Menjadi Tawanan Mafia

Dimana Sean masih setianya menunggu didekat Arabella dia sangat tidak ingin meninggalkan Arabella..

Sebenarnya niat Sean minggu depan mereka akan menikah, namun keadaan Arabella sekarang tidak memungkinkan jadi mau tidak mau Sean menundanya terlebih dahulu sehingga Arabella benar-benar sembuh..

Sean yang menatap kearah Arabella, membuat Arabella merasa heran dengan tatapan Sean..

" Ada apa hm??".. Tanya Arabella dengan nada lembutnya

" Tidak apa-apa aku hanya ingin menatapmu saja, karena kamu sangat cantik".. Jawab Sean sambil membelai rambut Arabella

Arabella menjadi salah tingkah membuat Sean terkekeh melihat Arabella yang begitu salah tingkah..

****

Disisi Kara, dia sangat menyesal telah mengganggu Arabella dia kehilangan Mommynya begitu juga dengan kehidupannya yang hancur..

Dia benar-benar sangat menyesal hal akan itu..

" Seharusnya aku mendengarkan perkataan Daddy".. Gumamnya Kara

Membuat Max mendengar apa yang dikatakan oleh Kara, posisi Max sekarang sedang membersihkan sisa darah Lika hal itu dia mendengar apa yang digumamkan oleh Kara..

" Kenapa kalian tidak membunuhku??".. Pekik Kara dengan nada lemahnya

Max menyeringai dan mendekat kearah Kara, begitu juga Max mencengkram dagu Kara sekuat mungkin..

" Itu akan dilakukan Nona Arabella disaat nanti dia sudah sembuh".. Jawab Max dengan nada dinginnya dan menghempaskan secara kasar

Kini Max melanjutkan lagi membersihkan ruangan itu, Kara hanya terdiam saat mendengar jawabannya Max dia mulai merasa sangat takut apa yang akan dilakukan oleh Arabella nanti??..

****

Pradana yang sangat frutasi harus bagaimana lagi agar bisa menyelamatkan Kara, dia benar-benar sangat bingung karena hidupnya sudah termasuk dicap sebagai pengganggu oleh Sean..

" Aarrgghh ayolah pikirkan sesuatu".. Gumam Pradana sambil menarik rambutnya secara kasar

Namun tiba-tiba, Pradana terdiam dan berpikir setelah itu dengan cepatnya Pradana mengambil ponselnya dan pergi..

Pergi kemana?? Tentu saja ke Mansion Sean karena dia ingin menemui Sean dan meminta maaf atas apa yang telah dilakukan Lika dan Kara..

Apakah Sean melepaskannya begitu saja?? Tentu saja tidak bukan Sean namanya jika tidak membalas semua perbuatan Pradana kepada Mommynya dulu..

Sean sudah sangat tau bahwa Pradana membunuh Mommynya Arabella karena dia sangat terobsesi kepada Lika..

Sebenarnya Perusahaan itu juga milik Mommynya Aldara saat Mommnya meninggal, semua harta jatuh ketangan Pradana..

Bukan Sean yang hanya diam, namun saat dia bersama Arabella dengan cepatnya Sean menyuruh Robert untuk mencari tau tentang kematian Mommynya Arabella..

Dan, mencari bukti sebanyak mungkin agar Arabella nanti yang akan membalas semuanya..

****

Setibanya Pradana di Mansion Sean, dia hanya melihat beberapa pengawalnya yang bejaga diluar Mansionnya dengan cepatnya Pradana turun dari mobilnya dan mulai berjalan kearah pintu Mansion Sean..

Setibanya Pradana tiba, dia ditahan oleh anak buah Sean membuat Pradana mengatakan ingin bertemu Sean..

" Katakan bahwa aku ingin bertemu dengan Tuan Sean".. Ucap Pradana kepada pengawalnya itu

Para pengawal itu saling bertatapan, karena mereka tau bahwa Tuannya sedang tidak ada di Mansion dengan cepatnya satu pengawalnya mengambil ponselnya dan menghubungi Sean..

Drrrtt.. Drrttt.. Drttt..

Disisi Sean yang masih setia bersama Arabella dengan cepatnya dia mengambil ponselnya dan menjawabnya saat melihat salah satu pengawalnya di Mansion mengubunginya..

[ Ada apa? ]

[ Mohon maaf mengganggu Tuan, namun di Mansion kedatangan tamu]

[ Siapa??]

[ Ayahnya Nona Arabella Tuan ]

Seketika wajah Sean berubah menjadi tatapan tajam, dia juga tersenyum licik ternyata Pradana membawa dirinya sendiri kedalam neraka..

[ Suruh masuk, dan katakan untuk menunggu diriku tiba disana]

Sean dengan cepatnya mengakhiri panggilannya dan tersenyum licik, betapa tidak sabarnya dia ingin bertemu Pradana..