NovelToon NovelToon
The Choice Queen

The Choice Queen

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Time Travel / Harem / Transmigrasi
Popularitas:851.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Zhuzhu

Li Fengran tidak pernah menyangka jika setelah mati, dirinya akan pergi ke dunia lain dan menjadi peserta kompetisi pemilihan ratu. Untuk melarikan diri, dia mencoba yang terbaik untuk gagal, namun perbuatannya justru menarik perhatian Raja dan Ratu Donghao dan membuatnya terlempar ke sisi Raja Donghao.
Hidup sebagai pendamping di sisi Raja, Li Fengran berhadapan dengan tiga siluman rubah yang terus mengganggunya dan menghadapi konflik istana serta Empat Wilayah.
Akankah Li Fengran mampu bertahan di istana dan membuang niatnya untuk melarikan diri? Akankah ia mengabaikan kasih sayang Raja dan memilih mengamankan dirinya sendiri?

*Cover by Pinterest

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TCQ 26: Pemikiran Misterius

Perjamuan Empat Wilayah diadakan di Aula Linglong. Tamu dari segala penjuru Donghao, selain yang berasal dari ibukota,  telah tiba sehari sebelum hari perjamuan. Mereka ditempatkan di beberapa penginapan khusus, namun beberapa orang memiliki kediaman sendiri.

Pada saat itu, Tuan Besar Zichuan, Shen Jinglang, datang ke istana pagi-pagi dan langsung meminta izin bertemu Shen Lihua. Sempat terjadi perdebatan antara penguru istana yang dikepalai Wang Bi dengan pengawal Shen Jinglang tentang aturan Istana Belakang.

Namun karena Shen Jinglang adalah Tuan Besar Zichuan dan keluarga Shen Lihua, Wang Bi mengizinkannya dengan catatan hanya Shen Jinglang yang boleh masuk sementara pengawalnya tetap di luar Istana Belakang.

Pengawal bernama Chen Pang itu menunggu di depan gerbang sambil memegang pedang. Chen Pang ini bertubuh kekar, tinggi, sedikit berjanggut, dan rahangnya tegas. Wajahnya bulat seperti bola, matanya sipit dan alisnya hitam tebal.

Dari jauh, ia akan seperti seorang bandit. Penjaga gerbang tidak mau mencari masalah dan memilih menghindari interaksi dengannya, membuatnya kesal dan berdecak berkali-kali.

Saat itu, Li Fengran kebetulan melintas dan hendak pergi ke istana mendiang Ling Sui untuk mengambil sesuatu sesuai perintah Nangong Zirui. Begitu melihat Li Fengran, Chen Pang merasa mendapat sebuah cara untuk mengusir kebosanannya.

Dia memperhatikan tubuh dan pakaian Li Fengran, kemudian menyimpulkan kalau wanita itu adalah pelayan khusus.

Hanya seorang pelayan, sepertinya tidak akan menimbulkan masalah besar. Raja Donghao tidak akan perhitungan dengannya hanya demi seorang pelayan saja.

Maka dari itu, Chen Pang mengadangnya dan membuat Li Fengran terpaksa berhenti melangkahkan kaki.

“Yo, aku tidak tahu jika istana memiliki pelayan khusus yang cantik dan manis sepertimu,” ucap Chen Pang.  Li Fengran menatapnya dengan dahi berkerut.

“Pengawal dari mana ini?” tanya Li Fengran dengan nada bicara yang tidak senang.

Chen Pang dengan bangga membusungkan dadanya dan berkata, “Aku adalah Chen Pang, pengawal pribadi Tuan Besar Dongchuan.”

“Chen gendut (pang)? Untuk apa kamu menghalangiku?”

“Aku tidak gendut! Chen Pang, bukan Chen gendut! Tapi tidak apa-apa. Nona cantik, bagaimana kalau kamu menebus kesalahanmu dengan menyenangkanku?”

Chen Pang mengatakannya persis seperti pria genit di rumah bordil yang kecanduan alkohol dan suka bermain wanita. Li Fengran langsung mual dan merasa jijik.

