon baik emosinya. Sehingga saat itu Alena sudah sembuh total meskipun ingatan tentang masa lalu itu ada.
Karena kejadian itu lah, Alena lebih memilih sekolah di rumah saja dengan dukungan guru online di sekolah dengan tambahan ekstra biaya pribadi orangtuanya.
Meskipun demikian Alena masih memiliki nilai-nilai yang baik meskipun dia hanya bersekolah di rumah. Hal itu lah membuat Alena tidak banyak memiliki teman bahkan tidak ada sama sekali.
Selain Alena yang menutup diri, dia pun lebih memilih bergaul dengan keluarga nya saja dan para pelayan yang bekerja di rumah.
Delan hanya menatap wajah Alena, naluri alami Delan dia pun memeluk kekasihnya.
"Sayang, maafkan aku mengenang masa lalu mu yang kelam," ucap Delan menghapus air mata Alena dan mencium kening nya.
"Tidak apa-apa, lagian kamu akan jadi calon suamiku, sudah seharusnya kamu mengetahui masa lalu ratu Pemalas," ucap Alena tersenyum dengan air mata masih menetes.
Delan hanya tersenyum melihat Alena tersenyum. Delan memeluk Alena untuk membuatnya tenang, Delan tidak menyangka Alena remaja harus melewati masa kelam itu. Delan pun berjanji dengan dirinya sendiri akan melindungi Alena dengan jiwa nya.
Delan melepas pelukannya dan berkata.
"Sayang, ayo kita keluar ada yang mau di beli untuk hadiah keluarga Eva, nanti aku ceritakan tadi El bicara apa dengan ku, sekarang kamu ganti pakaian ya sayang," ucap Delan.
"Baik sayang, aku ke kamar dulu ganti pakaian dan membereskan leptop ku," ucap Alena menuju kamarnya.
Beberapa menit kemudian, keduanya pun pergi menuju tempat yang mereka tujuh.
🌾 Bersambung 🌾
"Jangan melihat ke belakang, pandanglah masa depan dengan tatapan optimis, semangat," author_ Aloha - Zahra.
