Kaisar fikir setelah memiliki anak Jasmine akan berubah menjadi istri dan ibu yang baik, tapi ternyata dia salah.
Jasmine justru menjadikan Nala adiknya sebagai pengasuh anaknya serta mengurus semua keperluan Kaisar.
"Satu langkah lagi kamu keluar dari rumah, aku pastikan kita bercerai!" Kaisar.
Akankah keputusan Kaisar untuk bercerai dengan Jasmine adalah keputusan yang tepat dimana setelahnya dia menikahi Nala-adik Jasmine sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 26 Menggugat Hak Asuh
"Sayang, ayo ikut aku sebentar," ajak Kaisar pada Nala setelah melihat Jasmine kembali ke tempatnya.
"Mau kemana, Mas?" tanya Nala sembari bangkit dari duduknya dan mengikuti kaisar yang menggandeng tangannya.
"Aku melihat Jasmine tadi dan aku ingin meminta penjelasan darinya," jawab Kaisar sembari terus menggandeng tangan Nala dan mencari keberadaan mantan istrinya itu.
Setahu dirinya Jasmine sedang hamil dan wanita hamil tidak diperbolehkan mengikuti fashion show ini, tapi kenapa Jasmine ada di antara para model itu? Apa maksudnya semua ini? Dan Kaisar ingin menuntut penjelasan dari Jasmine sekarang juga.
Kaisar melangkahkan kakinya dengan perasaan tak menentu memikirkan banyak hal yang terjadi dalam hidupnya. Kehamilan Jasmine yang tiba-tiba dan kemunculan wanita itu di acara fashion show membuatnya berfikir bahwa Jasmine telah membohongi dirinya.
Mengingat itu membuat tangan Kaisar terkebal kuat dan Nala bisa merasakannya.
Mengatur nafas yang tersengal Kaisar membuka pintu sebuah ruangan di mana para model baru saja memasuki ruangan itu.
"Jasmine!" panggil Kaisar setelah pintu berhasil dia buka.
Pandangannya lurus ke depan dimana Jasmine yang dipanggil namanya sedang menundukkan kepala.
"Ikut aku!" titah Kaisar dan berjalan lebih dulu bersama Nala yang masih digandengnya memasuki ruangan kosong.
Jasmine mengangkat kepalanya dan menatap tajam pada Khayla yang kebingungan dengan kehadiran Kaisar di acara fashion show itu.
"Kenapa kaisar bisa ada di fashion show ini, Khayla?" tanya Jasmine pada Khayla padahal wanita itu juga tidak tahu apa-apa mengenai Kaisar yang ada disana.
"Aku nggak tahu, Jas, kenapa Kaisar ada di sini. Tapi sepertinya perusahaan dia salah satu sponsor di acara fashion show ini," jawab Khayla menjelaskan.
"Apa! Perusahaannya jadi sponsor diacara ini? Dan kamu baru tahu sekarang?" tanya Jasmine dengan emosi menggebu-gebu karena setelah ini ia harus menghadapi Kaisar yang akan mengintrogasinya.
"Maaf, Jas, aku nggak tahu kalau Kaisar akan menjadi sponsor di acara ini," jawab Khayla apa adanya tapi Jasmine yang marah justru menyalahkannya.
"Seharusnya kamu tahu lebih awal kalau Kaisar menjadi sponsor di acara ini, Khayla. Seharusnya juga kamu bisa mencegah Kaisar datang ke acara ini," kata Jasmine menyalahkan Khayla.
"Loh kok kamu jadi nyalahin aku sih, Jas. Aku kan sudah bantuin kamu kembali pada Kaisar bahkan ikut merahasiakan sandiwara kamu itu," balas Khayla yang tidak terima Jasmine menyalahkan dirinya. Baginya apa yang ia lakukan untuk Jasmine adalah bentuk balas budinya karena wanita itu sudah membantu dirinya bersatu dengan Rangga.
Jasmine menghela nafas berat karena ketakutannya ia jadi marah pada sahabatnya sendiri. Bergegas Jasmine memeluk Khayla dan meminta maaf karena tidak seharusnya ia menyalahkan wanita itu.
"Oke, aku maafin. Tapi jangan pernah kamu ulangi lagi," kata Khayla membalas pelukan Jasmine.
"Iya, Khay, aku nggak akan ngulangi lagi," balas Jasmine.
Setelah berbicara dengan Khayla dan mencari solusi untuk jawaban yang kiranya akan Kaisar tanyakan kini Jasmine mendatangi mantan suaminya itu.
Kaisar berdiri menghadap jendela dengan posisi membelakangi Jasmine dan kedua tangan ia masukkan ke dalam saku celana.
Sementara Nala duduk disofa dan hanya akan memperhatikan suami dan kakaknya berbicara.
"Apa kamu membohongi aku, Jasmine?" tanya Kaisar yang bisa menyimpulkan keberadaan Jasmine dalam fashion show itu.
