NovelToon NovelToon
TERLANJUR TERLUKA

TERLANJUR TERLUKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor
Popularitas:148.8k
Nilai: 5
Nama Author: SiswantiPutri

Maya dan Rangga adalah pasangan suami istri yang menjalin pernikahan karena cinta. Menghabiskan waktu dengan kehangatan dan keharmonisan walaupun tanpa adanya anak. tapi itu hanya 'awalnya' sebelum salah satu dari mereka menemukan cinta lain.

Rangga yang mulai jengah dengan hubungan tanpa tujuan perlahan terkecoh dengan hadirnya sosok baru. Pengganti istrinya yang membutuhkan perhatian lebih dari semua orang karena memiliki tubuh yang rapuh. Sosok baru yang merupakan adik kandung istrinya sendiri.

Setelah Maya tersisihkan dari keluarganya, apa pada akhirnya dia juga terbuang dari hati suaminya? Kembali mengalah pada sosok yang menjadi pemenang di hati semua orang sejak kecil!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiswantiPutri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

"Ah maksudnya mantan istriku." ralat Mas Rangga. Aku hanya mampu terdiam, belum lagi tatapan dari beberapa tamu terarah padaku mendengar ucapan itu. Kebingungan terpampang jelas mendengar penuturan yang ada, mau bagaimanapun yang mereka tau pria yang menjadi suamiku adalah sosok yang saat ini terkubur di dalam tanah. 

"Mantan istri, maksudnya apa ya? Saya tidak mengerti dengan semua ini." Ustadz Abu ikut bersuara, menatap kami secara bergantian.

"Itu, mungkin ada kesalahpahaman. Aku dan dia gak ada hubungan apapun. Bahkan aku juga bertemu dengannya beberapa hari lalu."

"Benar juga, suami Mbak Maya kan sudah meninggal, kita juga menghadiri pemakamannya waktu itu." tutur Aisyah.

"Suami?" 

Aku membuang pandangan saat tatapanku dan Mas Rangga terkunci. Bersikap tenang agar gurat cemas tak terbaca oleh pemilik netra coklat yang menatapku cukup intens hingga membuatku kesulitan bernafas.

"Oh, jadi begitu. Saya minta maaf, saya kira kamu mantan istriku tapi ternyata bukan. Sekali lagi maaf Mbak sudah ngelantur."

"I--iya."

"Di lihat dari jarak sedekat ini Mbak sangat mirip dengan mantan istriku. Ternyata benar ya, di dunia ini kita memiliki kembaran walaupun darah kita berbeda. Setelah bertemu dengan mantan istriku saya akan memperkenalkannya dengan Mbak Maya."

Aku mengangguk seadanya, sampai kapanpun kami tak akan pernah bertemu. Karena mantan istri yang dia maksud adalah diriku sendiri. Perempuan yang sekarang di panggil 'Mbak' layaknya orang asing yang baru bertemu.

"Kalau begitu saya permisi dulu." 

Setelah pemilik tubuh itu menjauh, aku melakukan hal yang sama. Membiarkan pasangan pengantin berduaan menikmati waktu bersama. Buru-buru aku mengambil makanan, menikmatinya sebelum pulang dan ke Masjid untuk mengajar anak-anak.

"Aku penasaran siapa mantan istri Mas Rangga. Walaupun cuma penjual es cream keliling, tapi kalau putih, ganteng dan bersih kayak dia aku juga mau sih jadi istrinya."

"Iya benar, dia juga suami tipe idamanku."

Suara yang terdengar samar membuatku terganggu. Sekumpulan wanita yang jauh lebih muda dariku berkumpul dan saling menyahuti penampilan mantan suamiku. Mereka masih bersikap labil, mengagumi yang terlihat tanpa tau apa yang terjadi dengan masa lalu pria yang sekarang mereka dambakan itu.

Di sini mungkin hanya aku yang tak ingin melirik Mas Rangga. Sudah cukup hidup yang ku jalani 3 tahun lalu, aku tak mau terjatuh pada lubang yang sama. Menaruh hati hingga di campakkan karena tersingkir oleh sosok yang jauh lebih menarik di matanya.

***

"Mbak Maya!" 

Aku menghela nafas pelan, terus melangkah menyusuri jalan yang tak memiliki aspal. Pernikahan Ustadz Abu dan Aisyah bisa di katakan lancar, dan aku ikut senang melihat kebahagiaan dari dua keluarga yang kini bersatu karena pernikahan anak mereka.

