**Karlina/Lina**: Seorang pekerja kantoran yang berdedikasi untuk ibunya yang sakit. Saat mengunjungi ibunya di rumah sakit, Karlina kecelakaan fatal dan meninggal. Rohnya kemudian bertransmigrasi ke tubuh Alia, yang dikenal sebagai Lia, di dalam buku novel romantis yang sedang populer. Karlina memiliki tekad kuat untuk mengubah alur cerita yang mengarah pada kisah tidak bahagia dalam novel tersebut.
**Alia/Lia**: Protagonis utama wanita, siswi SMA yang cerdas dan berbakat. Dia adalah target cinta dari Langit, pacarnya yang memanfaatkannya dan dari Dora, antagonis wanita yang iri padanya. Setelah diselamatkan dari penculikan oleh Levi, Lia jatuh cinta pada pandangan pertama. Perjalanan cintanya dengan Levi penuh dengan rintangan, termasuk pernikahan tidak bahagia dengan Keyla yang dipaksa oleh situasi.
**Levi Nata Samudra**: Protagonis pria, CEO muda yang cerdas dan posesif terhadap Lia. Dia adalah anak dari seorang pemimpin mafia luar negeri, Dafi, dan menemukan dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desfitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 26
**Pagi di Tempat Aman**
Pagi menjelang, menyoroti tempat aman yang digunakan Levi, Lia, dan Langit sebagai perlindungan sementara. Lia terbangun dengan sedikit rasa lega namun masih ada ketakutan yang tersisa dari kejadian malam sebelumnya. Dia melihat Levi sudah bangun, duduk di meja makan, tampak terfokus pada laptopnya. Langit sedang berbicara di telepon, wajahnya menunjukkan keseriusan.
Levi melihat Lia terbangun dan mendekatinya. "Bagaimana tidurmu? Apakah kamu merasa lebih baik?"
Lia mengangguk pelan. "Sedikit lebih baik. Tapi aku masih khawatir tentang apa yang akan Dora lakukan selanjutnya."
Levi menggenggam tangan Lia dengan lembut. "Jangan khawatir. Kita akan mengatasi ini bersama. Aku dan Ervin sedang melacak sumber dari serangan kemarin."
Langit menyelesaikan panggilannya dan mendekati mereka. "Aku sudah menghubungi beberapa kontak untuk mencari tahu lebih banyak tentang pergerakan Dora. Sepertinya dia telah memobilisasi banyak sumber daya untuk menciptakan kekacauan."
Lia menatap Langit dengan rasa terima kasih. "Terima kasih, Langit. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kamu tidak datang tadi malam."
Langit tersenyum tipis. "Kita semua di sini untuk melindungi satu sama lain. Kita harus bersatu untuk mengatasi ancaman ini."
**Di Markas Dora**
Di tempat lain, Dora berdebat dengan Dela dan Nelu di markas rahasia mereka. "Bagaimana kalian bisa membiarkan mereka lolos? Ini adalah kesempatan kita!"
Dela, yang terlihat cemas, mencoba menjelaskan. "Kami tidak menduga Levi akan datang begitu cepat. Kami sudah mengikuti rencana."
Nelu menambahkan, "Dan Langit, bagaimana dia bisa tahu? Sepertinya ada seseorang yang memberi tahu mereka."
Dora menghentikan mereka dengan lambaian tangannya. "Cukup. Kita harus merencanakan langkah berikutnya. Jika kita tidak bisa menculik mereka, kita akan memukul mereka di tempat yang paling mereka andalkan. Kita akan menyerang operasi Levi."
**Sore di Kantor Nata Samudra Corp**
Di kantor, Levi duduk bersama Ervin, yang sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi ancaman berikutnya. Mereka berdua adalah peretas handal, dan mereka tahu bahwa mereka harus menggunakan kemampuan terbaik mereka untuk melawan serangan ini.
Ervin menunjukkan layar komputer kepada Levi. "Aku sudah menemukan beberapa pola dalam serangan kemarin. Tampaknya Dora bekerja sama dengan kelompok peretas lain untuk mencoba mengakses sistem kita."
Levi melihat data yang ditunjukkan Ervin. "Kita harus memperkuat semua titik masuk. Pastikan tidak ada satu pun lubang keamanan."
Ervin mengetik cepat di keyboardnya, memperbaiki sistem keamanan. "Aku juga sudah menyiapkan beberapa jebakan digital. Jika mereka mencoba menyerang lagi, kita akan bisa melacak mereka dengan lebih mudah."
