NovelToon NovelToon
Satu Malam Panas Bersama Mu

Satu Malam Panas Bersama Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / One Night Stand / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ain Izza

Daffa bertemu lagi dengan wanita yang meninggalkannya setelah menghabiskan malam panas bersama lima tahun yang lalu dan sedang menggandeng seorang anak laki-laki yang mirip dirinya!
Selama itu pula, Daffa berusaha mencari dia dan diliputi rasa bersalah atas apa yang menyebabkan wanita itu pergi, dan kini Daffa bertekad untuk tidak melepaskannya lagi. Namun, ternyata wanita itu tidak menginginkannya.
Daffa harus berjuang untuk menyakinkan Desi akan cintanya dan juga mencari restu dari orangtuanya yang telah merencanakan perjodohan untuk dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ain Izza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perhatian Raka

"Ibuk....!!!" Desi dan Raka menghampiri Rini yang sedang menunggu di depan ruang igd.

"Gimana keadaan Gala buk, kenapa bisa ketabrak...?"

"Tadi Gala di pinggir gerbang menunggu ibu yang lagi ambil in tasnya yang masih ada di dalam kelas. Tiba tiba ada pemotor yang lagi gak fokus atau gimana, malah menabrak gerbang sekolah sampai Gala terserempet. Tapi orangnya sudah minta maaf, dia baru saja pergi mau menyelesaikan urusannya dulu, dan katanya nanti mau kesini lagi." terang Rini.

"Terus sekarang Gala gimana buk?" tanya Desi penuh kekhawatiran.

"Berdarah di bagian dagu dan sikunya, tadi Gala juga pingsan mungkin karena terlalu kaget. tapi tadi dokter sempat bilang kalau lukanya tidak cukup serius, dan paling menginap sekitar 1 hari sudah bisa pulang."

Desi sedikit lega mendengar hal itu, dia berharap Gala nya tidak merasakan sakit yang amat.

"Nak Raka, terimakasih ya sudah mengantar Desi... Jadi merepotkan kamu." ucap Rini sembari melihat ke arah Raka.

"Sama sekali tidak tan, bagaimana pun juga saya dan Gala cukup dekat, sehingga tadi pas dengar kalau Gala kecelakaan, saya pun ikut panik dan khawatir." ucap Raka.

"Terimakasih ya nak Raka, kamu sudah sangat baik dengan keluarga kami." ucap Rini tulus.

"Sama-sama tante, saya ikhlas melakukannya." ucap Raka diakhiri senyumannya.

"Yasudah kamu tunggu disini, nanti kalau dokter keluar... Ibu mau shalat dulu, tadi belum sempat." ucap Rini sembari beranjak berdiri.

"Iya buk, biar Desi tunggu disini." sahut Desi pelan.

Desi mendongak menatap Raka.

"Terimakasih ya pak, sudah mengantar Desi... Kalau pak Raka mau kembali ke kantor tidak apa-apa pak. Saya akan menunggu Gala."

"Saya juga khawatir sama Gala Des, biarkan saya melihat keadaannya dulu." sahut Raka.

Desi pun akhirnya memilih untuk menunduk kembali, menunggu dengan harap-harap cemas. Berharap dokter segera keluar dengan membawa kabar yang baik.

"Des...!" Raka memegang tangan Desi.

"Kamu tenang ya, Gala pasti baik-baik saja." ucap Raka dengan senyum yang menenangkan.

"Terimakasih ya pak.!!" ucap Desi sembari menjauhkan tangannya dari genggaman Raka.

Raka tersenyum menanggapi hal itu.

Tidak lama setelah itu, dokter keluar dari ruangan itu.

"Keluarga Gala?" tanya dokter itu kepada Desi, dan dia pun mengangguk.

"Saya ibu nya dok."

"Ah ... kebetulan sekali, dia sudah sadar, dan memanggil manggil nama anda. Biar perawat memindahkan Gala ke kamar inap saja, dan kalian boleh menemuinya."

"Terimakasih dok, terimakasih...!!" seru Desi dengan binar nya.

"Satu lagi, mohon segera melunasi administrasi agar kami dapat segera memberikan pelayanan yang lebih layak." sambung sang dokter.

"Baik dok !"

Setelah dokter itu berlalu, tanpa berlama lama lagi Desi ingin segera membayar administrasi nya, agar Gala segera mendapatkan kamar. Tidak peduli berapapun biayanya, asalkan untuk kebaikan Gala, dia tidak akan pernah perhitungan.

"Pak saya permisi ke bagian administrasi dulu."

"Biar saya temani." ucap Raka sambil tersenyum.

Sesampainya di bagian kasir, Desi segera  membaca tagihan pada selembaran kertas yang di berikan oleh si kasir.

"Ini." Raka mengulurkan sebuah kartu ke kasir, dan mbak kasir itu pun menerimanya.

"Pak, tidak perlu...-" Desi tak sadar memegang lengan Raka.

"Biar saya yang bayar. Kamu simpan uang tabungan kamu untuk keperluan lainnya." ucap Raka dengan senyum manisnya.

Dia menepuk nepuk tangan Desi yang masih memegang lengannya.

Seketika Desi pun tersadar, dia tersenyum canggung dan melepaskan tangan Raka.

Rini menghampiri Desi dan Raka.

"Ibu nyariin kalian kok gak ada di depan igd, apa Gala udah di pindahin?" tanya Rini yang baru saja selesai melaksanakan shalat.

