NovelToon NovelToon
Duda Kepentok Janda

Duda Kepentok Janda

Status: tamat
Genre:Tamat / Berondong / Duda / Single Mom / Janda
Popularitas:384.9k
Nilai: 5
Nama Author: din din

Bersabarlah membaca awal kisah ini yang bikin darting, tapi percayalah akan ada pelangi setelah badai, serta akan indah pada waktunya. Eyaaaa.
Follow akun IG ku dulu ya @dindin_812, atau FB : Aililea. Makasih🥰

Farzan berusaha lepas dari sang istri—Grisel yang tak mau memiliki anak serta sering menuduhnya berselingkuh. Awalnya berusaha mempertahankan karena baginya pernikahan adalah sebuah ikatan yang begitu sakral.

Hingga Farzan bertemu dengan Sandra—janda cantik yang berumur lebih tua darinya. Kebaikan hati Sandra, membuat Farzan jatuh hati, hingga dirinya akhirnya memutuskan pernikahan dengan Grisel.

Lantas, apakah Farzan bisa lepas dari Grisel, serta mendapatkan wanita pujaan hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon din din, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Janji dengan teman

Farzan mengajak pelayan rumah yang sudah setia kepadanya itu ke apartemen miliknya. Apartemen itu memang tidak mewah, tapi cukup besar karena memiliki dua kamar tidur.

“Sejak datang, aku belum membersihkan tempat lain selain kamar dan dapur. Bibi tidak apa-apa ‘kan kalau membersihkan sendiri?” tanya Farzan. Ia meletakkan koper di ruang tamu, lantas mengajak pelayannya menuju kamar yang ada di dekat dapur.

“Tidak apa-apa, Tuan. Bukankah sudah menjadi tugas saya bersih-bersih,” balas wanita paruh baya itu.

Farzan menoleh pada wanita itu, lantas tersenyum kecil.

“Besok aku belikan kebutuhan Bibi, nanti buat daftar saja apa yang diperlukan,” kata Farzan saat sudah menunjukkan kamar wanita itu.

Wanita paruh baya itu mengamati kamar yang akan ditempatinya, meski tak sebesar di rumah lama, tapi setidaknya dia akan merasa nyaman bersama majikannya itu.

“Baik, Tuan. Jika Anda repot, nanti saya belanja sendiri juga tidak apa-apa,” balas wanita itu kemudian.

Farzan mengangguk dengan senyum kecil, lantas meninggalkan pelayan rumahnya itu di kamar agar bisa beristirahat.

**

Farzan berada di kamar, meletakkan barang-barang miliknya di lantai dekat sofa, sebelum kemudian duduk dan menyandarkan punggung sedikit kasar. Dia menengadahkan wajah menatap langit-langit kamar, hingga mengangkat tangan kiri di mana ada cincin berwarna silver tersemat di sana.

“Seharusnya aku sudah tidak memakainya lagi,” gumam Farzan.

Dia pun melepas cincin itu, cincin pernikahannya dengan Grisel. Pernikahan yang sudah dipertahankan selama tujuh tahun pada akhirnya harus berakhir, meski begitu entah kenapa Farzan pun tidak merasa kehilangan atau sedih.

“Ternyata jalan kami memang berbeda, aku saja yang terlalu memaksakan hubungan untuk bisa bersamanya.”

**

Hari berikutnya. Farzan tampak sudah bersiap pergi ke perusahaan, pagi ini dirinya tidak perlu bingung membuat kopi atau sarapan karena ada Bi Sum—pembantu yang kini ikut dengannya.

“Sarapan dulu, Tuan.” Wanita itu menawari Farzan ketika melihat majikannya keluar dari kamar.

Farzan tersenyum, sebelum kemudian mendekat ke meja makan.

“Nanti siang biar aku belanjakan saja, Bi.” Farzan menyesap kopi setelah selesai bicara.

“Apa Tuan nggak repot?” tanya wanita itu sedikit ragu.

Farzan melirik pembantu rumahnya itu, lantas tersenyum dan meletakkan cangkir ke meja.