Kaisar berbicara tanpa menatap Jasmine dan masih membelakangi wanita itu.
"Maaf, Mas, aku terpaksa melakukan itu," lirih Jasmine namun bukan membuat Kaisar kasihan justru membuat pria itu marah dan mengepalkan kuat tangannya
"Jadi, benar kamu nggak hamil dan hanya pura-pura hamil?" tanya Kaisar memastikan padahal Ia sudah tahu jawabannya.
"Iya, Mas, aku nggak hamil," jawab Jasmine.
Kaisar membalikkan tubuhnya dan menatap marah pada mantan istri yang berhasil membohonginya.
"Apa yang kamu inginkan dengan pura-pura hamil seperti itu? Aku? ... Erlan? ... Atau hanya ambisi kamu yang ingin memiliki kami tapi kamu tetap egois dengan mementingkan karirmu," kata Kaisar membuat Jasmine buru-buru menggelengkan kepala.
"Nggak, Mas, aku melakukan itu bukan berambisi memiliki kalian tapi aku memang ingin bersama kalian. Aku mencintai kamu, Mas, aku juga menyayangi Erlan. Aku ingin hidup bersama kalian," lirih Jasmine dengan air mata mengalir membasahi pipi.
Apa yang ia katakan itu memang benar. Ia memang ingin hidup bersama Kaisar dan juga Erlan namun untuk karir dia belum bisa meninggalkannya.
"Aku benar-benar kecewa padamu, Jasmine. Aku pikir setelah kita bercerai kamu akan intropeksi diri dan memperbaiki diri tapi kamu justru membohongiku dan juga keluargaku. Oma sangat menyayangimu tapi kamu justru memanfaatkannya untuk keuntungan kamu sendiri. Aku nggak tahu bagaimana kecewanya Oma kalau tahu ternyata kamu membohonginya," balas Kaisar.
Meski marah Ia tetap menahan diri untuk tidak menyakiti Jasmine. Ia akan menyelesaikan masalahnya dengan baik agar tidak berlarut-larut dan bisa menjalani hidup yang baik.
Jasmine mengusap air mata di pipinya dan menatap Kaisar dihadapannya.
"Seandainya kamu mau kembali padaku aku nggak mungkin melakukan ini semua, Mas. Tapi kamu terus menghindariku dan semakin jauh dariku. Aku mencintai kamu, Mas, dan aku ingin memperbaiki hubungan kita," kata Jasmine yang dibalas senyuman sinis oleh Kaisar.
"Hubungan yang rusak memang masih bisa diperbaiki namun hati yang terluka akan sulit terobati. Aku sudah jera berumah tangga denganmu dan aku tidak akan kembali padamu dan jatuh kelubang yang sama seperti yang aku alami!" tegas Kaisar agar Jasmine bisa move on darinya dan tidak mengharapkannya lagi tapi Jasmine yang tidak bisa ia prediksi justru mengancamnya.
"Kalau kamu nggak mau kembali padaku maka aku akan mengambil hak asuh Erlan agar jatuh padaku," ancam Jasmine.
"Oh, waw! Hebat ya kamu mengancamku seperti itu," kata Kaisar melangkah maju mendekati Jasmine kemudian mencondongkan tubuhnya pada wanita itu dengan mata menatap sengit.
Jasmine bukannya berubah tapi semakin menjadi. Wanita itu sangat egois ingin memiliki dirinya juga Erlan.
"Silahkan saja kamu menggugat hak asuh Erlan, karena aku yakin kamu nggak akan pernah mendapatkan hak asuhnya!" kata Kaisar yang tidak takut dengan ancaman Jasmine.
Jasmine membalas tatapan Kaisar tak kalah sengit kemudian berkata, "kita lihat saja nanti siapa yang akan mendapatkan hak asuh Erlan!"
Setelah mengatakan itu Jasmine keluar dari ruangan itu meninggalkan Kaisar dan Nala yang masih ada di sana.
Nala menghampiri Kaisar yang masih berdiri di tempatnya. Wanita itu mengusap tangan kaisar yang masker kepala kuat kemudian menggenggamnya.
"Mas, bagaimana kalau Kak Jasmine benar-benar akan menggugat hak asuh Erlan? Aku nggak mau pisah sama Erlan," lirih Nala.
Kaisar menangkup kedua sisi wajah Nala kemudian menenangkan.
"Tenang, Sayang, aku nggak akan biarkan hak asuh Erlan jatuh ke tangan Jasmine," kata Kaisar.
tamat....
kan rangga belum ketemu sama shafira
gimana rasanya mengurus anak, seorang jasmin mau mengurus anak, nikmati aja, sakit lagi si erlannya, ya wajar karna dipisahkan dg orang tua yg dg kasih sayang mengasuh dan nerawatnya dr bayi