NovelToon NovelToon
Aku Bukan Wanita Simpananmu

Aku Bukan Wanita Simpananmu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Pembantu / Chicklit
Popularitas:16.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rembulan Pagi

Leana seorang aktris yang baru saja terjun ke dunia hiburan tiba-tiba didorong ke dalam laut. Bukannya mati, Leana justru masuk ke dalam sebuah novel yang di mana ia menjadi tokoh pendukung yang lemah. Tokoh itu juga memiliki nama yang sama dengannya

Leana menjadi salah satu simpanan tokoh utama yang telah beristri. Namun tokoh utama pria hanya menganggap ia sebagai alat pemuas hasrat saja. Dan terlebih lagi, di akhir cerita ia akan mati dengan mengenaskan.

Merasa hidup sudah di ujung tanduk, Leana berusaha mengubah nasib tokohnya agar tidak menjadi wanita simpanan yang bodoh dan tidak mati mengenaskan. Di sisi lain Leana juga harus mencari cara agar keluar dari dunia novel ini.

Akankah Leana mampu melepaskan diri dari tuannya yang terkenal kejam itu? Dan bagaimana caranya agar Leana mampu kembali ke dunia asalnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rembulan Pagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keraguan Anastasia

"Jadi kau akan benar-benar menikah dengan Dalton Anastasia?" tanya seorang pria memakai jas hitam.

Anastasia mengangguk kemudian menyesap kopinya. Wajah manis itu memperhatikan jalan kota yang penuh dengan mobil secara bergantian. Di meja depannya, pria memakai jas hitam itu menatap wanita di depannya dengan penuh harapan.

"Aku berharap kau tidak melalukan itu Anastasia," sahut pria itu menatap Anastasia.

"Mengapa?"

"Karena aku mengenal Dalton lebih darimu mengenalnya."

"Aku juga tahu itu. Wanita simpanan? Sekretaris? Aku tau semuanya. Yang ingin aku lakukan hanyalah menyakiti hatinya. Dengan begitu, ia akan berlutut di depanku dan memujaku. Lalu dengan begitu semuanya akan aman," ujar Anastasia dengan taktiknya.

"Anastasia mengapa kau bersikap seperti ini?" tanya Pria itu penuh heran.

"Aku lelah Wen, aku lelah harus menerima obsesi itu. Semakin aku menjauh, ia akan mengirimkan satu atau dua mata-mata untuk memantauku. Lalu pria yang dekat denganku, pria itu tiba-tiba mengalami kejadian aneh akibat Dalton. Bahkan aku tidak bisa punya ruang untuk diriku sendiri."

Mereka berdua menghela nafas, memperhatikan kopi masing-masing, terjebak dalam pikiran masing-masing. Mereka saling mencintai, namun tidak mampu mengungkapkan satu sama lain. Anastasia mencintai Wen, pria keturunan cina yang begitu manis. Pria yang selalu mengerti dirinya, berbeda dengan Dalton.

"Kesalahanku hanya satu Wen," ucap Leana menghentikan suasana sepi di antara mereka.

"Apa?" tanya Wen.

"Memperdulikannya ketika ayahnya tiada. Menepuk bahunya dan mengatakan semuanya baik-baik saja. Yah memang anak usia 15 tahun adalah anak dengan masa remaja ingin mengetahui cinta. Tetapi kau tahu kan saat itu usiaku masih 10 tahun."

Wen terkekeh. Senyuman pria itu sangat manis ketika Anastasia menatap lebih dalam. Senyuman itu tersirat banyak rasa sakit. Seperti dalam novel, sampai akhir ketika Wen tau Anastasia menyukainya, semuanya terlambat karena Anastasia mulai menyukai Dalton.

"Anastasia," panggil Wen.

"Ada apa Wen?"

"Jika suatu saat kau membutuhkanku di saat kau menjadi istri orang lain, katakan saja. Jangan sungkan."

Anastasia tertawa pelan. Wanita itu merapikan rambutnya kemudia menatap dalam mata Wen.

"Jika aku menjadi istri orang lain, aku akan menjauhi pria manapun yang berpotensi merusak hubungan pernikahan itu."

"Berpotensi maksudmu?"

Anastasia menggeleng. Perasaan yang begitu besar itu harus ditahan dan tidak boleh terlepas. Anastasia mempunyai perasaan besar untuk Wen, sangat besar dibandingkan perasaan Dalton untuknya.

"Aku akan mengurus pernikahanku, kau mau ikut Wen?" tawar Anastasia.

"Tidak. Hati-hati di jalan," tolak Wen.

Wanita di depannya mengangguk kemudian pergi dari tempat itu. Alunan musik membuat Wen bersedih. Pria itu tidak punya keberanian untuk mengatakan perasaannya. Mungkin suatu saat nanti, atau tidak akan pernah sama sekali.

...****************...

Semua heboh dengan tindakan Dalton yang menguras habis isi kolam. Tidak ada yang tahu alasan itu, dan juga tidak ada yang sadar mengapa Leana tidur di kamar tamu. Semuanya fokus pada tindakan Dalton secara tiba-tiba.

Kolam dengan kedalam kurang lebih 3 meter itu telah dikuras habis. Rencananya Dalton ingin mengecilkan kedalaman itu dan menimbunnya dengan tanah. Dari kedalaman 3 meter menjadi kedalam 1,5 meter. Begitu banyak pekerja yang mengangkut bahan-bahan unyuk menimbun.

