NovelToon NovelToon
Ibu Pilihan Si Kembar

Ibu Pilihan Si Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Menikah Karena Anak
Popularitas:22.8k
Nilai: 5
Nama Author: nurul wahida

Seorang pengasuh di tempat penitipan anak menarik perhatian si kembar akan kebaikan hatinya.
"Ayah, kami ingin ibu pengasuh itu menjadi ibu kami."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurul wahida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 'Demi Rara dan Keano'

"Saya, bersedia."

"Apa anda bersungguh-sungguh dengan perkataan anda?"

"Iya. Lalu, bisakah kita bertemu kembali? Tapi, bawalah Rara dan Keano."

"Baiklah."

Luna memutuskan sambungan telepon mereka. Ia mengambil napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Jantungnya berdegup kencang sehabis berbicara dengan Revan barusan.

Ia membuka ponselnya kembali, menekan nomor tak bernama itu, kemudian memberikannya nama, Ayah si kembar.

"Ayah, semoga keputusan Luna ini adalah yang terbaik," lirihnya dengan memejamkan mata.

"Nak, tadi Ama dengar kamu bicara sendiri. Kamu nelpon, ya?" tanya Ama nya yang nimbrung dari belakang.

"Ah, iya, Ma. Luna tadi barusan bicara dengan seseorang di telepon," jawab Luna.

Ama nya menganggukkan kepalanya mengerti. Makanan yang telah di masak kini mulai di sajikan di atas meja.

...****************...

Keesokan harinya

Luna tak dapat tidur karena berpikir semalaman. Kepalanya benar-benar pusing saat ini. Ia harap hanya dengan obat dapat meredakan sakitnya.

"Nak, hari ini kamu rapi banget. Mau kemana?" tanya Ama yang melihatku berdandan.

Luna melirik pada Ama nya yang berada di depan pintu. "Ama, duduk sini dulu," ucap Luna menepuk tempat kosong di sebelahnya.

Ama nya duduk di sampingnya. "Ada apa, nak?" tanyanya.

"Ma, ada sesuatu yang ingin Luna bicarakan." Luna menggantung perkataannya, kemudian mengambil napas dalam-dalam untuk menyiapkan dirinya bercerita.

"Iya, bicara saja, nak."

"Ama, Luna menyetujui permintaan ayah si kembar. Luna akan menikah dengan lelaki yang bernama Revan, ayah dari Rara dan Keano."

"Menurut Ama, apakah keputusan Luna ini sudah benar?" sambungnya.

Ama nya menatap senyum pada Luna. Ia menggenggam tangan kurus itu. "Anak Ama sudah besar, ya. Ama tidak menyangka, bahwa anak gadis Ama akan segera menikah," ucapnya.

Tak terasa, setetes air mata keluar dari mata Luna. Ia memandang Ama nya lalu memeluk wanita paruh baya itu sangat erat. "Ama, Luna bingung Ama. Apakah keputusan Luna ini benar, atau tidak?"

Ama nya mengelus kepalanya pelan. Mengecup puncak kepalanya lama. Ia menyelesaikan kecupan di puncak kepala anaknya. Memegang kedua pipi gadis itu, membuatnya menatap padanya.

"Anakku, Ama tidak akan pernah melarangmu menikah dengan siapapun. Karena, yang akan menjalani kehidupan kedepannya adalah kamu, bukan Ama, nak. Jadi, suka dan duka nya kamu yang akan merasakannya. Ama hanya pesan satu hal pada kamu, nak. Apapun yang terjadi, tetap bicarakan segalanya dengan kepala dingin. Jangan pernah menyelesaikan permasalahan ketika lagi panas-panasnya. Jika hal itu terjadi, satu masalah yang kecil akan menjadi besar. Hanya itu pesan Ama pada mu, nak." Ama menatapnya dengan senyum keibuan.

"Terima kasih, Ama." Luna merasa lega setelah berbicara dengan Ama nya.

"Lalu, kemana kamu akan pergi?" tanya Ama nya kembali.

"Bertemu dengan ayah si kembar, Rara, dan juga Keano," jawab Luna.

Ama nya menganggukkan kepalanya mengerti. "Baiklah kalau begitu. Hati-hati ya."

Luna membalas dengan senyuman tipis. Ponselnya berdering. Ia mengambil dan melihat bahwa ayah si kembar menelponnya.

"Iya, hallo?"

"Ibu Luna!"

Mendengar teriakan cempreng itu, wajah Luna tersenyum merekah.

"Hallo, Rara."

"Ibu Luna, kami sudah di depan."

"Baiklah, ibu pengasuh sebentar lagi turun, tunggu ya."

"Oke."

Luna menyelesaikan dandannya dengan cepat. Ia tak ingin membuat Rara dan Keano menunggunya terlalu la di luar. Ia mengambil tas kecilnya, ponsel, dan beberapa lembar uang.

"Ama, Luna berangkat, ya!" teriaknya berlari ke luar.

Luna mendengar Ama nya mengatakan hati-hati. Ia keluar dengan wajah yang penuh bahagia. Mengenakan sendal hak tak terlalu tinggi, menghampiri mobil yang terparkir didepan rumahnya. Ia mengetuk jendela di pintu tengah. Jendela itu turun memperlihatkan Rara dan Keano melambai padanya.

"Ibu Luna!" teriaknya girang.

"Hai."

"Kata ayah, kita ke tempat bermain. Dan ibu Luna juga ikut, kami senang sekali!" ujarnya sangat bahagia.

Luna tersenyum tipis menanggapi pernyataan itu. Ia tak tahu jika mereka akan pergi ke tempat bermain. Tapi, jika itu pergi bersama dengan si kembar, ia akan senang.

