NovelToon NovelToon
Suratan Hati Ismalia

Suratan Hati Ismalia

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Duda / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Beda Usia / Romansa
Popularitas:18.7k
Nilai: 5
Nama Author: Idha_Whaty18

Mengisahkan seorang gadis Mengisahkan seorang gadis cantik bernama Ismalia Ragil Aprilyani yang baru menginjak kelas 12 di salah satu sekolah SMA ternama di Indonesia dengan keterbelakangan keluarga yang cukup sederhana yang kemudian memilih dijodohkan oleh sahabat karibnya yang bernama Erika Dwi Bramantio untuk menjadi ibu sambungnya. Berbagai cara yang dilakukan Erika untuk mendekatkan sahabatnya dengan sang ayah yaitu Mandala Putra Bramantio.

Akankah Erika berhasil mendekatkan sahabatnya dengan papanya yang memiliki sifat yang super dingin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idha_Whaty18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26

Happy Reading🤗

...🌹🌹🌹...

Kejadian menimpa Ismalia yang diserempet mobil yang tidak dikenal. Ketika Ismalia hendak pulang dari toko membeli hadiah ulang tahun untuk Erika. Dibantu Mandala membawanya ke rumah sakit untuk penanganan kemudian langsung diajak ke rumahnya. Untuk membantu mempersiapkan acara pesta.

Acara pesta ulang tahun Erika sebenarnya sudah selesai di dekorasi oleh dekorator yang bertema warna pink baik dari lampu, balon, bunga, dan lainnya. Pemesanan catering telah Mandala lakukan pagi tadi. Akan tiba di kediamannya sehabis Isya.

Seperti rencana Mandala, ia akan keluar rumah mulai sehabis Maghrib. Mandala memberitahu terlebih dahulu ke Ismalia tentang rencananya. Ismalia yang sudah faham ikut memainkan rencana.

Allahu Akbar Allahu Akbar.....

Terdengar suara adzan Maghrib berkumandang. Sebelum keluar Mandala melakukan shalat terlebih dahulu. Ismalia menaiki tangga menuju ke kamar Erika dibantu oleh Bik Inah. Sedangkan pembantu yang lainnya menyiapkan makan malam bersama.

Ismalia sebelum turun ke bawah ia akan mandi dan melaksanakan shalat Maghrib. Bik Inah yang membopong Ismalia pergi meninggalkan Ismalia di kamar menuju ke dapur. Tak lama Mandala keluar dari kamar menuju meja makan. Mandala segera makan kemudian ia akan pergi apartemennya untuk bersiap-siap.

Selesai makan Mandala pamit keluar dengan Bik Inah membawa bekal pakaian yang akan dipakai nanti. Selang saat Ismalia pun datang menuruni tangga dengan sangat pelan dan hati-hati

"Bik, Apa Erika belum pulang?" tanya Ismalia yang ikut ke dapur.

"Belum, mungkin sebentar lagi." ujar Bik Inah.

"Ehh... Non mau ngapain?" tanya Bik Inah melihat Ismalia menuju ke wastafel.

"Mau bantu Bibik basuh piring."

"Gak usah, Non. Non duduk aja sana makan malam. Yang ini biar Bibik aja yang beresin."

"Kalau gitu makan bareng saja, Bik. Masa aku makan sendiri sih gak enak kan bukan tuan rumah."

"Gak papa atuh, Non. Justru yang tidak pantas Bik Inah Non kan cuma pembantu. Sudah sana Non makan malam." perintah Bik Inah.

"Ya sudah, aku makan dulu ya Bik."

"Ya, Non. Silahkan."

Ismalia mengambil piring mengisinya dengan nasi dan lauk-pauk. Pandangan Ismalia tertuju ke atas posisi kamar Mandala. Pintu yang tertutup rapat sedari tadi ia di bawah. Apakah Mandala marah kepadanya fikir Ismalia.

"Oh ya, Bik. Om Mandala gak turun makan malam?" tanya Ismalia menoleh ke belakang dimana Bik Inah berada di dapur.

"Tuan sudah keluar, Non. Sehabis makan malam. Mungkin ke apartemennya."

