Karya ini murni karangan author sendiri ya guys 😘 maaf bila ada kesamaan nama tokoh, atau banyak typo 🙏
Karya ini lanjutan dari novel "Ku Penuhi Janjiku"
Kisah percintaan Bara dan Gala yang cukup rumit, rasa enggan mengenal yang namanya 'CINTA' membuat Bara memutuskan untuk menyendiri dan fokus bekerja.
akankah Bara menemukan cinta yang bisa menggetarkan hatinya?
Apakah Gala dapat menemukan kembali belahan jiwanya yang mampu menyembuhkan lukanya?
Yuk, simak terus ceritanya sampai habis ya😘
HAPPY READING 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Emosi Alea
Keesokan harinya.
Saat keluarga Bramasta tengah berkumpul di meja makan, seorang maid berjalan menghampiri Bram dan memberitahukan bahwa ada tamu yang datang. Bram menyuruh maid untuk membawa tamu tersebut masuk, saa tamu tersebut masuk semua orang menoleh kearah tamu tersebut.
Seorang anak kecil berlari menghampiri Violetta, anak kecil tersebut seakan tengah melampiaskan rasa rindunya pada Violetta. Renata berdiri dari duduknya menyambut siapa yang datang, tamu tersebut pun menyalimi tangan Renata dan Bram secara bergantian.
"Jay, Jeana. Ibun kangen banget sama kalian, udah lama banget ya gak ketemu." Ucap Renata.
"Kapan kalian sampai? Kenapa tidak mengabari kami kalau mau datang?" Tanya Bram.
"Kejutan dong om, kita sengaja gak ngabarin kalau mau kesini. Gisele ngerengek terus pengen ketemu Vio, baru turun dari pesawat aja hebohnya minta ampun." Jawab Jayden.
"Ayo, kita makan. Mumpung semuanya pada ngumpul, ibun yakin kalau kalian belum sarapan." Ajak Renata menuntun tangan Jeana menuju meja makan.
Jay dan Jeana pun ikut sarapan bersama, sedangkan Gisele sibuk berceloteh sambil makan di suapi oleh Violetta sambil duduk di pangkuan Azrio. Meskipun jarang bertemu, Gisele dan Violetta sangatlah dekat satu sama lain.
Selesai sarapan, semua orang berkumpul di ruang keluarga duduk melingkar di atas sofa. Mereka berbincang-bincang sebelum pergi bekerja, kedatangan Jay dan juga anak istrinya bukan hanya untuk liburan, melainkan mengurus Seora.
"Bagaimana? Apa bayinya sudah di amankan?" Tanya Bram.
"Sudah, Zergan dan juga istrinya sudah mengurus segala keperluan bayinya Seora. Aku datang kesini juga mau mengamankan Seora agar tidak di ketahui keberadaannya, bagaimana pun kelakuannya. Dia tetaplah saudaraku, aku tidak akan tinggal diam mengetahui dirinya dalam bahaya." Jawab Jay.
"Andai aku tidak merubah dirinya, mungkin semua ini tidak terjadi." Ucap Jeana merasa bersalah. Ia menundukkan kepalanya seraya meremas tangannya, penyesalan selalu menghantui dirinya.
Bara dan Gala hanya diam mencerna semua ucapan yang keluar dari mulut Jay dan juga Jeana, mereka sama sekali tidak mengerti dengan apa yang terjadi.
"Jadi, kalian yang udah misahin Seora sama anaknya? Sejahat apapun kelakuannya, lebih jahat lagi kalian yang tega misahin Seora dari darah dagingnya sendiri." Ucap Gala dengan wajah dinginnya.
"Bukan seperti itu Gala, kau hanya tahu garis besarnya saja. Daddy juga kecewa dengan sikap Seora yang menyakitimu, tapi daddy juga tidak menutup hati nurani daddy kala tahu dia dalam bahaya. Dia memang sudah menikah dengan Chris, mereka memang saling mencintai meskipun nyatanya Chris sudah berkeluarga. Tetapi, orangtua Chris hanya menginginkan bayinya, bukan Seora. Istri sah Chris tidak mau mengandung karena dia seorang model papan atas yang namanya sudah mendunia, mereka akan melakukan segala cara untuk merebut bayi Seora dari tangannya." Jelas Bram.
"Kau tahu, kenapa kami selalu memperingatkanmu agar tidak kembali luluh pada Seora? Karena kami tidak mau kau terlibat dalam permasalahan rumah tangga Seora, kami hanya ingin kau menemukan kebahagiaan lain. Jay melakukan ini semua untuk melindungi sepupunya, dia juga ingin menjauhkanmu dari marabahaya. Cukup banyak orang yang pergi di masa lalu, Jay hanya tidak ingin melibatkan orang lain lagi." Ucap Azrio.
