NovelToon NovelToon
Muslimah Dan Anak Genius

Muslimah Dan Anak Genius

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Genius / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Menikah Karena Anak
Popularitas:36.8k
Nilai: 5
Nama Author: Alif Irma

Muslimah, seorang perempuan Sholehah yang memiliki ujian hidup bertubi-tubi. Ketika baru saja lulus SMA, diam-diam pamannya menjualnya di sebuah situs online perdagangan perempuan untuk dilacurkan di negara xxx.

Tak ada yang bisa diperbuat Muslimah, selain menerima takdir yang begitu kejam terhadapnya. Dia pun dijual beberapa kali oleh orang tak dikenal di negara xxx hingga dibeli oleh seorang mafia yang begitu berkuasa di negara xxx dengan dali sebagai budak pencetak anak.

Muslimah hanya dijadikan sebagai perempuan yang akan melahirkan penerus dari pria penguasa tersebut. Setelah berhasil melahirkan bayinya, Muslimah kembali dipulangkan ke negara asalnya. Namun Muslimah berhasil kabur dan memilih menetap di negara xxx demi misi dan tujuannya untuk merebut kembali anaknya.

"Ya Allah, keinginanku cuma satu, tolong pertemukanlah aku dengan anakku, sebelum engkau mencabut nyawaku"--- Muslimah.

"Ibu guru cantik, maukah kau menjadi ibuku?"--- Rayan Malik Zimraan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Dimana Bayiku

Lima jam setelah pasca persalinan....

Muslimah mulai menggerakkan tangannya hingga sayup-sayup matanya mulai terbuka. Saat menggerakkan tangannya yang ter infus diapun mengadu kesakitan.

"Awww" ringisnya kecil sambil mengedarkan pandangannya hingga mendapati Bu Anne sedang duduk di kursi samping tempat tidur pasien.

“Alhamdulillah, syukurlah nona sudah siuman” ucap Bu Anne dengan mata berkaca-kaca sambil menghembuskan nafas lega.

Muslimah meraba perutnya yang sudah tak buncit lagi, dia pun mengedarkan pandangannya pada seluruh penjuru ruangan yang di tempati nya. Muslimah mencari sosok bayi mungil yang dikandungnya selama sembilan bulan lamanya, namun ruangan itu tampak sepi tanpa kehadiran sosok yang dicarinya.

“Dimana bayiku?” lirihnya dengan raut wajah memelas. Dia sungguh ingin melihat bayinya untuk pertama kalinya.

Sementara Bu Anne hanya diam membisu dengan pandangan tertunduk. Wanita paruh baya itu tak berani bertemu pandang dengan nona muda nya.

“Bibi, dimana bayiku?” tanyanya ulang sambil berusaha bangun. Bu Anne segera menahannya dan memintanya kembali untuk berbaring, namun Muslimah tidak menghiraukan nya.

“Bibi, tolong jawab aku, dimana bayiku…hiks….hikss” lirihnya sambil menangis tersedu-sedu karena mendadak merasakan perasaan sedih dari lubuk hatinya yang tiba-tiba menyelimuti perasaan dan raganya, bahkan ulu hatinya terasa perih tanpa melihat keberadaan bayi yang baru saja dilahirkannya.

Bu Anne tidak bisa berkata-kata, wanita paruh baya itu hanya mampu memeluknya dengan penuh kasih sayang, layaknya seorang ibu, hanya itu yang mampu dia lakukan.

Kendati demikian, wanita paruh baya itu juga menangis dalam diam dengan air mata terus mengalir membasahi pipinya. Mereka hanya mampu menangis tersedu-sedu dalam dinginnya ruangan yang sedang diselimuti perasaan sedih.

“Huaaa…hiks…hiks..hiks…ini tidak adil, kenapa takdir begitu kejam kepadaku!” teriak Muslimah histeris dan belum sanggup kehilangan bayinya. Tanpa basa-basi Muslimah langsung melepaskan secara paksa jarum infus di tangannya.

