"Tolong lepaskan saya!" seru gadis cantik itu saat tubuhnya di seret menuju ke kamar yang sangat ingin dia hindari, salah rasanya dia telah menerima tawaran dari teman nya karena dia sangat butuh uang sekali.
"KAU! BISA DIAM ATAU TIDAK, ATAU KAU INGIN AKU PENGGAL DI SINI JUGA KEPALAMU!" teriak pemuda tampan namun sangat mematikan itu, bahkan wanita yang tadi di bentak oleh pria itu langsung diam dengan tubuh bergetar hebat.
"Tolong lepaskan saya tuan." seru gadis itu memohon.
"ck kau lupa bahwa aku sudah membeli mu dengan harga mahal." seru pria itu.
"Akan saya ganti tuan, tapi mohon lepaskan saya."
"Aku tidak butuh uang mu, karena mulai sekarang kau akan menjadi pemuas dan j*lang ku." bisik pria itu dengan begitu tegas dan dinginnya yang terdengar sangat menyeramkan.
Bagaimana kelanjutannya??
kepoin ceritanya yaaa!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20_Bosan Hidup
Di dalam kamar Mikaila termenung sendirian entah apa yang dia pikirkan tapi yang pasti itu sangat mengganggu pikirannya sekarang ini.
"Ibu ayah tolong mika, mika sudah tidak sanggup berada dekat Dave, mika ingin selalu bersama nya tapi di sisi lain Mikaila juga takut." lirih nya menumpahkan air mata nya.
Hingga lama dia menangis Mikaila pun tertidur dengan meringkuk di samping kasur tepat nya di lantai bawah.
Sedangkan Dave sendiri melampiaskan dengan membakar sebuah gudang senjata milik musuhnya yang sudah berani bermain main dengannya, senyumnya begitu menakutkan sekali.
"Gila kau Dave, aku memang sudah mencuri senjata mu tapi tidak kah lupa bahwa aku juga pernah membantu mu!" teriak bos mafia itu yang melihat gudang nya terbakar tanpa sisa.
"Steve aku tidak pernah bermain main asal kau tahu, dan untuk bantuan mu bukankah sudah ku lunasi dengan memberikan mu sebuah investasi di perusahaan mu yang hampir bangkrut itu." tekan Dave membuat Steve diam saja karena memang benar ucapan Dave tadi.
"Tapi apakah kau tidak kasihan dengan ku Dave, aku sudah kehilangan istri ku dan juga anak buah ku." lirihnya namun Dave tetap Dave orang yang tidak pernah merasa kasihan sama sekali.
"Kau terlalu banyak omong Steve." ucapnya kemudian di susul dengan suara tembakan yang begitu nyaring.
DOR
Satu tembakan bersarang tepat di dahi Steve siapa lagi pelakunya kalau bukan Dave.
"Bereskan semuanya aku terlalu muak dengan drama rendahan pria itu." ucap Dave kemudian kembali ke mobil menuju ke villa nya.
"Di mana wanita itu?" tanya Dave kepada Tara.
"Nona ada di kamar bos." jawab nya yang langsung membuat Dave pergi dari sana tanpa sepatah kata pun.
"Semoga kau baik baik saja mik." lirih Tara tidak tega jika melihat Mikaila terus sengsara.
CEKLEK
Dave masuk kedalam kamar nya namun tidak mendapati Mikaila di sana, saat melihat ke sisi ranjang dia begitu terkejut melihat Mikaila yang tidur meringkuk di bawah kasih dengan beralaskan karpet yang pasti terasa dingin sekali.
Dengan hati-hati Dave memindahkan Mikaila di sisi ranjang, dia bis melihat wajah yang begitu pucat dan sayu, Dave sudah bisa menebak bahwa wanita itu baru saja menangis.
"Kenapa kau menangis hm? Apakah ada masalah?" tanya Dave entah kepada siapa karena kan Mikaila masih tidur, dia mengusap lembut pipi Mikaila yang terdapat bekas air mata yang bahkan sudah mengering itu.
"Selamat malam." ucap Dave kemudian mengecup singkat kening Mikaila, entah ada setan apa yang merasuki dirinya hingga dia bersikap begitu lembut dengan Mikaila.
DRETT DRETTT
Dia mendengar suara telepon nya yang berdering membuat Dave menjauh, dia memilih untuk ke balkon saja agar Mikaila tidak terganggu dalam tidurnya.
^^^Dave: [Ada apa?]^^^
Robert: [Hai kawan lama tak berkabar, aku dengar kau ada di Jerman kenapa tidak memberitahu ku?]
Robert adalah salah satu sahabat Dave yang memang sudah lama menetap di Jerman sehingga dia begitu kangen dengan sahabat-sahabat nya.
^^^Dave: [Aku lupa, kau di tempatmu? Aku akan ke sana.]^^^
Robert: [Iya aku di sini, ke sini lah Soni dan Bara juga ada di sini.]
^^^Dave: [Hm.]^^^
Kemudian Dave menutup telepon tersebut membuat orang di sebrang sana ngedumel.
"Dave tetap lah Dave yang begitu cuek dan dingin." ucap Robert dan di angguki oleh yang lain.
"Apakah dia akan ke sini?" tanya Soni dan di angguki oleh Robert.
"He'em, mungkin dia begitu rindu dengan kita." ucap Robert dengan senyum menggoda di akhir.
Dave pun memilih untuk pergi menuju tempat Robert, sampai di sana dia melihat begitu banyak orang yang sedang menikmati waktu mereka, dentuman musik keras membuat semua orang berjoget di sana.
Yap Robert mengelola sebuah bar mewah di ibu kota, dan teman temannya kebetulan sedang berlibur di sini sehingga Dave pun datang karena sudah lama juga tidak datang dan menyapa.
"Eh ada siapa nih!" seru Robert senang sekali karena sahabat nya akhirnya datang juga.
"Mau aku panggilkan wanita untuk menemani malam mu?" tanya Robert mencoba memancing sahabat nya itu agar bisa berdekatan dengan wanita.
"Ingin ku bunuh kau?!" sahut Dave yang langsung mendapatkan gelengan kepala dari Robert.
Sedangkan Soni dan Bara hanya tertawa melihat nya, sudah lama sekali mereka tidak bertemu seperti ini.
"Sabar tuan Dave, kau terlihat semakin menyeramkan saja, aku tidak bisa membayangkan kalau kau punya wanita bisa ku pastikan kalau dia akan segera mati muda." ucap Robert yang langsung menutup mulut nya karena sudah salah bicara.
"seperti nya kau memang sudah bosan hidup, aku dengan senang hati akan mengirim mu ke malam kakek mu." ucap Dave membuat Robert merinding mendengar sang kakek di sebut.
"Ampun Dave, aku sudah tidak ingin berurusan dengan pria tua bangka itu, sudah mati saja masih menyusahkan." ucap Robert mendapatkan tawa dari yang lain.
.
.
Bersambung.....
Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....
Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa
FOLLOW IG AUTHOR : @LALA_SYALALA13
