Menjelang hari pernikahan Belinda astari harus menerima kenyataan pahit. Calon suaminya Sulthan ardanu yudha menghilang, seperti sudah menduga ini akan terjadi Belinda bisa tegar tapi tidak dengan orang-orang yang dia sayangi. Umi Maryam calon ibu mertua yang sangat menyayangi nya dan ayahnya harus di larikan ke rumah sakit karena shock dengan berita menghilangnya Danu. Saat dia berusaha tegar menghadapi kenyataan tiba-tiba Sulthan Anggara yudha melamar siap menggantikan posisi Danu. Belinda ragu, apakah dia harus menerima atau menolak lamaran adik dari calon suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Darellia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
"Whuuuaaa… "
Riska mengelilingi mobil sport yang terparkir di garasi, dia tak menyadari sebelumnya karena tertutup mobil Angga memang berukuran besar.
"Belinda astari, milik loo?"
Belinda hanya mengangguk, Riska melonjak kegirangan dan memeluk sepupunya.
"Ini hasil kerja berapa malam Bel ngepetnya?"
"Ga lama kok cuma dua bulan aja!"
"Aku boleh pinjam ya?"
"Apasih yang ga buat kamu, asal jangan Lee Min Ho ku yang kamu minta!"
"Tenang aja pitak bukan selera aku."
Bukannya marah mendengar jawaban Riska, keduanya justru terkikik.
"Nanti mau bikin video yang viral itu ah, biar kayak Owner owner itu!" Seru Riska.
***
Siang hari yang panas di Ibukota tapi tidak didalam pusat perbelanjaan besar di Ibukota.
"Belinda janji traktir shopping ya, ga mau kalau cuma makan aja!"
Belinda mengacungkan dua jempolnya.
Memasuki toko dengan merk terkenal mereka sibuk memilih sepatu yang cocok untuk Riska melamar kerja, dering ponsel Belinda membuyarkan konsentrasi belanja mereka.
"Ris, bentar ya telpon penting!"
"Oke, aku ambil dua ya!"
"Ambil aja semua gapapa!" Ujar Belinda yang berjalan menepi untuk menerima telepon.
"Aku ambil semua bisa-bisa mobil mewah lo disita sama tokonya!" Monolog Riska.
Saat sibuk memilih sepatu dan bingung dengan pilihannya seseorang mendekat.
"Yang kanan aja lebih pas buat kaki jenjang kamu!"
Riska menoleh, tak menyangka akan bertemu Denis disini.
"Abang, mau belanja juga?"
"Membeli kado untuk partner bisnis kebetulan hari ini ulang tahun."
Ekspresi Denis yang biasanya datar dan cool entah mengapa jika ngobrol dengan Riska dan Belinda bisa berubah lebih hangat.
"Pilih salah satu tas biar aku yang traktir!"
Riska terkejut, merasa tidak enak dengan tawaran Denis tapi kalau ditolak sayang.
"Ga usah Abang, nanti kalau Belinda tau dia bisa marah?"
"Lihat aja dia ga akan marah."
Riska menggaruk pelipisnya yang tidak gatal, dia bingung memilih karena harga tas disini lumayan menguras kantong, kantong Riska maksudnya kalau kantong Denis ga akan berasa.
Melihat keraguan Riska, Denis berjalan ke arah sebuah tas berwarna maroon, model simple tapi mewah.
Tanpa banyak kata Denis langsung membayar dan memberikan nya pada Riska.
"Terima kasih banyak Abang!"
Riska menerima paper bag berisi tas dengan tatapan malu-malu meong.
"Apa-apaan ini?"
Belinda yang baru datang terlihat tidak terima, Riska panik seketika tapi tidak dengan Denis yang sudah hafal perangai Belinda.
"Aku terpaksa Belinda, terpaksa mau habisnya Abang juga maksa!" Ujar Riska membela diri.
"Apa-apaan cuma satu, harusnya yang banyak dong rugi kalau cuma satu!"
Riska kaget dengan reaksi Belinda dia pikir sepupunya marah, Denis hanya terkikik melihat ulah dua bersaudara absurd kelakuannya.
Setelah puas belanja mereka memutuskan untuk makan, Resto steak menjadi pilihan mereka. Saat menunggu pesanan Riska pamit ke toilet.