“Nona, tolong tenanglah” ujar Bu Anne mencoba menenangkannya. Wanita paruh baya itu tak tega melihat kondisi nona muda nya yang tertekan oleh keadaan.

“Aku harus mencari bayiku” ucap Muslimah dengan tatapan kosong. Tubuhnya yang belum sepenuhnya pulih pasca persalinan tak mengurungkan semangatnya untuk mencari keberadaan sang bayi.

Dengan langkah tertatih-tatih, Muslimah berjalan kearah pintu, namun baru beberapa langkah tubuhnya hampir saja ambruk di lantai jikalau Bu Anne tidak sigap menangkap tubuhnya.

“Bibi, lepaskan aku. Tidak usah menolongku. Seluruh tubuhku sudah mati rasa, aku tidak tahu. Apakah aku masih bisa bertahan hidup tanpa bayiku atau tidak....hiks…hiks..” ucap Muslimah berderai air mata dan sudah putus harapan bahkan sudah tidak dapat berpikir jernih.

“Tidak nona, tidak. Jangan lakukan apapun yang bisa membuat anda celaka” ucap Bu Anne dengan suara seraknya yang juga berderai air mata. Muslimah lagi-lagi menangis histeris mencari keberadaan bayinya.

Ceklek

Pintu ruangan tersebut terbuka lebar lalu muncullah dua pria berkepala plontos berpakaian lengkap melangkah menghampiri mereka. Muslimah dan Bu Anne langsung mengalihkan pandangannya kearah kedua pria itu.

“Kami datang untuk menjemput nona” ucap salah satu pria berkepala plontos melihat tatapan curiga dari kedua wanita itu.

“Diharapkan nona patuh dan tidak banyak bertanya” tambahnya sambil memberi kode pada rekannya untuk segera membawa nona muda nya ke mobil.

“Tolong, bisakah kalian mempertemukan aku dengan bayiku” ucap Muslimah sambil mengatupkan kedua tangannya memohon kepada pria itu. Siapa tahu mereka bisa membantunya.

“Maaf nona, kami tidak punya waktu. Sam, segera bawa nona ke mobil” perintahnya pada rekan kerjanya.

“Aku tidak mau pergi bersama kalian. Aku hanya ingin mencari bayiku” ucap Muslimah berteriak histeris bahkan dia memberontak saat salah satu pria berkepala plontos ingin menyeretnya keluar.

“Lepaskan, aku bisa sendiri” ujar Muslimah dengan ketusnya sambil menghempaskan tangan pria itu.

“Biarkan nona berjalan sendiri, kalian tidak usah menyeretnya keluar” ucap Bu Anne marah melihat kelakuan kedua pria itu.

“Sebaiknya kalian menunggu diluar, nanti nona menyusul” ucap Bu Anne menegur mereka.

Kedua pria itu saling kode dengan rekannya, lalu bergegas keluar dari ruangan tersebut.

Jadi tinggal Muslimah dan Bu Anne berada di ruangan tersebut.

“Bibi Cuma mau mengingatkan nona untuk tetap melanjutkan hidup. Perjalanan nona masih panjang, kejarlah cita-cita nona yang belum tercapai. Jangan jadikan masalah ini menjadi awal keterpurukan, tapi jadikanlah sebagai pengalaman hidup. Bangkitlah seperti burung yang bisa terbang tinggi di langit. Insya Allah, bibi yakin akan ada hal indah saat kita percaya Allah. Karena rencana Allah itu terbaik untuk kita” ucap Bu Anne dengan wejangannya. Dengan penuh kasih, wanita paruh baya itu menghapus air mata Muslimah. Sontak saja muslimah berhambur memeluknya.

“Semangat, nona harus kuat” ucapnya tersenyum sambil mengusap lembut puncak kepala Muslimah. Wanita paruh baya itu berharap semoga nona muda nya mendapatkan kebahagiaan setelah ini.

