NovelToon NovelToon
Wanita Malam Milik Tuan Damian

Wanita Malam Milik Tuan Damian

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Pelakor / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:42.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dayu_SA

"Menikahlah denganku," Dina nyaris menyemburkan jus yang baru saja ia minum demi mendengar kata-kata Damian.

Ardina Maharani, seorang waitress club malam, karena desakan ekonomi terpaksa menyetujui perjanjian pernikahan dengan Damian Adinata, seorang CEO muda yang membutuhkan keturunan. Sesuatu yang tak bisa istri pertama pria itu berikan.

Mampukah Dina bertahan untuk selalu menjadi yang kedua? Atau justru ia akan menggeser posisi istri pertama dan menjadi satu-satunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayu_SA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab [29]

Ketika Damian dan Dina melangkah keluar dari ruangannya, suasana di koridor lantai eksekutif terasa hening namun penuh dengan energi yang tidak biasa.

Beberapa pegawai yang lewat menundukkan kepala sebagai tanda hormat pada Damian, sementara tatapan mereka tak lepas dari Dina, meskipun jelas mereka melakukannya secara diam-diam.

Seolah-olah wanita itu adalah sosok misterius yang baru saja muncul di tengah kehidupan tentram kantor mereka.

Dina, meskipun merasa gugup dengan perhatian yang ia dapatkan, tetap berusaha menjaga sikap tenang.

Damian, yang menyadari ketidaknyamanan istrinya, menggenggam tangan Dina dengan erat. Genggaman itu terasa seperti janji yang tak terucap. Bahwa ia akan selalu berada di sisi wanita itu, apapun yang akan terjadi nantinya.

Saat mereka hampir mencapai lift untuk turun ke lantai dasar, rombongan karyawan dari divisi pemasaran muncul dari arah berlawanan. Mereka tampak sibuk berbicara, mungkin membahas isi rapat yang baru saja mereka lakukan.

Seorang wanita muda dari rombongan itu, tampak membawa setumpuk dokumen di tangannya, karena tumpukan dokumen yang begitu tinggi dan menghalangi pandangannya, membuat gadis itu tidak memperhatikan langkahnya.

Tanpa sengaja, bahunya menabrak Dina yang berjalan dari arah berlawanan. Taburan dokumen jatuh ke lantai, berserakan di sekitar kaki mereka.

Mata gadis itu langsung melebar begitu mengetahui siapa yang baru saja ia tabrak. "Maaf, Bu! Maaf sekali!" seru perempuan muda itu dengan suara panik.

Wajahnya pucat, matanya melebar penuh ketakutan. Ia langsung berjongkok, meraih dokumen-dokumen yang berceceran di lantai.

Para karyawan lain dalam rombongan itu terdiam, sebagian menahan napas. Mereka tahu siapa Dina—istri baru bos besar mereka. Dalam pikiran mereka, Dina adalah sosok yang tidak bisa didekati, mungkin bahkan angkuh dan tak kenal kompromi.

Mereka membayangkan kejadian ini akan berakhir buruk, seperti dalam adegan sinetron di mana sang "istri baru" akan memarahi bawahannya dengan dingin dan tanpa perasaan.

Namun, yang terjadi sungguh di luar dugaan.

Dina segera berjongkok, membantu perempuan muda itu mengumpulkan dokumen-dokumennya. Wajahnya tampak penuh perhatian, tanpa sedikit pun tanda kemarahan atau kesombongan.

"Kamu nggak apa-apa?" tanya Dina, nada suaranya lembut namun tulus. "Maaf, aku nggak lihat jalan tadi."

Perempuan muda itu tertegun, tidak menyangka akan mendapat respons seperti itu. Ia menggeleng cepat. "Tidak, Bu. Ini salah saya. Saya terlalu ceroboh."

Dina tersenyum kecil, menenangkan. "Tidak apa-apa. Hati-hati saja lain kali, ya? Dokumen-dokumen ini penting, kan?"

Perempuan itu mengangguk gugup. "Iya, Bu. Terima kasih banyak." Ia mengambil dokumen terakhir dari tangan Dina, lalu bangkit berdiri dengan ekspresi campuran antara lega dan kagum.

Damian, yang memperhatikan semuanya dari dekat, tersenyum tipis. Ia tidak mengatakan apa-apa, membiarkan Dina menangani situasi itu dengan caranya sendiri.

Namun dalam hati, ia merasa bangga melihat betapa elegan dan rendah hatinya Dina menghadapi insiden kecil itu.

"Kamu nggak apa-apa, kan? Kalau sudah beres, ayo kita jalan lagi," ajak Damian sambil menggenggam tangan Dina.

Dina mengangguk, lalu kembali melangkah di samping suaminya. Ketika mereka memasuki lift, Dina sempat melirik ke belakang, memberikan senyum kecil pada perempuan muda yang tadi menabraknya.

Senyum yang mungkin sederhana namun wanita itu sama sekali tak menyadari jika senyumnya itu tampaknya meninggalkan kesan mendalam pada semua orang yang melihatnya.

Begitu lift menutup, bisikan-bisikan mulai terdengar di antara rombongan karyawan yang tadi menyaksikan kejadian itu.

"Kamu lihat itu?" tanya salah satu dari mereka kepada yang lain.

"Iya. Aku pikir dia akan marah atau mengomel, tapi ternyata... dia malah membantu."

"Dan dia juga ramah banget. Aku kira istri Pak Damian itu pasti sombong, tapi ternyata nggak sama sekali."

"Dia bahkan minta maaf duluan, padahal jelas-jelas bukan salah dia," tambah seseorang yang lain.