"Mbak mau pulang ya?"

Pria ini, aku hampir lupa kalau dia sejak tadi berjalan di sampingku. Walaupun memiliki jarak, tetap saja kedekatan ini membuatku risih. Muak saat kenangan itu kembali muncul. Mas Rangga memang tak lagi dingin, tapi siapa yang tau sikapnya sekarang akan bertahan lama! Dulu dia juga pernah hangat, namun pada akhirnya berubah menjadi sosok yang tak ku kenali. Saat ini dia kembali hangat, besar kemungkinan sikap dinginnya akan muncul kembali seperti semula.

"Mbak Maya kenapa?"

"Tidak."

"Saya kira ada apa, oh iya Mbak---"

"Pertama ada dua hal yang harus kamu ketahui. Satu kamu gak seharusnya mengikutiku terus menerus, dan kedua aku lebih mudah darimu. Jadi berhenti memanggilku Mbak seolah kamu adalah adikku, kamu lebih tua 1 tahun dariku."

"Untuk yang pertama saya minta maaf kalau kesannya saya sebagai penguntit. Tapi arah jalan pulang menuju rumahku cuma ini."

Aku menahan rasa malu. Ini salahnya, kenapa dia harus menyapaku setiap saat. Sikapnya itu membuat fikiranku mau tak mau kearah sana.

Menyebalkan.

"Dan untuk yang ke dua, Saya gak tau kalau Mbak eh maksudnya kamu memperhatikanku sejauh ini. Bahkan mengetahui umur kita yang terpaut satu tahun. Saya benar-benar terkesan mendengar itu semua." godanya.

Langkahku tiba-tiba terhenti.

"Taunya dari mana?"

Kinerja jantungku tiba-tiba menggila.

"Oh mungkin dari gadis di desa ini ya? Mereka cukup agresif ternyata. Padahal saya pernah berbicara secara baik-baik untuk bersikap biasa saja . Saya sebenarnya cukup canggung saat mereka mendekatiku, mau bagaimanapun perasaanku masihlah untuk mantan istriku Maya. Jadi sulit menerima yang baru."

Aku menggeleng pelan, mencoba mendamaikan otak dan hati yang saling bertentangan. Logika dan perasaanku tak bisa berkompromi. Saling merongrong dan ingin lebih unggul menanggapi ucapan Mas Rangga. Ini semua karena kehadirannya yang tiba-tiba.

"Aku mencintaimu Maya."

Deg.

Pandangan kami terkunci, tak ada yang memutus hingga aku tersadar dan segera membuang pandangan. Debaran ini ternyata masih sama seperti, tak pernah berubah.

"Di manapun kamu berada aku sangat mencintaimu." lanjut Mas Rangga sekali lagi.

Tubuhku tersentak, menunduk kembali seraya melanjutkan langkah untuk pulang ke rumah. Keberadaannya berusaha aku abaikan, mencoba menulikan pendengaran setiap kali ocehan itu terdengar keluar. Ucapan Mas Rangga berhasil menarik ulurku, berfikir dia mengetahui identitasku namun detik berikutnya kembali bersikap seolah dia memang tak tau apa-apa tentang identitasku.

Sebenarnya apa yang ada pada otaknya?

"Sarung---"

"Aku akan mengembalikannya." potongku.

Keadaan kembali hening, jalan yang biasanya ku lewati terasa tak berujung. Entah mengapa rumah Nek Asih terasa sangat jauh. Aku benar-benar tak bisa lebih lama di samping Mas Rangga, gejolak ini masih sama. Tapi rasa kecewa dan luka juga sama dalamnya.

"Untuk kedepannya tolong menjaga jarak lah denganku. Setelah sarung milikmu ku kembalikan gak ada alasan lagi kamu bersikap seperti ini padaku. Kamu mengerti kan?"

"Kenapa?" tanyanya.

'Keberadaan mu menyakitiku.' ucapan itu tak bisa ku keluarkan. Hanya tertinggal di tenggorokan dan mustahil tersampaikan. Mungkin ini memang jalannya untuk kami merasa asing sepanjang hidup.

"Aku risih." tuturku.

"...."

"Kalau kamu mau mendekati seseorang kamu bisa mendekati perempuan lain di kampung ini. Ada banyak gadis single dan cantik yang mau denganmu. Tanpa bersusah payah kamu bisa mendapatkan mereka. Gak ada gunanya kamu bersikap akrab padaku setiap saat."

