Arman berselingkuh dari istrinya karena cinta masalalu yang hadir ditengah rumah tangga yang mulai dia bina. pernikahan karena perjodohan itu awalnya tak dia terima dengan baik sampai akhirnya dia mulai menyadari kesalahannya dan ingin memperbaiki nya tapi sang Istri Aurora akhirnya menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lelaki Aneh
Sedangkan Di Indonesia tepatnya dirumah kediaman Arman, sang ibu kini tengah jatuh sakit karena merindukan cucunya, cucu yang selama ini dia tunggu, tapi tak bisa di raih dan gendong seperti dulu lagi.
"Ibu jangan terlalu memikirkan, mau bagaimana lagi, anak kita lah sendiri yang melakukannya, kuta harus bisa menerimanya".
"Tapi aku merindukan cucu kita ayah, aku merindukan mereka". Ucapnya menangis.
"Kita video call mereka saja yah, supaya rindu ibu terobati walau sedikit".
"Iya ayah, jujur saja, bunda masih sangat belum bisa menerima kepergian Aurora, biar bagaimanapun dia menantu kesayangan bunda, dia menantu pertama yang membuat bunda sangat menyayanginya".
"Mau bagaimana lagi bunda semuanya sudah kejadian, toh anak kita juga sekarang ada dipenjara, kariernya hancur dan segala yang dimiliki kini sudah tidak ada, kita harus kuat juga untuk mendampingi nya, kasihan juga anak kita bunda".
" Biarkan saja dia, dia sendiri cari masalah, sudah diberitahu dan diperingati tetap saja ngeyel, sekarang rasakan sendiri perbuatannya". Sungut Bi Aminah dengan sangat kesal.
"Bunda , Dia anak kita satu-satunya , kita sudah lama menu ggu kehadirannya, masa kita buang dia saat keadaannya seperti ini". Icap ayah Arman dengan melas.
"Kita tidak membuangnya ayah, dia sendiri yang membuang dirinya dengan menikahi permepuan tidak bermoral seperti Rania dan membuat berlian yang kita pilih untuknya malah pergi menjauh bahkan tak mau ketemu dengan kita". Sungut Bu Aminah dengan sangat kesal.
"Iya bunda, bunda jangan marah terus, nanti darah tinggi bunda kumat".
Bu Aminah tidak menjawab tapi masuk ke kamarnya mengambil handphone untuk menghubungi Aurora tapi tidak diangkat, dia seakan lupa perbedaan jam yang terjadi antara mereka.
"Kok tidak diangkat yah, apa Aurora sibuk?? Tanyanya dalam hati.
"Bunda lagi ngapain?? tanya Ayah Arman melihat sang istri memegang handphone seperti menghubungi seseorang.
"Ini loh ayah, aku sedang menghubungi Aurora tapi tidak diangkat".
"Ibunda ini gimana sih, ini tengah malam jika disana, pasti Aurora sedang tidur". Ucap Ayah Arman menggelengkan kepalanya melihat tingkah istrinya.
"Ah iya bunda lupa, kebiasaan selalu telpon padanya jadi bunda tidak sadar". Ucapnya dengan sendu.
"Sudahlah bunda, kita berdoa saja untuk cucuk kita, nanti chat saja dia nanti dia yang akan menghubungi kita disini, kalau tidak pesan lewat email saja juga bisa".
"Iya ayah, maafin bunda".
"Iya bunda tidak apa-apa, nanti besok kita juga harus menjenguk Arman karena katanya dia juga sedang sakit".
"Sakit apa ayah, kok ayah tidak memberitahukan bunda sejak tadi?? Tanya Bu Aminah dengan panik.
Semarah apapun dia pada Arman, dia tetap sangat menyayangi anak satu-satunya itu.
" Ayah juga tidak tahu Bun, mari kita lihat Arman dipenjara besok sekalian cari tahu tentang penyakitnya besok pada pihak polisi".
Bu Aminah mengangguk kepalanya karen setuju atas perkataan suaminya. Mereka harus mengetahui keadaan Arman yang sesungguhnya.
Keesokan Harinya tepatnya di Kairo, hari pertama Aurora mengajar sebagai dosen muda, dia menitipkan anaknya di penitipan anak saat dia mengajar, sedangkan Rumaisya juga kembali bekerja tapi bagian administrasi kampus.
Setelah mengajar, dia menengok anaknya sebentar kemudian kembali ke kelas lain untuk mengajar kembali, saat sampai dikelas tersebut dia bertemu dengan lelaki kemaren yang menabraknya.
tapan mereka bertemu tapi aurora segera menundukkan kepalanya karena pandangan itu tidak pantas.
"Oke perkenalkan saya Aurora dosen kalian yang baru untuk mata kuliah ini, aku harap kerjasama kalian dalam menjadikan suasana kelas yang kondusif dan nyaman, Mari kita belajar sekarang".
