NovelToon NovelToon
Motives

Motives

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / CEO / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa
Popularitas:75.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: Hilnaarifa

Elisabeth Veronica Louie adalah seorang gadis yang tingkat pemalasnya sudah mencapai tingkat akhir.

Elisa hidup dengan kekayaan dan kasih
sayang yang lebih dari cukup, karena kedua itu membuatnya menjadi gadis pemalas.

Walau Elisa pemalas dia juga mahir dalam segala hal misalnya dalam bidang olahraga dan akademik.

Otaknya cerdas tapi sayang sifatnya sangat pemalas itu julukan Elisabeth si gadis pemalas.

Karena sifatnya sangat pemalas yang sudah mencapai tingkat akut, Elisa hidupnya harus berakhir dengan mengenaskan ditabrak sebuah bus di depan campusnya.

Bukannya masuk ke surga ataupun neraka,
Elisa harus menepati sebuah tokoh antagonis di dalam sebuah novel yang direkomendasikan oleh kakaknya.

Elizabeth Annabele Britannia.

Hidup antagonis yang penuh dengan masalah baik dalam maupun diluar.

"Dasar novel sialan! Harusnya tadi aku bisa masuk surga dan malas malasan disana, bukannya masuk kedalam novel apalagi aku harus menjadi si tokoh antagonis yang penuh dengan masalah."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

"Elisa pergilah ini sudah waktunya untuk kamu kembali"ucap Elena menatapku

dengan hangat.

"Ya, terimakasih semuanya"

Aku menundukkan kepalaku sebagai tanda terima kasih dan minta maaf kepada mereka bertiga.

"Harusnya aku yang bilang terimakasih, sekarang pergilah ini sudah waktunya kamu untuk kembali"ucap Eliza mendorong pelan badanku kearah sinar putih terang disana.

Aku tersenyum melangkah masuk kedalam sinar putih terang, pandanganku mengelap membuka mataku secara

perlahan bau obat-obatan mulai menusuk penciumanku, pendengaranku tentang alat alat elektrokardiograf.

KRETT

Suara pintu terbuka terlihat sepasang kembar identik dengan jenis kelamin laki laki masuk kedalam ruang dan terkejut melihat gadis yang tadi terbaring lemah diranjang sekarang tengah duduk menatapnya dengan datar.

"El-Eliza?"ucap Marvin yang terbata bata.

"Melvin cepat panggil dokter!!"Pinta Marvin kepada Melvin yang melamun.

"MELVIN!"Panggil Marvin lagi karena Melvin tidak mendengar perkataannya.

"Ya ya ada apa?"Melvin tersadar dari lamunannya.

"Panggil dokter! Cepat!!"

"Baik...baik"Melvin berlari keluar dari ruang rawat.

Sedangkan Marvin melangkah mendekati seorang gadis yang menatapnya dengan

tatapan datar.

"Lo sudah sadar?"tanya Marvin yang sepertinya buta tidak melihat diriku yang

sedang menatapnya.

"Kamu buta?"sinisku.

"Maaf..."

Marvin mendudukkan kepalanya.

"Berapa lama aku pingsan?"

"5 hari."

What the hell???

Aku pikir cuma sebentar saja antara satu

hari atau setengah hari tapi ternyata lima hari.

"Shittt....."

Aku meringis kesakitan saat aku bergerak

sedikit saja.

Marvin ingin membuka setengah pakaian rumah sakit yang aku gunakan tetapi segera aku tepis dan menatap Marvin dengan tajam.

"Biar aku aja!"

"Ngapain kamu disini? Mau lihat perempuan membuka baju?"

Marvin tersadar segera keluar dari ruang rawat inap yang ditempati adiknya.

Marvin duduk di kursi tunggu melihat Melvin berjalan kearahnya bersama satu dokter perempuan disampingnya dan dua suster dibelakang dokter itu.

"Ngapain lo disini?"tanya Melvin mengernyit melihat Marvin yang duduk di kursi tunggu bukannya didalam menjaga adiknya.

