Ratu Maybell

"Ada banyak hal yang ingin aku katakan pada ratu tapi-." Duke Anderson ingat bahwa dia dan ratu Maybell telah memiliki jarak yang sangat besar pada saat ini, makanya dia semakin frustasi.

"Saya minta maaf Baginda Rouman, aku tidak bisa mengendalikan putra mu." Sejak saat itu, Duke Anderson menjadi sangat jarang datang ke istana utama, dia masih memantau keadaan di dalamnya dari luar namun tidak memiliki niat untuk menginjakan kakinya lagi di sana.

Rasa bersalahnya membuat dirinya takut untuk bertemu dengan Ratu yang secara tidak sengaja dia kucilkan, hanya demi menepati janjinya kepada raja Rouman.

Tak lama setelah itu, apa yang di takutkan akhirnya terjadi, perang yang di deklarasikan oleh raja kerajaan Luir akhirnya di mulai pada tanggal yang tidak diduga.

Kerajaan Luir menyerang tepat ketika kerajaan Ironvale sedang melakukan perayaan ulang tahun pernikahan Raja dan Ratu yang ketiga tahun, saat itu adalah masa-masa dimana kerajaan sedikit melonggarkan pengawasannya.

Wilayah perbatasan akhirnya di kuasai oleh kerajaan Luir. Prajurit yang di utus untuk melawan pasukan kerajaan Luir semuanya tewas karena minimnya informasi. Kerajaan Ironvale mengalami kerugian besar.

Di ruang rapat, Duke Anderson yang melihat segala hal mengenai peperangan menghela nafas berat.

"Berakhir sudah."

Jika aku mengirim pasukan bantuan pasti percuma, mereka menyerang di saat kerajaan Ironvale sedang tidak siap.

"Ini tidak masalah," kata raja Richard.

"Apa?."

Semua petinggi di dalam ruang rapat melihat kearah raja muda itu dengan tatapan bertanya tanya.

"Tidak masalah? Tahukah Yang Mulia kalau wilayah anda sudah di rebut?."

"Aku tahu."

"Tapi Yang Mulia masih terlihat tenang?."

"Aku tahu kekhawatiran kalian, tapi hal ini sudah aku rencanakan dengan Viscount Bertha dan juga Marques Taheas."

Duke beserta bangsawan lain yang menghadiri rapat melihat kearah dua pemimpin rumah tangga itu pada saat yang bersamaan.

Viscount Bertha dari Kanzzas dan Marques Taheas dari Romosa berdiri dari kursinya masing-masing. Raut wajah keduanya terlihat lebih pucat dari biasanya.

Dengan ragu-ragu, Viscount Bertha berbicara duluan setelah meminta izin. Viscount bertahan mulai membacakan strategi raja yang sudah lama di rancang oleh raja sendiri tepat setelah raja kerajaan Luir mendeklarasikan perang pada pertemuan rahasia tempo lalu.

Semuanya terkejut dengan apa yang di ucapkan oleh Viscount Bertha mengenai strategi yang telah di rancang oleh raja.

Tangan Duke Anderson Inferta mengepal sekuat mungkin hingga berdarah, amarah dimatanya terlihat sangat jelas.

Strategi pertama raja adalah membiarkan wilayah perbatasan Barat Ironvale di rebut kerajaan Luir, untuk memancing ratu Maybell memberi bantuan dari rumah tangga Ainsley yang kuat.

Strategi kedua, mengerahkan 1000 pasukan terlebih dahulu untuk mengetahui kekuatan musuh, meski harus mengorbankan semua kesatria, guna mengetahui jumlah prajurit lawan. *itu adalah bagian dimana 1000 kesatria mati sia-sia pada serangan pertama.

Dan masih banyak lagi agenda strategi yang telah di susun oleh raja Richard. Dan hampir dari semua strategi itu membuat darah Duke Anderson mendidih. Dia langsung mengerti mengapa Marques dan Viscount yang berkerja di bidang politik dan militer miliki wajah menyedihkan.

Duke Anderson bergumam. "Dasar sampah." sambil menatap tajam seperti pembunuh kearah raja Richard.

Bangsawan yang duduk di sebelah Duke Anderson menarik nafas berat, tubuhnya sudah berkeringat dingin hanya dengan mendengar nada rendah itu.

"Ratu Maybell ada dimana? Apa ratu sudah di beritahu mengenai strategi ini," tanya Duke Anderson sembari meletakan kertas yang di bagikan oleh Marques Romosa.

Dengan bangga, raja Richard mengatakan bahwa ratu Maybell tidak bisa hadir karena harus menghibur beberapa wanita bangsawan yang ketakutan.

Padahal, sebenarnya. Raja Richard tidak mengetahui bahwa Duke Anderson sudah mengetahui keberadaan ratu saat ini. Duke sengaja bertanya hanya semata untuk menghibur hatinya, tapi ternyata, hanya kekecewaan lah yang dia dapat. Aku lelah dengan raja bodoh ini.