NovelToon NovelToon
DEWI ASIH Dan Delapan Petualang

DEWI ASIH Dan Delapan Petualang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mata Batin / Ahli Bela Diri Kuno / Ilmu Kanuragan / Pulau Terpencil
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Sebelum membaca novel ini, diharapkan membaca novel BUHUL GHAIB, sebab ini ada hubungan dengan kisah sebelumnya, agar tidak bingung.

kisah Delapan orang bersahabat yang melakukan pertualangan ke sebuah pulau yang terkenal dengan keindahannya, tetapi bencana tiba-tiba memporak-porandakan rencana mereka karena kapal yang mereka tumpangi mengalami kecelekaan, sehingga mereka terdampar disebuah pulau yang berbeda.

Dipulau itu mereka mengalami kejadian demi kejadian yang mengerikan dan membuat mereka harus bertahan hidup dari sebuah rahasia misteri yang sangat mengerikan.

sanggupkah mereka keluar dengan selamat? ikuti kisah selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DA-12

Braaaaaak...

Para pria berkulit coklat pekat itu melemparkan empat orang yang menjadi tawanan mereka dilantai goa.

Keempatnya masih tertidur lelap dan tidak menyadari apa yang terjadi.

Sebuah ruang yang luas dengan pencahayaan minim yang terdapat dari sinar rembulan melalui celah dilangit-langit goa.

Salah satu pria bertubuh tinggi dan juga besar dengan tombak ditangannya menendang kaki Darmadi dan juga Yudi secara bergantian.

Paaaaaaak...

Terdengar suara tendangan yang menyakitkan dan itu cukup membuat keduanya tersadar.

"Hah!" keduanya terbangun dengan kondisi keheranan dan tampak mereka saling pandang satu sama lain dan tersentak kaget saat melihat orang-orang tengah berkerumun memandang mereka.

Keduanya merasakan jika kepala mereka sangat pusing dan mencoba mengingat jika saat sebelum berada ditempat ini mereka sedang tertidur ditepi hutan dan sangat mengantuk, tertidur lelap dan tiba-tiba sudah berada ditempat yang asing.

Mereka hendak bangkit, tetapi mereka dikejutkan karena ternyata tangan mereka terikat kebelakang dengan menggunakan akar tumbuhan.

Kedua pemuda itu merasakan jika mereka sedang diujung maut dan perlahan rasa gugup menghampiri mereka.

"K-kita dimana?" tanya Yudi dengan tergagap.

"Yang pastinya didalam goa, dan ini masih malam hari," jawabnya.

"Apakah nasib kita akan sangat mengenaskan?" tanyanya dengan sangat pasrah.

"Entahlah...,"

Sementara itu, Indira dan juga Emy masih tertidur karena pengaruh obat yang mereka hirup terlalu banyak.

Yudi berusaha untuk duduk dan hal.yang sama dilakukan Darmadi, mereka duduk saling membelakangi dengan berhadapan punggung yang merapat.

"Apakah kau bisa mengambilkan pisau lipat milikku yang ada dikantong celana sebelah kanan?" bisik Yudi dengan nada berbisik.

Tanpa menjawab, Darmadi mulai mencari pisau lipat yang dikatakan oleh Yudi dibalik saku celananya.

Saat bersamaan, mereka dikejutkan oleh suara desisan yang terdengar datang dati arah sebuah lorong didepan mereka.

Sssssstttsss....

Suaranya terdengar sangat mengerikan, dan ternyata itu sebanding dengan ukuran tubuh sang ular yang mana hampir memenuhi ruangan. Ular sepanjang 10 meter dengan bobot ratusan kilo tampak merayap menuju ke arah mereka dan dengan sebuah mahkota berwarna hitam diatasnya.

"Yang mulia Ratu, kami sudah membawakan dua orang pria yang akan dijadikan tumbal sebagai persembahan," ucap salah seorang pria berkulit gelap tersebut.

Sesaat Yudi merasa seperti mengenali suara sosok dibalik wajah yng bertutup topeng itu, tapi dimana, ia merasa dejavu.

"Buat ritualnya persembahan. Lalu arak mereka menuju istanaku, dan dua orang wanita itu, gabungkan mereka dengan yang lainnya," titah sang Ratu Siluman Ular.

