NovelToon NovelToon
Happiness

Happiness

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Romansa / Teman lama bertemu kembali / Office Romance
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Early Zee

Rasanya menjadi prioritas utama bagi seseorang adalah suatu keberuntungan. Canda tawa dan bahagia selalu membersamai mereka dalam hubungan yang sehat ini, hingga membuat keduanya tidak berhenti bersyukur.

Hari demi hari kita lalui dengan berbagai cerita. Saat itu, semua masih terasa baik-baik saja. Hingga tanpa kita sadari, satu persatu masalah mulai menghiasi hubungan ini.

Awalnya kita mampu bertahan di tengah badai yang sangat kuat. Tetapi nyatanya semakin kita kuat, badai itu semakin menggila. Kiranya kita akan bisa bertahan, ternyata kita salah.

Hubungan yang sudah kita jalin dengan baik dan banyak cerita bahagia di dalamnya, dengan sangat terpaksa kita akhiri. Badai itu benar-benar sangat dahsyat! Kita tidak mampu, kita menyerah sebab lelah.

Dan syukurlah tuhan tidak tidur, kebahagiaan yang di renggut paksa oleh seseorang kini telah di kembalikan. Kisah kita kembali terukir hingga menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya dalam ikatan pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Early Zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Pukul 11.00 waktu setempat.

Kenapa dia melakukan itu?

Kenapa cuma Naureen? Kenapa dia menghindar begitu ada gue?

Lo enggak mungkin bertingkah konyol kan Mira?

Tok, tok, tok!

Jeno mendongakkan kepalanya setelah seseorang berusaha memanggilnya. Jeno tetap diam dan melamun. Jadi staff-nya mengetuk-ngetuk meja hingga Jeno tersadar.

"Hah?" Kata Jeno. Wajahnya polos sekali saat tersadar dari lamunan. Koleganya tertawa kecil, melihat atasannya yang ternyata cukup menggemaskan.

"Maaf, maaf. Saya enggak fokus." Sambungnya, malu.

"Em. Ada apa?" Tanya Jeno setelah sepenuhnya sadar.

Koleganya memberikannya sebuah map yang cukup tebal. Lalu pergi setelahnya. Jeno mulai membaca dan mengamatinya dengan sangat serius.

Dan selagi ia mempelajari berkas yang baru saja di terimanya. Seseorang kembali datang.

"Jeno. Nanti sebelum pulang ikut gue sebentar."

Mira, tiba-tiba wanita itu sudah ada di hadapan Jeno saat ia baru saja memikirkannya. Memikirkan apa maksud dari perbuatannya kepada Naureen. Meskipun tidak terjadi apa-apa, tetapi Jeno tetap menganggapnya janggal.

Jeno menghela nafas kasar dan menutup berkas yang sedang ia pelajari.

"Kemana? untuk apa?" Tanya Jeno. Ketus, sudah jelas. Jeno tidak pernah menyambutnya dengan baik.

"Ikut aja. Nanti gue tunggu di baseman." Sahut Mira.

Mendengar jawabannya, Jeno makin kesal saja.

"Maaf bu Mira. Saya enggak akan ikut ibu kemana pun ibu pergi kalau tujuan dan alasannya tidak jelas seperti ini. Terimakasih." Kata Jeno. Penolakannya cukup jelas.

"Ibu bisa kembali, karena saya harus melanjutkan pekerjaan saya." Sambungnya. Lalu ia membuang pandangannya kembali ke berkas yang sebelumnya ia baca.

"Wah." Mira mendengus kesal. Sesekali ia tertawa.

"Gue belum pernah lihat ada staff yang menolak perintah gue mentah-mentah kayak gini." Kata Mira. Bibirnya tersungging.

Jeno hanya diam dan tetap fokus.

"Lo bahkan belum tahu mau gue ajak kemana. Harusnya lo enggak bisa dan jangan pernah nolak! Ini soal pekerjaan Jeno." Jelas Mira. Kali ini suaranya cukup tinggi. Hingga beberapa staff melirik Mira dengan tatapan heran.

Kali ini Jeno yang mendengus kesal.

"Maaf. Bukannya tadi saya tanya, mau kemana dan untuk apa?" Jeno memperjelas jawabannya lagi.

"Kalau memang menyangkut pekerjaan. Ibu bisa dengan jelas memberitahunya ke saya." Sambungnya.

"Dan tolong. Jangan keras-keras. Tim saya sedang bekerja. Jangan sampai konsentrasi mereka terganggu dengan suara ibu." Jelasnya. Mira semakin terbakar. Panas sekali mendengar jawaban Jeno yang sama sekali tidak mematuhinya sebagai bawahan.

Jelas ia tidak akan patuh jika caranya meminta saja sudah tidak pantas. Mira benar-benar tidak bisa membedakan dimana dia berada. Sekalipun mereka sudah saling mengenal dan mungkin berteman, rasanya tidak sopan jika menyamakan sikap sebagai teman saat di kantor.

Mendengar perkataan Jeno, para koleganya yang mendengar merasa bangga dengan kepala departemennya yang sangat tegas. Dan mereka menjadi sangat geram dengan manager mereka, Mira.

