NovelToon NovelToon
The Second Wife

The Second Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Poligami / Cinta setelah menikah
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Gilva Afnida

Pergi dari rumah keluarga paman yang selama ini telah membesarkannya adalah satu-satunya tindakan yang Kanaya pilih untuk membuat dirinya tetap waras.

Selain karena fakta mengejutkan tentang asal usul dirinya yang sebenarnya, Kanaya juga terus menerus didesak untuk menerima tawaran Vania untuk menjadi adik madunya.

Desakan itu membuat Kanaya tak dapat berpikir jernih hingga akhirnya dia menerima tawaran Vania dan menjadi istri kedua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gilva Afnida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Badan Kanaya sudah merasakan lebih enak saat dia terbangun dengan meregangkan kedua tangannya ke atas. Kanaya tersenyum tipis, merasa seperti sehabis bermimpi indah tadi malam. Dia merasa bermimpi menghabiskan malam yang panjang dengan terlelap dalam pelukan seseorang yang hangat.

Hal yang sangat Kanaya inginkan dari dulu, disaat dia merasa sangat sedih dan kalut namun sama sekali tidak ada seseorang yang bisa dia jadikan sandaran. Padahal pelukan dari seseorang sangat dia butuhkan saat dimana dia sudah tidak punya kedua orangtua.

Menyudahi tentang bayangan mimpinya semalam, Kanaya memutuskan turun dari ranjang hendak berjalan ke arah kamar mandi. Namun saat dia melihat ke arah atas nakas, dia berhenti sejenak. Dia melihat secarik kertas di atas nampan yang berisi obat dan segelas air.

Kedua matanya terbelalak lebar saat membaca pesan di secarik kertas tersebut. 'Maaf aku gak bisa menemanimu sampai pagi. Semoga cepat sembuh.'

Kanaya kira, dirinya hanya bermimpi saat dirinya terlelap dalam pelukan seseorang. Namun saat dia menggali kembali ingatannya semalam, dia baru teringat jika dia menarik kaos Adnan dan memintanya untuk menemani tidurnya semalam.

Kedua pipi Kanaya memerah, dia merasa sangat malu dengan kelakuannya sendiri. Membatalkan niat ke kamar mandi, dia malah membaringkan diri di atas kasur sambil menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Sungguh dia merasa sangat malu hingga membenamkan wajahnya di bantal.

Bunyi keroncongan dalam perutnya terdengar nyaring hingga membuatnya mau tak mau menyudahi tingkahnya dan segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

***

Kanaya sudah nampak segar setelah keluar kamar. Dia mengenakan baju oversize warna biru tua yang dipadu dengan celana pendek warna krem. Demamnya sudah turun, badannya juga terasa lebih segar dibanding kemarin. Hanya perut bawahnya saja yang mulai terasa sedikit nyeri dengan punggung bawah yang terasa kaku. Kanaya mengira, mungkin itu adalah gejala menstruasi mengingat jadwal menstruasi yang sudah dekat.

Hari ini Kanaya tidak ada rencana mau keluar rumah, dia masih ingin menyendiri di dalam kamar sembari melakukan bersih-bersih rumah seperti biasa. Dia masih belum memiliki mood untuk melakukan kegiatan di luar rumah.

"Sudah baikan, Nay?" Vania sedang duduk santai di depan meja makan, menyantap sarapannya berupa roti selai cokelat saat melihat Kanaya masuk ke dalam dapur.

"Sudah. Makasih ya, Mbak. Obat yang mbak kasih kemarin sudah bekerja dengan sangat baik." Kanaya ikut duduk di kursi yang berseberangan dengan Vania.

"Makan dulu, gih." Vania menyodorkan roti tawar beserta selai kehadapan Kanaya.

Kanaya menyambut baik tawaran tersebut dan langsung mengambil dua lembar roti serta mengisinya dengan selai.

"Aku minta maaf ya atas kelakuan mama. Mungkin kamu demam karena kelakuan mamaku kemarin," ucap Vania nampak bersalah.

"Sudahlah, Mbak. Aku saja sudah melupakannya. Lagipula mbak kan sudah meminta maaf berulang kali kemarin. Kenapa masih minta maaf terus? Aku kan jadi tidak enak," jawab Kanaya dengan mulut yang penuh.

"Harusnya aku yang tidak enak. Lain kali tidak usah membukakan pintu untuk siapapun. Panggilkan aku saja jika memang ada tamu ya, Nay. Aku benar-benar tidak ingin ada sesuatu yang tidak diinginkan seperti kemarin."

"Baik, Mbak."

Keheningan tercipta beberapa saat diantara mereka.

"Oh iya, mau ikut aku lagi ke salon?" tawar Vania.

Kanaya menimang sejenak tawaran dari Vania.

"Ayolah, temani aku. Daripada di rumah sendiri, soalnya Mas Adnan udah berangkat ke luar kota tadi pagi," ujar Vania lagi.

