NovelToon NovelToon
Terpaksa Bertukar Suami

Terpaksa Bertukar Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Suami ideal
Popularitas:245.3k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Mia Novita

Follow sosmed author
IG:Mia novita23
Tiktok:Miss Mia Novita


Hidup kamu selama ini sudah enak, jadi mama mau kamu merelakan suamimu untuk kakakmu, dan kamu ambil suami kakakmu yang tidak berguna itu!" ucap seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah mama tirinya pada Natalie, anak keduanya di keluarga Jonathan.

"Maksud mama aku disuruh bertukar suami dengan kakak?"

Bagai disambar petir disiang hari, Nathalia yang baru saja pulang kerja harus mendengar permintaan sang mama yang terdengar aneh. Namun disini Nathali tidak bisa menolak permintaan konyol ibu sambungnya, hingga mau tidak mau Nathali harus merelakan suami yang menikahinya satu tahun yang lalu untuk sang kakak dan menikah dengan suami kakaknya yang dingin dan juga cuek. Abian namanya.

Bagaimanakah perjalanan pernikahan Nathali dan Abian? ikuti yukkk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Mia Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Abian versi mini

"ada apa tuan panggil saya?" tanya asistennya pada Jonathan.

"Saya mau kamu mencari keberadaan putri saya. atau kalau perlu kamu mencari detektif untuk membantu kita mencari keberadaan putri saya" pinta Jonathan pada orang kepercayaannya.

Setelah mengetahui jika selama ini Nathali tidak bersama dengan Abian membuat pria paruh baya itu memutuskan untuk mencari keberadaan anaknya yang kini entah dimana.

"Baik, tuan. saya akan mencari detektif untuk membantu kita menemukan nona Nana lebih cepat" tukas pria yang bernama Malik

Setelah kepergian Malik, Jonathan kembali menatap foto kebersamaanya dengan Nathali dan juga Ema yang ada di layar ponselnya. sontak saja hal itu membuat Jonathan merasa sangat merindukan keduanya.

Jonathan beranjak dari tempat duduknya, sudah sangat lama dirinya tidak mendatangi rumah yang dulu ditempati bersama mendiang bunda Nathali yang ada di pinggiran kota Bogor. Entah kenapa kali ini rasanya ingin sekali Jonathan mendatangi rumah itu untuk mengobati rasa rindunya pada Ema dan juga Nathali.

Ketika sudah sampai di rumah yang dulu menjadi tempat tinggalnya bersama Ema, pria paruh baya itu memperhatikan foto-foto yang masih terpajang rapi disana. Sudah cukup lama Jonathan tidak datang, dia hanya rutin mengirim orang untuk membersihkan rumah itu setiap akhir pekan.

"Bunda...maafkan papa yang tidak bisa menjaga anak kita dengan baik. Papa sudah sangat gagal menjadi seorang ayah, bahkan papa tidak tau dimana keberadaan Nana saat ini" Jonathan menunduk sedih ketika teringat akan Nathali. bahkan dirinya tidak tau bagaimana kabar anaknya dan dimana keberadaannya saat ini.

Sudah hampir satu tahun setelah hari pernikahan Nathali meninggalkan rumah. Karna yang Jonathan tau putrinya tersebut tidak pernah lagi mengirimkan pesan apalagi datang kerumah. Walaupun pada kenyataan yang sebenarnya Nathali selalu mengirim pesan padanya setiap Jonathan jam pulang bekerja, dan yang selalu membaca pesan itu adalah Indri. Hingga pada suatu hari Indri berinisiatif memblokir nomor Nathali dari kontak Jonathan. dan sejak saat itulah Nathali tak lagi bisa mengirimkan pesan untuk sang papa hingga saat ini.

Jonathan masuk kedalam kamar yang dulu menjadi kamar utama dirinya dengan Ema. Suasana didalam kamar itu masih sama seperti waktu Ema masih ada. Ada rasa sakit ketika menatap kamar itu, bayangan ketika Ema ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa kembali menyesakkan dadanya.

benda jatuh membuat Jonathan menunduk, tanpa sengaja dia menemukan ponsel tergeletak dibawah tempat tidur.

