NovelToon NovelToon
Keterikatan Cinta

Keterikatan Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial / Romansa
Popularitas:660.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Neen@

Kamisha Naeswari seorang gadis dari Jogja yang sudah lama merantau di Bandung. Setelah selesai kuliah ia bekerja di sebuah EO dan memiliki toko kue yang kecil.

Dalam waktu satu hari hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat karena pengkhianatan kekasih yang sudah dua tahun menjalin hubungan. Setelah itu ia harus merawat seorang bayi yang bukan darah dagingnya di usia yang masih muda.

Takdir memang selalu punya cara yang tak terduga agar selalu tampak mengejutkan. Semula ingin berkelana ke utara tapi malah terbang ke selatan bahkan berpindah dengan sukarela.

Banyak hal yang harus dikorbankan Kamisha termasuk hidupnya, kebebasannya, tapi akan indah pada waktunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neen@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lucu Melihat Wajahnya

"Hei ada apa ini? aku tidak mengerti maksud dari perkataanmu itu."

"Tadi Xander kan?"

"Ya betul."

"Nah sudah jelas kan mbak Misha mau main di belakangku."

"Kita bicara besok pagi saja, ini sudah malam. Aku tidak ingin mengganggu Axel."

"Tidak bisa, harus kita selesaikan sekarang."

"Oke, kalau itu maumu tapi tolong kecilkan suaramu. Kota bicara dengan tenang," Kamisha duduk di sofa ruang tamu. "Bicaralah."

"Mbak yang harus menjelaskan padaku!"

"Bagian mana yang ingin aku jelaskan?"

"Semuanya. Kenapa mbak bisa pulang diantar Xander? padahal tadi dia menyuruhku pulang sendiri karena ada keperluan."

"Ra dengar baik - baik, aku tidak tahu menahu masalah dia tidak mengantarmu pulang. Aku memang menunggu tamu dan mereka baru tiba di hotel pada malam hari. Saat di tempat parkir aku tidak sengaja bertemu dengan Xander. Ia yang bersikeras mengantarku pulang karena dilihat dari segi keamanan dan juga aku adalah bulikmu. Mengerti!"

"Mbak tidak bohong?"

"Terserah kamu mau percaya atau tidak.. seharusnya kamu tahu sifat kekasih mu. Xander adalah orang yang peduli. Misalkan yang pulang malam saat itu bukan aku tetap saja akan dia antar pulang. Kamu ingat waktu dia menolongku dulu, itu pun kita tidak saling kenal. Karena dia orang yang peduli."

Kyara hanya terdiam mendengar penjelasan dari Kamisha. "Aku masuk dulu Ra. Sudah malam." Kamisha berdiri "Oya, dia juga menawarkan tumpangan untukku dan Axel besok pagi. Jika kau keberatan aku bisa naik ojek," Kamisha kembali melangkah meninggalkan Kyara sendiri.

Kamisha segera masuk ke dalam kamar. Ia mandi dengan air hangat untuk mengusir penat di tubuhnya. Setelah mengenakan baju tidur ia merebahkan tubuhnya di sebelah Axel. Ia bersyukur ada Axel yang selalu menjadi semangat untuknya di kala lelah. Tuhan mungkin sudah mengatur jalan hidupnya bahwa ada Axel yang menguatkannya. Apalagi melihat sorot matanya yang teduh, bening dan selalu bisa membuat Kamisha tersenyum.

Kamisha mencium kening putranya itu dengan lembut kemudian tidur di sampingnya.

🍁🍁🍁🍁

Pagi ini Kamisha menyuruh Suci untuk libur dulu. Ia belum sempat membuat kue untuk di jual. Kebetulan juga tidak ada pesanan. Kamisha masih berusaha membagi waktu dengan pekerjaannya yang baru.

"Sini aku bantu mbak."

"Hmm taruh ini di meja makan."

"Baik mbak."