Ismalia hanya ber 'oh' ria saja. Ismalia sudah tahu bahwa ini pertama kali Mandala akan menghadiri acara ulang tahun Erika. Karena Erika sebelumnya sering mengeluh dan curhat kalau telah tiba hari bahagianya. Bagi Etika ia tidak membutuhkan hadiah apapun. Yang ia mau hanya kehadiran ayahnya di hari bahagianya.

Beberapa menit kemudian suara mobil memasuki halaman. Suara Erika dan Nenek Rita membuka pintu dan membuka pintu utama. Ismalia yang sedang makan malam menyambut ucapan salam. Erika dan Nenek Rita kaget melihat Ismalia berada di rumahnya.

"Is, sejak kapan lo ada disini?" tanya Erika mendudukan diri disamping Ismalia.

"Ba..baru saja." jawab Ismalia bohong dengan gugup mata menoleh ke Bik Inah.

"Ya, Non. Tadi Bibik yang hubungi Non Is minta datang ke rumah buat bantu masakin semur ayam." timpal Bik Inah bohong.

Erika hanya mangut saja memperhatikan memang ada masakan semur ayam tersaji di atas meja. Erika menelan saliva melihat semur ayam yang menggugah nafsu ingin menyantap. Padahal ia sudah makan malam di rumah sang nenek sebelum pulang.

"Mandala kemana, Bik? Apa sudah pulang?" tanya Rita pura-pura tidak tahu.

"Tuan belum pulang, Nya." ucap Bik Inah melirik Erika yang menyantap semur ayam.

Erika mendengar ayahnya belum pulang berubah menjadi sendu dan murung. Ia tetap fokus menghabiskan semur ayam dengan hati yang sedih. Ismalia menyadari raut wajah dari Erika. Memandang Rita bergantian ke Bik Inah. Tapi mau bagaimana lagi ia harus tetap menutup mulut sampai nanti.

...🌹🌹🌹...

Setelah shalat Isya, semua mulai bersiap-siap. Erika memakai gaun panjang serta pashmina berwarna maron. Rita dan Bramantio juga memakai pakaian gamis dan jas sama-sama berwarna maron.

Ya tema warna yang mereka pakai warna maron. Ismalia yang masih berdandan di kamar Erika juga memakai gaun panjang dan pashmina maron yang dibeli oleh Mandala untuknya tadi. Erika yang memandangi penampilan Ismalia yang memakai gaun tersebut jadi heran.

"Is, cantik sekali gaun lo. Gaun untuk perpisahan sekolah nanti ya?"

"Iy... iya. Sengaja aku pake, kan ini pesta kamu. Jadi gak masalah kan?"

"Ya sih. Tapi cantik kok cocok sama lo." ujar Erika.

"Oh lo tadi kesini pake apa? Kok tadi gue gak liat motor lo diluar?" tanya Erika.

"A.. anu ta.. tadi. Ya, Tadi gue ke sini pake ojek online. Kalau pake motor kan pulangnya pasti malam banget bisa bahaya." jawab Ismalia bohong.

"Tapi kaki sebelah kiri lo diperban kenapa? Lo kecelakaan? Kapan dan dimana?" tanya Erika beruntun.

"I.. ini a.. aku." jawab gagap.

"Aku tadi sebelum kesini aku terpleset di kamar mandi. Kaki aku jadi keseleo trus bawa ke rumah sakit dan ternyata tidak apa-apa dan tidak terlalu parah. Dua tiga hari nanti udah sembuh kok." ucap Ismalia bohong.

"Ohh... mangkanya lo lain kali harus hati-hati. Kalau kaki lo cedera gini sebaiknya lo istirahat aja dirumah."

"Gak papa kok. Cuma sakit dikit. Aku mana bisa gak kesini kan hari ulang tahun kamu."

Mendengar kata ulang tahun wajah berubah menjadi sedih kembali. Ismalia menyadarinya terasa bersalah dengan cepat mengalihkan pembicaraan.

"Ehm... Rik. Tadi kamu lama banget sih pulangnya. Kata Bik Inah kamu ke jalan-jalan dan langsung ke rumah Nenek Rita ya?"