"Ngapain ke luar kota, Mbak?"

"Ada tugas dari atasan."

Ada sedikit rasa kecewa dalam hati Kanaya karena dia mengetahui hal itu dari Vania. Namun apa yang bisa dia perbuat? Dia hanyalah istri kedua yang menikah bukan karena adanya cinta.

"Ya udah deh, aku ikut aja ke salon."

***

Hampir satu bulan lamanya Adnan melakukan perjalanannya. Selama itu pula Kanaya dan Vania selalu melakukan kegiatan apapun berdua. Hal itu menjadikan mereka lebih dekat hingga orang-orang akan lebih percaya jika mereka berdua adalah kakak beradik kandung dibanding kakak beradik madu.

Wajah dan penampilan Kanaya semakin cerah dan terawat akibat mengikuti saran dari Vania yaitu melakukan perawatan skincare hingga rutin datang ke salon. Tak lupa Kanaya juga sering melakukan olahraga yaitu renang dan yoga bersama Vania.

Hidup Kanaya selama hampir sebulan ini bisa dikatakan aman dan tidak ada masalah. Hingga dia tak sengaja bertemu kembali dengan Kevin saat berada di minimarket.

"Kanaya?"

Kanaya menolehkan kepala, kedua matanya terbelalak lebar mendapati seseorang yang hampir dua bulan ini sudah dia abaikan. Ada perasaan rindu yang menyusup dalam hatinya saat bertatapan dengan kedua mata lentik Kevin yang cantik.

"Oh, hai." Kanaya tersenyum canggung, berusaha mengendalikan degup jantungnya yang mulai tidak teratur.

Kevin menatap lama wajah Kanaya yang sudah banyak berubah dari terakhir kali dia melihatnya. "Kamu apa kabar?" tanyanya lembut, tak lupa dengan senyuman manisnya.

Sungguh dalam perut Kanaya seperti ada kupu-kupu yang beterbangan melihat wajah Kevin yang tampan sekaligus cantik secara bersamaan. Aneh memang, namun itulah wajah Kevin di mata Kanaya. Tuhan rupanya memberi keindahan berlebih pada Kevin yang seharusnya dibagi sama rata pada orang lain. Seharusnya Kevin diciptakan ganteng saja, tidak harus bersamaan dengan cantik. Itu seperti tidak adil bagi Kanaya yang merupakan seorang perempuan. Dalam hatinya kadang merasa iri karena dia tak bisa memiliki wajah yang se-cantik Kevin.

"Baik, aku sehat," jawab Kanaya.

"Hmm... aku kira kamu kenapa-kenapa karena tiba-tiba mengambil cuti kuliah dan gak ada kabar. Tapi kelihatannya kamu masih sehat, sekarang malah jadi tambah cantik." Pujian dari Kevin semakin membuat diri Kanaya terbang ke langit tujuh.

"Makasih." Kanaya berusaha menyembunyikan kedua pipinya yang sudah bersemu kemerahan. "Aku ambil cuti kuliah karena harus kerja."

"Kerja apa? Kamu gak pernah cerita ke aku hal itu sebelumnya."

Kanaya gugup. Dia sendiri hanya menjawab asal pertanyaan Kevin. Tidak mungkin dia menceritakan pada Kevin cerita yang sesungguhnya. "E... aku kerja di rumah orang. Emm... jadi Caregiver. Soalnya aku sedang butuh uang jadi aku tiba-tiba aja sih menerima tawaran kerja dari saudara."

"Caregiver?"

"Iya." Kanaya berdoa dalam hatinya supaya Kevin percaya dengan ucapannya.

"Syukurlah kalau kamu ternyata cuti kuliah karena kerja, bukan karena apa-apa. Aku sempat khawatir karena kamu gak ada kabar selama sebulan lebih ini. Jujur aku rindu, Nay."

Kedua mata Kanaya bergetar menatap Kevin yang terlihat tulus. 'Apa aku sudah berbuat keputusan yang salah karena menerima tawaran dari Mbak Vania untuk menjadi istri kedua dan meninggalkan Kevin?' batinnya kembali bergejolak.

"Nay, udah belum?" Tiba-tiba Vania datang dengan membawa keranjang belanjaan yang sudah penuh.

Kedatangan Vania membuat kedua insan yang tengah bertatapan itu menjadi kikuk.

"E... iya, Mbak. Aku udah selesai kok," ujar Kanaya.

"Ya udah aku pergi dulu ya, Nay. Jangan lupa untuk meneleponku nanti," ujar Kevin sebelum berlalu dari hadapan Kanaya.

1
Muhammad Malvien Laksmana
Luar biasa
Muhammad Malvien Laksmana
Biasa
Endah Windiarti
Luar biasa
Jessica
ceritanya bagus penulisan nya juga tertata g bikin jenuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!