"Iya buk, baru aja di pindahin ke kamar inap. Ini kita mau ke sana." jawab Desi sembari melangkahkan kakinya ke kamar inap yang di maksud.

"Oh gitu... Ya syukurlah." ucap Rini.

"Pak... Terimakasih ya untuk yang tadi, Desi gak tahu harus membalas kebaikan pak Raka dengan apa !" ucap Desi sembari menatap Raka.

Raka balas menatap Desi yang sedang berjalan di sebelahnya itu.

Cukup dengan kamu membalas cintaku Des... Batin Raka.

Raka pun menatap Desi dengan senyum manisnya.

"Sama-sama Des... Sudahlah tidak usah dibahas." ucap Raka.

"Kenapa Des?" tanya Rini.

"Pak Raka yang melunasi administrasi nya Gala buk." jawab Desi pelan.

"Iya kah nak? Masyaallah terimakasih sekali nak Raka." ucap Rini kemudian.

"Iya Tante, gak papa. Saya sudah menganggap kalian seperti keluarga saya sendiri kok." ucap Raka sembari melirik ke arah Desi.

Desi hanya menundukkan pandangannya kembali untuk menghindari tatapan Raka.

Akhirnya sampailah mereka di depan kamar milik Gala. Raka dengan sigap membukakan pintu untuk Desi dan Rini.

"B-bunda....!!!" Ucap Gala dengan nada ketakutannya.

"Iya sayang.... Bunda disini sama kamu ya..." Desi memeluk Gala dengan sayang.

Raka ikut mendekat dan mengelus rambut Gala dengan sayang.

"Bunda, ini sakit !!" rengek Gala menunjukkan lengan dan dagunya yang masih diperban.

"Sabar ya sayang.. Habis ini lukanya pasti sembuh semua ya, dokter sudah mengobati kamu." ucap Desi sembari menciumi wajah Gala dengan sayang.

"Om Raka kok ada di sini?" tanya Gala sambil menatap Raka.

Raka pun tersenyum.

"Om khawatir banget pas tau kamu ketabrak motor, jadi om ikut bunda kamu kesini deh." ucap Raka membuat Desi sedikit melirik ke arah Raka.

Raka semakin melebarkan senyumnya menatap Gala dan Desi.

"Gala sayang... Mau makan?" tanya Rini yang sedari tadi hanya mengamati interaksi ketiga orang yang ada di depannya itu.

"Nanti aja nek. Gala mau pipis aja."

"Oh... Ayok om gendong !" Dengan sigap Raka mengambil alih Gala dari pelukan Desi dan menggendongnya ke kamar mandi.

"P-pak... Biar saya aja." ucap Desi sungkan.

"Sudah gak papa." jawab Raka.

Setelah Raka dan Gala memasuki kamar mandi, Rini menatap Desi dengan lekat.

"Begitu tulusnya nak Raka, kamu masih belum bisa terima cinta dia?"

Desi pun menghela nafas.

"Buk, cinta kan gak bisa dipaksakan." ucap Desi pelan.

Desi mendudukkan dirii di sova yang ada disana dan Rini mengikutinya.

"Jadi kamu lebih pilih laki-laki yang sudah merusak kamu dahulu, ketimbang pria baik seperti nak Raka?" tanya Rini membuat Desi mengernyit.

"Maksud ibu apa bicara seperti itu?"

"Jujur sama ibu, kamu sedang menjalin hubungan dengan nak Daffa kan !"

Desi tersentak kaget mendengar ucapan Rini.

"I-ibuk kok bisa tahu?" tanya Desi.

"Dia sudah menceritakan semuanya tentang masa lalu kalian." bisik Rini dengan sendu.

Desi pun menggenggam kedua tangan Rini.

"Buk maafin Desi ya, Desi sudah mengecewakan ibuk..." ucap Desi dengan matanya yang mulai memerah.

Rini menatap Desi dengan gusar.

"Tinggalkan Daffa dan belajarlah menerima nak Raka Des... Ibu pengen kamu dapat jodoh yang terbaik." ucap Rini.

Desi menggeleng.

"Kak Daffa yang terbaik buat Desi dan Gala buk. Desi gak bisa memaksakan hati Desi untuk pak Raka karena memang Desi sama sekali tidak mencintainya."

"Dan satu lagi buk, Desi tahu ibu kecewa dengan masa lalu kami, tapi itu ke khilafan kami di masa lalu, bukankah semua orang pasti pernah melakukan kesalahan buk !!" ucap Desi dengan bulir air matanya yang sudah jatuh ke pipi.

Saat Rini hendak berucap, pintu toilet terbuka membuat kedua ibu anak itu menghentikan obrolannya.

Desi segera menghapus sisa air matanya, dan menghampiri Gala kembali.

1
muna aprilia
lnjut
Tasbih cinta: Ditunggu ya🥰
total 1 replies
Putra Putri
gmna lanjutin nya dia ke buru hilang crta nya
udh di cri² nggak ketemu crta yg tdi
Tasbih cinta: Di ketik aja di pencarian kak, Satu malam panas bersama mu... Terus ceritanya di tambahin ke rak kak.
total 1 replies
Joko Castro
Ceritanya memukau, jangan berhenti menulis ya author!
Yukishiro Enishi
Nggak bisa bayangkan hidup tanpa cerita dan karakter dalam karya ini!
Samsul Huda
cerita ini sangat menarik, semangat kak, lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!