NovelToon NovelToon
Membayar Karma Cinta

Membayar Karma Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Patahhati
Popularitas:2M
Nilai: 4.8
Nama Author: ICHA Lauren

(Gak jamin kalau kamu bakalan nangis bombay)

Audrey, seorang wanita pekerja keras yang mengabdikan hidupnya untuk karier. Dia tidak tampak tertarik dengan hubungan percintaan apalagi pernikahan. Di usia 28 tahun, ia bahkan tidak memiliki seorang kekasih ataupun teman dekat. Tidak ada yang tahu kalau Audrey menyimpan beban penyesalan masa lalu . Namun, kehidupannya yang tenang dan monoton mendadak berubah drastis ketika ia bertemu kembali dengan sahabat masa kecilnya, Sofia. Audrey tidak pernah menyangka kalau Sofia memintanya menikahi calon suaminya sendiri. Akankah pernikahan Audrey menjadi mimpi buruk atau justru kisah cinta terindah untuk seumur hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ICHA Lauren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10 Kontrak Pernikahan

Audrey menyibukkan diri dengan mengecek email yang masuk melalui laptopnya. Hari ini, Audrey sengaja pulang lebih cepat dari kantor demi menepati janjinya kepada Sofia. Beberapa pekerjaan ia serahkan kepada Tasya dan Ineke, dua orang staff andalannya. Audrey melirik jam tangannya. Dua puluh lima menit berlalu. Ia menunggu sendirian di meja yang khusus dipesan Sofia di lantai dua restoran mewah ini. Pikiran buruk mulai melintas di benak Audrey.

Jangan-jangan kondisi Sofia memburuk?

pikir Audrey merasa khawatir.

Baru saja Audrey mengambil ponsel untuk menghubungi Sofia, terdengar suara langkah kaki lima orang menaiki tangga. Seorang pelayan bersama manager restoran yang tadi mengantarkan Audrey, tengah mempersilahkan tiga orang di belakangnya menuju ke meja Audrey.

"Silahkan, Tuan Reiner, Nona Sofia, Tuan Nicko. Ini mejanya. Kami akan segera menghidangkan makanan. Semoga makan malam Anda menyenangkan," ucap Manager restoran penuh kesopanan. Manager itu sangat menaruh hormat pada Rein dan Sofia.

Sofia segera menghampiri Audrey dan mencium pipinya, "Sorry, Drey, kami terlambat. Rein tadi masih ada meeting jadi aku harus menunggunya sampai selesai."

"Sayang, perkenalkan ini Audrey, sahabat terbaikku. Dia cantik, khan? Drey, ini Reiner, calon suamimu."

Audrey tiba-tiba bergidik ngeri mendengar kata-kata 'calon suami' yang dilontarkan Sofia tanpa basa-basi. Tidak pernah terbayang sama sekali olehnya, calon suami sahabatnya berubah menjadi calon suaminya. Apalagi mereka baru bertemu malam ini dan tidak mengenal satu sama lain. Sungguh peristiwa hidupnya begitu dramatis.

Sofia menarik tangan Reiner dan Audrey agar mereka berjabat tangan satu sama lain. Tangan Reiner terasa hangat, namun membuat Audrey menjadi tidak nyaman. Bila diamati dari dekat, Reiner Hilario memang pria yang sangat sempurna. Tubuhnya tinggi dan tegap. Ketampanannya melebihi wajah para artis dan foto model papan atas. Ia bahkan terlihat jauh lebih tampan dari fotonya yang pernah dilihat Audrey di majalah bisnis. Dengan setelan jas dan kemeja berwarna coklat tua, membuat penampilan Rein semakin memukau. Entah mengapa, Audrey merasa sorot mata Rein menatapnya dengan tajam, seperti hendak menyelidiki sesuatu di dalam diri Audrey.

Rein mengalihkan pandangannya dari Audrey ke Sofia. Sorot matanya yang tajam langsung berubah menjadi penuh kasih, "Sayang, apa kamu lelah? Seharusnya tadi kamu duduk di atas kursi roda. Aku akan menyuruh Nicko memanggil supir untuk membawakan kursi roda kesini."

