NovelToon NovelToon
Bukan Benih Suami

Bukan Benih Suami

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Terlarang / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:177k
Nilai: 5
Nama Author: Moena Elsa

Meyra Melati adalah istri dari Reynand, seorang manager perusahaan swasta yang besar.
Menjadi seorang manager mengharuskan dirinya untuk mengikuti segala kegiatan yang ada di kantor. setiap rapat internal tak ada yang boleh dilewatkan olehnya.
Hingga suatu hari, perusahaan tempat Meyra bekerja mengadakan pesta ulang tahun perusahaan. So pasti, Meyra pun ada ada di sana.
Tepat tengah malam Meyra merasakan pening yang luar biasa.
Saat sadar didapatinya, dirinya polos bertelanjang dada dan berada di ranjang yang sama dengan sang bos.
Apa yang terjadi? Bagaimana jika suamiku tahu? Saat pikiran sedang berkecamuk, sang bos terbangun.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? No one knows.
Stay tune di sini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepingan Masa Lalu

"Kak Mey, ada yang nyariin," teriak Melanie dari meja kasir.

Meyra yang tengah membantu Satria untuk menyelesaikan pesanan tentu saja tak mendengarnya.

"Nona, nyonya Meyra nya ada nggak?" ulang laki-laki itu bertanya.

Karena hampir setengah jam dirinya menunggu sambil menikmati espresso yang tadi dipesan.

Melanie sibuk melayani pengunjung yang membayar sehingga tak begitu memperhatikan Meyra sudah keluar apa belum.

"Loh, belum ketemu?" tanya Melanie.

"Belum,"

"Maaf tuan, aku terlalu sibuk," balas Melanie.

"Harusnya aku yang minta maaf," kata laki-laki itu sopan.

Melanie ijin undur diri dari hadapan laki-laki itu untuk memanggilkan Meyra.

"Makasih Nona," serunya.

Tak lama Meyra datang menghampiri orang yang dimaksud oleh Melanie.

Meyra tak tahu siapa dia, karena posisinya membelakangi pantry.

"Selamat siang," sapa Meyra lembut.

Laki-laki itu menoleh.

"Rey," ucap Meyra pelan.

"Apa kabar?" laki-laki yang berusaha mati-matian dilupakan malah datang kembali menemui Meyra.

"Darimana kamu tahu aku di sini?" Meyra tak kunjung duduk, dan Reynand pun berdiri untuk menggeser sebuah kursi.

"Tak perlu repot," tukas Meyra.

"Dirga yang cerita, kalau dia sempat mampir ke sini," kata Reynand.

"Lantas?" Meyra memicingkan netranya.

"Aku minta maaf, Dirga sudah menceritakan yang sebenarnya. Yang terjadi malam itu," ucap Reynand.

'Untuk apa Dirga menceritakan semua, padahal dia sendiri mengutarakan kalau menyukaiku bahkan saat status aku sudah menikah?' pikir Meyra.

"Aku nggak ingin mengingatnya, jadi kamu pergi saja Rey," usir Meyra.

Meyra hendak meninggalkan meja Reynand, tapi keburu Reynand menghadangnya.

"Aku ingin kita balikan Mey, kita lupakan masa lalu. Kita rawat anak-anak kita," seru Reynand.

"Anak-anak kita?" sela Meyra.

"Iya, karena kamu hamil saat kita masih menikah. Akan aku anggap keduanya laiknya anak kandung," jelas Reynand.

"Nggak Rey, makasih. Akan lebih baik kalau aku sendiri, akan aku besarkan mereka dengan usaha aku sendiri," tolak Meyra.

"Tapi... Mereka pasti butuh sosok seorang ayah, yang tak akan bisa kamu wakilin," imbuh Reynand.

Meyra hanya menanggapi dengan senyuman.

"Makasih, sudah mengingatkan aku. Tapi itu tak akan merubah keputusan aku Rey," Meyra kekeuh dengan pendiriannya.

"Boleh aku ketemu mereka?" ijin Reynand.

Meyra menggeleng.

