NovelToon NovelToon
Salah Pilih

Salah Pilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: yu odah

mengabdi pada imamnya dengan sepenuh hati tetapi Justru derai air mata dan darah yang Inara terima.
Suami yang sangat ia cintai ternyata menghianatinya, hancur hati Inara mengetahuinya dan semakin membuatnya terpuruk saat kehancuran rumah tangganya ternyata ada campur tangan ibu mertuanya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu odah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengunginkan Kau Berpisah

"J jadi Pak Kenzi adalah suami dari....?"

Kenzi mengangguk meng iya kan dugaan Inara hingga wajah wanita cantik itu semakin memucat.

Adegan di mana Rusdi bersembunyi di kolong ranjang karena Kedatangan Kenzi tak di ketahui oleh Kesya sebelumnya.

"Maaf Pak..maafkan kelancangan suami saya."

Kenzi hanya menghela nafas panjang, tentu saja ia tak menunjukan seluruh rekaman saat sepasang manusia bejat itu melakukan adegan kemesraan di atas ranjang, bahkan di beberapa tempat pun tak luput menjadi tempat keduanya melampiaskan hasrat terlarangnya.

Kenzi masih memiliki hati nurani, jika ia sudah beberapa kali mengetahui perselingkuhan istrinya bahkan dengan pria sebelum Rusdi membuat kali ini ia sudah terbiasa dengan wanita ular itu kala sikapnya mulai berubah.

Hanya satu hal yang membuat Kenzi bertahan yaitu Kelvin putra satu-satu yang sangat di sayanginya.Dan saking sayangnya ia pada putra semata wayangnya, ia tak bisa menceraikan Kesya meski ia telah berulang kali menghianatinya.

"Kenapa kau yang minta maaf, itu salah suamimu? Kau tak ada hubungan dengan ini semua."

Kenzi berucap dengan tatapan tegas ke arah Inara, begitu cinta dan setianya Inara pada sang suami bahkan sudah jelas salah pun masih ia bela.

"Maafkan saya Pak...saya akan minta suami saya untuk menghentikannya, saya akan minta Mas Rusdi untuk tidak lagi mengajar putra Pak Kenzi saya akan ...."

"Inara....cukup !sampai kapan kau akan tetap membela suamimu itu Na, sadar Na..sadar, dia telah menghianatimu, suamimu bermain gila dengan wanita lain di belakangmu" cecar Egi kesal.

"Tidak...aku tahu Mas Rusdi hanya khilaf sesaat, dia tak mungkin berbuat terlalu jauh, aku akan minta padanya untuk berhenti mengajar Les privat nya."

Egi membuang matanya saat merasa dadanya bergemuruh dan darahnya pun seakan mendidih.

"Sabarlah..."ucap Kenzi bijak sambil mengusap pundak pemuda tampan yang sedang emosi tersebut.

"Inara...malam ini kau istirahat lah di sini" titah Kenzi.

"T tapi ...nanti Mas .."

"Ck..bodoh, kau masih memikirkan pria bejat itu"ucap Egi sarkas.

"Maksudku bagaimana nanti kalau Mas Rusdi mendengar tuduhan dari ibunya karena melihatku pergi denganmu."

"Jika ada orang yang berfikir macam-macam maka aku yang akan menjadi saksi kalian, sudahlah malam sudah larut bahkan waktu sudah menunjukan pukul satu, kau cepatlah tidur kembali karena tak mungkin dia mengantarmu ke mes kantin, apa nanti pendapat mereka jika melihat kalian pulang tengah malam berdua."

Inara menundukan wajah pasrah.

"Kau ayo ikut, aku akan tunjukan kamarmu."

Egi mengekor Kenzi dengan langkah penat, ingin sekali ia segera merebahkan tubuhnya ke ranjang dan tidur.

*

*

Sementara itu pagi hari di kediaman Endah, sarapan sedang berlangsung dan semua anggota keluarga berkumpul.

Edi menoleh mencari keponakannya yang belum muncul dari kamar.

"Bu...di mana Egi? Kenapa belum keluar dari kamar?"

"Kata Sari itu anak belum pulang dari semalam Pa."

Dahi Edi mengerut karena tak biasanya Endah sesantai ini pada ponakan kesayangannya yang belum pulang dari semalam.

"Tidur di mana dia Bu?."

"Biarin aja Pa, sudah dewasa dia"sela Elic spontan.Namun tiba-tiba semua perhatian teralih pada deru suara mesin mobil memasuki halaman.

