NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: elis_konkon

Kisah tentang seorang gadis sederhana yang bernama Nada Ayuni. Ia biasa di panggil Nada. Ya,sesuai dengan namanya. Hidupnya bak seperti tangga nada kadang merdu dan kadang sumbang.

Kekurangan pada fisiknya tak membuatnya berkecil hati. Ia selalu menjalani hari-harinya dengan penuh suka cita. Demi sang adik, ia rela membanting tulang menjadi tulang punggung keluarga.

Bekerja serabutan sana sini pun akan di lakoninya. Demi menghasilkan pundi-pundi uang dan juga demi cita-citanya untuk menyekolahkan sang adik, tak ingin adiknya bernasib sama seperti dirinya yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Nada hanya sampai lulus SMA.

Kehidupannya mulai berubah ketika ia mengenal seorang pemuda tampan dari keluarga kaya yang selalu menghina dan merendahkannya yang kerap memanggilnya si gadis pincang.

Dan juga hadirnya seorang pria dewasa yang akan merubah takdir hidupnya.

Akankah takdir cinta Nada akan berakhir indah dan bahagia? yuk kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elis_konkon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Akhirnya

Seketika bola matanya semakin membulat.Nada tidak menyangka kalau suaminya akan berbuat senekat itu. Bukan apa-apa, saat ini mereka tengah berada di kantor dan rasanya tidak pantas jika melakukan hal itu. Langkah Reynar semakin mendekat dan refleks Nada pun berangsur mundur hingga tubuhnya terhempas jatuh terduduk di atas sofa.

"Ahh–Ma–s, ini di kantor."

"Iya, aku tahu.Memangnya kenapa? ini kantor milikku dan juga ini adalah ruanganku sendiri, siapa yang berani melarang."

"Bukan begitu, mas. Masa' kita mau melakukan itu di sofa ini sih? rasanya pasti tidak akan nyaman dan...em, ini adalah yang pertama kalinya untuk saya,mas." Nada tertunduk malu, ia tak menyangka bisa berkata se-ambigu itu.

Mendengar ucapan sang istri, Reynar memicingkan matanya dan menatap Nada dengan tersenyum menyeringai.

"Pertama kali,lalu yang semalam?"

"Eh,yang semalam kan...itu–"

Nada malu dan bingung harus menjawabnya seperti apa. Sedangkan Reynar pasti sudah tahu apa yang hampir saja mereka lakukan semalam. Mengapa suaminya itu seakan tak mengerti dan bersikap biasa saja.

"Oh–yang semalam itu kan baru pemanasan,sayang. Kita bahkan belum benar-benar merasakannya. Dan sekaranglah saatnya, karena tidak akan ada yang mengganggu kita lagi seperti di rumah. Kamu tahu kan siapa yang ku maksud?" Sudah pasti sang Grandma lah si pengganggu yang dimaksudnya.

Ya, tidak mungkin Grandma Batari berpikiran sampai datang ke kantor dan menggagalkan kegiatan intim mereka lagi. Reynar tak akan melewatkan kesempatan dalam kesempitan ini.

"Maksud mas, Grandma?"

"Tentu saja, siapa lagi coba yang suka usil mengganggu kita. Jadi, sekarang ya...ya, sayang?" Reynar mengedipkan matanya genit.

Jauh di lubuk hatinya, Nada berharap saat ini Grandma Batari akan benar-benar muncul secara tiba-tiba dan akan menjadi sang penyelamat seperti biasanya. Karena jujur saat ini Nada merasa begitu gugup dan juga malu, apa lagi kegiatan intim yang telah mereka lakukan malam tadi. Nada masih merinding jika mengingatnya.Dan saat ini sang suami menginginkan hal itu lagi dan yang membuat Nada gusar yaitu tempat di mana mereka akan melakukannya.

"Mas–apa tidak sebaiknya nanti saja kita bisa melakukannya di rumah ya di kamar kita sendiri, bukannya di sini apa lagi di atas sofa sempit ini."

Reynar tersenyum penuh arti, setelahnya tanpa berkata apa pun ia langsung membopong Nada ala bridal style melangkah menuju ke depan sebuah rak buku. Reynar menarik salah satu deretan buku-buku tebal yang terjejer rapi dan seketika rak tersebut terdorong ke dalam dan ter-pampang-lah sebuah ruangan yang terdapat sebuah ranjang besar dan lemari pakaian. sepertinya ruangan tersebut adalah sebuah kamar rahasia untuk Reynar beristirahat dengan tenang tanpa ada gangguan dari siapa pun ya semacam ruang rahasia.

"Mas–ini..."

Nada tidak melanjutkan ucapannya lagi ketika Reynar merebahkan tubuh sang istri perlahan di atas tempat tidur tersebut dan tubuh kekar itu pun telah berada di atas mengukung tubuh Nada.

Kini kedua netra mereka telah saling mengunci di iringi degup jantung keduanya yang saling bersahutan.

"Ma–as, meeting..."

"Sttt...diamlah dan nikmati. Suami tampanmu ini akan segera membawamu terbang ke nirwana. Mari kita merasakan surga dunia bersama-sama,sayang.Waktu kita tak banyak."