“Kesalahan? Aku tidak melakukan kesalahan apapun. Minggir dan jangan menghalangi jalanku!”

“Yo, pelayan cantik, kamu cukup galak, tapi tidak apa-apa. Aku juga tidak suka pada wanita yang bersikap lembut dan pura-pura. Ayo, temani aku bersenang-senang!”

Chen Pang mencolek dagu Li Fengran, Li Fengran seketika menampar pipinya dengan keras sampai sudut mulut Chen Pang berdarah.

“Pelayan sialan! Ikut aku dan terima hukumanmu!”

Chen Pang tersulut emosi karena ditampar. Dua penjaga gerbang tidak berani mendekat karena terakhir kali mereka melawan Li Fengran, mereka terluka parah akibat dihukum pukul di Biro Kedisiplinan. Chen Pang dari Zichuan ini tidak tahu malu, dia bahkan berani menggoda Pemangku Pedang!

“Heh, kurang ajar!” cibir Li Fengran.

Chen Pang berusaha menangkap dan menyeret Li Fengran, namun tidak berhasil. Li Fengran terampil di sini, statusnya sebagai Pemangku Pedang memberinya banyak kemampuan tambahan dalam beladiri.

Dia memukul Chen Pang dan menendang tulang keringnya. Chen Pang hampir jatuh, lalu dia mengeluarkan pedangnya dan menyerang Li Fengran.

Pertarungan terjadi di depan gerbang Istana Belakang.

***

Di dalam Istana Linghua, Shen Jinglang mengaduk tehnya dengan pelan persis seperti wanita bangsawan. Di seberangnya duduk Shen Lihua, yang juga tengah menikmati secangkir teh yang baru saja diseduh. Kedatangan Shen Jinglang ini sangat tepat dan sesuai dengan perkataannya di surat tempo hari.

“Kakak, kamu yakin rencana ini akan berhasil?” tanya Shen Lihua pada Shen Jinglang.

“Tentu saja. Raja tidak akan berdaya pada saat itu,” jawab Shen Jinglang.

Shen Jinglang ini masih berusia dua puluh tujuh tahun, dua tahun lebih tua dari Nangong Zirui. Walau usianya masih muda, dia sudah menduduki posisi sebagai Tuan Besar Zichuan sejak usia delapan belas tahun.

Karirnya di pemerintahan melejit dan membuat Zichuan menjadi wilayah negara bagian nomor satu yang paling sejahtera. Namun, kesejahteraan itu juga diiringi dengan rencana-rencana yang berkembang dari tahun ke tahun.

Shen Jinglang sangat berambisi. Pengaruhnya sangat besar. Dia adalah kakak dari Shen Lihua yang berbeda ibu.

Saat Tuan Besar Zichuan sebelumnya meninggal, kekuasaan dan posisi tuan besar jatuh ke tangan Shen Jinglang. Dia mendidik Shen Lihua dan melatihnya, lalu kesempatan itu datang begitu saja.

“Raja selalu mementingkan keharmonisan Empat Wilayah. Jika dia bahkan mengingkari janjinya, bukankah itu sama dengan bunuh diri?” ucap Shen Jinglang. “Menundanya lebih lama sama seperti mempreteli otoritasnya secara perlahan.”

Shen Lihua merasa senang. Kemarin, dia berhasil memprovokasi Ibu Suri dan membuatnya terpengaruh sampai menghukum Li Fengran. Raja menghormati ibunya, dan kecil kemungkinan akan menolak permintaan Ibu Suri.

Selain itu, kakaknya juga datang. Ia rasa, kursi Ratu Donghao akan segera menjadi miliknya secara resmi.

Bagaimana bisa dia tidak bahagia? Ia sudah lama memimpikan posisi itu. Walau ia terpilih melalui kompetisi, itu hanya sebuah jalan baginya.

Shen Lihua memiliki banyak cara untuk mencapai posisi ratu, ia hanya beruntung karena Ling Sui sakit parah sehingga mengadakan pemilihan ratu baru untuk menggantikannya.

Hanya saja begitu mengingat pencapaian Li Fengran, hatinya tidak senang. “Jika bukan karena Li Fengran dari Dongchuan itu, mana mungkin Raja menunda peresmiannya begitu lama!”

