NovelToon NovelToon
Seharusnya

Seharusnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lu'lu Il Azizi

Tentang sebuah perasaan dan liarnya hati ketika sudah tertuju pada seseorang.
Rasa kecewa yang selalu menjadi awal dari sebuah penutup, sebelum nantinya berimbas pada hati yang kembali merasa tersakiti.
Semua bermula dari diri kita sendiri, selalu menuntut untuk diperlakukan menurut ego, merasa mendapatkan feedback yang tidak sebanding dengan effort yang telah kita berikan, juga ekspektasi tinggi dengan tidak disertai kesiapan hati pada kenyataan yang memiliki begitu banyak kemungkinan.
Jengah pada semua plot yang selalu berakhir serupa, mendorongku untuk membuat satu janji pada diri sendiri.
”tak akan lagi mencintai siapapun, hingga sebuah cincin melekat pada jari manis yang disertai dengan sebuah akad.”
Namun, hati memanglah satu-satunya organ tubuh yang begitu menyebalkan. Untuk mengendalikannya, tidaklah cukup jika hanya bermodalkan sabar semata, satu moment dan sedikit dorongan, sudah cukup untuk mengubah ritme hari-hari berikutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lu'lu Il Azizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Hebat ataukah tolol, entahlah!

Selain letak toko yang strategis, mungkin juga karena penataan ruangnya menarik, dalam dua minggu ini progres dari penjualan toko Laras sangat positif. Sore ini aku dan Laksa meluncur ke sana mengantar barang pesanan. Beberapa pelanggan terlihat sedang berdiri di depan etalase, menunggu antrian. Meski mobil Laras ada di parkiran, namun aku tak melihatnya di dalam toko. Karena Aku sudah tau dimana tempat menaruh stok, langsung ku ajak Laksa tanpa menunggu konfirmasi karyawati yang sedang sibuk. Sesekali aku menengok ke arah kasir.

”seperti biasa, pilah dan kelompokan sesuai aroma. Aku tinggal sebentar.”ucapku pada Laksa yang sedang menurunkan barang dari keranjang.

“sepertinya perlu bantuan mbak?”sapaku pada dua wanita yang terlihat kewalahan melayani pelanggan. Untung saja mereka pernah melihatku saat pembukaan toko, hingga mereka tidak kaget melihatku nyelonong masuk pada area kasir.

Mbak berkerudung biru hanya tersenyum.”mas, tahu ini aroma apa?”tanyanya sembari menyodorkan botol cassa trans 50ml punya pelanggan. Tentu saja aku langsung meraih botol kosong itu seraya mendekatkannya pada hidung. Aku menoleh ke belakang tempat bibit parfum berjejer rapi dengan jarak yang hampir sepenuhnya sama, aku mengamatinya sesaat lalu meraih satu botol kaleng berukuran satu liter.

”hmm, mungkin ini aroma J-LO platinum mbak. Silahkan di cek aromanya.”ucapku pada pembeli sekaligus pemilik botol kosong itu, sambil menyodorkan kaleng bibit yang sudah ku buka.

Pembeli itu mengangguk,”tolong isi penuh mas.”pintanya sedikit tersenyum.

”murni atau di kasih campuran mbak?”aku bertanya sambil mencuci gelas takar menggunakan metanol.

”bagusnya gimana mas?”dia balik bertanya.”tergantung selera mbak, hehe-”jawabku santai. Pelanggan itu terlihat bingung.

”kalau standar, untuk botol 50ml ukurannya 30 berbanding 20. Semakin sedikit campurannya semakin pekat dan tahan lama aromanya.”ucapku mencoba menjelaskan.

”40 berbanding 10 mas. Biar harumnya tahan lama.”

Pada akhirnya aku terjebak di depan etalase hingga pelanggan terakhir. Beberapa kali aku mendapat pujian dari dua karyawati itu. Selalu saja, masalah terberat dari bekerja di bidang parfum adalah membiasakan hidung dengan banyaknya macam varian aroma. Hal itu jugalah yang saat ini sedang mereka keluhkan.

