My Mysterious Husband

" Sial ! apa yang kau lakukan !"

Wanita berparas jelita itu meronta, berusaha melepaskan diri dari dekapan erat pria berambut blonde tersebut. Namun Charlie seperti tak menghiraukan nya, ia tetap memeluk wanita pujaan hati nya itu.

Karena sudah kepalang kesal, dengan sengaja Ailyn menginjak salah satu kaki dari pria bernetra biru itu dengan sepatu high heels nya.

" Awwwh !"

Seketika Charlie melepaskan pelukannya, karena merasakan nyeri pada kaki sebelah kirinya. Ia meringis kesakitan sembari memengangi tempurung kakinya yang berbalut sepatu mahal tersebut.

" Apa kau sudah gila? Ini tempat umum, banyak orang yang mengenalku disini !" tegas Ailyn dengan raut wajah yang kesal.

" Bukan begitu Sherly, aku hanya terbawa suasana tadi, entah apa yang terjadi jika kau tertabrak mobil itu" Charlie berusaha menjelaskan sembari menahan nyeri pada kakinya.

" Sudah lah, sebaiknya kau cepat pergi, aku sedang ada urusan" ujar Ailyn melangkah masuk kedalam pintu utama hotel.

Namun alangkah terkejutnya Ailyn, setelah melihat Jave suaminya tengah duduk di salah satu kursi tunggu di area lobi hotel. Elf tampan tersebut terlihat menyunggingkan senyum tipis ke arah isteri cantiknya.

" Ah sayang, kau sudah lama menunggu ya~"

Pemilik iris grey itu berjalan mendekat, menemui suaminya. Raut wajahnya seketika berubah ceria.

" Sudah berapa lama kau ada disini?" Ailyn kembali bertanya

" Aku baru saja sampai" jawab Jave beranjak dari tempat duduk nya sembari memberikan sekotak coklat premium kesukaan isteri jelitanya.

" Wah, apa ini untuk ku?"

Jave hanya menggangguk sembari tersenyum, hal itu membuat Ailyn jadi senang. Wanita berparas cantik itu tanpa sadar memeluk suaminya. Begitupun dengan Jave, ia langsung membalas pelukan hangat Ailyn dengan senyuman penuh kemenangan ke arah pintu kaca.

Charlie yang melihat ekpresi menyebalkan dari Elf tampan tersebut menjadi meradang. Rahang wajah nya mengeras, dengan kedua tangannya mengepal karena menahan kesal.

Tak ingin berlama-lama, Charlie pun pergi berlalu meninggalkan area hotel tersebut.

...----------------...

" Berhenti !"

Tiba-tiba Ailyn meminta suami tampan nya itu untuk menghentikan laju mobil yang dikemudikan nya dengan kecepatan tinggi.

" Disini area sepi, kau tidak takut?" ujar Jave masih mengemudikan mobil nya dengan ekspresi datar.

" Ku bilang berhenti !"

Ckiiiiiiiit..

Dengan seketika Jave menghentikan mobil mewah milik istri jelitanya tersebut. Ailyn mulai merasakan ada yang aneh dengan tingkah suaminya itu mencoba menahan rasa kesalnya.

Tentu saja ia merasa kesal karena semenjak mereka mulai berangkat sampai saat ini, yang mana sudah setengah perjalanan yang mereka tempuh untuk sampai ke tujuan, hanya Ailyn lah yang aktif berbicara.

Elf tampan yang tepat berada disampingnya itu terlihat malas menanggapi celotehan nya. Ia hanya menjawab sesekali saja. Hal itu membuat Ailyn merasa tidak nyaman.

Karena pada biasanya, Jave selalu mendengarkan nya, bahkan sorot matanya yang tajam itu tak pernah lepas memperhatikan nya.

" Ayo kita bicara" Ailyn mulai membuka pembicaraan

" Memang apa yang harus dibicarakan?" raut wajah dari Elf tampan tersebut berubah menjadi kesal, bahkan ia tak sedikitpun menoleh.

Sebenarnya Jave pun bingung dengan tingkah nya sendiri saat ini. Terlebih di dalam pikirannya, terus terbayang akan adegan dramatis namun romantis yang diperankan oleh isteri nya dengan seorang pria yang tampak familiar itu, terlihat secara langsung dari balik pintu kaca dalam lobi hotel, beberapa jam yang lalu.