"Kenapa Mey? Biarpun aku tak bisa menggapaimu lagi, ijinkan barang sebentar aku ketemu sama mereka," mohon Reynand.

Melihat tatapan penuh harap dari netra Reynand, membuat Meyra tak tega. Bagaimanapun juga, Reynand pernah mengisi hatinya selama lima tahun, sebelum akhirnya kebahagiaan itu luluh lantak karena kesalahan semalam yang diperbuat oleh Meyra bersama Leo. Dan membuat Reynand salah paham.

Kehidupan yang rumit.

"Kak, siapa lagi? Kenapa sih kak, semua pria yang dekat sama kakak tampan dan matang semua? Aku jadi ngiri dech," ucap Melanie saat Meyra dan Reynand melewati meja kasir.

"Makanya jangan hanya ngiri doang, sekali-kali kamu nganan dong," balas Meyra.

"Isssshhh kakak nggak seru," Melanie mencibir.

Melanie adalah sosok gadis yang ceria meski hidupnya tak seberuntung yang lain.

"Sus Rini di mana?" tanya Meyra.

"Hhhmmm di mana ya? Kayaknya di taman samping dech," beritahu Melanie.

"Oke, makasih Mel," tukas Meyra.

Meyra mengangguk saat sus Rini menatapnya penuh tanya.

"Baiklah nyonya, aku gabung dulu sama Mel Mel di dalam," Sus Rini punya panggilan sendiri buat Melanie yang jauh lebih muda daripada dirinya.

Sus Rini memberi kesempatan Meyra bicara dengan pria yang bersamanya.

Rafa dan Rafi tersenyum menyambut saat Meyra datang. Senyum mereka semakin lebar saat tatapan menggemaskan mereka tertuju ke sosok Reynand.

"Hello, kalian apa kabar?" Reynand jongkok di hadapan mereka.

"Siapa nama mereka Mey?" tanya Reynand.

"Issshhh tampannya," Reynand memuji bayi-bayi di depannya.

"Jelas saja tampan, keduanya kan laki," balasan Meyra membuat Reynand terkekeh.

"Boleh aku gendong," ijin Reynand.

Meyra pun mengangguk.

"Siapa namanya tadi?" tanya Reynand kembali.

"Rafa dan Rafi," beritahu Meyra.

"Mana Rafa mana Rafi?" tanggap Reynand.

"Yang ada tahi lalat kecil di sudut mulut kanan itu Rafa, sedang yang ada tanda merah di daun telinga kanan itu Rafi," jelas Meyra.

"Kamu paham sekali Mey, padahal sekilas mereka sangatlah mirip," tukas Reynand gemas.

"Gimana sih? Semua ibu pasti tahu lah anak-anaknya," jawab Meyra lugas.

Reynand menggendong Rafi, yang posisinya paling dekat dengan dirinya.

"Ikut sama Om Reynand sayang," dirinya tak berani menyebut kata papa di depan kedua bayi itu.

Di gendongan Reynand, Rafi tertawa lepas. Geli kali karena kumis Reynand.

"Oh ya Mey, mulai bulan depan aku akan pindah ke kota ini," beritahu Reynand.

Meyra diam tak tahu harus merespon apa.

"Kebetulan aku dipindahtugaskan ke sini dari pusat. Padahal aku tak minta loh. Atau kita berjodoh kali ya, he...he...," kata Reynand sambil terkekeh.

"Ngomong apaan sih kamu, nggak mutu banget," tukas Meyra.

"Nggak mutu gimana? Aku ngarep banget padahal," canda Reynand melanjutkan tawa hingga menunjukkan gigi yang tak pernah terkena rokok itu.

"Rafi sayang," Reynand menimang bayi yang ada di gendongannya.

Sekalinya diajak ngobrol, Rafi melihatkan tawanya yang riang.

"Kak Mey...," panggil Melanie.

Pandangan mata Meyra beralih ke arah sumber suara.

"Ada yang pesan makanan, itu loh menu spesial kakak. Kak Satria nggak bisa kalau menu yang itu," ucap Melanie.