Shen Lihua mengepalkan tangannya sampai kuku jarinya memutih. Pembuluh darah di wajahnya tampak, emosinya perlahan mencuat.

Teh di cangkirnya bergetar dan beberapa tetesnya menetes di bajunya. Shen Jinglang lantas berdiri, berjalan beberapa langkah ke jendela Istana Linghua.

“Mengapa dia tidak mati saja? Kakak, bukankah kamu tidak ingin seseorang menyaingiku?”

Tiba-tiba, Shen Jinglang berbalik dan mencekik leher Shen Lihua. Napas Shen Lihua menjadi sesak dan wajahnya mengeras.

Dia bisa melihat emosi yang dalam di mata Shen Jinglang. Tatapan tajam dan mengintimidasi ini, kembali dia lihat setelah beberapa minggu.

“Jangan menyentuhnya. Jika kamu berani mencelakainya, posisimu sebagai Ratu Donghao tidak akan aku pertahanka,” desis Shen Jinglang di telinga Shen Lihua.

Tidak ada yang tahu bahwa Tuan Besar Zichuan, Shen Jinglang, adalah orang yang kejam kepada adiknya sendiri. Dia memang mendidiknya, namun perlahan itu menjadi sebuah alasan bagus untuk menyiksa Shen Lihua. Jika Shen Lihua melakukan kesalahan, maka Shen Jinglang akan menghukumnya dengan kejam.

Tidak jarang, dia juga menyakiti fisiknya. Namun karena kehebatannya, orang lain tidak dapat tahu bahwa kakak beradik itu sebetulnya gila. Shen Lihua tidak menjadi benci, karena dalam hatinya perlahan tumbuh ambisi.

Jika dia mendapat posisi yang tinggi, maka kakaknya tidak akan bisa menyakitinya lagi. Dia ingin menunjukkan bahwa dirinya layak menjadi kebanggaan Zichuan.

“Kak-Kakak, apa yang kamu lakukan?” Shen Lihua menepuk tangan Shen Jinglang.

“Shen Lihua, aku bisa memberimu posisi yang tinggi, tapi jika kamu bertindak di luar perintahku, kamu bisa mati,” ucap Shen Jinglang.

“Ba-baiklah, aku mengerti. Aku tidak akan berbuat ceroboh.”

Shen Jinglang mengendurkan cekikannya pada leher Shen Lihua. Adiknya itu batuk beberapa kali. Di lehernya terdapat bekas cekikan tangan, tanda itu bisa bertahan selama beberapa hari.

Raut wajah Shen Lihua menyimpan ketakutan. Jika saat ini dia mendebatnya, kakaknya bisa membunuhnya secara langsung tanpa ragu.

Seperti yang ia tahu, Shen Jinglang selalu menyimpan pikirannya. Shen Lihua bahkan sama sekali tidak tahu seperti apa pola pikir yang sebenarnya dari Shen Jinglang.

Dia dapat melakukan sesuatu sesuka hatinya, namun tidak ada yang dapat mencegahnya ketika dia ingin membunuh seseorang.

Beberapa hal dapat dimengerti, tapi pemikirannya adalah satu-satunya hal yang sangat tersembunyi. Shen Jinglang selalu misterius, yang membuat Shen Lihua sering ketakutan ketika berhadapan dengannya. Jika bukan karena ambisinya, dia tidak akan bertahan.

Saat situasi mulai tenang, seorang pelayan tiba-tiba masuk.

“Nyonya, Pengawal Chen membuat masalah!” ucap pelayan itu panik.

“Masalah apa yang dia buat?”

“Dia berkelahi di depan pintu gerbang.”

Shen Lihua melirik Shen Jinglang, kemudian segera pergi. Pada saat seperti ini, dia yang harus membereskannya.

Shen Lihua sangat terkejut saat melihat siapa yang menjadi lawan Chen Pang saat ini. Matanya membelalak, dengan langkah cepat dia menuju pintu gerbang.

“Hentikan!” teriaknya. “Beraninya kalian ribut di sini?”