"Oya tolong isi gelas Axel dengan susu ya."

"Baik mbak."

Dari dalam kamar keluarlah Axel yang sudah siap berangkat sekolah

"Hmm anak mommy tampan sekali."

Axel hanya tersenyum dan duduk di meja makan.

"Kyara tolong bawa sayurnya."

"Ya mbak."

Kamisha bersikap biasa saja karena ia tahu bahwa keponakannya itu masih labil. Dan ia tipe orang yang tidak mau memperpanjang masalah. Saat ini ia konsentrasi dengan pekerjaan barunya dan masa depan Axel.

"Hmm mbak Misha soal yang tadi malam, aku minta maaf."

"Lupakan saja, aku tidak apa - apa Ra."

"Oya mbak, mbak Misha dan Axel sekalian saja ikut kami. Toh juga searah, aku tidak keberatan."

"Terima kasih Ra."

Mereka bertiga makan dan datanglah Xander.

"Hai Axel."

"Om Xander," teriak Axel kegirangan. Ia menghambur dalam pelukan Axel.

"Hmm hari ini kau tampan sekali dan tubuhmu sangat harum."

"Hari ini aku ada kencan dengan Salwa di kantin."

Uhuk... uhuk... uhuk Kamisha tersedak ketika mendengar penjelasan Axel. Kyara memberinya segelas air putih.

"Tunggu dulu sayang, kau tadi mau apa?"

"Aku mau kencan dengan Salwa di kantin."

"Kencan? aduh kau masih sangat kecil sayang," ucap Kamisha menghampiri anaknya.

Axel menunjukkan wajah cemberut.

Xander yang melihat situasi itu berusaha mencairkannya.

"Axel, om rasa kalau hanya ke kantin mommy mu tidak keberatan."

"Tapi___" mata Kamisha melotot ke arah Xander

"Sssttt___ " Xander memberi isyarat untuk diam. "Kalau hanya pergi ke kantin itu namanya bukan kencan Axel."

"Tapi dia wanita yang paling cantik yang ada di sekolahku om dan biasanya kalau pergi berdua seorang pria dan wanita namanya kencan."

"Tidak bisa selalu di sebut kencan," jelas Xander

"Lantas itu di sebut apa?"

"Itu di sebut persahabatan sejati sayang," sahut Kamisha. "Ayo lanjutkan sarapanmu dan kita akan segera berangkat, oke."

"Baiklah mommy."

Kamisha membuatkan secangkir teh hangat dan roti panggang buatannya ke Xander "Jangan ikut campur dalam cara aku mendidik anakku," ucapnya lirih setengah berbisik.

"Hei aku hanya membantumu," balas Xander.

"Sudah, diam!" ucap Kamisha sewot.

"Baiklah mom Misha, aku akan diam."

Kamisha membereskan meja makan di bantu mbok Sri. Dan bergegas untuk berangkat.

Selama perjalanan Axel selalu cerita tentang Salwa temannya yang cantik.

"Om Xander pernah ciuman?" tanyanya tiba - tiba.

"Axel, kenapa kau bertanya tentang itu sayang?" Kamisha terhenyak kaget mendengarnya.

"Aku penasaran mommy. Apa seorang wanita akan marah jika kita tiba - tiba menciumnya tanpa ijin?"

"Tentu saja marah!" ucap Kamisha sewot.

"Memang kamu pernah mengalaminya?" goda Xander.

"Ya bbe___ bbelum pernah," jawab Kamisha. Xander melihat dari kaca mobil, wajah Kamisha yang merah padam. Ia tersenyum, lucu sekali wajahnya batin nya.

"Yakin belum pernah?" godanya lagi.

"Ya belum."

"Dengan ayahnya Axel?"

Kamisha diam harus menjawab apa. "Itu beda cerita."

"Sudahlah, jangan desak mbak Misha jika tidak ingin cerita," ucap Kyara berusaha membantu Kamisha yang menemui jalan buntu dalam menjawab pertanyaan Xander.