Pekerjaan ini juga terdengar di telinga Anastasia hingga membuat wanita itu penasaran dam datang ke sini.

"Apa tujuanmu melakukan ini Dalton? Bukankan dulu kau sangat senang dengan kedalaman kolam ini?" tanya Anastasia.

"Hanya soal keamanan saja Anastasia. Lagi pula jika suatu saat ada seseorang yang terjatuh dan kita tidak tahu, mungkin saja orang itu akan tiada di tempat ini kan?"

Anastasia terdiam dan tidak tahu harus berbuat apa. Kali ini tunangannya terlihat begitu aneh dan Anastasia orang kedua yang menyadari ini setelah Leana. Wanita dengan gaun berwarna ungu itu mengitari kolam, terlintas Leana dalam pikirannya.

"Tidak mungkin karena gadis itu," ucap Anastasia kemudian mencari keberadaan Leana.

Merasa ada sesuatu yang janggal, secara sigap Anastasia mencari keberadaan Leana. Ia tidak memilih bertanya melainkan mencari ke tempat-tempat yang memungkinkan Leana ada. Lalu akhirnya ia menemukan Leana sedang bersama Mira membersihkan tempat ikan untuk sementara.

Mata Anastasia memperhatikan kaki Leana yang terbalut dengan perban. Mira dan Leana seketika sadar bahwa Anastasia bersama mereka.

"Ah Nona Anastasia, mengapa kau ada di belakang sini?" tanya Leana memperhatikan Anastasia.

"Aku ingin melihat ikan," jawab Anastasia berbohong.

"Oh begitu ya, silakan nona," ucap Mira.

Anastasia tersenyum, ia melangkah mendekati Leana. Wanita itu memperhatikan kaki Leana. Leana yang sadar sedikit takut dengan tatapan Anastasia.

"Apa yang terjadi dengan kakimu?" Anastasia bertanya.

"Kaki Leana terluka karena tertusuk pecahan kaca." Bukan Leana yang menjawab melainkan Mira.

"Mengapa?" tanya Anastasia yang juga membuat Mira penasaran. Sebenarnya Mira tidak tahu alasan yang jelas.

Pertanyaan itu membuat Leana sedikit ragu, apakah kejadian semalam harus diceritakan? Tetapi jika hal tersebut diceritakan akan membuat rumor yang tidak jelas dan menimbulkan kecurigaan yang tidak mendasar.

"Saat aku berjalan di luar, tidak sengaja melepas sendal, lalu tidak sengaja terinjak pecahan kaca itu," jawab Leana.

Anastasia mengangguk paham, ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Leana. Tetapi apa? Apa ada hubungan terlarang antara Dalton dan Leana? Sebisa mungkin Anastasia menghilangkan pikiran itu, karena Anastasia tahu Dalton. Tidak mungkin bisa ada sesuatu antara seseorang CEO dengan seorang pelayan.

Mau tidak mau Anastasia harus mempercayai gadis di depannya. Meski ada secuil kecurigaan, Anastasia harus sebisa mungkin menjauhkan pikiran itu.

"Baiklah. Bagaimana keadaanmu setelah kejadian itu?"

"Aku tidak apa-apa." Lagi-lagi Leana terus berbohong.

"Baguslah. Pernikahan kami sekitar dua minggu lagi. Aku berharap semuanya berjalan lancar dan kau cepat sembuh."

Seketika Leana merasa bingung. Dalam ingatan Leana, di dalam novel Anastasia enggan menyuarakan perihal pernikahannya. Namun saat ini malah sebaliknya, wanita di depannya ingin pernikahan itu lancar. Cerita itu benar-benar berbeda dengan yang dahulu. Sebanyak apa cerita ini diubah.

Sementara di tempat lain, Dalton menyadari keberadaan tunangannya yang hilang. Pria itu mencari-cari Anastasia di segala kemungkinan yang ada. Hingga akhirnya pria itu menemukan Anastasia dan Leana yang saling berbincang.

Langkah Dalton terhenti, pria itu memperhatikan dua perempuan yang tengah tertawa. Hatinya bimbang, dan ia tidak tahu mengapa dirinya merasa bimbang. Ada apa dengan dirinya dihadapan Leana? Mengapa ada keraguan untuk Anastasia saat ini.

"Dalton!" panggil Anastasia tersenyum.

Pria itu tersenyum mendekat ke arah mereka berdua. Dalton mendekati mereka seolah-olah tidak ada yang terjadi di antara mereka semalam. Pria itu melirik telapak kaki Leana yang masih dalam balutan perban. Perban itu belum sama sekali diganti dengan yang baru.

Anastasia memperhatikan gerak-gerik Dalton seolah tidak ada terjadi apapun antara Dalton dan Leana. Tetapi Anastasia menyadari bahwa Dalton sekilas melirik telapak kaki Leana yang terluka seolah Dalton tahu gadis itu terluka.

"Apa yang kau sembunyikan dariku Dalton?"

1
Puanrapuh
Dalton nih sbnernya gk sadar bahwa dia jatuh cinta, tpi kapan thor?
Karin Iza
bagus
Rembulan Pagi
Haloo teman temannn, silakan mampirrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!