Selesai dengan hajatnya Riska hendak kembali ke mejanya. Saat dia keluar seseorang menarik rambutnya dari belakang.
"Awwhhhh…"
Tubuhnya terjengkang hingga jatuh, melihat siapa yang sudah berani melakukan nya tapi Riska tak mengenali perempuan tersebut.
"Siapa loo?"
Saat Riska berusaha bangun satu perempuan di belakangnya menahan pundak Riska agar tetap duduk di bawah. Satu lagi memegang dagu Riska agar menghadap wajahnya.
"Denger ya cewek ganj*en, harga diri loo ternyata seharga tas? Mau jadi ani-ani? Atau mau menarik perhatian Denis? Jangan mimpi!"
Pipi Riska di hempaskan ke samping, kaki Riska yang sedari tadi sudah gatal sekuat tenaga langsung menendang perut wanita tersebut hingga jatuh agak jauh dari tempatnya semula.
"Rosa…" Pekik wanita yang memegang bahu Riska.
Melihat temannya jatuh, Alika menjambak Rambut Riska lagi. Keributan pun tak dapat di elakkan.
Belinda yang sedari tadi asyik pacaran via telepon dengan sang Arjuna menyadari sepupunya sudah terlalu lama di toilet, hingga keramaian di ujung resto menarik perhatian nya.
"Jangan-jangan Riska!"
Belinda berlari meninggalkan makanan dan belanjaannya, yang ada di fikiran nya Riska yang daritadi belum juga kembali.
Melihat dari dekat dia terkejut ternyata benar Riska terlibat perkelahian dengan dua orang perempuan yang di kenalnya.
Bukannya segera menolong Belinda segera mengambil ponsel dan merekam kejadia tersebut, seseorang menegurnya bukannya menolong malah divideo, Belinda malah melotot ke arah orang yang menegurnya.
Setelah selesai mengambil video dan dia rasa cukup terlihat wajah-wajah yang terlibat Belinda menyimpan ponselnya didalam tas dan bertepuk tangan dengan kencang.
"Baguuss, terusin…"
Mendengar suara Belinda akhirnya mereka berhenti, terlihat dua cowok pegawai resto kepayahan memisah mereka, begitulah perempuan kalau sudah ngamuk tenaga nya berkali-kali lipat.
"Maksud loo apa nyerang dia?apa karena dia di belanjain Denis kamu nggak? Siapa loo?" Tunjuk Belinda pada Rosa.
Rosa menghempaskan jari Belinda. "Pantas saja kalian bersaudara kelakuan sama, sama-sama perebut laki orang. Ingin hidup mewah dengan cara morotin cowok kaya. Lo sengaja kan jodohin Denis sama sodara lo karena ga Terima Denis jadian sama gue?"
"Lo deket sama Denis? Sudah di belikan apa sama dia? Denis kalo udah nyaman dengan seseorang dia akan ngasih apapun tanpa di minta contohnya tadi ya dan satu lagi makasih idenya padahal aku ga kepikiran jodohin Denis sama Riska!"
Belinda menggandeng tangan Riska dan meminta maaf pada semua atas keributan yang terjadi, saat berjalan agak jauh dia kembali lagi pada Rosa
"Ada yang lupa, video tadi udah aku kirim ke Denis biar dia bangga di rebutin dua cewek!"
Dengan tawa mengembang Belinda melenggang pergi.
Kembali duduk di mejanya, Belinda membantu Riska memperbaiki penampilannya sambil menceritakan kronologi kejadiannya.
"Ya udah makan gih, tadi udah ngeluarin tenaga dalam sekarang diisi lagi siapa tahu nanti kita ketemu musuh!"
Keduanya pun makan diselingi canda tawa seperti tak terjadi apa-apa. Memang kelakuan dua bersaudara absurd.
dari tadi nerocos mulu
jadi penasaran niih gantengnya kek apa sih Angga ini kok di samain sama Lee min ho🤔🤔
awas sampai kau berulah
mampir juga di karya ku yaa ..
mohon di baca dengan benar tolong jangan di skip....jangan boom like yaa 🙏
saling dukung yukk, jangan lupa yaa mampir juga di karya ku /Smile/