NovelToon NovelToon
Membeli Rahim Pembantuku

Membeli Rahim Pembantuku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahkontrak / nikahmuda / Poligami / cintamanis / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Ibu Pengganti
Popularitas:63.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Lemari Kertas

Bening Anjani, baru saja lulus sekolah dan ingin melanjutkan kuliah di kota besar demi mewujudkan cita-citanya. Sayang, sang adik harus menjalani operasi besar yang menelan biaya sangat besar hingga ayah dan ibunya terpaksa menjual rumah juga satu-satunya sawah mereka. Bening tak jadi melanjutkan kuliah, sebagai baktinya kepada kedua orangtua, juga untuk meringankan beban keluarga, ia bertekad merantau ke Jakarta.

Di sana, ia yang belum berpengalaman akhirnya menjadi pembantu di kediaman keluarga kaya raya. Sang majikan memiliki putera yang sudah lima tahun menikah bernama Anggara Dewa. Sayang, lima tahun pernikahan itu belum menghasilkan keturunan karena istrinya yang adalah seorang model terkenal belum bisa memberikan Gara anak.

Sebuah kesepakatan kemudian mengantarkan Bening dan Gara dalam hubungan rumit setelah pasangan suami istri itu setuju untuk membeli rahim Bening, sang pembantu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lemari Kertas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekretaris Seksi Menggoda

Gara pergi ke perusahaan dengan wajah yang lebih cerah. Masakan Bening membuatnya bersemangat menapaki hari dimulai dari pagi ini. Gedung perusahaan raksasa itu berdiri kokoh dengan banyak karyawan pintar yang memang sudah terpilih.

Setiap hari, akan ada saja lamaran dari berbagai macam orang dan gelar yang mereka sandang. Beberapa hari ini, Gara cukup keteteran dengan jadwal meeting karena sekretaris lamanya resign karena harus pindah kota ikut suaminya. Melalui kepala HRD, Gara mendapat informasi bahwa sekretaris baru sudah ada.

Lalu ketika Gara masuk ke dalam ruangannya, tak berapa lama kemudian, kepala HRD masuk bersama seorang perempuan cantik dan sangat seksi. Tubuhnya terbungkus kemeja ketat hingga bagian sensitifnya terlihat menonjol. Gara melihatnya sekilas, lalu mempersilahkan perempuan itu duduk dan memperkenalkan diri.

"Jelaskan secara singkat saja tentang dirimu," ujar Gara sambil melihat dokumen yang ada di mejanya.

"Saya Safira, Pak. Lulusan S1 telekomunikasi terbaik dari salah satu universitas di Indonesia. Saya pernah bekerja di perusahaan asing selama tiga tahun."

"Kenapa berhenti?" Gara bertanya tanpa melihat perempuan bernama Safira itu.

"Ehmmmm ... Saya hanya ingin mencari tempat bekerja baru karena lokasi perusahaan sebelumnya cukup jauh dari tempat tinggal saya."

Gara mengangkat wajahnya, perempuan itu terlihat memandangnya lekat. Ketampanan Gara membuatnya berdesir. Namun, Gara hanya melihatnya dengan pandangan biasa. Ia cukup heran mengapa gadis itu berhenti dari perusahaan lamanya mengingat itu juga perusahaan yang cukup besar. Namun, karena memang ia membutuhkan sekretaris secepatnya, ia akhirnya menerima Safira.

Perempuan seksi itu tersenyum senang. Ia juga akan mendampingi Gara menghadiri pertemuan dengan pebisnis lain di sebuah restoran hari ini.

"Siapkan berkas, lihat contohnya dari komputer milik sektretaris lamaku. Jam setengah sebelas kita berangkat."

Safira mengangguk cepat. Ia sampai tak bersuara untuk menyahut karena terpesona dengan ketampanan Gara. Safira harus bisa mengambil hati pria itu. Ia tersenyum senang.

Namun, saat ia sedang menyusun berkas, pintu ruangan Gara diketuk.

"Biar saya buka, Pak." Safira segera berjalan dengan lenggok khasnya. Gara hanya menggeleng, melihat Safira yang seperti sengaja ingin menggodanya.

Saat dibuka, Safira mengerutkan dahi melihat seorang artis baru yang sering muncul di layar televisi akhir-akhir ini. Begitu juga dengan Revi yang nampak tidak suka dengan keberadaannya.

"Sayang," panggil Revi sembari mendekat dengan Safira yang kembali lagi ke kursinya.

"Apa yang membuatmu kemari?" tanya Gara tanpa menoleh.

"Aku sedang gak ada syuting. Aku ingin bersamamu hari ini." Revi mengecup pipi Gara dengan manja, membuat Safira meliriknya sekilas.