"Eliza sedang membersihkan darahnya yang kembali terbuka"jawab Marvin tetapi dokter meresponnya dengan buruk segera membuka pintu ruang rawat.

"Shitt... Ada apa kalian?"tanyaku melihat dokter dan si kembar masuk.

"Apa yang tengah anda lakukan?"tanya dokter itu.

"Membersihkan darah"jawabku melanjutkan menaruh obat merah kedalam kapas tetapi dokter segera "Cepat bawa pasien ke ruang operasi!"Pinta dokter kepada dua suster.

"Baik dok."

"Eh...eh apa yang dokter lakukan? Kenapa saya harus kembali ke ruang operasi?"tanyaku dengan bingung.

"Anda baru sadar setelah lima hari dan anda membersihkan luka anda sendiri sementara ada nanah dan darah yang keluar bersamaan, itu tidak boleh dilakukan dengan membersihkan luka itu dengan sendiri apalagi anda pasti tengah merasakan kesakitan sekali dikarenakan luka itu bukan?"

Aku mengangguk apa yang dibilang dokter itu benar kalau aku merasakan sakit sekali saat luka itu kembali terbuka.

"Tapi saya gak mau dioperasi."

Keluhnya, siapa juga yang dioperasi lagi? Sakit tau.

"Suster bius pasiennya!"

"Baik dok..."jawab kedua suster itu bersamaan.

Kedua suster itu melangkah pelan mendekatiku sambil memegang satu suntikan yang berisi cairan obat bius ditangan salah satu suster itu.

"Jangan!"

Jika saja tubuh ini tidak lemah bisa aku tendang muka suster itu bersamaan dokter itu.

Pandanganku mulai mengelap dosis yang diberikan cukup tinggi.

7 jam kemudian

Aku membuka mataku dengan pelan perutku masih terasa sakitnya habis dioperasi yang kedua kalinya.

Sepertinya sekarang aku harus bed resh

karena jika gerak sedikit aja luka ini bisa terbuka lagi.

"ELIZA."

Suara cempreng Karen terlihat didepan pintu ruang rawatku ada Jessica dan

keluarganya datang.

Ah aku lupa tentang Xavier yang perlu aku tanggung jawabkan tentang dia sampai dia sembuh.

"Lo gak apa apa kan?"tanya Jessica menatapku dengan penuh kekhawatiran.

"Gak apa apa."

"Lo tau gak kita kaget banget tau kabar lo dari si kembar itu bahwa lo ada rumah sakit."ucap Karen yang ingin memeluk temannya tetapi aku menahannya memberi isyarat kalau Karen memeluknya lukanya akan terbuka dan Karen mengangguk tidak jadi memelukku.

"Thanks all."

"Ah aku baru ingat, bagaimana dengan ujiannya?"

"Oh itu kita bisa kok, terus kata head master jika lo sudah sembuh disuruh ujian susulan katanya"jawab Jessica sekalian memberi amanah dari head master (kepala sekolah).

"Hm okey."

"Terus juga ada pengumuman kalau satu bulan lagi akan diadakan penyambutan para anggota OSIS yang baru"ucap Karen.

"OSIS? Siapa aja anggotanya?"

Karen mengangkat bahu acuh dia tidak perduli menjadi salah satu anggota OSIS karena OSIS itu ibaratnya seperti babu

sekolah jadi mana mau Karen melakukannya yang penuh keringat panas terik matahari.

"Belum dikasih tau nanti dikasih tau saat hari itu tiba"jawab Karen cuek.

"Kenapa? Lo mau jadi babu sekolah?"tanya Karen.

"ih mana mau, malas dan capek"tolakku tidak ingin menjadi babu sekolah.

"Tuan Xavier saya minta maaf tiba bisa membantumu dulu karena keadaan saya

begini"ucapku dengan penuh kehati-hatian.

"Tuan Xavier tuan Xavier bisa gak lo panggil kakak gue dengan panggilan kak Xavier atau namanya gitu? Terus jangan pakai formal karena sekarang kalian berdua berada diluar perusahaan, jadi gak perlu pakai tuan Xavier tuan Xavier segala!"Omel Jessica yang risih sekali dengan bahasa yang digunakan temanku memanggil kakaknya.