Levi mengangguk. "Bagus. Kita harus berada satu langkah di depan Dora. Kita tidak bisa membiarkan dia merusak apa yang sudah kita bangun."
**Malam di Tempat Aman**
Malam tiba dan mereka bertiga bersiap untuk makan malam. Lia, yang mencoba tetap positif meski keadaan, memasak dengan bantuan Levi dan Langit.
Saat mereka makan, suasana lebih santai, namun ada ketegangan di bawah permukaan. Lia melihat ke arah Langit dan Levi. "Kalian berdua benar-benar membantu menyelamatkan hidupku. Aku tidak tahu bagaimana bisa membalas kebaikan kalian."
Levi meraih tangan Lia di meja. "Kita adalah tim. Kamu adalah bagian dari hidupku, Lia. Aku akan melakukan apa saja untuk melindungimu."
Langit mengangguk setuju. "Aku setuju. Kita semua di sini karena saling peduli. Itu yang terpenting."
**Pagi di Tempat Aman**
Keesokan paginya, mereka bangun dengan rasa waspada. Levi menerima panggilan dari Ervin. "Levi, aku punya berita baik. Kami berhasil mengidentifikasi beberapa peretas yang bekerja dengan Dora. Kami sedang melacak mereka sekarang."
Levi merasa sedikit lega. "Bagus, Ervin. Teruskan pekerjaan bagusmu. Kita harus memastikan Dora tidak bisa lagi menyerang kita."
Setelah panggilan itu, Levi memberi tahu Lia dan Langit tentang perkembangan terbaru. "Ervin dan timnya sudah menemukan beberapa dari mereka. Ini akan memudahkan kita untuk bertindak."
Lia merasa sedikit lega mendengar berita itu. "Semoga ini bisa segera berakhir. Aku hanya ingin hidup kita kembali normal."
**Di Markas Dora**
Di markasnya, Dora sedang marah besar saat mendengar bahwa beberapa peretasnya tertangkap. "Ini tidak mungkin! Bagaimana mereka bisa melacak kita secepat ini?"
Dela mencoba menenangkan Dora. "Mungkin ada mata-mata di antara kita. Kita harus lebih berhati-hati."
Dora mengangguk, tampak berpikir dalam-dalam. "Baik, kita akan berhenti sementara. Tapi kita tidak akan mundur. Ini hanya permulaan."
**Sore di Kantor Nata Samudra Corp**
Levi dan Ervin bekerja keras, menutup setiap celah yang bisa digunakan Dora dan timnya untuk menyerang. Mereka mengatur sistem keamanan baru yang lebih kompleks dan menyiapkan langkah-langkah darurat jika serangan kembali terjadi.
Levi menghela napas lega saat melihat sistem baru yang mereka bangun. "Kita sudah melakukan yang terbaik. Semoga ini bisa menghentikan mereka."
Ervin tersenyum. "Jangan khawatir, Levi. Dengan sistem ini, mereka akan kesulitan masuk. Kita akan siap untuk apa pun yang datang."
**Malam di Tempat Aman**
Malam itu, mereka bertiga duduk bersama, merencanakan langkah selanjutnya. Lia, yang merasa lebih kuat sekarang, menatap Levi dan Langit. "Kita harus memikirkan cara untuk menghadapi Dora secara langsung. Jika tidak, dia akan terus mengejar kita."
Levi mengangguk, tampak berpikir. "Aku setuju. Kita harus mengambil tindakan sebelum dia bisa merencanakan serangan lain."
Langit, dengan tatapan serius, menambahkan. "Kita harus menemukan di mana dia bersembunyi. Jika kita bisa menangkapnya, ini akan berakhir."
**Pagi di Apartemen Levi**
Pagi berikutnya, dengan semangat yang baru, Levi dan Lia memutuskan untuk kembali ke apartemen mereka yang sekarang telah aman. Langit tetap berada di tempat aman untuk mengawasi situasi.
Ketika mereka tiba di apartemen, semuanya tampak tenang. Levi segera memeriksa sistem keamanan yang baru dipasang. Lia merasa lega melihat bahwa semuanya sudah kembali normal.
"Aku harap ini sudah berakhir," kata Lia, merasakan kelegaan saat dia duduk di sofa.
Levi duduk di sebelahnya, meraih tangannya. "Ini akan berakhir, Lia. Kita akan memastikan itu."
Saat mereka berdua duduk bersama, merencanakan langkah berikutnya, ada rasa tenang yang menyelimuti mereka, meski ancaman dari Dora masih ada di luar sana. Mereka tahu bahwa selama mereka bersama, mereka bisa mengatasi apa pun yang datang.
---
bersambung_-
