NovelToon NovelToon
Dibalik Topeng Seorang Pelacur

Dibalik Topeng Seorang Pelacur

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Angst / PSK
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: nita kinanti

Jenny, gadis yang terpaksa menjadi seorang pelacur bertemu dengan Satya, pria dari desa yang lugu dan sangat sabar.

Dibalik wajahnya yang selalu terlihat dingin dan angkuh, Jenny memendam sejuta luka yang dia simpan sendirian. Suatu hari dia tidak kuat lalu memutuskan untuk kabur ke desa bersama Satya.

Apakah Jenny bisa memulai kehidupan baru di desa? Atau dia kembali ke kota untuk membalas dendam kepada orang-orang yang telah menjerumuskannya ke dunia pelacuran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Seorang Pelacur

Malam harinya Satya pergi ke kamar ibunya untuk berbicara berdua dengan sang ibu.

"Maaf Ibu, aku tidak memberitahu Ibu sebelumnya. Aku akan menikahi Jenny. Aku mohon ibu merestui pernikahan kami."

"Kenapa terburu-buru Sat? Sudahkah kamu pikirkan keputusanmu? Belum genap sebulan kamu pergi, itu artinya belum genap sebulan pula kamu mengenal gadis itu," jawab Iswari, menunjukkan kekecewaan yang sejak tadi dia tahan di depan semua orang.

"Dari penampilan dan sikapnya, ibu tahu dia bukan gadis biasa. Pakaian, sepatu, tas dan semua yang dia kenakan itu barang-barang mahal, ibu juga pernah memilikinya. Bagaimana jika keluarganya tidak menerimamu? Bagaimana jika nanti nasibmu sama seperti nasib ibu? Hanya itu yang ibu khawatirkan," tutur Iswari sambil terus menatap sang anak yang telah dia besarkan sendirian.

"Jenny tidak memiliki orang tua. Benar dulunya dia anak orang kaya, tetapi sekarang dia sama seperti kita. Dia tidak punya apa-apa, mungkin hanya kita yang dia miliki sekarang."

Iswari perlahan melunak setelah mendengar penjelasan Satya. "Lalu apa pekerjaannya? Apakah dia mau tinggal di sini bersama kita?"

Lama Satya terdiam, berpikir apakah dia harus jujur kepada ibunya atau tidak dan akhirnya Satya memilih untuk jujur kepada ibunya. "Aku akan ceritakan semuanya pada Ibu, aku mohon ibu mau mengerti." Iswari mengangguk, memberi kesempatan Satya untuk berbicara.

"Jenny adalah seorang pelacur," ujar Satya bersimpuh di depan ibunya. Dia tahu fakta ini pasti akan membuat ibunya terkejut.

Iswari meremas dadanya seketika mendengar kata-kata Satya. "Apa yang kamu katakan Satya?! Apa ibu pernah mengajari kamu menjadi laki-laki tidak bermartabat sehingga berhubungan dengan perempuan rendahan seperti itu?!" Mata yang tadinya menatap sang anak dalam kesenduan, berubah menjadi penuh emosi.

"Aku belum pernah menyentuh Jenny. Aku selalu ingat apa yang ibu ajarkan kepadaku," ucap Satya tetap tenang. "Tolong dengarkan ceritaku dulu, baru ibu boleh menghakimi aku atau Jenny. Tetapi asal ibu tahu, Jenny adalah gadis yang tidak bersalah dan tidak pantas dihakimi."

Lalu Satya menceritakan awal pertemuannya dengan Jenny, hingga akhirnya nekat membawanya pulang ke desa, kecuali adegan dimana dia menemukan Jenny di kamar hotel tanpa busana.

"Aku bukan manusia jika sampai membiarkan dia terus merasakan penderitaan itu." Satya menutup ceritanya. Iswari sampai tidak bisa berkata-kata. "Menjadi pelacur bukanlah sesuatu yang dia inginkan, Ibu. Dia terpaksa melakukannya."

"Tetapi kamu tidak harus menikahinya kan? Bisa dengan cara lain?"

"Cara apa? Aku membawa pulang seorang gadis tanpa hubungan apa-apa? Orang-orang di desa ini akan segera mengusir kita jika mereka mengetahuinya."

Ketika di kota, Jenny bisa bebas menginap di kamar Satya tanpa ada yang peduli, tetapi di desa, itu tidak mungkin terjadi. Warga desa akan menggerebek rumah lalu mengarak pasangan yang bukan suami istri mengelilingi kampung jika ketahuan di dalam kamar berduaan.

"Apakah hati ibu tidak terketuk mendengar ceritanya? Apakah ibu masih akan menghakimi dia setelah tahu ceritanya?"

Iswari terdiam beberapa saat. "Baiklah, jika itu keputusanmu, ibu akan mendukungmu," putus Iswari pada akhirnya.

"Satu hal lagi Bu, Jenny sedang hamil dan itu bukan anakku." Satu lagi kenyataan yang membuat Iswari kembali mengelus dadanya. "Tetapi aku akan membesarkan dia seperti anakku sendiri, dan aku mohon nanti ibu juga menganggapnya seperti cucu ibu sendiri. Ibu bersedia kan?" Satya menatap ibunya penuh harap.