Mira menghela nafas kasar. Setelah itu ia pun pergi. Sementara Jeno, menarik nafasnya panjang-panjang. Ia sangat kesal, namun tetap harus mengontrol dirinya. Ini masih jam kerja. Andai di luar ini, sudah habis di makinya si Mira itu.

"Maaf ya semuanya." Jeno berdiri dan meminta maaf kepada para koleganya.

"Tidak masalah pak." Sahut mereka. Dan suasana kembali damai lagi.

Jeno memejamkan matanya. Pikirannya di penuhi oleh Mira kali ini. Ia takut Mira dengan kekuasaannya akan bertingkah konyol. Meskipun ia tidak tahu apa alasannya, tapi Mira bukanlah lawan yang bisa di sepele-kan.

___

"Sayang." Jeno memanggil Naureen tanpa suara. Ia tersenyum selagi menyambut wanita-nya yang hampir tiba.

Saat itu Jeno menunggu Naureen di lobby. Itu lah mengapa Jeno memanggilnya dengan isyarat. Mereka ingin tetap profesional jika sedang berada di kantor.

Naureen pun sudah berada di hadapan Jeno. Lalu mereka berjalan bersama ke baseman. Selagi berjalan menuju kesana. Lagi-lagi Naureen melihat Mira. Kali ini wanita angkuh itu berada di dekat pos security. Tatapannya masih sama, sangat tajam.

Pikirannya sudah negatif. Naureen merasa ada sesuatu yang tidak beres. Tapi dia tidak tahu apa itu. Meskipun begitu, ia tidak akan tinggal diam. Ia akan segera mencari tahu alasan Mira bersikap seperti meneror-nya. Itu benar-benar sangat tidak nyaman.

"Kita mau kemana sayang?" Tanya Naureen setelah menyadari jalur yang mereka tempuh berbeda.

"Kita makan dulu ya sayang." Sahut Jeno. Tidak lupa dengan senyumannya.

"Baiklah." Kata Naureen menuruti.

Selama dalam perjalanan, Naureen terus memikirkan tindakan yang di lakukan oleh manager-nya. Dia masih geram. Hingga pikirannya benar-benar di penuhi dengan wanita itu.

Jeno menyadarinya. Menoleh dan mengelus pipi Naureen sebentar. Lalu tangannya kembali memegang stir.

"Aku perhatikan kamu banyak melamun sayang?" Kata Jeno.

"Tadi aku lihat bu Mira lagi. Dengan tatapan yang sama." Ucap Naureen. Ia tidak bermaksud menutupi apa pun dari kekasihnya.

"Dimana?" Tanya Jeno.

"Di dekat pos security. Dia enggak pergi, karena kamu enggak lihat dia." Ucap Naureen.

"Aku merasa kayak lagi di teror, sayang. Aku jadi curiga. Apa ada hubungannya dengan kita?" Sambungnya.

"Sebelumnya bu Mira enggak pernah kayak gitu. Meskipun agak sombong, tapi sesekali dia ramah dan suka senyum ke aku."

"Tapi sekarang kenapa ya?" Pikir Naureen.

"Atau jangan-jangan benar yang dibilang Fey. Itu karena bu Mira..." Lanjut Naureen. Ia sengaja tidak melanjutkan perkataannya. Lalu menatap Jeno dengan rasa khawatir.

Jeno memarkir mobilnya. Lalu...

"Masuk dulu yuk. Nanti aku jelaskan." Katanya.

Naureen memasang wajah heran lalu menuruti perintah Jeno.

Jelaskan?

Apa yang mau dia jelaskan?

Atau mungkin... memang ada sesuatu yang gue enggak tahu soal mereka?

Hatinya terus bergumam. Dan berhenti setelah mereka sudah mendapatkan meja.

"Apa yang mau kamu jelaskan sayang?" Kata Naureen langsung pada intinya. Ia sudah sangat penasaran.

"Sebelumnya aku minta maaf sayang. Aku enggak bermaksud untuk merahasiakan ini dari kamu. Karena memang sesuatu yang penting." Ucap Jeno.

Naureen hanya diam dan menyimak.

"Aku dan Mira saling mengenal sejak beberapa tahun terakhir saat aku bekerja di kantor sebelumnya. Aku dan beberapa teman termasuk Mira, memang sering hangout bareng." Jelasnya.

"Tapi suatu hari Mira mulai bersikap aneh. Dia terus dekati aku dengan berbagai alasan. Jujur, aku enggak suka dengan caranya mendekatiku. Terlebih masih ada kamu di hatiku. Aku benar-benar enggak nyaman. Tapi dia selalu cari cara untuk terus bisa dekat denganku."

"Dia enggak pernah kapok atau menjauhi ku meskipun aku selalu bersikap cuek dan ketus. Sampai akhirnya dia berkata jujur soal perasaannya."

...***...

1
Vanni Sr
bru up kk?
Vanni Sr
masa cm 1 up ny😩
anggita
👌oke Thor, terus berkarya semoga novelnya sukses banyak pembaca.
anggita
like👍utk Naureen, Jeno. ☝iklan utk Author.
anggita
hari senin kerjo maneh... pancen males🥴
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!