"Maaf." Ucap Gala melemah.
Jayden tidak ingin Gala terluka kembali, jadi dia sebisa mungkin akan menyelesaikan permasalahan sepupunya agar tidak melibatkan orang lain. Sudah dia tebak kalau Seora akan menemui Gala, untuk itu Jayden mengirimkan dua pengawal untuk Seora yang ia tugaskan menjaga Seora, Seora sendiri tidak mengetahui kalau pengawal yang ia sewa adalah orang kepercayaan sepupunya.
Bara mengajak Gala untuk pergi ke perusahaan, dia sangat mengerti seperti apa perasaan Gala saat ini. Renata dan Bram pun turut paham akan apa yang di lakukan oleh Bara, mereka mempersilahkan si kembar untuk pergi dari mansion. Seperginya Bara dan Gala, Azrio dan yang lainnya membahas Seora agar tidak mengganggu kehidupan Gala kembali, besar kemungkinan wanita itu akan nekat mendapatkan kembali. Secara, kini ia hidupnya sudah tidak tertata lagi, keberadaan anaknya di rahasiakan darinya. Sedangkan fakta mengenai suami sahnya pun ia tidak tahu, yang Seora tahu hanyalah ia di usir oleh istri sah Chris dan dia ingin menggapai kembali cinta Gala.
*
*
Sore hari.
Bel pulang sudah berbunyi, semua murid keluar satu persatu dari kelasnya. Alea dan teman-temannya langsung berjalan menuju parkiran, mereka mengendarai motornya pergi meninggalkan area sekolah. Tidak seperti anak yang lainnya, sepulang sekolah Alea dan teman-temannya pastinya akan meluangkan waktunya untuk belajar bersama.
Sebelum pulang ke rumah Alea, mereka semua mampir ke sebuah kedai minuman dan juga makanan di pinggir jalan. Bersamaan dengan itu pula, ayah kandung Alea yang tak lain adalah Abian juga tengah berada disana bersama istrinya.
"Euuh, anjir salah tempat." Ucap Leona.
"Gapapa, anggap aja gak keliatan." Ucap Alea.
Abian melihat keberadaan Alea, ia segera melangkahkan kakinya menghampiri Alea yang tengah melepaskan helmnya..
"Al." Panggil Abian.
"Maaf, anda siapa ya? Apa kita pernah kenal sebelumnya?" Tanya Alea dengan mengangkat satu alisnya keatas.
"Al, tolong jangan seperti ini. Ayah kangen sama anak gadis ayah, tolong maafkan semua kesalahan ayahmu ini nak." Ucap Abian dengan wajah memelas.
"Anda mau saya maafkan? Ada syaratnya." Ucap Alea menatap kearah Abian dengan intens.
Abian langsung merekahkan senyumannya. "Apa syaratnya, Al?" Tanya Abian.
"KEMBALIKAN MAMA SAYA!" Ucap Alea tegas dan penuh penekanan.
Deg!
Jantung Abian berpacu lebih cepat, ia tundukkan kepalanya menatap kedua kakinya yang berhadapan dengan kaki putrinya. Syarat yang sampai kapanpun tidak akan pernah bisa di penuhi maupuj terwujudkan, Alea tersenyum miris menatap ayahnya yang terdiam dengan rasa bersalahnya.
"Kenapa? Gak bisa ya?" Tanya Alea dengan senyum mirisnya.
"Nak." Ucap Abian memegang pergelangan tangan Alea yang hendak melangkah pergi darinya.
Alea menatap pergelangan tangannya, sedetik kemudian ia layangkan tatapan tajamnya pada Abian. Dengan cepat, Abian melepaskan cekalannya pada Alea.
"Mama tidak pernah mengajarkan aku untuk tidak menghormati orang yang lebih tua, tapi untuk orangtua yang kini ada di hadapanku itu semua tidak berlaku." Ucap Alea dingin.
"Maafkan ayah, nak." Ucap Abian dengan lirih.
"KENAPA KAU MENGAMBIL NYAWA IBUKU DAN MENUKARNYA DENGAN ORANG LAIN?! SEBERAPAPUN KEBENCIANMU TERHADAPNYA, KAU TIDAK BERHAK ATAS NYAWANYA. APA KAU TUHAN? KEMBALIKKAN IBUKU, KEMBALIKAN SEKARANG JUGA!" Teriak Alea.
Orang-orang mulai menatap ke arah Alea, mereka terkejut mendengar teriakan Alea yang begitu keras. Mala langsung keluar menghampiri suaminya yang sudah di kerumuni orang-orang, disana Abian dan Alea menjadi bahan tontonan oleh pengunjung kedai tersebut.