Kata-kata Satya membuat Iswari kembali terdiam, bahkan menitikkan air mata. "Sepertinya ibu tidak salah mendidikmu!" ucap Iswari sambil tersenyum.

Sementara itu,

Jenny menangis sesenggukan di kamarnya. Air matanya tidak berhenti mengalir setelah mendengar percakapan Satya dengan ibunya secara diam-diam.

Tadinya, Jenny mencari Satya untuk meminta laki-laki itu mengantarkannya ke kamar mandi. Jenny takut pergi ke kamar mandi sendirian, mengingat letaknya jauh di belakang rumah dan sekarang juga sudah gelap.

Begitu sampai di depan kamar Iswari, Jenny tidak sengaja mendengar Satya berbicara dengan ibunya. Dinding rumah yang hanya terbuat dari kayu membuat Jenny bisa mendengar percakapan mereka dengan jelas.

Awalnya Jenny marah ketika mengetahui Satya memberitahu ibunya tentang siapa dia sebenarnya. Itu seharusnya menjadi rahasia mereka berdua, karena Jenny ingin memulai kehidupan baru di sini. Tetapi kemudian dia mendengar Satya mengatakan jika dirinya tidak bersalah dan tidak pantas dihakimi. Luluh hati Jenny mendengarnya hingga air matanya mengalir begitu saja.

Belum lagi ketika Satya memohon pada ibunya agar kelak memperlakukan anaknya seperti cucunya sendiri, ah ... mana bisa Jenny tidak menangis mendengarnya. Ini terlalu manis di dalam kehidupannya yang akhir-akhir ini terasa sangat pahit.

Akhirnya Jenny berlari kembali ke dalam kamar lalu menangis sesenggukan. Setelah sebelumnya tinggal di rumah laknat, sekarang Jenny merasa seperti tinggal diantara malaikat. Kebaikan Satya dan ibunya tidak perlu dipertanyakan. Di dalam hatinya Jenny bertekad akan mengabdikan seluruh hidupnya bagi keluarga ini.

"Jen ... " terdengar suara panggilan diiringi suara ketukan di pintu.

Jenny buru-buru menghapus air matanya, bersikap biasa lalu membukakan pintu.

"Ada apa, Ibu?" tanya Jenny melihat Iswari berdiri di depan pintu.

"Kita ke rumah Pak RT, ya? Kita harus lapor ketua RT kalau kamu akan menginap di sini, agar warga tidak salah paham, sekalian meminta surat pengantar untuk mengurus pernikahan kalian," ucap perempuan itu lembut dan penuh kasih.

Bibir Jenny menganga tidak dapat berkata-kata. Bahkan setelah mengetahui siapa dirinya, sikap Iswari kepadanya tidak berubah sama sekali. Mata Jenny kembali mengembun. Tanpa berkata-kata, Jenny memeluk perempuan di depannya itu. "Terima kasih, Ibu. Terima kasih sudah mau menerimaku," ucap Jenny terisak di dalam pelukan Iswari.

"Loh ... Loh ... Kok malah nangis?" ucap Iswari menepuk-nepuk punggung Jenny penuh kasih. Dia bersikap layaknya dia tidak tahu apa-apa mengenai Jenny. "Seharusnya ibu yang berterima kasih karena kamu sudah mau menerima Satya. Mungkin hanya kamu satu-satunya gadis yang mau sama Satya karena Satya miskin, tidak punya apa-apa dan belum punya pekerjaan. Tetapi Satya bukan laki-laki yang tidak bertanggung jawab. Dia pasti akan bekerja keras untuk keluarga kalian nanti," tutur Iswari yang membuat Jenny semakin salut dengan sang calon mertua.

"Ya sudah, sebaiknya kamu bersiap-siap. Kita ke rumah Pak RT sekarang, nanti dia keburu tidur. Satya sudah menunggu di depan," ucap Iswari lagi.

"Aku ingin mandi dulu, Bu. Tapi aku tidak membawa baju ganti dan aku juga takut ke kamar mandi sendirian," ujar Jenny lirih.

"Oalah cah ayu ... Kenapa nggak bilang dari tadi? Ya sudah, ayo ibu temani. Sementara pakai bajunya ibu nggak apa-apa, kan?" Jenny mengangguk dan tersenyum. Betapa dia sangat bahagia mendapatkan keluarga baru ini. Tetapi, apakah kebahagiaan ini akan berlangsung lama atau hanya sesaat saja?

1
ardan
Mulai masuk alur seru nih. Siapa yah yg sudah membebaskan Jenn ?
ardan
Satya belum mengakui status dr ayah kandungnya, yang pasti akan membuat kaget kamu loh Jenn, saat tahu siapa sebenarnya Satya.
ardan
masih setia utk menunggu setiap updatenya. semangat ya thorrrr
Itha
semangat author aq tungu upaya.
Itha
berdamai lah dengan keadaan setiya..minta lah bantuan ayah mu
ardan
Luar biasa
Itha
sedih bangattt author mewek😭😭😭
Itha
aq sampe ngupas bawang author baca nya. sedih bangattt... gimana kalau kita diposisi jen
Itha
/Sweat//Sweat//Sweat//Sweat/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!