Mas Rangga tak menyahut, karena sikap penasaran aku berusaha melirik ke samping, bersamaan dengan pandangan yang mengunci netraku. Bola mataku bergerak gelisah, mengerjap pelan kemudian memutuskan kontak mata antara kami berdua. 

"Saya mengerti."

Mulutku terkatup rapat.

"Saya memang gak seharusnya mendekatimu. Kamu dan saya memiliki pembatas yang gak mungkin di lalui untuk saat ini. Apalagi sampai berduaan seperti sekarang. Sekali lagi saya minta maaf sudah membuatmu terganggu."

Deg.

Aku menggeleng pelan, namaku memang Maya tapi Mas Rangga mengira Maya di depannya adalah Maya asing. Bukan Maya mantan istrinya. Yah, dia pasti tak akan sadar kalau aku adalah perempuan yang pernah bersamanya menjalani bahtera rumah tangga.

Pernikahan yang memiliki pondasi tak kokoh, hancur hingga memutus hubungan yang sudah terjalin lama. Dan sampai kapanpun hubungan yang terputus tak akan kembali lagi.

Bersambung.

Instagram: siswantiputri3

Facebook: Siswanti putri

1
Ervina Pratyahastri
Luar biasa
Akbar Razaq
jangan satu ginjal harusnya kamu kasih dua duanya biar sempurna kamu menebus kesalhan.mu pada Maya.😁 heran gaka ada cara lain apa.enak di naya dong
Akbar Razaq
Helahh...masak kalian maya,geral dan kamu menyusul mau bertengkar di alam ghoib?
Akbar Razaq
Yah...ternyata Geral yg nolong Maya sedang depresi berat.
Smoga selamat tp makin panjang nih cerita
Akbar Razaq
keren maya.biarkan tangan Tuhan yg bekerja tinggal tunggu hasil akhirnya.
berusahalah utk ttp bahagia
Akbar Razaq
ini si Naya sdh mao modar saja masih jadi perusak rumahtangga kakaknya padahal darah kakaknya hampir tiap saat mengalir di tubuhnya.paraah...hh.
keluarga toxic pergi saja maya.
Akbar Razaq
Pingin aku geprek tu mulut suami dan adik laknatnya sdh mau terkubur juga masih berbuat dosa metasa jadi korban lagi.
Weni Munadhiroh
mana) anju
Tabina Rubi
lanjut kak
Elok Pratiwi
buruk
aca
g setuju mereka balikan ksih mYa jodoh lain
Jue
Aku harap Tasya tidak terluka seperti Maya kelak , Kerana memutuskan suatu hubungan tanpa berfikir panjang .
Anonymous
rada meragukan hub karel-tasya....ada kisah kah dibalikny...
Jue
Rangga kamu sentuh atau tidak Naya tak ada beza bagi ku kerana kamu tetap pernah curang dan paling menjijikkan sekali dengan adik ipar sendiri yang hukumnya haram bermadu ketika di dunia , Tidak masalah kalau kamu sudah tidak lagi mencintai Maya masa tu kamu boleh aja berterus-terang kemudian bercerai cara baik kenapa harus curang terlebih dahulu ,
Maya telah bahagia Hidup di kampung perangai mu tidak berubah memaksakan kehendak sehingga sanggup memfitnah Maya , Bukannya berubah tapi sikap mu semakin menjijikkan ,
Aku harap setelah Maya dapat harta warisan maka selamanya Maya dan Rangga tidak bertemu lagi atau pun berjodoh kembali , Jodoh Maya biarlah orang lain jauh dari lingkungan manusia-manusia toksik seperti Naya , Ibu mu dan juga Rangga .
Nurhayati
oooh jd CRT na NaYa iRi ma MaYa toh
Chintya Wijaya
bulet thorr alur cerita mu bosen baca ny
Queen kayla
si Rangga benar" menakutkan thor
Mesra Turnip
pengen tak'colok mata si ranggong ini, dulu aja songong, sekarang licik, maaf Thor, geram aku. sungguh outhornya hebat ! sehat dan bahagia slalu ya !
Jue
Tasya sepatutnya fikir dahulu untuk bersama dengan Doktor Karel , Kerana dia sepupu Lastri yang terlalu banyak makan budi dengan keluarga tersebut , Aku takut nanti Tasya makan hati .
Adi Nugroho
kayaknya Rangga sudah tahu keadaan Maya yg sekarang dengan luka bakar yg ada d tubuh Maya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!