"Ya, Is. Tadi pagi gue jalan-jalan terus pilang kerumah nenek sebentar. Eh... beristirahat langsung ketiduran deh." ujar Erika kembali mode awal.

Ismalia sangat senang Erika kembali ke raut wajah semula.

"Sudah selesaikan? Turun yuk?" ajak Erika sambil mengiringi Ismalia berjalan.

"Ayo."

Erika dan Ismalia pun turun ke bawah. Tampak para tamu sudah sedikit berdatangan menuju kolam belakang rumah. Di dapur Bik Inah dan pembantu lainnya sedang menata kue yang tadi dipesan oleh Nenek Rita. Lalu akan di bawa ke belakang rumah.

Rita sedang menyambut para tamu. Erika yang melihatnya langsung mendekati sang nenek sambil mengiring Ismalia berjalan. Tak lama keluarga Nazir telah tiba. Rita menyambut baik kedatangan mereka mempersilahkan masuk dan menjamu hidangan.

Di apartemen Mandala juga tengah bersiap-siap dengan setelan jasnya berwarna maron. Sekiranya sudah rapi ia menyambar kunci mobil diatas meja lalu beranjak pergi. Ia melihat jam tangannya menunjukkan pukul 22.45 wib kemungkinan ia akan tiba pukul 23.20 wib.

Sebelum berangkat Mandala mengirim pesan whatsapp ke Rita memberitahu bahwa ia akan segera berangkat ke rumahnya begitu juga Rita memberitahu bahwa para tamu sudah ramai yang berdatangan dan semuanya sudah siap.

Di rumah kediaman Mandala, kue ulang tahun sudah berada di hadapan Erika. Semua para tamu sudah berdatangan dan menyaksikan peniupan lilin. Rita sedari tadi menatap ponsel terus-menerus. Ismalia melihat kegelisahan dari raut wajah Rita.

Ismalia mengalihkan Erika dengan cara mengobrol dengannya. Rita memperhatikan Ismalia secara ia merasa mengetahui kegelisahannya. Tiba-tiba ponsel Rita berbunyi pesan masuk dari Mandala. Isi pesannya menyatakan bahwa ia sudah tiba di rumah.

Rita terus memandang Ismalia memberikan isyarat. Ismalia yang mengerti isyarat yang diberikan Rita langsung membawa Erika menuju ke kuenya. Ketika hendak para tamu menyanyikan lagu ulang tahun. Sebuah suara telah mendahului nyanyian tersebut. Semua melihat ke belakang begitu juga Erika.

Raut wajah Erika menjadi senang tanpa disadari meneteskan airmata. Ya suara tersebut berasal dari Mandala yang tiba datang memberi kejutan ke sang Putri. Ismalia, Rita, Bramantio, Bik Inah dan lainnya ikut terharu melihat pemandangan didepannya.

Tidak butuh waktu lama, Mandala segera menggiring nyanyian ulang tahun sampai pemotongan kue tersebut. Erika memberikan potongan kue pertama ke Mandala. Potongan kedua diserahkan ke sang nenek dan kakek sedangkan ketiga diserahkan ke sahabatnya.

Mandala terus mengecup lama kening Erika dengan sedih bercampur bahagia. Bagi Mandala baru kali ini ia menemani putrinya disaat usianya bertambah. Mandala melepaskan kecupannya lalu memberikan sebuah kotak kecil kepada Erika.

Erika terus menyambar kotak kecil pemberian Mandala. Membukanya ternyata sebuah kunci mobil pazero keluaran terbaru. Erika melompat kesenangan langsung memeluk sang ayah. Mandala yang dipeluk sang Putri ikut senang mengusap kepala sang putri.

Saat melerai pelukan sang ayah. Erika akan memberikan sesuatu buat Mandala. Ia mengatakan bahwa ia menginginkan sesuatu sebagai ganti Mandala baru pertama kali menghadirinya dari sekian lama. Mandala mengernyit kening menatap Erika.

"Ayah, kalau Erika menginginkan sesuatu sebagai ganti ayah baru pertama kali menghadiri acara ulang tahun Erika. Apakah ayah akan mengabulkannya?" tanya Erika serius.