Nada mengerjapkan matanya dan mengangguk membuat seringai bahagia di wajah Reynar. Tanpa membuang waktu lagi, pasangan pengantin baru tersebut memulai ritual malam pertama yang belum tertuntaskan dan bedanya mereka melakukannya di pagi menjelang siang.

"Akh...aduh,mas."

"Tahan sebentar ya,sayang.Sakitnya tidak akan lama." Reynar sudah tidak tahan dan segera menggerakkan tubuhnya teratur hingga membuat Nada mulai merasakan nikmat yang tak terkira di sekujur tubuhnya.

Pergumulan dua insan yang di penuh gelora berlangsung cepat sesuai dengan waktu yang telah diperkirakan oleh Reynar. Namun karena semangat yang membara dan cukup kasar membuat Nada meringis merasakan nyeri yang sangat di area inti nya. Membuàt Reynar merasa bersalah telah membuat sang istri kesakitan.

"Maaf ya sayang, aku sungguh tidak bisa mengontrolnya. Habis milikmu ini terlalu nikmat." Akhirnya tertuntaskan-lah sudah, Reynar sungguh sangat terpuaskan.

"Aww...Mas Rey, sakit tahu!"

Reynar malah terkekeh dan otomatis mendapatkan pelototan dari Nada. Laki-laki bertubuh kekar itu melenggang dengan santainya masuk ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian, Reynar keluar dan telah tampak segar. Mengambil setelan pakaian kantor di dalam lemari dan segera mengenakannya.Ya, ia harus bergegas karena telah di tunggu oleh salah satu klien penting di proyek barunya.

"Aku rasa sebaiknya kamu istrirahat di sini saja, tidak usah ikut meeting. Mandilah! nanti aku akan menyuruh Celia untuk memesan makanan untukmu. Aku tinggal meeting dulu."

Cup

Nada hanya mengangguk lalu kembali menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, sungguh tubuhnya terasa remuk redam.

‐---------------------------

Suara riuh ramai para siswa dan siswi di salah satu sekolah menengah atas tempat dimana Sekar menimba ilmu.Ada sesuatu yang membuat seluruh siswi khususnya sangat antusias melihat keberadaan sosok pemuda gagah nan tampan berperawakan kebule-bule-an.Tengah bersender santai di mobil sportnya.

"wa...wa gantengnya, siapa ya dia?sedang apa cowok itu di depan sekolah kita."

"Kira-kira siapa ya gadis beruntung itu, jadi penasaran banget deh gue."

Itulah salah satu percakapan diantara para siswi yang masih setia melihat pemandangan indah yang jarang terjadi di sekolah mereka. Bahkan mungkin ini adalah kali pertamanya.

Para siswa pun mulai berhamburan menuju ke pintu gerbang karena waktu jam pelajaran telah berakhir.

Tiba-tiba si pemuda tampan tersebut tersenyum manis dan melambaikan tangannya pada seseorang. Sontak membuat semua menoleh dan menebak siapa gadis tersebut.

"Hai–sekar!'

DEG

Sekar yang memang tengah berjalan sambil menunduk sesekali ia melirik ke arah Laki-laki tersebut. Sekar sangat mengenalnya.

"Kak Asen."

Karena Sekar malah berjalan cepat dan merubah arah menjauhinya, Asen segera melangkahkan kaki panjangnya mengejar Sekar dan langsung mencekal lengan sang gadis.

"Sekar...aku datang untuk menjemputmu, ayo!"

Sekar sungguh terperanjat tak percaya jika Asen tiba-tiba saja muncul di sekolah dan ingin menjemputnya itu yang di katakan oleh pemuda itu. Kaki pendek Sekar kesulitan mengimbangi langkah panjang Asen. Semua mata menatap mereka penuh tanya, terutama para siswi yang sungguh masih tak percaya dengan apa yang mereka saksikan saat ini. Ternyata gadis beruntung itu adalah si Sekar. Gadis sederhana yang kuper di mata mereka.

"Maaf ya, tolong minggir. Terima kasih atas perhatian kalian. Kami duluan ya."

Dengan gentle Asen membukakan pintu mobilnya untuk Sekar dan gadis itu pun masuk tanpa penolakan.

"Hai–Sekar, maaf ya kamu pasti kaget tiba-tiba aku datang ke sekolahmu."

"Iya kak, kenapa ya kok kak Asen datang untuk menjemputku?"

Mobil sport yang di kemudikan Asen mulai melaju meninggalkan area sekolah. Nada merasa canggung dan malu tentunya, di depan seluruh siswa dan siswi di sekolahnya telah melihatnya dengan Asen yang tampak dekat. Pasti besok akan heboh dan Sekar akan menjadi bulan-bulanan para siswi terutama yang memang tidak begitu menyukainya. Karena di samping cantik, Sekar juga merupakan salah satu siswa berprestasi di sekolah.

"Ya, karena memang aku ingin. Aku ingin mengenalmu lebih dekat, boleh kan.Sekar?"

Bersambung

1
Denni Siahaan
semoga aja gak disia siakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!