“Nggak, karena aku sekarang kalau siang memang suka keluar dari kantor, jadi nanti sekalian belanja,” jawab Farzan. “Bibi tulis saja apa yang belum ada di sini, nanti aku yang belanja,” imbuhnya.

Bi Sum pun sedikit ragu, tidak biasanya Farzan berbelanja karena pria itu dulu memasrahkan segala urusan kebutuhan rumah kepadanya, baru kali ini wanita tua itu tahu jika Farzan mau berbelanja. Hingga berpikir jika mungkin saja Farzan mau berbelanja karena sudah terbiasa hidup sendiri beberapa hari ini.

Farzan sendiri ingin berbelanja tentu ada maksud tertentu, apa itu tentu saja dia yang tahu.

**

Saat rasa itu telah mati, ada sebuah rasa lain yang kini muncul menemani hati. Menyejukkan jiwa yang sempat gersang, serta menerangi mimpi yang awalnya kelam.

Siang itu Farzan keluar dari perusahaan ketika jam istirahat, tentu saja pria itu akan pergi ke sekolah Chila untuk menemui gadis kecil itu. Farzan berjalan keluar dari lift ketika berada di lobi perusahaan. Semua mata tertuju ke pria itu karena Farzan tampak lebih ceria dari hari-hari sebelumnya.

“Apa kalian sudah dengar tentang berita yang mengatakan jika Pak Farzan akan menceraikan istrinya itu?” tanya seorang staf wanita yang sedang berada di lobi bersama staf lainnya. Mereka kini tengah menatap Farzan yang sedang berjalan menuju pintu lobi.

“Ya aku tahu itu. Tapi bukankah itu lebih baik, mengingat istrinya juga seperti itu,” jawab yang lain.

“Benar sekali, suami mana tahan dengan wanita begitu. Cantik di luarnya saja,tapi hatinya busuk.”

“Kalau Pak Farzan menduda, apa kita punya kesempatan jadi istrinya?”

Tiba-tiba pertanyaan itu terlontar, membuat staf lain langsung menatap ke staf yang tadi bicara.

“Kamu benar juga, kita punya kesempatan buat mendekati Pak Farzan, ‘kan?”

Staf lain mengangguk, hingga entah apa yang dipikirkan sampai mereka pada akhirnya membubarkan diri.

**

Sandra baru saja mengemas berkas serta sketsa yang baru saja dicek. Dia menengok arloji di mana sudah waktunya Chila pulang. Sandra ingin bergegas pergi karena tak mau membuat Chila menunggu lama.

“Ibu mau keluar menjemput Chila?” tanya staf Sandra saat melihat wanita itu keluar dari ruangan.

“Iya, seperti biasa,” jawab wanita itu ramah. “Kalau ada yang nyari, seperti biasa minta tinggalkan pesan,” ujar Sandra kemudian.

Stafnya pun mengangguk paham. Sandra berjalan keluar dari ruang divisi, hingga saat sampai di depan pintu, Sandra berpapasan dengan Gilang—ayah Kenzo.

“Mau jemput Chila?” tanya pria itu.

“Ya, Pak,” jawab Sandra. “Kenapa Anda ke sini?” tanya Sandra balik.

“Kalau mau jemput, biar aku antar. Bukankah mobilmu belum selesai diperbaiki.” Gilang menawari.

Sandra ingin membalas tawaran Gilang, hingga ponsel yang dipegang berdering. Dia lantas menengok ke ponsel di mana ada pesan chat masuk di sana. Sandra cukup terkejut dengan pesan yang diterima, sebelum kemudian memandang Gilang yang menantinya.

“Saya ada janji dengan teman juga, jadi tidak perlu diantar,” tolak Sandra halus.

“Teman?” Gilang mengerutkan dahi.

Sandra melipat bibir, sebelum kemudian mencari alasan.

“Jadi, dia minta aku untuk menemani belanja, jadi nanti setelah mengantar Chila pulang, baru menemaninya,” kilah Sandra sekenanya.

Gilang membentuk huruf ‘O’ dengan bibir, sebelum kemudian mengangguk paham.