"Aku akan segera bertemu dengan rekan bisnisku."

"Gara, aku ke sini buat kamu loh!" Revi nampak merajuk.

"Ya sudah, tunggulah di sini sampai aku kembali. Sebentar lagi aku harus segera jalan."

"Kalau begitu aku ikut."

"Aku akan pergi dengan sekretarisku," tunjuk Gara kepada Safira yang hanya tersenyum penuh arti.

Revi memandang gadis itu jengah. Dia juga ingin protes mengapa Gara harus menerima perempuan dengan pakaian seksi itu menjadi sekretarisnya.

"Aku mau ikut!" Revi memaksa Gara seperti anak kecil memaksa ibunya.

"Tunggu di sini, atau kau pergi saja. Jangan salahkan aku, Sela, aku sudah banyak meluangkan waktu untukmu. Sekarang aku ingin fokus dengan pekerjaanku."

Gara berlalu meninggalkan Revi diikuti oleh Safira di belakangnya. Safira menoleh sebentar, memberi senyum kemenangan kepada Revi. Revi mendelik, nampaknya sekretaris baru suaminya itu sengaja memanasinya.

Di mobil, di samping Gara yang duduk di belakang sopir perusahaan, Safira terlihat mengangkat sebelah kakinya agar menyilang. Ia seperti sengaja sedang mempertontonkan keseksiannya kepada Gara yang hanya diam tak merespon.

Bahkan Gara tidak tergoda sama sekali dengannya. Lelaki itu dingin, seperti sudah biasa melihat perempuan semacam dia. Safira jadi salah tingkah sendiri, baru kali ini dia diabaikan oleh lelaki.

"Kau mungkin bisa memakai rok yang sedikit panjang besok. Jangan hanya lewat beberapa jarak dari batas cel*na d*lammu."

Safira terkesiap, sopir di depan nampak tertawa kecil. Safira segera membetulkan duduknya, niatnya menggoda malah dia yang malu.

"Baik, Pak." Akhirnya dengan dongkol ia menjawab.

Sepanjang meeting, Gara juga fokus dengan rekan bisnisnya. Dia sama sekali tidak memperhatikan Safira. Hal itu membuat Safira tertantang. Ketika mereka kembali, ternyata Revi sudah pergi. Mungkin, ada panggilan syuting lagi dan Gara seolah sudah terbiasa.

"Pak, kalau boleh tahu, perempuan tadi siapa? Bukannya dia artis baru yang sedang naik daun itu?" tanya Safira.

"Dia istriku," Gara menjawab singkat.

Safira mengangguk saja. Sepanjang hari di dalam perusahaan, ia tak jemu memandang atasannya yang dingin dan tampan itu. Gara sendiri tahu, bahwa Safira kerap memandanginya dan melihatnya dengan tatapan menggoda. Tetapi Gara tak menghiraukannya, kalau mau bicara seksi, istrinya tak kalah seksi. Namun, mereka semua biasa saja dalam pandangan Gara. Justru otak Gara malah menghadirkan sosok yang lain. Sosok ranum yang tak kalah menggoda dibalik baju-baju longgarnya selama ini.

1
Anonymous
ok
Rakmad Atika
saya udah 14 taun menikah, masih malu nawarin duluan 🤭
Idha Giatno
Luar biasa
Sintia Dewi
hahaha nyahok kan lu begaya bgt lu gk bersyukur udh dpt laki tajir keluarga baik2 dibebasin tp nglunjak dan gk tau diri bgt, trima aja dah nasibmu revi, gara udh gk mikir lu mau trima dimadu atau mau nrima bening bodo amat dia/Chuckle/
Nur fadillah
Pasang KB Mbak Bening ...😀😀
Vera
Garing juga bisa
Nur fadillah
Bahagianya...😃😍😍
Nur fadillah
Saling setia dan jujur itu adalah obat manjur dalam Keluarga...😃😍😍
Nur fadillah
Miss you to...😂😍😍
Asphia fia
mampir
Nur fadillah
Bahagianya .. 😀😍😍
Zizi
Mampir yuk ke karyaku genre Romance-One Stand night khusus reader 20+ yaa..thank you✨
Nur fadillah
Penyesalan itu memang belakangan Bang....😣😣
Nur fadillah
Bahagianya....😀😍😍😍
Nur fadillah
Bahagianya.....😃😍😍
Nur fadillah
Ouhor memang jossss....makasih Thor...🙏🙏
Nur fadillah
Heeemmmm....
Nur fadillah
Bahagia selalu....😃😍😍
Nur fadillah
Wowww...wowww...pokoknya service luar dalam...ya Ning...🤣🤣🤣
Nur fadillah
Alhamdulillah Bahagianya.....😀😍😍😍.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!