Jessica tau kalau mereka ada hubungan kerjasama yang mengharuskan mereka

menggunakan bahasa formal ( saya, anda, kamu) dan memanggil juga dengan sopan ( tuan, nona, nyonya), tetapi sekarang mereka berdua bukan berada di jam kerja atau didalam perusahaan jadi janganlah gunakan bahasa seperti itu!

"Nah benar tuh apa yang dikatakan Jessica gue aja panggil kakaknya Jessica aja dengan sebutan kak Xavier."

Setuju Karen yang disetujui juga orang tua Jessica.

"Ya udahlah panggilan kalian itu kan tidak lama lagi kalian akan menjadi pasangan

suami istri."

Setuju Aliya - nyonya Leonhard.

"Dad"bisik Aliya untuk menyetujui juga.

"Ya benar apa yang dibilangnya jangan pakai bahasa formal saat diluar jam kerja atau perusahaan pakai bahasa sehari hari aja"ucap Arion yang ikut ikut aja karena takut dengan tatapan istrinya.

Aku menghela nafas panjang memikirkan panggilan untuk digunakan memanggil Xavier.

Kakak atau nama?

Kakak aja kali yah, dia kan sudah hampir kepala tiga.

"Ya baiklah."

Karen tidak terkejut dengan perkataan yang baru diucapkan oleh mommy Jessica

karena dia sudah tau dari Jessica tentang rencana Jessica dan mommy Jessica.

***

Hai, Aku mau dengar donk pendapat kalian tentang novel ini!!

Jika kalian ada kritikan dan saran mohon komennya agar aku bisa tau mana yang perlu aku perbaiki lagi kedepannya...

Sekian Terima gaji

1
Puji Astuti
Kecewa
Ririn Santi
menarik
Ririn Santi
Kinan itu siapa Thor?
Ririn Santi
ya ampun sempat sempatnya pindah t4 tidur dr kelas' ke lapangan
Ririn Santi
lho Aliza yg nabrak Xavier kah? bukan menemukannya tergeletak ditengah jln?
famida
Luar biasa
Noer Rangkas
kapan up senson2
Korean: Secepat kak, Mohon ditunggu ya!! Dan untuk season kedua nya pantau terus akun ku soalnya aku akan misahkan season kedua nya!! terimakasih atas dukunganmu/Smile/
total 1 replies
Marwiyah Ningsih S
ceritanya gak menarik. tulisan nya gak rapi, banyak jarak nya, mengecewakan sampe sini aja dulu, penjelasannya gak terlalu paham tidak dituliskan reaksi percakapan
Dede Mila
laaaaah.... Thor tau tau abis.....😭😭😭😭
Korean: iya, tunggu season duanya ya! insyaallah untuk season kedua di bulan bulan agustus, terimakasih untuk dukungannya/Smile/
total 1 replies
Armyati
happy ending 😍🙏 mkcieh byk kak author,, klw bs tambah extra part kak soalnya penyelesaianx kykx buru"🙏 alurnya tambahin pernikahan mereka yg bahagia n punya anak kak br selesai😁❤️ semangat terus kak 💪💪
Armyati
ini temennya Xavier kykx Rey dech kakaknya Elisa 🤔
Armyati
jangan dihindari, nanti tau" malah jadi Deket n aq yakin Xavier itu jodoh mu Eliza😍
Satri Ani
Buruk
Satri Ani
Biasa
Elsa Fadilah
seruc ceritanya dan aku pengen entra s2 elize anak nya 3 kalo ngga 2
aku pengen elize punya anak pertma cowo satu nya lagi cewe
Simehate Peanut
yah, harus nunggu berapa abad ya thour?? nggak sabar nih untuk season kedua
Satri Ani
wow mencari kesempatan dalam kesempitan/Facepalm//Facepalm/
Regina Naurah
Beo = bego
Regina Naurah
CK manusia aneh🙄🙄
Ida Rohani
kami tunggu season keduanya thor/Kiss//Kiss//Kiss/
Korean: terimakasih atas dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!