"Ponsel siapa ini?" ujarnya setelah mengambil ponsel itu. "Ini kan ponsel bundanya Nana" sudah belasan tahun Jonathan mencari ponsel mendiang bunda Ema yang hilang setelah insiden yang sudah menewaskan istrinya tersebut. dan hari ini Jonathan menemukan disaat sudah tidak mencari ponsel itu lagi.

"Pantas saja selama ini aku kesulitan mencari ponsel ini, ternyata ada disana" kata Jonathan.

Perkataan polisi belasan tahun yang lalu masih teringat jelas, ada kejanggalan dengan kematian Ema. Namun mereka kesulitan mencari bukti karna tidak menemukan ponsel Ema yang hilang begitu saja.

"Apa mungkin bukti kejadian dulu ada di ponsel ini?" ujarnya pelan menatap pada ponsel itu.

"bantu papa membongkar insiden kematian bunda" kata Jonathan dengan penuh harap.

tak mau buang-buang waktu, Jonathan yang memang sudah cukup penasaran dengan isi yang ada di ponsel mendiang Ema segera pergi dari sana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

disebuah ruangan bernuansa putih, Cindy sedang berusaha dan berjuang melahirkan anaknya dengan Riko yang setia menemani wanita itu. sebenarnya dokter sudah menyarankan Cindy untuk melakukan operasi dari beberapa waktu lalu karna sudah telat jauh dari perkiraan dokter, Namun Cindy menolak dan akan menunggu hingga waktunya lahir.

"Aku yakin kamu pasti bisa, Sayang." kata Riko sembari menggenggam tangan Cindy. memberikan kekuatan pada wanita yang sedang mempertaruhkan nyawa demi melahirkan keturunannya.

30 menit berlalu, Cindy berhasil melahirkan anaknya tanpa dilakukan operasi Caesar seperti yang dokter sarankan beberapa saat yang lalu. beruntung karna Cindy menolak dan tetap mau berusaha melahirkan anaknya secara normal.

"Terimakasih sudah berjuang melahirkannya" Riko mencium pucuk kepala Cindy ketika anak yang ada dalam perutnya sudah lahir dengan selamat.

"selamat ya, anaknya laki-laki" ucap seorang dokter yang membantu Cindy melahirkan anaknya. dokter itu menidurkan anak yang baru saja Cindy hadirkan di atasnya. "wajahnya mirip sama ayahnya" kata dokter itu kemudian beranjak pergi.

"Kamu hebat, sayang"

Bahagia? tentu saja. Hari ini Riko sudah menjadi laki-laki yang sempurna. diberikan gelar ayah oleh perempuan yang tanpa sengaja dia tiduri ketika sedang setengah sadar.

Setelah kejadian dirumah sakit beberapa bulan yang lalu, Cindy dan Riko sudah melakukan pernikahan tanpa sepengetahuan Jesika. bahkan keduanya juga sudah mengurusnya secara resmi di KUA.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Nathali menatap wajah anaknya dengan perasaan yang tidak bisa ditafsirkan. Kebahagiaan menyelimuti hatinya saat ini. ketika mendengar suara tangis bocah kecil yang dia perjuangkan, rasa sakit itu seketika hilang. Berubah menjadi rasa haru karna sudah bisa bertahan hingga ada di titik ini. tanpa adanya suami dan orang tua yang memberikannya kekuatan. beruntung karna ada Bu Salma dan Rendra yang selama ini selalu ada untuknya, bahkan mereka berdua memperlakukan Nathali layaknya keluarga sekalipun tanpa adanya ikatan darah.

"Ponakan uncle tampan" puji Rendra sembari menggendong anak Nathali.