"Panjang umur tu anak" cicit Endah lega karena melihat kepulangan Egi.

"Dari mana kamu Gi?" Tanya Ibnu.

"Hmm ..ada bisnis penting."

"Ck..bisnis pentingmu apa, uang aja masih minta transfer Ayah Ibu"sindir Elic spontan.

Egi hanya mencibir sinis, ia memang tidak pernah berkoar-koar dan mengatakan kalau anak perusahaan yang di pimpinnya sudah berkembang pesat bahkan kini perusahaan miliknya pun sudah hampir menyamai milik sang ayah.

"Ayo kau makanlah...kami sudah selesai" tawar Endah sambil mencidukkan nasi ke piring kosong lalu menyerahkan pada Egi.

Egi dengan lahap mulai makan sarapannya, meski rasa masakan Sari terasa jauh dari masakan yang biasanya Inara masak tapi Egi merasa senang karena telah membuat Inara akhirnya menurut padanya.

"Bu jangan lupa nanti Inara suruh menginap di sini, baju seragam sudah jadi, tinggal dia yang belum menge pas nya."

"Ya Lic..."jawab Endah dari ruang dapur.

Egi menatap Ibnu yang tampak fokus pada ponselnya, entah kenapa ia tak suka kalau saat Inara datang nanti, Ibnu masih di kediamannya karena ia tahu kalau sebenarnya Ibnu diam-diam masih selalu mengawasi Inara.Dan kemungkinan besar Ibnu pun tahu kalau saat ini rumah tangga Inara sedang mengalami gonjang ganjing.

"Lu tidak hiling weekend ini?"tanya Egi pada Ibnu.

"Tidak."

"Ada konser di the X artis Korea."

"Nggak suka."

Egi akhirnya menundukan kepala fokus dengan nasi di piringnya, rencana apa yang harus ia lalukan agar membuat Ibnu pergi sementara dari rumah itu saat Inara datang nanti.

"Lu nggak kangen ama cewek Lu? Tiap hari Tante cari Lu ..katanya si ..sape A....a..."

"Amelia...."

"Nah...itu lu masih ingat, kenapa lagaknya lu lupa kalau lu punya pacar."

"Ck dia bukan cewek gue."

"Lha ...tapi Tante sepertinya udah menyukai Amelia."

"Nggak tuh...ibu sayang semua temen-temen Gue mau itu cowok atau cewek."

Ibnu melirik sinis ke arah Egi, ia sengaja tidak menanyakan perihal sikap Egi yang beberapa hari ini sering datang ke kantin menemui Inara, bahkan Inara tadi pagi di antar oleh Egi,tentu saja Ibnu diam-diam merasa kecolongan.

Dari laporan Mery, rumah tangga Inara sedang tidak baik-baik saja dan Egi lah salah satu garda terdepan yang membela Inara dari suami dan ibu mertuanya yang kejam.Susah payah Ibnu membujuk Mery untuk mengorek cerita kehidupan rumah tangga Inara tapi rupanya ia kalah start dari Egi.Pria play boy itu sudah selangkah lebih dekat dengan Inara di banding dirinya.

"Takan ku biarkan kau masuk perangkap buaya darat ini Na"batin Ibnu kesal sambil memandang punggung Egi yang meninggalkan ruangan.

Egi merebahkan tubuhnya di ranjang, tadi malam tidurnya hanya beberapa jam karena ia memeriksa rekaman kiriman dari Edo.

Rekaman kamera pengawas yang berada di halaman samping dan tanpa sepengetahuan Kenzi rupanya menjadi tempat tersembunyi Kesya dan Rusdi untuk saling melepas rindu dan tempat melakukan fantasi liar bercinta keduanya.

"Na....haruskah aku tunjukan kebejatan suamimu agar kau tahu kalau lelaki itu memang sah untuk kau tinggalkan" batin Egi seraya mengusap wajah cantik Inara di kayar ponsel.

"Pait ..pait...pait..."tiba-tiba ia bermonolog sendiri saat menyadari kalau kini ia sangat mengharap Inara berpisah dengan suaminya.

Egi menggelengkan kepalanya berharap bayangan wajah sendu Inara lenyap dari fikirannya.

Drrt drrt.

Namun bukannya menghilang tapi kini wajah Inara justru muncul menghubungi lewat aplikasi hijau.

"Ya ..ada apa Na...ehmm hmm."

Egi berdehem untuk menetralisir debaran jantungnya yang membuat suaranya tiba-tiba berubah lembut.

1
Holipah
Inara tolol suami penyakit masih mau aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!