"OM... KAMU MENGATAI SAYA OM? ah sudahlah, saya tanya kenapa kamu memeluk saya tiba tiba, padahal saya tidak kenal dengan mu"ujar Angkasa dengan tidak suka.
"Saya berpikir tadi om itu kekasih saya, jadi saya peluk aja om nya tapi btw om tampan banget.." ucap Bella yang tidak lepas untuk menatap wajah Angkasa yang mulai terlihat sangat marah.
Arrabella yang salah peluk orang jadi simbol pertengkaran dengan seorang pria yang bernama Angkasa elbar dharma.
Seorang anak pengusaha terkenal, bukan itu saja dikenal dengan ketampanan nya. Memiliki seorang kekasih idol penyanyi bernama Keyla Salsabila. Karena sebuah kejadian mengharuskan nya menikahi seorang Arrabella Shafira.
Bagaimana lika liku kisah percintaan diantara ketiga nya, yuk simak cerita ku 🥀
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon utayi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Setelah pesawat landing, Angkasa, Pluto dan Arrabella kini menaiki mobil yang telah disediakan oleh pemilik hotel arah tujuan mereka menginap selama di Jepang. Arrabella yang memang baru pertama kali menginjakkan kakinya di Jepang langsung tersenyum bahagia meski bukan ke negera impiannya.
"Dasar kampungan" gumam Angkasa dengan tersenyum sinis melihat reaksi Arrabella seperti tidak pernah di ajak liburan.
"Memangnya kenapa jika saya kampungan, sayamemang miskin mana ada punya duit untuk berlibur ke luar negeri." Jawab Arrabella membuat hati angkasa merasa mencelos.
Angkasa pun memilih untuk terdiam, ia memalingkan wajahnya lebih memilih menatap ke arah jendela mobil.
Arrabella diam diam mencuri perhatian pada angkasa membuat pria itu menyadari gerak gerik Arrabella. Bahkan sekarang ia merasakan jantungnya berdetak seiring mobil melaju dengan kencang.
"Jangan menatap saya seperti itu, saya memang sangat tampan Pluto pun kalah dengan ketampanan saya" Ujar Angkasa bahkan ia berbicara di hadapan Pluto hanya
terdiam saja.
Arrabella tertawa begitu sangat kencang membuat angkasa menautkan kedua alisnya merasa heran, apakah dirinya salah berbicara itu sebabnya wanita ini tertawa.
"sini saya kasih tahu tuan, jangan terlalu terbang tinggi entar tuan jatuh pinggang saya bisa encok nangkap tubuh tuan" sindir Arrabella membuat angkasa melotot tajam padanya .
"Bisakah hentikan perdebatan kalian, sekarang kita keluar.. dengar suara ocehan kalian berdua ingin sekali ku lempar kalian dari atas gedung itu " Pluto mulai berbicara, menghentikan perdebatan mereka bersamaan dengan mobil itu berhenti.
"Dia duluan yang mulai." ujar Arrabella dengan mengerucutkan bibirnya, ia memalingkan wajah dengan perasaan kesal.
Setelah sampai di dalam kamar hotel nya, Angkasa menyuruh Arrabella untuk memindahkan semua pakaian di dalam kopernya ke lemari dan menyiapkan nya makanan. sementara dirinya, lebih merebahkan tubuhnya di atas ranjang
yang empuk.
"Tuan, kenapa harus saya yang menyiapkan makanan untuk tuan? bukannya hotel ini yang harus menyiapkannya." gerutu Arrabella pada Angkasa yang sibuk memejamkan matanya.
"Kamu itu banyak sekali mengeluh, sudahlah sana kerjakan apa tuanmu perintahkan." Ujar Angkasa dengan nada mengusir.
Arrabella menghentakkan kakinya beralih pergi. Sesekali menatap pada angkasa tanpa melihat pintu.
"Dasar om om menyebalkan, lihat saja nanti akan aku kerjai ." umpat Arrabella sehingga tanpa sadar ia menabrak pintu membuat kening nya merasa sakit.
"Ini juga pintu, kenapa harus berdiri di sini tidak tahu apa aku ini sedang berjalan." Arrabella pun memilih menendang pintu itu dengan kakinya .
Hampir dua jam menunggu, Arrabella sudah kembali ke kamar dengan membawa beberapa makanan . Terlihat angkasa sudah tertidur begitu pulas di atas ranjang.
"Tuan bangun, tuan." Arrabella menendang kaki angkasa hanya untuk membangunkan tuannya itu.
Masih tidak ada pergerakan, Arrabella semakin panik pikiran negatif nya mulai berkelana ke mana - mana.
"Tuan angkasa." Panggil Arrabella lagi masih tidak ada pergerakan nya. "Astaga jangan jangan tuan sudah mati." arrabella melotot tajam . Ia menaruh nampan berisi makanan itu ke atas nakas.
Ia menempelkan telinganya pada dada angkasa, mengecek detak jantung pria itu.
"Itu benarkan sudah mati, ngak ada nafasnya." Arrabella semakin panik tidak merasakan detak jantung angkasa . Disaat ia akan mendekatkan wajahnya, tiba tiba ada yang menarik lengan nya ke belakang membuat Arrabella tertidur terlentang dengan posisi pria itu duduk di atas Arrabella.
"Kau mau membunuhku ya?!" bentak Angkasa menekan leher Arrabella begitu sangat erat.
"Eeekhh... tuan angkasa...eekhh.." Arrabella sampai menahan nafasnya seiring tenggorokan nya tercekek.
"Katakan kau ingin membunuhku ?!" teriak Angkasa bahkan membuat wanita itu sekarang pingsan .
Bersambung~
JANGAN LUPA VOTE
KOMENTAR
LIKE
GIFTTTTT
FAV
PERMINTAAN UPDATE