Xander akhirnya tidak meneruskan perbincangan itu.

"Axel dengarkan mommy, kita harus menghargai perasaan wanita. Jika kamu besar nanti dan mempunyai seseorang yang kamu cintai tolong hargai perasaannya, oke."

"Oke mommy," jawab Axel. "Tapi kalau wanitanya mau aku cium bagaimana?"

"Menurutku tidak masalah, itu tanda kamu gentleman Axel. Om suka anak yang pemberani."

Kamisha sedikit emosi dengan spontan ia memukul bahu Xander dari belakang.

"Hei kenapa memukulku?"

"Aauuww sakit."

"Hahahh... aku yang kau pukul kenapa kau yang kesakitan?"

Sial, badannya keras banget, isi nya otot semua barangkali. Apa karena rutin pergi ke gym batin Kamisha sambil mengusap - usap tangannya "Jangan membawa pengaruh buruk untuk anakku!"

"Hahahahh... justru aku mengajarkan biar dia jadi anak yang pemberani."

"Pemberani gundulmu (kepalamu)!" umpat Kamisha.

"Apa itu gundulmu?"

"Tau bodo ah!" Kamisha diam menenangkan emosinya.

"Sudah Xander jangan berdebat, sebentar lagi sampai sekolah Axel."

Akhirnya semua terdiam dan tidak beberapa lama mereka tiba di pemberhentian pertama yaitu sekolah Axel.

"Aku ke sekolah dulu kak Kya, om Xander."

"Sekolah yang pinter ya, ingat jadi pemberani.. muah... muah..." Xander memanyunkan bibirnya.

"Oke om," Axel mengacungkan jempolnya.

"Jangan dengarkan dia Axel, belajarlah yang rajin." Kamisha membantu anaknya keluar dari mobil. Setiap sampai di depan gerbang sekolah ia selalu menyatukan keningnya dengan Axel sebagai doa untuk anaknya itu dan diakhiri dengan ciuman.

"Apa yang dia lakukan? kenapa menyatukan kening begitu lama?"

"Itu sudah jadi kebiasaan mbak Misha sebelum Axel masuk ke dalam sekolah, isinya doa untuk keselamatan dan kelancaran Axel."

"O... o... menarik."

"Apanya yang menarik? mbak Misha?"

"Bukan, ritual itu juga selalu mama ku lakukan dari aku kecil sampai dengan sekarang. Kok bisa sama?"

Kyara memandang lagi ke arah mereka. Ia melihat buliknya itu memang orang yang penuh energi, cantik dan selalu optimis.

Setelah ritual selesai dilakukan Kamisha masuk lagi ke dalam mobil. Ia harus segera bergegas karena ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan oleh rombongan pak Bonar. Rencananya hari ini mereka akan berwisata. Otomatis persiapan seperti mobil dan juga guide nya harus sudah siap. Tak lama kemudian mereka sampai di hotel.

"Terima kasih tumpangannya pak Xander, Kyara, aku masuk dulu."

Kamisha segera keluar dari mobil. Ia tidak mau menjadi obat nyamuk, apalagi saat ini hubungannya dengan Kyara agak canggung setelah tuduhannya yang tidak mendasar itu.

"Tunggu."

"Ya pak."

"Kegiatan tamu hari ini sudah clear semua."

"Sudah pak, hari ini rombongan akan ke Bandung floating market dan orchid florest."

"Oke kerja yang bagus."

"Terima kasih pak, kalau begitu saya permisi."

Kamisha masuk ke dalam gedung. Ia sudah di sambut oleh Laras.

"Sha, gawat!"

"Ada apa?"

"Sepertinya ada sabotase."

"Maksudmu?"

"Mobil perusahaan yang sudah kita siapkan untuk membawa rombongan tiba - tiba mesinnya rusak."

"Apa?! aku harus ketemu siapa untuk masalah pengadaan transportasi."