Setelah menyampaikan materi dan sesi tanya jawab, akhirnya kelas Aurora berakhir, dan sudah masuk jadwal makan siang bagi mereka. Aurora mengurus barang-barang nya dan merapikannya kemudian kembali ke ruang jaga tempat anak-anaknya berada, dia membawanya ke ruangannya karena dia masih ada jadwal mengajar 2 kelas lagi.
"Tunggu sebentar miss, saya ingin bicara dengan anda". Tegur seorang pemuda.
"Jika itu maslaah kemaren, saya sudah memaafkanmu dan kita sudah tak ada urusan, jika masalah kuliah, kita hanya bisa bercakap saat kuliah berlangsung saja, karena saya bukan penasehat akademik untukmu". Ucap Aurora meninggalkan pemuda itu.
"Tapi miss tolong tunggu sebentar". Ucapnya dengan kekeh.
"Mau bicara apa, silahkan cepat katakan, saya tak punya banyak waktu karena saya harus makan siang dan akan mengajar kembali".
"Saya hanya ingin meminta maaf dengan benar masalah kemaren, dan tolong maafkan saya miss soal kuliah karena saya akan mengulang kelas anda jadi saya ingin berkonsultasi tentang mata kuliah anda miss".
"Kamu bisa konsultasi dikelas minggu depan lagi, dan kumpulkan teman-teman mu yang memiliki masalah yang sama denganmu lalu kita bahas dikelas, dan masalah kejadian kemaren seperti yang saya katakan barusan, itu sudah berlalu dan saya sudah memaafkanmu jadi bisa kan saya pergi sekarang nanti saya telat makan siang". Aurora mendorong troli Sang anak meninggalkan pemuda itu.
Pemuda bernama Bisma Anggara itu menghela nafas kasar, baru kali ini ada perempuan yang memperlakukannya dingin dan kejam seperti ini, padahal biasanya para gadis lah yang mengejar-ngejar dirinya, apa coba yang kurang dari Bisma Anggara, tinggi, tampan dan kaya serta keturunan bangsawan, dia juga turunan Kairo campuran Indonesia.
"Dia perempuan yang berbeda dari kebanyakan, tapi dia memiliki anak, dari usianya seperti nya masih sangat muda". Monolognya memperhatikan punggung Aurora yang menjauh darinya.
"Dasar lelaki aneh, sudah tahu aku ini bercadar masih saja menggangguku dan mengajakku berbicara, apa dia tidak diajarkan untuk menundukkan pandangannya pada lawan jenis". Sungut Aurora dengan kesal.
"Loh kamu kenapa Aurora, kok kayaknya kesal sekali seperti itu?? Tanya Rumaisya yang baru sampai ke ruangan dosen milik Aurora.
"Aku ketemu lagi dengan pemuda yang kemaren, mana ngotot banget lagi mau berbicara dengan ku, padahal aku sudah mengatakan jika aku sudah memaafkannya dan tidak punya urusan lagi dengannya". Kesal Aurora memakan makanan yang dia bawah dari rumah itu.
"Aww kau tidak tertarik dengannya kah, dia tampan dan tinggi dan juga dari keluarga kaya, tadi aku mencari Profilnya dibagian administrasi dan dari profilnya dia anak orang kaya".
"Aduh aku malas berurusan dengan lelaki anak orang kaya, suamiku sebelumnya juga anak orang kaya dan kerja dengan mapan menurutnya tapi yah begitulah, aku sungguh malas meladeni lelaki model mereka yang ujung-ujungnya bersembunyi di katek orang tua". Aurora mengindikkan bahunya tidak perduli.
"Bagaimana jika dia menyukai kamu Aurora??
"Tapi sayangnya aku tidak tertarik dengan lelaki seperti itu apalagi berondong, ga banget, cari mati dan cari masalah jika seperti itu ".
"Kok Gitu??
"Aku tidak mau berurusan dengan laki-laki untuk sementara waktu, fokusku adalah bekerja, kuliah dan membesarkan anak-anak ku selebihnya aku belum memikirkannya".
"Iya kamu benar, fokus saja dengan yang ada dulu, lagian kamu baru bercerai dan masih masa indah, lebih baik mengurus bocah-bocah yang lucu ini.
"Aku harus mencari tahu tentangnya". Monolog lelaki itu begitu dia lewat di ruang dosen dan mendengarkan perkataan mereka berdua.
blm tentu klo g ada bukti kbusukan rania.... km bkal nyesel sdh mnghianati istri sholihamu....
gmn sih km arman.... otak klo sdh kebalik y gini nich/CoolGuy//CoolGuy/
Maaf Thor... sedikit kritis jika dirasa ada yg kurang sesuai 😁✌️🙏🙏
Overall.. sukkaaa sekali dengan Cerita nya 👍👍👍👍🤗
Soo ditunggu kelanjutannya lagi yaa 👍🤗🤗🤗🤗