"Gak perlu, Sayang. Aku masih kuat. Aku gak selemah itu. Aku ingin kita menikmati makan malam dalam suasana normal."

"Oke, princess, aku menurut padamu. Tapi ingat jangan terlalu lama disini. Kamu harus istirahat dan menjaga kondisi kesehatanmu," kata Rein menggenggam tangan Sofia.

"Aku pasti menjaga kesehatanku sampai kamu menikah, Sayang."

Rein hanya terdiam mendengar jawaban Sofia. Sementara Sofia memusatkan perhatiannya kembali pada Audrey.

"Drey, aku lupa memperkenalkan Nicko. Dia asisten pribadi Rein. Dia selalu ikut bersama Rein kemanapun Rein pergi. Nanti kamu harus terbiasa dengan Nicko ya." Sofia tertawa seraya mengedipkan mata kepada Audrey.

Nicko berdiri dan membungkukkan badan ke arah Audrey. "Senang bertemu dengan Anda, Nona Audrey."

Audrey membalas sapaan Nicko dengan ramah, "Senang bertemu juga dengan Anda, Tuan Nicko."

Nicko memilih duduk agak jauh dari bosnya. Sepanjang makan malam, Sofia terlihat antusias membahas acara pernikahan yang akan berlangsung. Sementara Audrey dan Rein memilih untuk menyantap makan malamnya dalam diam. Audrey merasakan suasana canggung antara dirinya dan Rein. Ketika makan malam hampir selesai, wajah Sofia memucat. Sofia mengeluhkan kepalanya pusing dan ingin muntah. Rein buru-buru menggendong tubuh kekasihnya menuruni tangga dan memerintahkan Nicko untuk menyiapkan mobil. Audrey yang ikut panik, mengikuti mereka dari belakang. Sebuah mobil hitam mewah berplat R 31 N, beserta seorang supir berseragam hitam sudah siap menanti mereka di pintu keluar restoran. Audrey menyaksikan bagaimana sigapnya Rein mengurus Sofia. Dengan dibantu supir dan asisten pribadinya, Rein masuk lebih cepat ke dalam mobil untuk menemani Sofia. Dari dalam mobil, Sofia yang bersandar lemas di bahu Rein, melambaikan tangan kepada Audrey sebagai ucapan perpisahan.

"Nicko, segera bereskan semuanya," kata Rein memberikan instruksi. Nicko membungkukkan badan lalu menutup pintu mobil. Tak lama, mobil itu berlalu meninggalkan Audrey dan Nicko.

"Nona Audrey, mari ikut saya kembali ke dalam. Ada hal penting yang ingin saya bicarakan dengan Nona." Tanpa menunggu jawaban dari Audrey, Nicko melangkah masuk ke restoran. Audrey yang masih diliputi kecemasan, menuruti perkataan Nicko walaupun ia tidak tau apa maksud sebenarnya dari pria itu.

...****************...

Nicko mengawali pembicaraan dengan suara tenang. "Karena kondisi Nona Sofia makin hari makin lemah, Tuan Rein memutuskan untuk mempercepat pernikahannya dengan Nona. Pernikahan akan dilakukan Sabtu ini. Dan selesai upacara pernikahan, Tuan Rein akan langsung berangkat mengatarkan Nona Sofia untuk menjalani operasi. Saya harap Nona bisa memahaminya."

"Apa Sabtu ini? Artinya tinggal 3 hari lagi, Tuan. Saya belum minta ijin ke kantor. Sofia mengatakan kalau pernikahannya Sabtu depan," jawab Audrey terkejut.

"Saya sudah katakan tadi, Nona. Pernikahan harus segera dilakukan supaya Nona Sofia mau berangkat ke luar negri. Dan mengenai ijin di kantor, Nona tidak perlu melakukannya. Bukankah Sabtu Nona memang libur kerja? Tidak ada orang kantor Nona yang boleh mengetahui pernikahan Anda dan Tuan Rein. Pernikahan ini harus dirahasiakan. Itu keinginan Tuan Rein dan saya rasa Anda pasti setuju. Pernikahan akan dilakukan secara tertutup agar terhindar dari liputan media massa. Hanya dihadiri keluarga Tuan Rein, keluarga Nona Sofia, dan tentu saja ibu dan opa yang tinggal bersama Anda. Nona tidak boleh mengundang yang lain apalagi rekan sekantor Nona."

