NovelToon NovelToon
Misteri Kampung Ibu

Misteri Kampung Ibu

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / spiritual / Iblis / Kumpulan Cerita Horror / Roh Supernatural / Tumbal
Popularitas:38.4k
Nilai: 5
Nama Author: Byiaaps

Peraturan aneh yang ada di kampung halaman mendiang ibunya, membuat Maya dan Dika harus mengungkapnya.

Mereka seakan diminta oleh para tak kasat mata itu untuk membuka tabir kebenaran, akan adanya peraturan tak boleh keluar masuk desa saat hari mulai gelap.

Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana kisah pasutri ini saat mendapat gangguan para tak kasat mata?

Baca secara runtun tanpa lompat bab agar dapat memahami dengan baik ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byiaaps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

“Jangan lupa siram setiap sudut rumah dengan air dalam botol yang aku berikan waktu itu ya, May,” pesan Dika kala malam ini ia harus tetap bekerja.

Karena lupa, Maya yang seharusnya menyiramnya saat sore hari, baru menyiramnya selepas magrib. Disiramnya semua sudut rumah dari depan hingga belakang. Saat menyiram sudut terakhir di belakang rumah, sosok nenek yang selama ini mengganggunya, menatapnya penuh amarah hingga mengeluarkan taringnya.

“Hahhhh.” Maya yang terkejut segera masuk ke dalam rumah dengan tubuh yang masih bergetar ketakutan.

Sementara itu, selesai Dika mengerjakan tugasnya, ia berniat untuk istirahat sejenak, karena setelah ini ia harus membersihkan kamar untuk tamu yang akan check in dini hari nanti.

Tak tidur di kamarnya, Dika mulai terlelap di kursi kitchen hotel.

Jangan, jangan nodai aku!

Aku memang tidak tampan, tapi tak boleh ada yang menolakku.

Jangan, Mas Ron, jangan, aku mohon.

Dalam tidurnya, Dika terus menggoyang-goyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, tapi masih dalam kondisi mata terpejam.

Pergi kau! Dasar anak liar! Beraninya kau sentuh anakku!

Diam kau lelaki tua!

Brak! Suara pergulatan terdengar nyata, ditambah dengan suara tajamnya pisau membuat siapapun yang melihatnya akan bergidik ngeri.

“Mas Dika, bangun, Mas.” Salah seorang teman kerjanya membangunkannya.

Tak bangun juga, temannya kemudian meminta bantuan teman yang lainnya.

“Mas Dika bangun, Mas,” ucap yang lainnya.

Hingga tak lama, dengan gelagapan Dika terbangun, nafasnya pun tak teratur.

“Akhirnya bangun juga. Mas, kita harus segera membersihkan kamar 9, tadi katanya pamit tidur 30 menit. Ini sudah hampir 3 jam loh,” ujar salah seorang teman kerjanya.

Mendengarnya, Dika terdiam. Ia merasa belum lama tertidur, tapi temannya justru mengatakan ia sudah tertidur hampir 3 jam. “Perasaan baru 10 menit.”

Teman kerjanya itu kemudian meninggalkan Dika setelah memintanya untuk segera membantu pekerjaannya.

Masih duduk termenung, Dika mencoba mengingat mimpinya. Kejadian itu terasa begitu nyata. Saat di mana Roni melakukan kejahatannya pada keluarga Pak Slamet. Mulai dari memperk*sa anak-anak dan istrinya, hingga membant*i mereka satu per satu. Sakit sekali rasanya saat menyaksikannya, terlebih pelakunya tak mendapat hukuman yang setimpal.

“Tapi kenapa aku juga lihat Bu Siti, Agung, dan tetangga depan rumah yang meninggal saat itu ya?" Dika mencoba menampar pipinya berkali-kali untuk memastikan bahwa ia tak sedang bermimpi.

Saat ia akan berdiri, air keran wastafel tiba-tiba menyala sendiri. Dilihatnya secara dekat untuk mematikannya, air yang bening itu justru berubah warna menjadi merah darah dan berbau amis. Dika terus berusaha mematikan kerannya dengan menutup hidung, tapi tetap tak berhasil. Air itu tetap menyala deras hingga cipratannya sampai ke kaca membentuk sebuah tulisan.

Mereka harus mati...

***

Paginya, Dika yang sedang menunggu angkot untuk pulang, masih memikirkan cara untuk menemukan Roni. Saking karena melamunnya, satu angkot yang melaju di depannya pun ia sia-siakan. Hingga hampir 20 menit ia terpaku di depan hotel, menunggu angkutan berikutnya.