Ismalia yang berada di samping Rita gelisah dan tangan terasa dingin mendengar ucapan Erika. Sepertinya Erika akan mengatakan keinginannya ingin menjodohkannya Mandala dengannya saat ini juga. Rita yang melihat Ismalia disebelah sedikit gelisah tegang memegang menggenggam tangan Ismalia yang terasa dingin.

"In Syaa Allah akan ayah kabulkan. Apa pun yang kamu inginkan." jawab Mandala dengan entengnya.

"Janji walaupun itu sedikit tidak masuk akal?" tanya Erika menyakinkan Mandala.

"In Syaa Allah, janji. Apa itu sayang, katakan?"

Cukup dijeda Erika melirik Ismalia, Rita, dan Bramantio untuk meminta persetujuan. Erika menoleh ke Ismalia yang tertunduk seolah ia mengetahui hal yang ingin ia katakan. Sedangkan Rita dan Bramantio mengangguk setuju. Dengan menarik nafas panjang mengucap bismillah Erika pun mengatakannya di depan para tamu.

"Bismillah. Erika hanya ingin ayah menikah dengan Ismalia? Apakah ayah mau mengabulkannya?" ucap Erika.

Bagaikan disambar petir, Mandala begitu terkejut tanpa ekspresi hanya terdiam mendengar permintaan Erika. Erika melihat sang ayah tanpa merespon sedikit pun menjadi takut.

Mandala menatap lekat mata Erika yang menatapnya kemudian beralih menatap kedua orangtua yang juga menatapnya. Tanpa keluar satu perkataan pun Mandala meninggalkan mereka yang masih berdiri. Erika melihat sang ayah pergi meninggalkannya seolah tahu jawaban dari Mandala. Mendekati Rita lalu memeluknya sambil menangis.

Nazir sahabat Mandala pun hanya melihat pemandangan yang jarang ia lihat. Perjodohan mungkin itu tidak aneh baginya, yang menjadi aneh adalah sang anak menjodohkan ayahnya dengan sahabatnya sendiri.

Selang dari kejadian tersebut acara pesta sudah selesai. Para tamu sudah pamitan pulang termasuk Nazir serta keluarganya. Selesai acara mereka semua duduk di meja makan sambil termenung kecuali Bramantio. Bramantio sudah mengetahui rencana sang cucu dan mendukung rencana Erika. Tetapi ia tidak bisa berlama karena ia harus beristirahat.

Tiba-tiba kamar Mandala terbuka dan ia menuruni tangga menuju ke dapur. Mandala mengambil air minum dikulkas tanpa menoleh ke meja makan. Mandala masih tetap pada sikapnya tanpa ekspresi dan respon sedikitpun. Mereka yang di meja makan hanya saling menoleh saja. Sesudah meneguk minuman Mandala langsung menuju ke kamarnya kembali.

...Bersambung.......

Jangan lupa like, vote, komen, follow, dan subscribe ya 🤗

Baca juga

Semaian Dua Arah Cinta ✅

Takdir Tak Sejalan ✅

1
Ella Ella
seperti membaca buku cerita Thor ,blm Nemu percakapannya yg bkin greget
Rini Maryani
lanjut thooor
Rini Maryani
lanjut naziir semangat thooor
Mukmini Salasiyanti
panjang juga ya thor pendahuluannya...
😁😄💪
Mukmini Salasiyanti
percakapannya banyakin, thor.. m
0v¥
yang di tunggu tak kunjung up2
Supiah Susilawati
Luar biasa
0v¥
lanjut thor mau lihat mandala manja 2 sama is, semangat thor
0v¥
thor up lagi dong, ceritanya balik awal nih, pada hal sdh senang cerita diawal tinggal menunggu detik detik kebucinan semangat thor
IW: Memang cerita balik awal karena mau ganti judul. Judul awal gak bisa diubah sama sekali. Jadi nanti akan penyalinan semua, otomatis judul awal akan dihapus akak 😊 In Syaa Allah setelah penyalinan akan sering up. Sekarang lagi fokus ke novel saya yang lain 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!