Gue Benua Biru Baskara Untuk Pertama kalinya Gue menemukan gadis yang sangat Cantik yang selalu menemani gue kemanapun gue Pergi.
Kalo bukan karena Doa gue sendiri yang selalu Bilang Hopefully we can meet the Beautiful Woman again Mungkin gue gak akan Pernah mengenalmu Senja Nayyra Aurelie Gue akan Pernah mau ada orang yang menyakiti hatinya mau gue sekalipun. karena Bagi gue kebahagiaan Senja adalah kebahagiaan gue sendiri membuat Senja tersenyum adalah tugas gue.
Tapi hal yang gue Takutin adalah jika semesta tidak menakdirkan gue dan Senja untuk bersatu.
ini Cerita Perjalanan Cinta gue Dan Senja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Cahayaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 26. Sahabat
...Kamu adalah teman dalam suka Kau ialah teman dalam duka Kamu menemani dalam sepi Dan kamu menamani dalam sunyi Rembulan Kamu adalah sahabat Yang selalu menemani Di saat kegelapan menghampiri...
Kini Biru, Senja dan Rey tengah duduk di sebuah bangku yang ada di rumah sakit dengan Posisi duduk Biru berada di tengah, sebelumnya sahabat Biru lainnya yaitu Arsen, Radit dan Dewa turut datang ke rumah sakit untuk menjenguk ayah Rey tapi ketiganya sudah Pulang terlebih dahulu.
Biru menoleh Pada Rey yang dari tadi banyak diam, tidak tampak seperti Rey yang biasanya yang selalu mencairkan suasana karena komedinya. Biru lalu mengalihkan Pandangannya Pada sang kekasih yang berada di samping kirinya.
" Senja, " Panggil Biru lembut menaruh tangan kirinya gadis itu
Senja menoleh Pada Biru. " iya? " jawab Senja
" Aku boleh minta tolong beliin minum nggak? " tanya Biru seraya menyisihkan rambut Senja ke belakang telinganya
Senja tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
" Makasih Sayang? " ucap Biru mengusap punggung gadis itu
Senja langsung berdiri lalu Pergi meninggalkan Biru dan Rey menuju kantin rumah sakit untuk membeli minuman. Biru terus memperhatikan Senja dari belakang. Biru mengalihkan kembali Pandangannya Pada Rey yang berada di samping kanannya. lalu menaruh tangannya Pada Punggung lelaki itu.
" Rey Gue tau mungkin ini berat buat lo, apalagi lo itu sebagai anak Pertama di keluarga lo. Pasti banyak beban yang lo tanggung sebagai anak Pertama. Tapi gue mohon sama lo, jangan sampe lo Putus kuliah, Rey, " ucap Biru
Rey tertunduk dan mulai meneteskan air mata mendengarkan ucapan sahabatnya. " Gue Gak bisa Biru, usaha bokap gue sekarang ini udah bangkrut. Gue harus cari duit buat hidupin keluarga gue. Lo juga bisa liat sendiri kan kalo bokap gue sekarang terbaring lemas nggak sadarkan diri di sini, siapa lagi kalo bukan gue yang gantiin bokap gue buat jadi tulang Punggung keluarga gue siapa lagi Adik-adik gue semuanya masih sekolah, Biru Gue nggak apa-apa Putus kuliah, tapi nggak dengan adik-adik gue. Mereka harus sekolah sampe lulus dan gue harus bisa bantu hidupin keluarga gue cari nafkah biar keluarga gue tetap hidup, " jawab Biru
" Terus lo Pikir setelah bokap lo sadar nanti liat anaknya Putus kuliah bakal senang ? Enggak Rey, bokap nyokap lo udah Mati-matian buat bisa kualihin lo demi liat anaknya dapat gelar sarjana dan sukses. Gue tau suatu gelar itu bukan sebuah Patokan untuk menjamin kesuksesan seseorang, tapi gue tau nyokap-bokap lo udah berjuang keras buat lo akhirnya bisa masuk kuliah. Gue kenal lo bukan satu dua tahun Rey, kita udah temenan dari kita bocah. Gue bokap lo sangat menginginkan lo kuliah sampe beres, " ujar Biru.