"Duduk di depan, ibu Luna," pinta Keano.

Luna melirik pada Revan yang ada didepan. Dan bertepatan dengan mata kami yang bertatapan secara tak disengaja. Luna tertegun melihatnya. Jika dilihat dengan seksama, pesona seorang duda itu benar-benar luar biasa ya. Luna melihat Revan yang mengangguk tipis. Ia beralih ke pintu depan dan membukanya. Masuk kedalam, disambut oleh si kembar dengan riang gembira.

"Ayah! Ayo, cepat! Kalau lama-lama, takutnya tempat bermainnya tutup!" teriak Rara.

"Iya, sekarang kita berangkat, ya."

Revan mengendarai mobilnya dan menuju tempat yang diinginkan oleh anak-anak. Beberapa menit menuju tempat, akhirnya mereka sampai di tempat bermain. Rara dan Keano menarik tangan Luna masuk kedalam.

"Hati-hati!" tegur Revan.

Luna diseret kesana kemari oleh Rara dan Keano. Menaiki beberapa wahana bersama. Merasa lelah, Luna meminta untuk istirahat sejenak. Sebotol minuman kaleng terulur disamping wajahnya. Luna melirik kesamping, dan melirik keatas.

"Terima kasih." Luna mengambil minuman itu.

Revan mengangguk dan tersenyum tipis. Tak ada yang menyadari hal itu, karena benar-benar sangat tipis, hingga tak terlihat.

Rara dan Keano bermain di tempat tak jauh dari Luna duduk. Revan dan Luna mengawasi si kembar sambil duduk bersama.

"Bolehkah saya bertanya pada anda?" tanyanya.

"Silahkan."

"Kenapa anda menerima lamaran saya? Maksud saya, berikan alasannya pada saya."

Luna meletakkan sekaleng minuman disampingnya. Menatap langit yang cerah, kini bergantian menatap pada Revan.

"Dari mana saya menjelaskannya ya. Begini saja, seperti yang anda katakan pada waktu itu. Saya menerima lamaran anda, karena demi Rara dan Keano. Tidak kurang dan tidak lebih," jelas Luna.

Revan menganggukkan kepalanya. "Terima kasih, karena telah memikirkan anak-anak saya. Karena hal ini sudah menjadi keputusan bersama. Saya ingin mengenalkan anda secara resmi pada orang tua saya. Sekiranya, kapan anda bersedia untuk bertemu dengan mereka?" tanyanya.

Luna menatap tepat pada mata Revan.

"Kapanpun itu, saya bersedia. Diluar jam kerja saya. Selebihnya saya bersedia untuk menemui mereka," jawab Luna.

"Baguslah. Akan saya kabarkan anda kapan waktunya."

"Iya."

"Apa anda telah mengatakannya pada Rara dan Keano?" tanya Luna.

"Belum."

"Katakanlah."

Revan memanggil Rara dan Keano untuk menghampiri mereka. Si kembar dengan segera menghampiri keduanya. Luna memberikan minuman pada keduanya, dan memintanya untuk duduk di sela-sela antara dirinya dan Revan.

"Rara, Keano, ada yang ingin ayah bicarakan."

"Apa itu ayah?"

"Kalian menginginkan seorang ibu. Dan kalian juga telah menemukan orangnya. Apakah hari ini permintaan itu masih sama?" tanya Revan.

Rara dan Keano mengangguk mantap.

"Rara, Keano, sebentar lagi, ibu pengasuh kalian, akan segera menjadi ibu kalian. Apa kalian bahagia?"

"Sungguh?" Rara dan Keano menatap Luna dengan mata yang berbinar-binar. Luna menganggukkan kepalanya memberikan jawaban.

"Hore!" teriak mereka girang.

Luna tersenyum menanggapi kebahagiaan dari si kembar. Luna, ini adalah keputusan yang telah kamu ambil. Jalani, dan ikuti arusnya. Demi Rara dan Keano, Luna bersedia menikah dengan ayahnya. Ingat Luna! Demi Rara dan Keano.

...To be continue ...

1
LISA
Happy wedding Luna & Revan..bahagia selalu y..Revan hrs bisa mencintai Luna
LISA
Wah udh kurang 3 hari nih
LISA
Sebenarnya Luna juga masih ragu utk menikah
Greenindya
Raisa
LISA
Oke gpp Kak..met istirahat y Kak..bsk udh fresh lalu lnjt lg 😊
LISA
Luna masih cinta sama Aldo trs gmn nih rencana pernikahannya
LISA
Wah CLBK nih 🤭
Dewi Suntana
revan . jgan dingin ntar bucin sendiri .
LISA
Syukurlah Revan mau memberi waktu lbh lama utk Luna
Dewi Suntana
sudah di rencanakan tenpo2 hari . ama ortu kalian 😁😁
LISA
Syukurlah Luna menerima lamaran dari Revan..tetapkan langkahmu Luna..Revan pasti pelan² mencintaimu
Anna Khairurr
Lumayan
Deeha
Alhamdulillah akhirnya diterima lamaran revan🥰
LISA
🤭 Luna bener² kaget nih 😊
LISA
Revan akhirnya mengambil keputusan yg tepat..Alm istrinya sdh merestui dia utk nikah lg
LISA
Ya deketin sj Luna..pasti Revan menemukan jawaban mengapa ke 2 anaknya memilh Luna sbg calon ibunya
Dewi Suntana
di coba ajh pa dude siapa tau cocok .
LISA
Rara & Keano sikapnya dewasa bgt
LISA
Angkuh jg nih si Revan
LISA
Ayo Revan buka hatimu..anak² mu membutuhkan seorg Ibu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!