"Dari mana Anda tau tentang ibu dan opa saya?" tanya Audrey heran.

"Saya tau segalanya tentang Anda, Nona. Anda nanti akan menjadi istri sah dari Tuan Reiner, pewaris Bratawijaya Group. Tentu saja Tuan Rein harus memastikan latar belakang kehidupan Anda dan siapa Anda sebenarnya."

Jawaban Nicko yang terdengar enteng, membuat Audrey takut. Reiner memang pria yang sangat kaya dan berkuasa. Ia pasti tidak akan sembarangan menerima Audrey sebagai istrinya walaupun itu atas permintaan Sofia. Wajar jika Rein memerintahkan Nicko untuk menyelidiki siapa dirinya. Sekarang Audrey khawatir apakah pria dihadapannya juga mengetahui masa lalunya bersama Dave.

"Saya setuju Tuan. Saya melakukan ini demi Sofia dan saya ingin Sofia bisa sembuh dari sakitnya. Saya tidak akan memberitahukan pernikahan ini kepada siapapun."

"Bagus Nona. Sekarang saya ingin Nona membaca surat kontrak ini," kata Nicko menyerahkan selembar map berwarna biru kepada Audrey.

Audrey membuka map itu dan melihat dua lembar surat yang diketik rapi didalamnya. Setelah memasang kacamatanya, perlahan Audrey membaca judul surat itu.

"Surat kontrak pernikahan. Apa ini, Tuan? Saya tidak mengerti."

"Ini surat kontrak pernikahan Anda dengan Tuan Rein. Tuan Rein tidak mencintai Anda dan Anda juga tidak mencintai Tuan Rein. Karena itu, pernikahan ini hanya akan bersifat sementara demi kesembuhan Nona Sofia. Pernikahan Anda hanya berlangsung satu tahun terhitung sejak tanggal upacara pernikahan. Tapi, jika nanti Nona Sofia sembuh dari penyakitnya setelah menjalani operasi sumsum tulang belakang, otomatis pernikahan langsung dibatalkan. Dan saya sudah menuliskan pasal-pasal yang harus ditaati oleh kedua belah pihak selama pernikahan. Silahkan Nona membacanya dengan teliti. Pasal-pasal ini dibuat oleh Tuan Rein demi kebaikan Anda, Nona."

Audrey mulai membaca satu per satu pasal yang tercantum dalam surat itu. Tangan Audrey terasa gemetar. Tidak pernah terbayang oleh Audrey, bahwa keinginannya menolong Sofia malah membuatnya terikat dalam suatu kontrak pernikahan. Jika mamanya sampai mengetahui tentang hal ini, pasti hatinya akan hancur berkeping-keping. Dari awal, mamanya tidak setuju dengan rencana Audrey menikahi calon suami Sofia. Namun Audrey berlutut dan memohon kepada mamanya agar mengijinkan dia menyelamatkan hidup Sofia. Karena tidak ingin putrinya terluka lagi oleh penyesalan, mamanya akhirnya menerima keputusan Audrey.

Pihak I : Reiner Hilario Bratawijaya

Pihak II : Audrey Maureen

Pasal 1 Pernikahan harus dirahasiakan oleh kedua belah pihak. Jika pihak II membocorkan pernikahannya kepada pihak lain, maka pihak I berhak menuntut pihak II secara hukum.

Pasal 2 Selama pernikahan pihak I dan II akan tinggal bersama di rumah milik pihak I.

Pasal 3 Selama pernikahan belum berakhir, pihak II dilarang berhubungan atau menjalin cinta dengan lelaki lain demi menghormati pihak I.

Pasal 4 Tidak ada sentuhan fisik dan tidak ada hubungan suami istri antara pihak I dan pihak II. Pihak I tidak akan menyentuh pihak II dan pihak II tidak boleh menyentuh pihak I.

Pasal 5 Pihak I dan pihak II tidak saling mencampuri urusan hidup dan pekerjaan masing-masing.