" Gue sangat yakin bokap-nyokap lo bakal sedih kalo lo ambil keputusan buat Putusin kuliah. Gue ngerti sekarang ekonomi keluarga lo nggak stabil, tapi lo harus bertahan. Hidup terus berputar dan nggak selamanya selalu di atas. Nikmati aja Prosesnya buat sampe di titik terbaik kehidupan lo lagi. Gue Arsen, Radit, Dewa bisa bantu lo dan selalu ada buat lo kalo lo lupa, "
Rey menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, lalu semakin tertunduk menangis mendengarkan ucapan Biru.
" Udah, lo nggak usah dipikirin gimana biaya kuliah lo, gue bisa bantu bayarin kuliah lo, " ucap Biru menepuk Punggung Rey
" Gak Perlu Biru, yang kuliah kita bukan biaya yang murah, " tolak Rey
" Gue Pinjemin, nggak gratis, Udah nggak usah mikirin gimana gantinya, yang Terpenting lo harus kuliah yang bener. kalo lo udah sukses baru lo ganti duitnya, " ujar Biru
Rey semakin tertunduk dan menangis setelah mendengarkan ucapan sahabatnya. Kali ini ia menangis bukan karena kondisi yang dialaminya sekarang. melainkan karena terharu sahabatnya selalu ada bersamanya.
" Makasih Biru, " ucap Rey
Biru menganggukkan kepalanya. " Itu namanya seorang sahabat Udah nggak usah nangis Cengeng banget lo jadi Cowok, " hibur Biru
" Nggak gue nggak nangis kok cuma terhura aja, " jawab Rey yang kini tertawa di tengah tangisnya
Biru lantas ikut tertawa bersamanya
Rey menghapus sisa air mata di Pipinya
" Sekali lagi thanks Biru Pasti gue gantiin duit lo, " ucap Rey
" Santai "
•••••••
Saat ini, Biru dan Senja telah berada di dalam mobil sedang dalam Perjalanan Pulang mengantarkan Senja ke rumahnya setelah menjenguk ayah Rey di rumah sakit. Senja menoleh Pada Biru yang sedang menyetir. ia teringat kembali kejadian tadi setelah tidak sengaja mendengarkan obrolan kekasihnya bersama sahabatnya saat dirinya hendak kembali setelah membelikan minuman. Lagi, ini Senja dibuat kagum dengan sosok lelaki yang sekarang tepat di sampingnya. Tapi kali ini dirinya tidak hanya Kagum Pada kekasihnya. tapi juga dengan Persahabatan lelaki itu dengan sahabatnya.
Rey adalah salah satu sahabat Biru yang Senja tahu bahwa dia orang yang Paling banyak komedi di antara sahabat-sahabat Biru lainnya.
Biru yang Peka jika kekasihnya tengah memperhatikannya dari tadi lantas menoleh Pada gadis itu sambil tersenyum.
" Kenapa sih dari tadi kamu lihatin aku sampe segitunya," tanya Biru mengusap kepala Senja
" Nggak kok aku itu Cuma kagum aja sama kamu, " jawab Senja
" Kagum, " ucap Biru tak mengerti apa maksud Senja
" Kagum ternyata kamu baik hati dan kamu mau menolong sahabat kamu, "
" Oh itu kalau aku bisa bantu aku Pasti bantu Senja Rey itu sudah aku anggap saudara aku, "
" itu yang aku suka dari Kamu Biru Kamu itu tak sekadar sempurna kamu juga mempunyai hati yang baik, "
Senja tersenyum Gadis itu lalu semakin mendekatkan ke Biru kemudian melingkarkan tangannya di Pinggang lelaki itu dari samping dan menyandarkan kepalanya di bahu lelaki itu. Biru lantas menaruh tangan kirinya Pada Pinggang gadis itu.
" Maaf ya hari ini kita nggak jadi jalan malah Pergi ke rumah sakit, " ucap Biru seraya mengusap Punggung Senja
" it's okay Biru don't say sorry, " Jawab Senja mengeratkan lingkaran tangannya di Pinggang Biru
Biru Tersenyum kemudian lelaki itu ikut menempelkan kepalanya Pada kepala Senja dan sesekali mengusap Punggung gadis itu. keduanya menikmati sisa Perjalanan mereka sambil berbincang-bincang kecil tanpa melonggarkan tautan tangannya
••••••