"Aku sudah kesana, sudah tidak ada mobil karena sudah dipakai tamu dari tim satu."

"Mana mobil yang rusak?"

"Ayo ikut aku."

Dengan setengah berlari Kamisha dan Laras menuju tempat parkir mobil untuk transportasi. Kamisha segera membuka kap mobil, ia melihat ke dalam mesin.

"Accu nya di ganti ras."

"Darimana kamu tahu?"

"Kemarin aku sudah mengecek, accu nya baru dan baik - baik saja."

"Kamu yakin?"

"Sangat yakin."

"Sialan, mereka menabuh genderang perang!"

"Hei, jangan menuduh dulu kalau tidak ada bukti nanti timbulnya fitnah," ucap Kamisha. "Aku ada langganan bengkel coba aku telepon siapa tahu mereka bisa cepat mengganti accu."

Kamisha mengambil handphone nya dan mulai melakukan panggilan. Tiba - tiba..

"Ada apa Misha?"

"Oh pak Xander, pak Alex. Hmm ini accu mobilnya rusak."

"Bagaimana bisa? tidak pernah mobil perusahaan accu nya sampai rusak begini. Kita selalu ada pengecekan berkala."

"Terakhir sebelum saya pulang saya sudah cek dan semuanya dalam kondisi baik, tapi entahlah pagi ini kenapa bisa rusak."

"Pakai mobil yang lain."

"Semua terpakai, tinggal ini sisanya."

"Alex ambil accu di mobilku."

"Baik pak."

"Tapi pak___" ucap Kamisha.

"Tidak apa - apa, tamu adalah prioritas utama."

Xander mulai melepas jas dan menyerahkan ke Kamisha "Pegang," perintahnya.

"Apa yang bapak lakukan?"

"Mencopot accu tentu saja, memang kamu kira aku mau apa," Xander mulai melepas kemejanya dan hanya menyisakan kaos dalam saja.

Laras menelan ludah, mata nya terbelalak melihat tubuh atletis Xander. "Sha, baru kali ini aku lihat tubuh pak Xander. Gila bagus banget," bisik Laras.

"Ssstt... jangan keras - keras," bisik Kamisha. Hmm pantas saja tadi tanganku sakit, tubuhnya padat kayak tanah liat begitu.

Setelah menerima accu dari Alex, Xander segera memasangnya. Beberapa keringat menetes melalui dahinya. Menambah ketampanan Xander.

"Lap dulu air liurmu," Kamisha memberikan tisu buat Laras yang dari tadi bengong tidak mau menutup mulutnya.

"Nah sudah beres coba kau nyalakan mesinnya."

"Baik pak," Kamisha segera masuk ke dalam mobil dan "Yes berhasil!" teriaknya. "Terima kasih pak bantuannya."

"Ras! panggil sopir! jangan sampai kita terlambat."

Laras masih bengong, matanya masih menikmati tubuh Xander. "Ras..! Ras..!"

"Heheh iya," jawabnya sambil pergi memanggil sopir.

Kamisha menyerahkan lap untuk mengelap tangan Xander yang kotor "Lap nya pak."

"Terima kasih."

"Hmm saya ambilkan air dan sabun sebentar." ucapnya dan langsung pergi tanpa menunggu persetujuan Xander.

"Benar - benar perhatian," ucap Alex tiba - tiba.

"Yah benar."

"Sudah perhatian, cantik lagi."

"Yah benar," sadar dengan ucapannya yang bisa menimbulkan salah paham ia segera meralatnya "Perhatian Alex, hanya perhatian. Jangan memancingku."

"Saya tidak memancing pak, itu pendapat pribadi saya dan maaf saya tidak meminta bapak untuk berkomentar."

"Iya... iya... jangan berdebat lagi. Tuh dia datang bawa ember."

Kamisha tampak tergopoh - gopoh membawa ember berisi air dan sabun.