Perempuan muda yang menabrak Dina menghela napas panjang, seolah baru saja lolos dari situasi yang mendebarkan. "Aku benar-benar nggak nyangka," katanya pelan. "Aku pikir tadi aku akan dimarahi habis-habisan."

Obrolan itu dengan cepat menyebar ke grup-grup obrolan internal kantor. Karyawan yang mendengar cerita itu mulai mengubah pandangan mereka tentang Dina.

Dari sosok wanita perebut suami orang, wanita jahat yang dianggap angkuh dan sulit didekati, Dina kini terlihat sebagai pribadi yang ramah dan rendah hati.

Di salah satu grup chat divisi pemasaran, seorang karyawan menulis:

"Hei, dengar-dengar istri baru Pak Damian itu baik banget, ya? Katanya dia sampai bantuin Mbak Tari tadi waktu dokumen-dokumennya jatuh."

Balasan pun segera bermunculan:

"Serius? Aku kira dia bakal judes kayak di sinetron-sinetron."

"Enggak, aku lihat sendiri kok. Dia malah minta maaf duluan. Padahal yang nabrak kan Mbak Tari."

"Wah, keren juga ya. Pantas Pak Damian suka."

Komentar-komentar ini perlahan menggantikan gosip negatif yang sebelumnya beredar tentang Dina. Orang-orang mulai melihat sisi lain dari wanita itu—sisi yang tulus dan penuh empati.

Tanpa Dina sadari, insiden kecil itu telah mengubah atmosfer di kantor. Pegawai yang sebelumnya memandangnya dengan kecurigaan kini mulai menaruh hormat, bahkan rasa kagum.

Beberapa dari mereka bahkan membandingkan kehangatan Dina dengan sikap Renata, istri pertama Damian yang dikenal cantik namun terkesan angkuh dan dingin.

Sementara itu, di dalam mobil

Damian melirik Dina yang duduk di sampingnya, menatap ke luar jendela dengan pandangan kosong. "Apa yang kamu pikirkan?" tanyanya lembut.

Dina tersentak, lalu menggeleng. "Nggak ada apa-apa. Aku cuma memikirkan bagaimana mereka menilaiku di kantor tadi."

Damian tersenyum, mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan Dina. "Kalau kamu masih khawatir soal itu, jangan. Kamu sudah melakukan lebih dari cukup. Bahkan aku yakin sekarang banyak yang mulai menghormatimu."

Dina menoleh, menatap Damian dengan ragu. "Benarkah?"

"Tentu saja," jawab Damian yakin. "Aku tahu mereka, Dina. Orang-orang di kantorku menghargai sikap tulus dan rendah hati. Dan itu semua ada di dirimu."

Dina tersenyum tipis, meski rasa gugupnya belum sepenuhnya hilang. "Aku hanya ingin mereka tahu bahwa aku tidak bermaksud merebut tempat siapa pun."

Damian mengangguk pelan, lalu menatap Dina dengan lembut. "Kamu tidak perlu membuktikan apa pun, Dina. Yang penting adalah kita tahu siapa kita. Orang lain akan menyesuaikan diri pada waktunya."

Mendengar itu, Dina merasa sedikit lebih tenang. Meski perjalanan ini tidak mudah, ia tahu bahwa ia tidak sendirian. Bersama Damian, ia siap menghadapi apa pun yang ada di depan mereka.

1
kim-echa
bagus
Neng Aulia
thanks da up💜💜
Dayu SA: /Kiss//Kiss//Kiss/
total 1 replies
Neng Aulia
akhirnya siuman jg Thor...smpe lupa sm ceritanya Krn kelamaan pingsan😁😁 smoga kedepan nya lancar up nya Thor...bagus soalnya novel ini mknya ttp aku save di favorite....
Dayu SA: siappp...
pantengin terus ya 😁
Neng Aulia: di maafkeun Thor tp setelah ini lancar up nya ya😁
total 3 replies
nuraeinieni
semangat kerja dina,;,berjuang mengumpulkan pundi2 rupiah utk biaya pengobatan ibux.
muna aprilia
lnjut
Endangdaman
ah so sweet deh damian
sumiyati budiyanto
iya bagus,alurnya jg enak dibaca
nuraeinieni
aq mampir thor
wawawawa
apa"an si shesil😒
Dayu SA
luar biasa
Lisa
Semangat y Kak..kita tunggu update nya
Dayu SA: Wahhhh makasi ya kak, komentar dan likenya sangat berarti buat mendongkrak semangat nih. Kawal terus perjalanan mereka sampai tamat ya! makasi ^^
total 1 replies
Lisa
Bagus ceritanya Kak..
Lisa
Slmt y utk Dina & Damian..meskipun pernikahannya terkesan buru²..bahagia selalu y utk kalian berdua
Lisa
Syukurlah ibunya Dina udh pulih..yg kuat y Dina..Damian org yg baik koq..
Lisa
Luar biasa
Lisa
Damian emg suka sama Dina makanya dia menawarkan perjanjian itu..y moga aj Dina menerimanya..
Lisa
Damian mulai tertarik sama Dina
Lisa
Aq mampir Kak
Dayu SA: sippp... makasi kak ^^
total 1 replies
Bunda
nyimak Thor 🙏🏻
Dayu SA: Silahkan, terimakasih kak 🙏🏻
total 1 replies
Anto D Cotto
lanjutkan, crazy up Thor
Bunda: g ada kelanjutannya ya
Anto D Cotto: sep, tetap semangat thor 👍
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!