sosok terkuat di alam semesta yaitu kultivator terkuat yang ingin meningkatkan tingkat levelnya ke paling tinggi yang bahkan tidak pernah seorang pun capai.
akan tetapi, ada sebuah hukum yang membuatnya dilenyapkan melalui portal dimensi asing yang tidak bisa dihindari, tubuhnya tertarik segala cara dilakukan, tetap saja pasrah dan masuk ke dalam portal dimensi aneh itu.
bagaimana kisa kultivator tersebut?
staytoon terus yah!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GEELANG, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29 - Permintaan Melina
Saat ini mereka bertiga telah sampai di pelabuhan, namun pelabuhan tersebut sangat sepi dan hanya beberapa orang saja disana.
"Sepi sekali dermaga kapal ini, Azel apakah memang seperti ini pelabuhan benua Florin?" Tanya Lin Chen melihat pelabuhan tersebut sepi.
"Azel juga kurang mengerti tuan, mungkin karena penyebab kurangnya petualang ke benua Florin karena jarak yang begitu jauh dengan benua Arcana," ucap Azel menjelaskan.
"Jadi begitu, baiklah tidak apa apa, ayo kita naik ke atas dan bertanya kepada pihak dermaga ini," ucap Lin Chen naik ke tangga tempat pihak pelabuhan berada.
Mereka pun naik dan bertemu dengan pihak yang bertanggung jawab di pelabuhan itu.
"Selamat siang, apakah kami bisa berlayar menuju ke benua Arcana?" Tanya Lin Chen kepada pihak dermaga yang seorang kakek kakek terlihat lesuh dan wajah seperti telah terjadi sesuatu.
"Huff, nak kejadian akhir akhir ini sangat aneh, dari yang aku dengar ada penyerangan iblis di tengah wilayah kerajaan Florin, bahkan kami para pelaut sangat kesusahan berlayar," ucap pihak dermaga sangat frustasi dengan kejadian akhir akhir ini yang sungguh kacau.
"Aduh, orang tua bicaralah yang jelas, aku ingin menyewa kapal ini untuk ke benua Arcana, memang apa hubungannya dengan para pelaut?" Tanya Lin Chen kepada kakek tersebut.
"Huff, nak akhir akhir ini kami pelaut berputar haluan kembali ke pelabuhan dan membatalkan perjalanan ke benua Arcana, itu karena di tengah samudera yang luas ada sosok monster yang menghancurkan kapal dengan mudah, kami para pelaut bahkan pedagang jalur laut sungguh kesulitan dengan hal ini, kami meminta bantuan kepada kerajaan Florin tapi saat ini semuanya masih dalam masa pemulihan tidak bisa mengatasi masalah tersebut. Dari kabar yang sampai kepada kami bahwa pihak dari benua arcana mengirim bantuan untuk membasmi makhluk tersebut tapi itu hanya omong kosong belaka, tidak ada yang mengirim petualang membasmi monster itu, lebih tepatnya tidak ada petualang yang mau membasmi monster yang kekuatannya sangat besar di air," ucap kakek tersebut menjelaskan.
Lin Chen yang mendengarkan penjelasan dari kakek itu akhirnya mengerti kenapa pelabuhan ini terlihat sepi, bukan karena jaraknya yang jauh, tapi di laut yang sangat luas, di samudera yang luas ada sosok monster menghalangi jalur para pelaut.
"Hmm aku bayar 1000 koin emas, bawa aku menuju ke benua Arcana," ucap Lin Chen tiba tiba mengeluarkan setumpuk koin emas dari cincin penyimpanannya.
Kakek tersebut sangat terkejut melihat sebuah koin emas tiba tiba muncul di udara.
"Ko..koin emas! Ini emas sungguhan!" Kakek tersebut sangat girang melihat koin emas lalu memanggil para bawahannya naik ke atas.
"Anak muda, aku tidak tau kamu dapat uang dari mana, tapi uang ini terlalu besar dan sebanding dengan nyawa kami membantu kalian berlayar ke benua Arcana," ucap kakek tersebut dengan serius kepada Lin Chen.
"Kakek tua, tenang saja dan tidak perlu khawatir, perjalanan kita ke benua Arcana tidak akan ada kendala, yaa walau sedikit," ucap Lin Chen tersenyum karena begitu tidak sabar ingin melihat sosok monster laut itu.
"Tapi.. anak muda.. uang ini tidak cukup untuk aku bagi ke anggotaku," ucap kakke tersebut dimana para anggota kapalnya naik ke atas kapal.