"Maaf pak lama," ucap Kamisha.

Tumben dia bicara halus padaku, Xander keheranan. Ia mengambil sabun kemudian menggosokkan ke tangannya yang kotor. Kamisha melihat itu tanpa mengedipkan mata, ada sesuatu yang mengganggunya.

"Aduh, kenapa cuci tangannya nggak bersih." ucapnya geregetan, sama seperti ketika dia memarahi Axel jika mandi atau cuci tangannya kurang bersih. Sepertinya Kamisha melakukan spontan karena sudah terbiasa melakukan hal itu dengan Axel.

"Lihat ini, bagian sini masih kotor. Kamu itu sudah besar harusnya sudah tahu, Axel saja kalau cuci tangan bersih," karena gemas Kamisha membantu Xander menggosok tangannya dengan sabun sampai bersih. Kemudian membasuhnya dengan air. Setelah bersih dari sabun dan kotoran, Kamisha tersenyum senang dan mengelap tangan Xander hingga kering.

"Hmm sudah bersih. Harum lagi, pinter anak mommy," ucap Kamisha tanpa sadar sambil menciumi tangan Xander. Ops..! apa yang aku lakukan, kenapa kebiasaanku pada Axel bisa tanpa sadar aku lakukan pada Xander sih batin Kamisha begitu menyadari kekeliruannya. "Maaf pak,." ucap nya sambil menunduk.

"It's okey."

"Hmm saya permisi pak. Sekali lagi terima kasih," ucap Kamisha. "Mari pak Alex."

Kamisha mengambil ember dan sabun kemudian pergi meninggalkan Xander dan Alex.

Xander tersenyum melihat wajah Kamisha yang merah padam.

"Kenapa pak?" tanya Alex.

"Tidak apa - apa, hanya lucu saja melihat wajahnya."

🍁🍁🍁🍁

1
Dwisur
aku tersinggung niich , enak saja ngatain kayak kerbau , awas yaa jender ..
Lydia
Bagus
nina widanarti: mksh dukungannya..🥰
total 1 replies
Rizkaa
Luar biasa
nina widanarti: mksh dukungannya..🥰
total 1 replies
Dwisur
kamisha lahir e hari kamis pasti nich
test terts
Luar biasa
nina widanarti: mksh dukungannya..🥰
total 1 replies
Rina Arie
good story /Smile/
nina widanarti: mksh dukungannya..🥰
total 1 replies
Yuni Martopo
Luar biasa
nina widanarti: mksh.. dukung juga karyaku yg lain..🥰
total 1 replies
Isah Naenah
Lumayan
Diana Puji Astuti
cakeuupp ceritanya Thor...ini novel mu yg kedua ,yg aku baca... tengkyu sdh bikin cerita yg menghibur... semangat
nina widanarti: mksh..🥰
total 1 replies
Katherina Ajawaila
ada lagi manusia gila, msk in kin aja rmh sakit jiwa 🤑seru thour, cerita nya org2 phiskopat
Katherina Ajawaila
Siena salah kira, pasti Musha dikira cewek Mettew
Katherina Ajawaila
ada cewek yg sentimen, tuh
Katherina Ajawaila
ada aja org yg iseng ntar salah tapsir lagi. 😎
Katherina Ajawaila
jgn tegang Sof ngk di utak atik ko.
Katherina Ajawaila
kaya nya Misha hamil ya thour, danSofi jodohnya Metteo
Katherina Ajawaila
semoga mrk bahagia ngk ada lg pelakor 🥰
Katherina Ajawaila
mertua mrngong
Katherina Ajawaila
Luar biasa
nina widanarti: mksh dukungannya..🥰
total 1 replies
Katherina Ajawaila
biar rasa misha udh di ksh tau sofi ngk percaya, ponakan gila di tampung
Katherina Ajawaila
sakit jiwa, thour biar terbuka tsbirnua kyra. baca nya jadi sakit hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!