“Ya sudah,” ucap Gilang kemudian. Padahal pria itu juga ingin bertemu Chila karena sudah lama tidak bermain dengan gadis kecil itu. “Soal mobilmu, apa tidak mau ganti saja?” tanya Gilang saat melangkah bersama Sandra menuju lift.

“Tidak perlu, selama masih bisa diperbaiki dan dipakai, tidak apa-apa jika pakai itu saja,” jawab Sandra. Dia hanya merasa tidak enak dengan Gilang. Pria itu terlalu baik kepadanya, menyediakan semua kebutuhannya dan sang putri, hingga dulu dirinya pernah disangka sebagai selingkuhan pria itu. Namun, kini semua berubah setelah Gilang rujuk dengan istrinya—Liana. Semua tuduhan tentang menjadi selingkuhan pria itu pun akhirnya menghilang.

Gilang sendiri baik dan perhatian kepada Sandra juga Chila hanya sebatas rasa tanggung jawab. Suami Sandra meninggal karena berusaha menolongnya, sehingga membuat Gilang merasa bersalah dan berpikir jika harus melindungi serta menjaga Sandra juga Chila.

“Tapi sering mogok,” ucap Gilang.

Sandra berhenti menekan tombol untuk membuka lift, kemudian memandang pria yang selalu baik kepadanya itu dengan seulas senyum.

“Tidak apa-apa, masih sayang saja jika dijual,” balas Sandra. Dia lantas menekan tombol, membuat pintu lift terbuka dan keduanya masuk.

1
Tiwik
Luar biasa
Ida Has
mana bisa sadar klo udah karakter
Sulaiman Efendy
SUDAH TAMAT AZA, GMN KABAR ANAK ZOYA & KENZO, APA SDH KTEMU...???
Sulaiman Efendy
KLO DLU SI GRISEL JDI ISTRI YG BAIK, MAU HAMIL & PNY ANAK, MNGKIN SKRG DIA SDH BAHAGIA, MNGKIN SDH PNY 2 ANAK, TPI DASAR GRISEL WANITA DUNGU & BAHLUL...
Sulaiman Efendy
SYUKUR ADA PAK GILANG YG ANTAR MAKANAN....
Sulaiman Efendy
WAKTU ISTRIKU LAHIRKN ANAK 2-3 YG KMBAR, USIANYA 36 DKATI 37 JGA LEWAT CESAR..
Sulaiman Efendy
WAJAR PENUH DN SESAK, JUNIOR FARZAN PSTI DIATAS RATA2, TURUNAN TURKI LGI. BLM LGI SANDRA YG LMA MNJANDA, YG PASTI INTINYA LMA TDK DITROBOS..
Sulaiman Efendy
PANTAS ANISA JUGA JULID,,TERNYATA SDR2NYA PADA TOXIC SEMUA..
Sulaiman Efendy
HUKUM TABUR TUAI SKRG DIPANEN GRISEL...
Sulaiman Efendy
RASAKN LO...
Sulaiman Efendy
MANA SADAR, MKIN DENDAM.. HATI2 SAJA KALIAN..
Sulaiman Efendy
KIRA2 VIONA SAKIT APA...??
Sulaiman Efendy
INI MAK LAMPIR PNGEN DIKARUNGIN..
Sulaiman Efendy
DASAR MANUSIA2 PENGIKUT IBLIS...
Sulaiman Efendy
APA FARZAN SDH MLIHAT TAYANGAN VIDIO ITU..??
Sulaiman Efendy
KLO ITU PRUSAHAAN VIONA, BRRTI SI DARREN MOKONDO DOANK..
Sulaiman Efendy
PASTI SI GRISEL TUHH
Sulaiman Efendy
TERNYATA ULAH HERMAN
Sulaiman Efendy
JGN JDI PRIA BODOH YG PASIVE DOANK.. CONTOH GILANG YG ACTION, NMUN MSH GAGAL BEKUK HERMAN..
Sulaiman Efendy
BKN HNY MNJAGA. TPI LO JUGA HRS MNYELIDIKI DGN BAYAR ORG TUK BANTU MNYELIDIKI
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!