"Hei hei kapten, apa ini? Kau mau menjual nyawa kami hanya uang emas 1000 koin? Apa kau tidak gila kapten?" Ucap salah satu anggota kakek tersebut yang memanggilnya sebutan kapten.
"Dan kau bocah! Kamu sudah mendengar perkataan kapten kami kalau ada monster di laut sana? Apa kau bocah gila mau membunuh kami?!" Ucap anggota kapten kesal melihat Lin Chen.
Lin Chen yang mendengar ujaran dan kekesalan itu merasa sangat kesal dan emosi ketika di maki maki oleh orang itu bahkan dikatakan bocah.
"Tuan..." Azel melihat Lin Chen emosi, tapi emosi Lin Chen tiba tiba reda, untung saja Lin Chen tidak melampiaskan emosinya dan terlihat lebih bisa mengontrolnya.
"Hei kau, kuberi taruhan, jika kita selamat menuju ke benua Arcana, kami akan berlayar memakai kapal kalian tanpa biaya sepeserpun selamanya, jika kami tidak selamat, kalian bisa berputar haluan dan kembali kesini, sebagai taruhannya aku akan menjadi budak kalian dan bekerja kepada kalian selamanya, bagaimana?!" Ucap Lin Chen menawarkan tawaran gila yang jelas jelas ditertawakan oleh anggota kapal itu.
"Hahaha dasar bocah gila!"
"Hahah bocah bau tidak mengenal luasnya dunia!"
"Haha lucu lucu!"
Mereka semua tertawa karena sepertinya Lin Chen anak yang bodoh dan tidak tau tentang cara kerja dunia.
"Kalau kami terima taruhan itu, bagaimana dengan anda kapten?" Tanya anggota tersebut kepada sang kapten.
Sang kapten kebingungan antara sayang kepada nyawa dengan uang 1000 koin emas.
"Baiklah, taruhan itu aku terima, anak anak naikkan jangkarnya!" Ucap kapten tersebut memerintahkan untuk menaikkan jangkar kapal untuk memulai persiapan berlayar.
Didalam kapal tempat beristirahat, Leon bersama Azel dan Melina beristirahat sambil berlayar menuju ke benua Arcana.
Melina yang daritadi hanya diam dan tidak pernah berbicara selalu ditatap oleh Lin Chen.
Melina kaku dan begitu terkejut karena di tatap terus oleh Lin Chen.
"Hei Melina, kenapa kau tidak pernah berbicara selama perjalanan?" Tanya Lin Chen kepada Melina.
"Itu.. aku.. minta tolong bantu benua iblis..." ucap Melina ragu ragu meminta bantuan kepada Lin Chen.
"Ha? Benua iblis? Apa hubungannya denganku dengan benua itu?" Tanya Lin Chen bingung karena permintaan itu tidak ada sangkut pautnya dengan Lin Chen.
"Kumohon! Tuan! Tolong bantu benua iblis! Ayahku disana berperang melawan iblis! Kumohon!" Melina duduk dan bersujud memohon kepada Lin Chen karena Lin Chen merupakan satu satunya orang yang dapat mencegah peperangan tersebut dan membasmi iblis dari dunia realm demon yang datang ke benua iblis.
"Hei hei bocah, aku bukan penyelamat atau apa, tapi menyelamatkan benua itu sepertinya akan susah, kemungkinan ayahmu sudah meninggal disana dan benua iblis sudah dikuasai oleh para Demon itu," ucap Lin Chen yang berpikir logika karena tidak ada peperangan yang berlangsung lama seperti itu, dan menurutnya ayah Melina pasti sudah tewas di peperangan tersebut.
"Tidak! Aku sangat yakin bahwa petualang dari benua Arcana datang membantu benua iblis! Aku sangat yakin!" Ucap Melina yang sangat yakin dengan peperangan itu yang masih dipertahankan dan belum ada yang mendominasi karena bantuan dari benua Florin yang membuat peperangan itu berlangsung sangat lama.
"Hei bocah, dengarkan aku yah, tujuanku saat ini benua Arcana!" Ucap Lin Chen kepada Melina kesal karena Melina tetap teguh meminta bantuan kepada Lin Chen.
Apa masih lama dewasanya ...?
kami akan menjadi budak...
Bukankah tidak selamat = mati ...?
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Bukankah mayat emang mati...?
"mayat hidup" atau zombie, mungkin....