Pernikahan Segudang Luka

maaf yah masih ada typo

*

*

karna merasa bersalah ayah dan bunda zani meminta maaf atas apa yang mereka ucapkan kemarin, karna terlalu emosi sampai membutakan hati mereka,

zani pun dengan senang hati menerima maaf itu,

walaupun dalam hati zani merasa akan ada sesuatu yang terjadi tapi ntah apa itu? yang pasti akan lebih besar lagi masalahnya

𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑚𝑎𝑎𝑓 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑘𝑎𝑛 𝑒𝑔𝑜𝑘𝑢, 𝑠𝑒𝑚𝑜𝑔𝑎 𝑧𝑎𝑛𝑖 𝑙𝑢𝑙𝑢ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑢 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑟𝑡𝑢𝑎 𝑛𝑦𝑎, 𝑔𝑢𝑛𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘𝑖 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛𝑦𝑎,! batin bunda zani dan ternyata ada maksud dibalik sikap mereka,

selama zani di kota c, suami zani sering bertukar kabar dengan orang tua zani, menanyakan keadaan zani, karna selama zani pergi meninggalkan suaminya, ada sesuatu yang janggal kepada papanya sendiri akhirnya karna penasaran, suami zani mencoba mencari apa yang sebenarnya terjadi,

deni baru ingat akan CCTV-nya, dia ingat bahwa disetiap sudut rumah dia menanam CCTV kecil. guna berjaga-jaga ketika terjadi sesuatu bisa memudahkan nya, dan benar saja kan, sekarang dia merasa bersyukur karna apa yang dia lakukan tidak sia-sia,

setelah mengecek beberapa hari kebelakang, dia memperhatikan setiap detik apa yang dilakukan istrinya, dan 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡, 𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎 𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎

𝑠ℎ𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡, umpat nya, tangannya terkepal menahan emosi, mukanya merah padam, bahkan urat lehernya menonjol akibat menahan emosi yang sudah memuncak, dia tidak menyangka orang yang dia percaya telah melakukan hal yang tak bisa ditoleransi, 𝑝𝑎𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑗𝑎 𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘𝑢 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎𝑖 𝑠𝑦𝑜𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑟𝑎𝑢𝑚𝑎 𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑎𝑓𝑘𝑎𝑛, batin dan pikiran deni berperang , bagaimana dia bisa memaklumi apa yang papanya lakukan terhadap istrinya itu sangat-sangat tidak bisa dimaafkan,

𝑑𝑒𝑘 𝑎𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑗𝑖 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑢 𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑠𝑖𝑛𝑖, 𝑎𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑦𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑘𝑖𝑡𝑎batinnya

setelah kejadian itu, deni berusaha mencari rumah yang nyaman untuk mereka berdua agar zani merasa aman dirumah barunya,

disisi lain...

paman zani yang ternyata baru sampai ke kota c segera mencari kerumah abangnya, namun tidak mendapati siapapun dirumah, langsung merogoh HP nya guna menanyai dimana abang dan kaka iparnya. berada, setelah telpon tersambung dan tau posisi mereka, akhirnya dia bergegas ketempat tujuan guna menjemput ponakannya

"si zani sialan, bikin susah aja, kalo gak di bayar sama bapak si deni, gak mau aku jemput tu bocah" gumam nya sambil menyetir ingin segera menuju tujuan

selang beberapa puluh menit sampai lah dia dihalaman rumah adik kaka iparnya,

tanpa basa basi dia turun, melangkah dengan lebar, dan dapat iya lihat kaka dan istrinya sedang mengobrol santai, tak peduli dengan dia masih memakai alas kaki, dia langsung menyeret zani kasar

srett

zani yang tidak siap kelabakan sedikit oleng akibat seseorang yang tiba-tiba menarik nya,

mereka yang disana pun ikut terkejut atas tindakan paman zani lakukan,

"sep, kamu apa apaan, kamu kenapa hah, " teriak tak Terima ayah zani segera menarik pergelangan tangan zani,

"apa sih bang, diam aku mau bawa dia ke kota, nyusahin tau gak? emang gak cape apa aku dari kota sampai sini, bikin malu aja punya keponakan? cepetan kamu ikut paman pulang" paman zani langsung menyeret kembali zani dengan sedikit hentakan karna tangan yang satunya lagi dipegang oleh kakanya,

"iya tapi bukan begini caranya sep" ucap ayah zani kepada septian, adiknya

"alaah aku gak mau tau hari ini dia harus ikut pulang sama aku bang, asal abang tau mertua nya menanyakan zani terus sama aku, aku malu bang, apalagi dia mengancam usaha ku bakal bangkrut kalo hari ini aku gak mau dia..

degg, 𝑚𝑒𝑟𝑡𝑢𝑎, 𝑝𝑎𝑝𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑒𝑛𝑖, 𝑦𝑎 𝑎𝑙𝑙𝑎ℎ batin zani menjerit