"Terima kasih, bibi. Aku akan selalu ingat kata-kata, bibi" ucap Muslimah yang tampak pasrah akan takdirnya. Dia lalu melepaskan pelukannya.

Setelah itu, Bu Anne mengantar Muslimah ke parkiran. Terlihat dua pria berkepala plontos sudah menunggu kedatangan mereka.

"Silahkan masuk, nona" ucap pria berkepala plontos sambil membukakan pintu mobil.

Muslimah bergegas masuk ke dalam mobil setelah berpamitan pada Bu Anne. Dia tidak tahu kemana lagi dirinya akan di bawa pergi di suasana malam hari. Hingga mobil yang ditumpanginya melaju kencang meninggalkan tempat tersebut.

Kediaman keluarga Zimraan.....

Suasana mansion yang sepi mendadak berubah ramai dengan suara tangis bayi dari arah lantai dua. Sedari tadi bayi itu menangis keras seolah-olah sedang mencari keberadaan ibunya yang tak kunjung mendekapnya.

Karena setelah wanita bayarannya berhasil melahirkan penerusnya, Emir langsung membawa bayinya pulang ke mansion milik nya.

Lima babysister yang ditugaskan menjaga bayi itu tampak kerepotan, karena sedari tadi bayi itu tak kunjung berhenti menangis. Emir bahkan sudah pusing dibuatnya, sehingga meminta kelima babysister itu keluar dari kamar bayinya. Karena dia sendiri yang akan berusaha menenangkan bayinya.

Untungnya ibu tercintanya ikut membantu untuk menenangkan bayi tampan berjenis kelamin laki-laki yang belum diketahui namanya. Pasalnya putra semata wayangnya tak menjelaskan apapun perihal tentang bayi yang dibawanya.

"Uuhh jangan menangis sayang, oma disini" ucap Nyonya Belinda sambil mengendong bayi yang masih merah itu. Walaupun putranya belum memberitahunya, dia sudah meyakini seratus persen bahwa bayi tampan itu adalah cucunya.

Dengan penuh kasih sayang Nyonya Belinda terus menggendong cucunya sampai bayi tampan itu tertidur dalam dekapannya. Emir langsung bernafas lega saat melihat bayinya tertidur pulas dalam dekapan ibunya alias sang oma.

"Terima kasih, mom. Sudah menenangkan cucu mommy" ucap Emir tersenyum tipis dengan keringat masih berembun di keningnya. Ternyata tidak mudah mengurus bayi, dia sampai kerepotan mengurusnya.

Padahal jauh-jauh hari, Emir begitu menantikan kelahiran bayi nya di dunia ini. Dia bahkan mempersiapkan kamar bernuansa biru beserta perlengkapan bayi untuk bayi laki-lakinya. Namun, belum genap sehari dia sudah pontang-panting mengurus bayinya.

"Kau yakin, bayi ini cucu mommy?" tanya ibunya dengan tatapan penuh selidik.

"Benar mom, dia cucu mommy" ucap Emir dengan serius.

"Lalu dimana ibunya?"

Deg!

Emir mendadak diam membisu, dia bahkan kesulitan menelan ludahnya, jalan satu-satunya dia terpaksa membohongi ibunya.

"Sudah tiada saat melahirkannya" ucap Emir dengan entengnya.

Bersambung...

Jangan lupa, like, komen dan vote ya teman-teman 🤗

1
tzyii
hah🙄
tzyii
next
Kak olaa
tak tunggu kelanjutannya thor
Kak olaa
kasian muslimah yg ke tembak
Ade
semangat thor, ditunggu kelanjutannya
Ita sweet
up up up
lala
lanjutkan kk
lala
hehehe
lala
bagus
lala
ayo emir bantu muslimah cari muridnya
lala
Emir udah kepo
Fatma
lanjut dong thor
lala
wkwkwk 😅
lala
setuju
lala
good
lala
ketemu lgi
lala
siap-siap tersingkir
lala
gawat dehh
lala
haisssw/Grimace//Grimace//Grimace/
Fatma
lanjut dong thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!