“kalian dapat bantuan dari suhu? Gimana pelajarannya? Mudah di ikuti gak?”tiba-tiba Laras muncul dari lorong tempat istirahat dengan kerudung yang belum sempurna terpakai.”kalau sedang rame dan bos kalian mandinya sengaja dilama-lamain, tegur aja.”celetukku pada dua karyawati itu.

”susah mas, kalau masalah mandi serta dandan dia tidak akan bisa di debat.”salah satu karyawati mengejek di ikuti dengan sebuah tawa.

”apaan sih!”Laras ngegas dengan kedua tangan masih sibuk merapikan kerudung. Tidak ada sungkan di antara mereka, karena mereka bertiga memang sahabat.

Hari ini kali pertama aku bertemu dengan Laras, semenjak aku tau jika dia berkemungkinan menaruh perasaan padaku. Sebisanya aku bertingkah seperti biasa dan menghilangkan rasa canggung.

Laksa yang sudah selesai dengan tugasnya ikut bergabung dengan kami, obrolan random kami terhenti ketika ada pelanggan memasuki toko. Aku dan Laksa berjalan keluar toko membawa keranjang kosong, Laras mengikuti ku dari belakang.

“mas, habis ini masih ada kerjaan gak?”dia bertanya tanpa menghentikan langkahku."kosong, kenapa Ass?”aku balik bertanya seraya menyerahkan keranjang kosong pada Laksa untuk di masukan ke dalam mobil kami.

”temani aku mas. Gak lama.”pintanya padaku.

Tanpa ragu aku mengiyakan permintaannya, ku suruh Laksa pulang sendiri karena Laras sanggup mengantarku kembali ke toko.

Ku duduk pada pinggir teras toko tepat di samping pot besar yang kini sudah ada tanaman meski belum berbunga, sepertinya jenis anggrek. Menikmati sebatang rokok sambil menunggu Laras yang sedang menyiapkan sesuatu.

”tumben Ain membuat SW.”gumanku sendiri. Sedikit ragu ketika ingin melihatnya, takut jika berisi sesuatu yang membuat hatiku berulah. Hanya saja rasa penasaranku malah membawa pikiranku kembali pada momen-momen kebersamaanku denganya. Senyumnya, manyunnya, dan keras kepalanya.

”aku kangen.”nafas panjang ku buang paksa.

Akhirnya Laras menampakan batang hidungnya, dia baru saja keluar melewati pintu toko. Lagi-lagi dia menggunakan fashion yang... ah yang jelas dia terlihat cantik seperti biasanya.

“ayo mas. Maaf lama.”ajaknya sembari menuju ke arah mobil. Aku segera berdiri untuk mengikuti langkahnya, menutup paksa kerinduanku pada Ain.

”entah karena hebat atau karena tolol! Bagaimana bisa wanita sehebat ini tidak mampu membuatmu tergerak sedikitpun El!”logikaku mulai mengutuk diri sendiri.

Mobil Avanza mulai melaju menyusuri jalan utama dengan pelan, mengarah pada pusat kota. Laras yang menjadi pengemudinya, aku duduk tepat di sebelahnya memandangi lampu-lampu pinggir jalan yang sudah sepenuhnya menyala. Laras mulai bercerita tentang hidungnya yang mulai beradaptasi, juga tentang skripsinya yang sudah sepenuhnya kelar.

”Ass, bagaimana caramu membagi waktu? Setahuku, kau begitu sibuk dengan persiapan toko. Kapan kau mengerjakan skripsimu?”tanyaku merasa kagum sekaligus heran.

”hehe-, rahasia perusahaan dong.”jawabnya santai dengan pandangan masih fokus pada jalan raya.

”aku curiga, kau pasti pake jasa joki! Benarkan?”gurauku, menatap wajahnya persis dari samping.”yee..!! ngawur!”kilahnya, menoleh ke arahku sebentar dan memukul lenganku menggunakan tangan kirinya. Aku tertawa setelahnya.

“kemarin aku mendapat tawaran untuk magang di perusaan teman ayah. Di luar kota.”ucapnya sambil tetap fokus pada jalan raya. Aku tertegun mendengarnya, sebegitu kuat kah power sebuah koneksi.”berarti sebentar lagi kau akan kerja di luar kota, Ass?”