"Apa-apaan isi pasal 4 ini, mana mungkin aku menyentuh Reiner duluan. Aku bahkan tidak ingin menyentuh dan disentuh pria manapun. Lalu pasal 1 dan 3 kenapa hanya tertulis aku yang akan dituntut secara hukum dan tidak boleh berhubungan dengan pria lain. Isi pasal-pasalnya benar-benar menekan dan merendahkan aku. Reiner ternyata pria arogan yang suka bersikap seenaknya pada orang lain. Memang dia pikir aku wanita macam apa. Apa mereka menganggapku memanfaatkan keadaan Sofia untuk bisa menikahi orang kaya. Atau mereka pikir aku wanita yang haus belaian pria." pikir Audrey kesal.

Audrey ingin sekali melampiaskan kekesalannya pada Nicko, tapi ia memilih menahan diri demi Sofia. Audrey memaksakan diri untuk memamerkan senyum manisnya.

"Tuan Nicko, secara garis besar saya setuju selama saya masih bisa bekerja di kantor seperti biasa. Dimana saya harus tanda tangan?"

"Tunggu, Nona. Anda belum membaca pasal terakhir. Saya rasa pasal itu paling menguntungkan buat Nona. Tuan Reiner akan memberikan uang kompensasi satu Milyar untuk Anda di akhir kontrak pernikahan. Itu sebagai wujud rasa terima kasih Tuan Reiner karena Anda bersedia memenuhi keinginan Nona Sofia."

Mata Audrey membelalak mendengar isi pasal terakhir yang disebutkan Nicko. Ia merasa harga dirinya telah diinjak-injak.

"Maaf, Tuan Nicko, saya tidak membutuhkan uang sepeserpun dari Reiner Hilario. Saya menyetujui pernikahan ini karena saya sayang pada sahabat saya, Sofia. Yang saya inginkan hanya kesembuhan Sofia. Rasa sayang saya tidak bisa diukur dengan uang. Jadi, tolong Tuan Nicko bilang pada bos Anda untuk menghapus pasal itu. Kalau tidak, saya tidak bersedia menandatangani kontraknya."

"Baik, Nona saya akan menyampaikan dulu kepada Tuan Reiner. Besok malam saya akan menemui Nona di restoran ini jam 7. Saya berharap sesudah revisi, Nona akan setuju untuk menandatangani surat ini besok. Satu lagi, mohon Nona jangan memberitahukan tentang kontrak pernikahan ini kepada Nona Sofia," ucap Nicko dengan ekspresi wajah datar.

"Baik, Tuan Nicko. Anda tidak perlu khawatir. Sampai jumpa besok."

Audrey segera pergi beranjak dari meja meninggalkan Nicko seorang diri. Ingin rasanya Audrey merobek dan melempar surat kontrak pernikahan itu. Audrey tidak menyangka jika Reiner Hilario telah menganggapnya sebagai wanita yang rela memanfaatkan persahabatan demi mendapatkan uang.

1
Memyr 67
cara kasar yg langsung menuju jalan penderitaan nyonya diana
Memyr 67
ternyara reiner secara sosialisasi goblog. kenapa tidak diselidiki tuntas, penyebab sebenarnya kematian dave? langsung membenci audrey aja
Rini deli Lestari
Luar biasa
martina melati
papa sambung toh... bukan y
martina melati
hahaha
martina melati
hahaha... iy dbawa mkn aja
martina melati
hahaha...
martina melati
hahaha.... yg penting gk menorrrrrr
martina melati
hahaha...
martina melati
hahaha... susu uht mau y
martina melati
hahaha... boongny lancar y
martina melati
hahaha....
martina melati
knp gk cerai??
martina melati
knp papa sofia gk menikah am mama audrey y
martina melati
hahaha... sesulit watak orgny jg lho, opa...
martina melati
pasal 6? pasal 7?

hehehe
martina melati
hahaha....
martina melati
aneh.... apa hub dg audrey kalo dave meninggal gara2 ikut balapan motor
martina melati
blokir no hpny... ato lapor k polisi jng2 psikopat...
martina melati
lega rasany
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!