Tiba-tiba, lamunannya buyar kala mendapat telepon dari Dio.

“Dik, maaf, Dik. Ampun, aku mengaku, aku lah yang memakai identitasmu saat audit kala itu, hingga namamu yang terseret. Ampun, Dik, aku khilaf, aku menggelapkan dana proyek karena terdesak, tapi aku tidak ingin dipecat,” ucapnya dengan nada ketakutan.

Dika terdiam sejenak mencerna ucapan teman kerjanya dulu itu.

“Dik, tolong, berhenti menerorku melalui mereka, aku akan bertanggung jawab, Dik,” lanjut Dio.

Seketika amarah Dika meluap.

“Tega kamu, Dio! Padahal selama ini aku sering membantumu. Kamu tahu, gara-gara kamu, aku dan istriku harus kabur dari Jakarta dan semenjak saat itu, hidup kami tidak tenang. Kalau sampai ada apa-apa dengan istriku yang sedang hamil, aku tidak akan pernah memaafkanmu! Teman macam apa kamu!” tegas Dika penuh kekecewaan.

Terus meminta maaf dan berjanji akan bertanggung jawab, Dio membujuk Dika untuk memaafkannya dan menghentikan teror makhluk tak kasat mata itu, karena ia sudah tak kuat dan hampir gila menghadapinya.

Meski tak paham apa maksud Dio mengatakan teror makhluk tak kasar mata itu, Dika tak peduli, karena fokusnya hanya pada kesalahan temannya itu.

“Oke, aku akan maafkan asalkan kamu mau bertanggung jawab dengan membayar lunas semua kesalahanmu, dan membersihkan namaku yang tercoreng di kantor karena ulahmu! Satu lagi, kamu harus membantuku!" pinta Dika memanfaatkan Dio dalam momen ini.

Sementara itu, di rumahnya, Pak Kades dan salah seorang anak buahnya, tampak sedang berdiskusi dengan wajah yang terlihat bingung.

“Kita terancam gagal panen, Pak. Karena makanannya kurang 1,” ujar anak buahnya.

Pak Kades lalu berdiri, menatap ke jendela rumahnya.

"Mereka pasti senang kalau diberikan 2 makanan sekaligus,” ujarnya memandang lurus ke luar jendela, melihat Maya yang tengah berjalan melewati rumahnya.

...****************...

1
Ibu Dewi
y orang begitu harus cepat di basmi dia udah bersekutu dengan setsn kaya nya untuk ke untungan pribadi tega me ngorban kan orang2 demi kekayaan dan ke dudukan
Îen
makasihhh utk cerita yg bikin tegang deg2an ini kk author👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Îen
akhirnya setelah marathon 2 jam cerita ini tamat🤭🤭🤭🤭🤭
Îen
enak bener pa kades....dia yg pesugihan tp org lain yg jd tumbal nya
Îen
salah sangka gw...kirain dio itu si roni🙈🙈🙈🙈
Îen
jahat bgt si pa kades....dia yg dpt hartanya tp tumbal nya dr orang lain
Îen
maya sm anaknya mau di jadiin tumbal jg kayanya😭😭😭😭
Îen
roni itu pasti si dio atasan nya dika
Îen
padahal agung cuma niat mau nolong....malah jd korban😥😥😥😥
Îen
izin baca kk author🤗🤗🤗
Agung miska Nartim
ceritanya wooooooooooow
Alis Yudha
Luar biasa
Riccah Dahlan
cerita nya bagus singkat, ga panjang" 👍keren
Shyfa Andira Rahmi
😭
Miss.Circle
suka
Linda Sary
lanjut
༺SMB•panji༻ gaming
bagus
IG : Byiaaps
Terima kasih utk pembaca yang sudah membaca sampai akhir, penulis doakan sehat selalu ya.
Jgn lupa ikuti author utk update cerita selanjutnya, dan jgn lupa baca karya lainnya juga ya:)
Irma Widayanti: ceritanya bagus sekali bagaikan kisah nyata. ceritanya mengalur dengan baik. semoga makin banyak karyanya dan banyak yang terhibur seperti saya🥰
total 1 replies
Arsuni Gustaf
kasihan Agung.
Endang Mamafahri: aguung
total 1 replies
Amelia
salam kenal 🙏❤️
IG : Byiaaps: halo kak, salam kenal juga.
jgn lupa baca sampai akhir ya agar tidak menghancurkan retensi karya ini;)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!