Perhatian dan fokus Chen Pang terganggu, tanpa disangka Li Fengran memberinya sebuah pukulan di pipi. Pukulan itu sangat keras, gigi Chen Pang copot dua buah dan mulutnya berdarah.

Li Fengran masih tidak mengampuninya. Dia kembali melayangkan pukulan ke perut Chen Pang dan menendangnya.

“Ajari pengawal keluargamu ini sopan santun! Jika aku sampai melihatnya lagi, aku tidak dapat menjamin tidak akan bertindak kejam!” seru Li Fengran.

“Wanita sialan! Kamu bahkan berani berbicara kasar pada tuanku!” seru Chen Pang tidak terima. Dia hendak menyerangnya lagi, namun dihentikan oleh Shen Lihua.

“Chen Pang, hentikan!”

Chen Pang berdecih dan terpaksa berhenti.

“Tuan, pengawal kami ceroboh. Aku harap Tuan dapat mengampuni kelancangannya,” ucap Shen Lihua.

Lebih baik dia mengalah dulu untuk menghindari masalah. Berurusan dengan Pemangku Pedang akan membuatnya berhadapan dengan raja. Dengan situasinya saat ini, itu tidak boleh terjadi.

“Cih. Jangan berbicara lembut denganku. Kamu bisa menggunakannya untuk merayu Yang Mulia jika kamu mampu.”

Wajah Shen Lihua menghijau, dia menahan emosinya. Li Fengran menatap dingin Chen Pang, kemudian menerobos masuk ke dalam Istana Belakang. Gara-gara pengawal cabul itu, urusannya jadi tertunda. Nangong Zirui akan memarahinya lagi jika dia tidak segera kembali.

Shen Lihua menampar Chen Pang dan memperparah lukanya. Chen Pang seketika berlutut. “Tidak masalah jika kamu suka bermain wanita. Tapi di antara sekian banyak pelayan istana, mengapa kamu malah menggoda Pemangku Pedang? Apa kamu tidak menginginkan nyawamu? Jika sampai Raja tahu, aku tidak akan bisa menyelamatkanmu, bodoh!”

Wajah Chen Pang memucat dan terkejut.

“Pe-Pemangku Pedang? Nyonyaku, aku sudah buta. Aku sungguh tidak tahu jika wanita tadi adalah Pemangku Pedang.”

Astaga, Chen Pang telah melakukan kesalahan besar! Wanita itu bukan pelayan khusus, melainkan Pemangku Pedang Raja Donghao!

Rasanya darahnya berhenti mengalir dan jantungnya berhenti berdetak. Menyinggung Pemangku Pedang, sekalipun hanya menghalanginya, itu akan sangat fatal. Chen Pang bahkan menggodanya dan berlaku kurang ajar!

Bisakah kepalanya tetap dipertahankan? Bahkan jika tuannya sangat berkuasa, dia tidak akan mau mempertaruhkan reputasi Zichuan hanya untuk menyelamatkan seorang pengawal sepertinya!

1
Eda Eda
👍
Endang Nurhayati
😂😂😂 keberuntungan yang memihak, cuma tidur dapat burung Phoenix
isgiyarsi isgi
Luar biasa
Vani_27
lahh cewek anehh, terlalu memaksakan diri, karakter pemangku pedang ini kesen nya gmna yahh memaksaa 🤣🤣🤣
segala apk
Luar biasa
Jeffie Firmansyah
terhanyut dalam cerita sehingga membuat kesedihan dalam dada😭
Jeffie Firmansyah
sumpah ngakak abis seruuu Thor 💪
afifah aefa
Luar biasa
Febriani Nazularahmatika
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Noni Diani
Luar biasa
Yanti Suryantini
Biasa
Yanti Suryantini
Buruk
Ayu Dani
berat
Bzaa
semangat terus ya kak
Bzaa
kerennn dan penuh dengan akal..
Bzaa
raja benar-benar kuat, saLuttt
Bzaa
raja bener2 peka dan pengertian 😄
Bzaa
kerennnn
Bzaa
jgn2 tangan raja yg di gigit nya😁
Bzaa
pengawal mo, ketempuhan😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!