Entah mengapa setelah melihat kejadian itu, perasaannya seperti kacau, ia merasa marah, namun tak bisa meluapkannya. Alhasil sikap yang ditunjukan nya saat ini menjadi sangat tidak menyenangkan.

" Huuft..ada apa denganmu? lihat aku " Ailyn mencoba menghela nafas sembari menggenggam lembut jemari tangan suaminya tersebut.

" Apa tadi kau pergi meeting dengan pria itu?" tanya Jave sembari sesekali melirik kearah wanita jelita disamping kemudinya itu.

Melihat ekspresi Jave yang seperti sedang merajuk itu, membuat Ailyn tersadar. Terlebih dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh suami tampannya itu jelas-jelas sedang membahas Charlie.

" Apa kau melihat semuanya? padahal kau bilang baru saja sampai tadi~" ujar Ailyn dengan nada suara yang manja, mencoba menarik perhatian suami nya yang sedang merajuk itu.

Jave hanya terdiam, dengan pandangannya yang tetap lurus kearah kaca depan mobil. Elf tampan tersebut bingung harus menjawab apa. Terlebih pertanyaan yang secara tiba-tiba dilontarkannya itu, tanpa sadar terucap begitu saja.

" Sayang, apa kau cemburu~? "

' Apa itu cemburu? ' Jave bertanya dalam hati.

Sebenarnya banyak hal yang belum ia pahami di dimensi ini, termasuk soal perasaan. Karena ini memang pertama kali baginya masuk kedalam dunia percintaan.

Melihat suaminya tetap tak bergeming, wanita jelita pemilik iris grey tersebut mulai menggoda suaminya, kedua jari jemari tangan lentiknya itu menyentuh lembut wajah tampan tersebut sampai menoleh padanya.

Merasakan sentuhan lembut di area wajah tampannya, serta tatapan keduanya yang saling bertemu itu, membuat Elf tampan yang tengah merajuk itu jadi merona.

Cup~

Tiba-tiba sebuah kecupan lembut mendarat di bagian pipi sebelah kanan pria tampan nan kharismatik tersebut. Hal itu membuat rona wajahnya kian memerah.

Cup~

Dengan cepat Jave membalasnya, ia mengecup singkat bibir manis milik isteri jelitanya tersebut.

" Lakukan di bagian itu" ujar Jave dengan wajah yang semakin merona.

Mendengar permintaan manis dari suaminya, membuat Ailyn berdebar. Pemilik iris grey tersebut merangkulkan kedua tangannya di bahu kokoh milik suaminya.

Kini keduanya saling bercumbu dengan panas di dalam mobil mewah tersebut.

Drrrk

Jemari tangan lentik milik wanita jelita itu, dengan lincah menekan tombol kursi tempat duduk nya ke mode flat. Hal itu membuat mereka lebih leluasa bergerak.

" Mmmnnh.. ~"

Suara lenguhan dari wanita jelita yang terdengar pelan itu membuat gairah Elf tampan tersebut semakin meningkat. Dengan ganas ia mencium serta menggigit beberapa bagian sensitiv dari tubuh mulus dan sexy isteri jelitanya, membuat kulit halus yang terawat itu memunculkan banyak tanda kemerahan.

Ailyn yang baru melihat sisi ganas dari suaminya, menjadi semakin tertantang. Rasa sakit yang diterima di sebagian tubuhnya, malah membuat nya semakin menikmati.

Tatapan dalam dari sorot mata pria yang sedang dirundung rasa cemburu itu, seakan ingin melahapnya sekaligus.

Bahkan sentuhan-sentuhan liar dari suaminya semakin membuatnya terhanyut dalam kenikmatan yang tak berujung. Ia merasakan hal baru yang menyenangkan malam itu.

" Hh hhh.. ~"

" Ngggh..~"

Terdengar sayup-sayup suara lenguhan dan deru nafas dari keduanya dari luar mobil. Mobil mewah tersebut terlihat bergerak seiring irama. Kedua telapak tangan dengan jemari yang lentik terlihat tertekan dari balik remangnya kaca mobil.

Area jalanan yang begitu gelap dan sepi serta dedaunan yang mulai jatuh berguguran diterpa kencangnya angin pada malam itu, seakan menjadi saksi bisu dari sepasang suami isteri yang tengah bercinta tersebut.