"Ra, kalau aku perhatikan wajah anak kamu gak ada mirip-mirip sama kamu. apa wajahnya nurun sama papanya?" tanya Rendra yang menang sejak tadi memperhatikan wajah anak Nathali. Nathali masih diam tak menjawab. bayangan wajah Abian sekilas melintas ketika mendengar perkataan Rendra tadi.

Rendra benar-benar berperilaku seperti seorang kakak yang selalu ada untuk adiknya, bahkan ketika Nathali sedang kontraksi dan membutuhkan bantuan, pria itu langsung datang saat Bu Salma mengabari dan memintanya datang. Layaknya seorang kakak yang selalu siap siaga.

Bu Salma pun mengatakan hal yang serupa. wajah anak Nathali sangat berbeda dengan wanita itu.

"Benar apa yang dikatakan Rendra, Ira. wajah anakmu sama sekali nggak ada mirip-miripnya sama kamu. tapi dia sangat tampan, sama persis seperti laki-laki yang sering kamu lukis" tukas Bu Salma yang membuat Nathali kembali teringat pada lukisan wajah Abian yang sering dia lukis dulu.

Memang Nathali akui, wajah anak yang dia lahirkan beberapa jam yang lalu begitu mirip dengan Abian, seperti pinang dibelah dua. Alisnya yang hitam tebal, hidung mancung dengan bibir merah. Benar-benar Abian versi mini. Nathali seperti merasakan kerinduan yang selama ini dia tahan seketika terobati dengan melihat wajah anaknya.

"Seandainya kamu ada disini, mas. mungkin kebahagiaanku akan sempurna" batin Nathali dengan menahan rasa sesak di dada.

"Ira, apa kamu sudah ada nama untuk anakmu?" tanya Rendra yang terlihat begitu bahagia dengan kehadiran bocah mungil itu. sejak tadi pria itu masih terus menggendong anak itu.

"Bintang.. iya, namanya Bintang" balas Nathali dengan kedua sudut bibir yang terangkat.

1
Yudan Prasetyacirebon
Luar biasa
Wanda Ani
keren
sella surya amanda
lanjut kak
☠ᵏᵋᶜᶟ 🍾⃝ͩᴍᷞiͧaᷠ»ͣ Novitaa☘️: siap kak
total 1 replies
Icha Icha
ap Riko impoten ya wkt sm Natalie aneh masa msih perawan..dn Riko prnh ngomong klo dia gk mau smpe Natalie sedih klo dia prgi selmny..emg Riko sakit ap ya ?
sella surya amanda
lanjut kak
Putri Chaniago
Alya degil pula g dengerin omongan ortunya
lizah meon
knp Abian tak terfikir dr mana biaya hospitalnya . Abian juga kan tahu kelakuan daddynya.
lizah meon
ada juga masalah seperti ni. astagfirullah
Yulia Naurah Neysa
sangat bagus ceritanya
Yeni Wahyu Widiasih
Luar biasa
Ning Suswati
kok bisa y, kan bayi jessica sdg meninggal dari dlm kandungan, masa iya jantungnya masih berfungsi, atau aq yg goblok y
Ning Suswati
orang sdh didepan mata, gk usah muter2 sih, sambar aja kenapa,
Ning Suswati
baguslah kalau jonathan ikut juga mencari keberadaan nathali, biar cepat ketemu kasian abian yg sdh menjadi boneka pa2nya, yg yg menabrak abian segera terungkap
Ning Suswati
semoga sahabat2 bima peduli dg kejadian yg menimpa abian dan mencari tau apa sebenarnya yg terjadi dg abian sehingga nana pergi tanpa alasannyg jelas
Ning Suswati
seneng deh bacanya konfliknya gk kenceng2 banget, kondisi jantung masih stabil
Ning Suswati
nah ada jalang teriak maling,
Ning Suswati
ooo gitu ya masalahnya, dasar anak iblis ya keturunan deh
Ning Suswati
guanteng bingit tuh si abian, mau juga dong
Ning Suswati
laki2 mana yg isterinya rela dibuat menderita alasan tuk kebaikan dan kebahagiaan. sompret
Ning Suswati
masih nyimak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!