NovelToon NovelToon
Tumbal Jenazah

Tumbal Jenazah

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Iblis / Hantu / Tumbal
Popularitas:42.6k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Gita, putri satu-satunya dari Yuda dan Asih. Hidup enak dan serba ada, ia ingat waktu kecil pernah hidup susah. Entah rezeki dari Tuhan yang luar biasa atau memang pekerjaan Bapaknya yang tidak tidak baik seperti rumor yang dia dengar.

Tiba-tiba Bapak meninggal bahkan kondisinya cukup mengenaskan, banyak gangguan yang dia rasakan setelah itu. Nyawa Ibu dan dirinya pun terancam. Entah perjanjian dan pesugihan apa yang dilakukan oleh Yuda. Dibantu dengan Iqbal dan Dirga, Dita berusaha mengungkap misteri kekayaan keluarganya dan berjuang untuk lepas dari jerat … pesugihan.

======
Khusus pembaca kisah horror. Baca sampai tamat ya dan jangan menumpuk bab
Follow IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26 ~

Yuda tiba di rumah, merasa aneh karena pagar sudah terbuka. Tidak ada yang berani melawan instruksinya termasuk para pekerja di rumah. Saat keluar dari mobil, ia melihat Karto dan yang lain berjalan cepat dengan membawa tas mereka.

“Kalian mau kemana?”

“Pulang pak, terima kasih selama ini sudah memberikan kamu pekerjaan. Kami masih sayang dengan nyawa ini,” sahut Karto mewakili yang lain.

“Apa maksud kamu?”

Belum selesai urusan masalah mengakhiri perjanjiannya, ini ada lagi persoalan lain. Keempat orang itu saling tatap dan tidak ada yang berani menjawab apalagi menghardik Yuda.

“Saya lihat Non Gita, disiksa entah oleh apa atau siapa,” jawab Karto.

“Kalian masuk ke kamar Gita?”

“Hanya saya, itu pun bersama Mas Ikbal. Kalau kami tidak datang, Non Gita pasti sudah meregang nyawa. Sebaiknya bapak juga pergi dari sini, rumah ini wingit, pak.”

Yuda menatap kepergian pekerja rumahnya, sambil menghela nafas. Rumahnya memang wingit, bagaimana tidak kalau banyak jenazah dia tumbalkan dikuburkan di belakang rumah. Gegas ia kembali ke mobil, tujuannya rumah keluarga Ikbal.

Nyatanya Gita sudah tidak ada di sana. Sempat mengancam orang tua Ikbal, karena informasi yang disampaikan tidak jelas. Gita hanya dibawa ke pesantren, entah di daerah mana.

Yuda kembali ke mobil, memukul roda stir berkali-kali. “Gita, maafkan Bapak. Kemanapun kamu pergi, tidak akan selamat. Kamu akan menjadi pengganti tumbal seperti ibumu. Asih, aku menyesal. Seharusnya jalan ini tidak aku pilih.”

***

“Allahu Akbar,” teriak Ikbal sambil menginjak gas dan mempercepat laju mobil.

Brak brak

Pocong-pocong yang menghalangi tertabrak. Ikbal tidak peduli dan tidak ingin melihat bagaimana keadaan sosok-sosok itu, makhluk tak kasat mata. Hanya Dirga yang menoleh kebelakang, tidak ada satupun. Lenyap seketika.

“Stop!” pekik Dirga ketika menatap ke depan, sontak Ikbal menginjak rem.

“Mas, kita masih di jembatan. Bahaya kalau ….”

“Lihat itu!” tunjuk Dirga ke arah depan.

“Tidak ada apa-apa, Mas. Kita lanjut saja ya, ngeri aku lama-lama di sini.”

“Jangan, lihat itu!”

Perlahan terlihat sosok jauh di depan mobil. Sosok dengan tubuh seperti pria bertelanjang dada, tinggi, kekar dan hitam. Semakin diperhatikan, sosok tersebut memiliki kepala seperti hewan dengan dua tanduk. Kedua tangannya memiliki kuku-kuku yang panjang. Jika menggores kulit mungkin rasanya seperti teriris dan mampu mengoyak kulit.

Sorot mata tajam dan bengis terlihat karena cahaya lampu mobil. makhluk itu berjalan mendekat, dari sela-sela giginya menetes darah dan menyeringai. Seringai menyeramkan, bahkan membuat tubuh yang melihatnya merinding.

“Apa lagi ini, mas?” tanya Ikbal lirih.

“Sepertinya itu iblis yang mencari Gita.”