"Baik Ratu, titahmu adalah perintah untukku," sahut pria tersebut, dan bergegas menarik Darmadi dan jug Yudi agar bangkit dari tempatnya.

Saat bersamaan, Darmadi berhasil menarik sebilah pisau dari saku celana milik Yudi dan ia mengenggamnya erat.

Sementara itu, Emy dan juga Indira dipanggul oleh para pria bertubuh tegap tersebut laksana sebuah karung bawang yang mana terlihat begitu mudahnya bagi mereka, seolah tanpa beban.

Mereka memasuki lorong gelap, dan Darmadi serta Yudi mencoba mengingat jalanan yang mereka lalui.

Ada banyak lorong dan juga ruang yang tentunya sangat membingungkan.

Darmadi mencoba mengingat jika mereka sudah memasuki pintu sebanyak 5 kali yang mana semuanya berada pada posisi sebelah kiri.

Sampai akhirnya mereka tiba disebuah tempat terbuka dengan ruangan seperti tempat penjagalan.

Tempat itu mirip sebuah stadiun yang mana ada bangku yang berundak dan melingkari ruangan tersebut. Sepertinya akan ada sebuah pertunjukkan.

"Hah," Darmadi dan Yudi tercengang saat melihat apa yang ada dihadapannya.

Bahkan saat ini ia melihat sebuah panggung megah yang terbuat dari batuan cadas setinggi satu setengah meter dengan luas 5mx5m dan terdapat sebuah meja yang terbuat dari bahan yang sama seperti panggung dengan sebilah golok berukuran besar dan tampak berkilauan pada ujung matanya, yang pastinya ia akan sangat mudah untuk memotong sesuatunya.

Tampak dibawah panggung ada banyak tengkorak yang bergelimpangan dan juga kerangka manusia yang saling terpisah.

Semuanya tampak begitu bersih karena tidak ada sedikitpun daging yang menempel ditulang belulang tersebut.

Mereka terus digiring menuju sebuah tempat yang mana mereka akan melakukan ritual terlebih sebelum dikorbankan.

Mereka dilucuti pakaiannya dan diganti menggunakan cawat, lalu dikurung pada sebuah ruangan untuk menanti masanya tiba.

Ruang tahanan itu tepat menghadap pada sebuah perapian yang terbuat dari tabung yang sangat besar.

Saat bersamaan, para wanita yang juga berasal dari suku mereka menyeret kerangka dan juga tengkorak yang berhamburan dilantai bawah penjagalan, lalu membawanya ke ruang perapian yang mirip dengan kremasi.

Para wanita itu tampak tidak menutup aurat bagian atasnya dan terbiar begitu saja.

Setelah mereka memasukkan kerangka itu ke perapian, mereka menuju sebuah ruangan dan tidak lagi terlihat.

Setelah beberapa saat. Api padam dengan sendirinya, dan mereka mengeluarkan abu dari kremasi barusan.

Kemudian para prianya mengayak abu tersebut hingga dingin dan memisahkan sisa yang tidak terbakar.

Mereka mengambil cawan dan memasukkan abu pembakaran kedalamnya, lalu mengaduknya dan meminumnya secara beramai-ramai.

Tak hanya sampai disitu, mereka mengambil abu tersebut dan membaluri tubuh mereka.

Perlahan dua orang lainnya tampak menuju ruang tahanan denagn membawa abu yang sama dan membalurkannya pada tubuh kedua pemuda yang saat ini menjadi tawanan mereka.

"Hei..., jangan.. Kau kira aku ini apapan?" Yudi mencoba memberontak, tentu saja ia sangat takut dengan hal aneh tersebut.

Akan tetapi, keduanya tak dapat menolak, karena mereka lebih terlihat beringas.

Setelah membaluri kedua tawanannya dengan abu mayit, maka mereka keluar dari ruang tahanan dan kembali menutupnya.

Kini keduanya tampak memutih tubuhnya karena terbalurkan abu mayit.

"Sungguh biadab mereka, sudah berapa yang menjadi korbannya!" ucap Darmadi kesal, ia merasakan tubuhnya sangat gatal dan aura negatif seolah sedang menyelubunginya. Bagaimana tidak, hal yang dilakukan oleh suku tersebut sangat gila.