“hmm, dalam waktu dekat, tidak. Tapi kalau di sini sudah tidak ada yang menarik lagi, mungkin aku akan memikirkan tawaran itu.”jawabnya cukup serius.

Laras menyalakan lampu sent, pertanda jika kami sudah sampai pada tujuan. Aku menghela nafas panjang setelah turun dari mobil karena membaca tulisan yang ada pada depan sebuah toko.

“bakery and coffe shop.” Ku kira Laras mengajakku untuk seputar pekerjaan, aku bahkan masih menggunakan seragam toko bertuliskan,“al-kautsar crew”

“Ass. Kenapa kau tak bilang jika kita akan pergi ke tempat seperti ini.”keluhku lirih sambil melempar siku pada lengannya, saat kami berjalan memasuki toko. Laras hanya tersenyum simpul.”hehe-, bantu aku memilih kue untuk adikku mas, lusa dia akan ulang tahun.”

“kau salah ngajak orang Ass. Aku tak pandai untuk hal-hal seperti ini!”protesku lagi, aku dan Laras berdiri di depan etalase berisi berbagai sample bentuk kue. Lagi-lagi dia hanya tersenyum, tak menghiraukan protesku.

”adik ku cukup tomboy mas, ayolah bantu aku memilih.” Aku hanya bisa menahan nafas panjang, berlagak mengamati jenis-jenis kue.

”tomboy kan adikmu, Ass.”ucapku menoleh ke arah Laras yang masih fokus pada isi etalase. Dia hanya mengangguk.

”kita pilih motif yang cewek banget saja Ass, dominan warna pink, misalnya. Biar dia kesal.”celetukku tanpa berfikir. Seketika Laras langsung menghadap ke arahku, ke dua tangannya memegang pundak ku.

”ide bagus mas. Kenapa aku terlalu fokus menuruti seleranya! Wajah kesalnya pasti akan sangat lucu.”ucap laras, girang dengan mata berbinar. Aku hanya ikut tersenyum melihat ekspresi polosnya itu.

Wajah Ain tiba-tiba muncul dalam pikiranku.”kapan terakhir kali aku melakukan percakapan penuh gurau dengannya."batinku.

Seperti nama tokonya. Masih di dalam ruangan yang sama, di bagian belakang ada cafe nya. Tidak besar, namun terlihat elegan. Setelah selesai dengan request kue nya, Laras mengajakku untuk singgah dulu pada cafe tersebut. Kami duduk berhadapan, sama-sama sedang memilih menu. Selain minuman panas dan dingin dengan nama-nama yang asing juga sulit di eja, jenis kue benar-benar mendominasi daftar menu.

”kopi hitam, dan untuk kuenya aku ngikut pilihanmu, Ass.”ucapku meletakkan kembali daftar menu pada meja, aku pusing harus memilih nama-nama kue yang juga sulit di hafal. Laras tertawa melihat ekspresi ku.”wajahmu bingung mu, lucu mas.”ejeknya sambil menulis sesuatu pada lembar nota.

”aku harus lebih sering mengajakmu nongkrong di tempat begini, hehe,”lanjutnya puas.

”aku yang menolak Ass!”gerutuku, menahan malu.

1
Riyana Dhani@89
/Good//Heart//Heart//Heart/
mr sabife
wahh alur ceritanya
mr sabife
luar biasa ceritnya
mr sabife
bagus dan menarik
mr sabife
bgusssss bnget
mr sabife
Luar biasa
queen.chaa
semangat terus othorr 🙌🏻
Charles Burns
menisan 45menit biar setengah babak
Dale Jackson
muach♥️♥️
Dale Jackson
sedang nganggur le
Mary Pollard
kelihatannya
Wayne Jefferson
gilani mas
Wayne Jefferson
siap ndoro
Alexander Foster
mubadzir woii
Alexander Foster
mas koprohh ihhh
Jonathan Barnes
kepo kek dora
Andrew Martinez
emoh itu apa?
Andrew Martinez
aku gpp kok kak
Andrew Martinez
kroco noob
Jonathon Delgado
hemmbbbb
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!