Meyra bimbang antara meninggalkan dan membawa si kembar.

"Rafa sama Rafi biar sama aku aja," Reynand paham akan mimik Meyra.

"Beneran nih? Nggak ngrepotin?" tukas Meyra.

"Beneran sayang," Reynand keceplosan.

"Sorry... Sorry....," Reynand meralat ucapannya.

Setelah hampir dua tahun tak bersua, panggilan itu terdengar ambigu di telinga Meyra.

"Abis ini biar Sus nya anak-anak kesini," kata Meyra menjauh dari tempat Reynand yang kembali bercengkerama dengan Rafa dan Rafi.

.

Meyra kembali setelah menyelesaikan pesanan. Dilihatnya Reynand yang dengan telaten menggantikan diapers Rafa yang terkena pup.

"Sudah bersih nih, jangan rewel lagi ya sayang," ujar Reynand selepas mengganti semuanya.

Reynand tersenyum ketika melihat Meyra.

"Tuh, mama sudah selesai," seolah sedang disuruh, pandangan kedua bayi itu tertuju ke arah Meyra dan tawa ceria menyambut sang mama.

"Oke Mey, aku balik dulu. Ntar kalau sudah pindah ke sini, boleh ya aku mampir," kata Reynand.

Meyra menyetujuinya.

"Makasih," balas Reynand.

"Oh ya, ada yang lupa mau aku sampaikan," sela Reynand sebelum beranjak.

Meyra memanggil Sus Rini untuk mengajak Rafa dan Rafi masuk.

"Ada apa?" seru Meyra sepeninggal Rafa dan Rafi.

"Aku hanya ingin bilang, kalau....," ragu Reynand.

Meyra masih menunggu terusan kalimat Reynand.

"Aku awalnya merasa insecure untuk menemui kamu Mey, tapi karena support Dirga juga aku memberanikan diri ke sini," ucap Reynand.

"Lantas?"

"Aku bahkan tahu juga kalau Dirga sebenarnya ada hati sama kamu," lanjut Reynand.

"Sejak kapan?"

"Sejak kamu masih istriku. Tapi tenang aja, Dirga itu sahabat sejatiku. Tak mungkin dia menusukku dari belakang," kata Reynand terkekeh.

"Oke, aku pergi. Makasih sudah kasih kesempatan aku main sama Rafa da Rafi," Reynand beranjak.

"Sama-sama,"

Reynand pergi setelahnya.

Entah rasa apa yang tergambar di benak Meyra, kepingan masa lalu kembali hadir menghiasi hidupnya.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

To be continued, happy reading

Like, komen n' vote nya dong.

1
guntur 1609
itulah kebodohan leo. sdh jelas2 alea buron. sdh tahu otg ya dmna masih saja me yepelekanya
guntur 1609
ohh brti dirga sama rey ada kelainan. meyra hanya dijafikan kedok agar gak ada yg tahu tentang kelainan mereka
guntur 1609
pa penghiantanya adnan ya. karna dia berteman sm rey
guntur 1609
kau ja yg bodoh leo
guntur 1609
kau ngajak meyra hidup bersama. tapi kau belum juga cepat memyelesaikan masalahmu sm alea. dasar bos begok
guntur 1609
dasar bodat juga kau leo. laki2 plin plan..sdh tahu anaknya tubanak dia. tapi masih gak mau bertanggung jawab. karakter leo dsni kok begok amat ya
guntur 1609
mamous lah kalian dapat barang bekas
Titin Sri
sama kak. ulet bulu y terlalu pandai. apa ceo y yg bloon
Salsa 1933
jengg..jjeeengggg...
Dwi Estuning
ceritanya asik Thor
Ratna Sari
terlalu berputar putar aku jadi greget thor
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
Romi Wasini
selamatkan bayinya thor,kasihan Leo sama Meyra
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
Romi Wasini
dan akhirnya meyra sembuh dr amnesia
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
mitra kreasindo
kelamaannnn...
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
Tania
lanjutkan
Dlaaa FM
Lanjutannnnnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!