“Gita, kenapa kamu berurusan dengan yang beginian,” sahut Ikbal dengan suara gemetar.

“Mundur!” titah Dirga lagi.

Ikbal panik karena mesin mobil mendadak mati, bahkan tidak bisa dihidupkan lagi. Penerangan pun hanya dari lampu jembatan dengan cahaya terbatas. Dirga berteriak agar Ikbal fokus dan segera mundur.

Sedangkan makhluk itu sudah berada tepat di depan mobil dan mengayunkan tangannya lalu … menghantam kap mobil.

“A*su, remuk mobilmu, Git!”

Dirga dilema, ia ingin keluar meski tidak tahu bagaimana menghadapi makhluk itu dan berbahaya juga meninggalkan Gita. Ikbal tidak akan bisa melindungi gadis itu. Entah kemana perginya pengguna jalan, padahal jembatan itu adalah akses utama menuju desa Barungan. Entah sihir apa yang digunakan si iblis agar tidak ada yang bisa melewati jembatan.

“Keluar dari mobil.”

Ikbal gegas membuka pintu, lalu berlari. Dirga melakukan hal yang sama, meski sulit karena membawa Gita.

“Aaaa.” Baru beberapa langkah, tubuhnya sudah kaku. Mulutnya berteriak, sambil menatap wajah Gita yang masih tak sadarkan diri.

Terdengar suara langkah dari belakangnya, semakin dekat.

Aku harus menolongnya, batin Dirga.

Ia memejamkan mata, mengingat betul apa yang diajarkan oleh Om Aldo. Doa yang harus dibaca ketika diganggu makhluk tak kasat mata.

Terasa sebuah tangan menyentuh bahunya, kuku dari tangan tadi membuat tubuh bergidik ngeri. Perlahan tangan tersebut menimbulkan rasa panas menyakiti kulit meski terhalang oleh kaos yang dikenakan Dirga.

Dirga berusaha fokus, melantunkan doa bahkan dengan lantang. Terdengar teriakan Ikbal yang sudah jauh di depan sana memanggilnya.

Makhluk itu berteriak, tangannya terlepas dan mengeluarkan asap. Gegas Dirga segera berlari. Ikbal pun menghampiri, bersama-sama membopong Gita menjauh dari jembatan.

“Berhenti dulu!” titah Dirga dengan nafas terengah. Ia menoleh ke belakang, makhluk itu entah kemana.

“Sudah pergi, Mas.”

“Kamu balik ke mobil, coba hidupkan lagi!”

“Mas, takut aku.”

“Bal, ayolah!”

Dengan langkah berat dan takut, Ikbal kembali menyusuri jembatan menuju mobil. Ternyata mesin mobil bisa hidup lagi, segera ia berteriak pada Dirga dan memundurkan mobil.

“Pesantren, kita harus temui kyai untuk lindungi Gita malam ini dan cepat sebelum makhluk itu datang lagi.”

1
maya ummu ihsan
baru ingat sama Tuhan
Rinisa
👍🏻👍🏻👍🏻
Rinisa
Syerem
Rinisa
Di Mulai teror nya...
Rinisa
judul & gambar nya bikin merinding, aku baca karya ini terakhir. . 🙊🙈
Rinisa
Seru & menenangkan...👍🏻
Rinisa
Horor terakhir yg blm ku baca...
🥰Siti Hindun
Aamiin..
🥰Siti Hindun
tegang euyyy
🥰Siti Hindun
demen banget sih tatap²an sama poci, Git🤭
🥰Siti Hindun
jadi inget celetukan ponakan aku waktu kecil, dia pernah nanya gini sama aku. bi kalo ada setan yg nama'y kuntilanak berarti ada juga dong kuntilindung?🤣🤣🤣🤣
🥰Siti Hindun
seru loh kak, untung aku baca'y jam segini. g kebayang gimana jadi'y kalo aku baca malem²
🥰Siti Hindun
begitulah manusia. ketika kita susah dn membutuhkan bantuan dari mereka yg kita dapat malah hinaan dn cacian.
🥰Siti Hindun
tatap-tatapan sama poci? siapa berani🤣🤣
🥰Siti Hindun
coba minta bantuan ma tu pocong Yud, jan cuma liatin doang😅
🥰Siti Hindun
baru mampir aku kak
estycatwoman
very nice 👍💯😊
Wisell Rahayu
baru mampir thoor masih menyimak😀
Hariyanti Katu
Aamiin🤲🤲
Hariyanti Katu
mantaf
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!