"Dar, pisau tadi kemana?" tanya Yudi dengan nada berbisik. Ia sebenarnya merasa mual dan pusing karena pengaruh abu tersebut, tetapi mencoba untuk dikuat-kuatkan.

"Tertinggal dicelana saat mereka melucuti kita tadi," sahut Darmadi.

"Siaaal!" maki Yudi.

"Mungkin kita bisa saking membuka satu sama lain," jawab Darmadi santai.

Yudi menatapnya. "Maksudmu?" tanya Yudi dengan penasaran.

"Kau bisa menggigit taliku atau membukanya dengan gigi, dan aku akan membuka ikatanmu," saran Darmadi.

Yudi tampak berfikir. "Baiklah, mungkin bisa kita coba," jawab Yudi lalu mencoba mendekati Darmadi dan berjalan kearah belakang rekannya untuk melakukan saran yang dimaksud.

Darmadi menjulurkan tangannya dan mengangkatnya sedikit tinggi untuk memudahkan Yudi menggigitnya, dan pemuda itu mulai melakukan percobaan.

Tetapi sialnya, aksi mereka dilihat oleh salah satu penjaga yang sedang mengawasi mereka.

1
Tiah Fais
lanjut kak
Ai Emy Ningrum
empat biji mana kenyang ,minimal 4 kilogram atuh makan buah loa nya 🤣🤣🤣🤣 🍈🍈🍈🍈
Ai Emy Ningrum: drpd kelaparan ceu 😋 manusia bisa tahan lapar katanya mah selama 5 ato 7 hari gituh 🙄🤪
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: yg ada sakit perut makan 4 kilo maah.. 😂
mual mual juga tetap aja ya buah loa nya di embat 🤣
total 2 replies
Heri Wibowo
lanjut
❤Lembayung Jingga❤: 😘😘😘😘😘😘
total 1 replies
Heri Wibowo
perjuangan darmadi CS belumselesai.
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahhh keren yahhh bener kata Buu bidan klo waktu terdesak JD jago tinju juga hahaaaa keren2
Ai Emy Ningrum: ayo sapa lg yg berani adu mekanik sama cewek2 ini 👊🏻👊🏻🤺🤺
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: uwoooww... kereeeennn 🙀🙀😍😍😍
total 6 replies
Susi Akbarini
waahhh..
deg2an terussss...
❤❤❤❤❤❤
Ai Emy Ningrum
jgn dibayangin bang 🙈 serem pastinya ,secara baru lepas dr suku Pulu Pulu ketemu bule rusuh sekarang...
Ai Emy Ningrum: 💤😴💤😴 mbeeeekkk 🐑👻
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: lagi berduka Ceu, embeknya mati /Whimper//Whimper/
total 14 replies
Tiah Fais
lanjut kak
V3
butuh bantuan .... butuh bantuan .... buruan bntu Bang Yudi dan Kak Emy 📢📣
V3
sepotong kaki beserta sepatu nya yg tersisa 🤣🤣🤣🤣
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wehhhh si swet dehhh keren tp namanya manusia kanibal yahhh ngeri hiiiii
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
gila sekali ini mahhh /Puke//Puke//Puke/
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
haiiiiii semua
AQ baru on aja tp sampul nya udah beda hahhhhh mklm lah timbul tengelem dulu
buuuuu
arfan
semangat up terus bos
Susi Akbarini
asih2..
di mana asih..
Susi Akbarini
lhooo..
kok ya cuma ngintip..
harusnya segera twmbak qanita kanibal itu ..
Susi Akbarini
waaaahhhh...
ngeriii..

deg2 an bacanya
Heri Wibowo
lanjut thor.
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
iyaa, jgn nanti di sisain tulang doang sama sepatu 😳🙀
Ai Emy Ningrum: amiiiiin ( berjamaah ) 🤲🏻 😌😇🙏🏻
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: isssh jangan sampe donk, mari kita berdoa agar sepatu dan tulang2 semua selamat 🤲
total 7 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
iyaa, jgn sampe pergi berdelapan, pulang bersepuluh 🙀🙀
(suku Pulu Pulu ada yg ngintil) 🙈
Ai Emy Ningrum: 🥴🥴🥴🥴🥴😔🥴
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: /Puke//Puke//Puke//Puke/
total 13 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!