Bukan Benih Suami

Bukan Benih Suami

Kesibukan Kerja

"Sayang, aku nanti pulang malam," bilang Meyra untuk minta ijin sang suami.

Suami yang merupakan guru sekolah menengah, saat ini masih berada di bawah selimut.

Musim liburan sekolah dan kebetulan hari ini tak kejadwal piket, membuat Reynand masih bermalas-malasan di bawah selimut.

"Biasanya kamu selalu pulang malam," jawab Reynand masih dengan mata terpejam.

"Hari ini lain sayang, aku musti menghadiri acara ulang tahun perusahaan, aku juga ditunjuk jadi ketua panitia. Makanya aku sibuk banget hari ini" lanjut Meyra menjelaskan.

"Iya...dijemput jam berapa?" kata Reynand menimpali.

Meyra bersyukur, sang suami memberi kepercayaan dan kesempatan padanya untuk terus bekerja mengejar karir.

"Makasih sayang, ntar aku kabarin dech," Meyra yang sudah berpenampilan cantik dan wangi mengecup bibir sang suami.

"Percuma aku libur, istriku malah sibuk melulu," gerutu Reynand dari balik selimut.

"Ini juga demi kesejahteraan bersama loh sayang," tukas Meyra terbahak.

"Itu sih cuman alesan kamu aja," balas Reynand dengan muka sewot membuat Meyra semakin terbahak.

"Makanan sudah lengkap di meja makan, kulkas juga terisi penuh. Selamat liburan sayang," Meyra keluar kamar.

Reynand menanggapi penuh omelan buat sang istri.

Sementara Meyra sudah tak mendengar kata-kata pidato sang suami.

Meyra tersenyum kala masuk mobil.

Pernikahan yang hampir empat tahun, masih berbalut bahagia. Kebahagiaan yang selalu menghiasi keseharian mereka.

Meski sampai saat ini belum dikaruniai seorang anak.

Tingkah suami yang kadang kekanakan seakan membuat Meyra merasa sudah menjadi ibu seorang anak.

Meyra dan Reynand telah sepakat, akan menunggu kehadiran anak dengan proses alami saja.

Meski telah menikah hampir empat tahun, tak pernah sekalipun mereka konsultasi ke dokter untuk program kehamilan.

Kedua orang tua dan mertuanya pun sudah heboh dan sering meminta hadiah cucu. Tapi Reynand dan Meyra hanya menanggapi dengan senyuman.

Bahkan setiap pertemuan keluarga besar, pertanyaan kapan punya anak selalu terdengar di telinga Meyra dan Reynand. Telinga keduanya sudah kebal dengan pertanyaan itu.

Meyra melajukan mobil perlahan keluar dari garasi rumah.

Cibiran beberapa tetangga selalu didapat Meyra. Wanita paling cantik nan anggun di kompleks itu. Apalagi kesibukan yang membuatnya tak pernah aktif di kegiatan lingkungan.

"Tuh, wanita genitnya sudah keluar," kata salah satunya, dan masih tertangkap oleh telinga Meyra.

"Mari bu ibu," sapa Meyra ke beberapa tetangga yang sedang berbelanja seolah tak terjadi apa-apa.

Padahal Meyra selalu menjadi topik pembicaraan di antara tetangga itu.

Mobil melaju ke arah perusahaan besar tempat di mana Meyra bekerja.

Perusahaan multinasional yang bergerak di bidang properti dan jasa pengiriman barang. Perusahaan milik keluarga Armando, crazy rich yang terkenal dengan harta triliunan dan memiliki banyak perusahaan besar.

"Selamat pagi bu Meyra," sapa beberapa karyawan yang telah datang mendahului Meyra.

Menjadi manager di bagian keuangan tak membuat Meyra Melati menjadi sosok sombong. Dia tetap ramah dengan semua karyawan termasuk bawahannya.

Ruangan kerja Meyra masih sepi saat dia datang.

"Maaf nyonya, aku terlambat lagi," itu pesan Dona, sekretarisnya pagi tadi.

Meyra berberes terlebih dahulu sebelum pergi rapat untuk persiapan akhir menjelang acara ulang tahun perusahaan nanti malam.

"Ibu Meyra, anda ditunggu tuan Leo di ruangannya. Segera ya bu," beritahu salah satu asisten sang CEO.

"Aku?" Meyra menunjuk dirinya sendiri.

Tumben sang CEO memanggilnya secara pribadi ke ruangannya. Apalagi ini masih pagi banget.

"Iya, anda nyonya," lanjut asisten itu sembari berlalu menjauh dari ruangan Meyra.

Meyra melangkah tergesa menuju lantai teratas perusahaan.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk!" suruh tuan Leo dari dalam.

"Selamat pagi Meyra," sapa Leo dengan tatapan tajam ke arah Meyra.

"Pagi tuan. Ada apa memanggil pagi-pagi?" tanya Meyra.

"Kudengar kamu ketua panitia acara malam nanti? Gimana persiapannya?" seru CEO muda itu dengan nada tajam.

"Hampir sembilan puluh lima persen tuan. Artis yang kita undang untuk sesi hiburan pun sudah fix. Hari ini aula hotel 'A' pun mulai kita dekor sedemikian rupa untuk acara nanti. EO yang kita kontrak pun EO yang terpercaya," jelas Meyra.

"Tamu-tamu VIP? Jangan sampai mereka kecewa dengan sambutan kita," pesan tuan Leo tegas.

"Baik tuan," Meyra mengangguk hormat di hadapan sang CEO.

Meyra keluar ruangan dingin itu dengan perasaan lega.

Meyra menghela nafas panjang, seolah beban berat di dada terlepas begitu saja.

"Cie... Cie... Bu ketua panitia habis laporan ya," olok Dirga, manager pemasaran.

"Harusnya lo ikut Dirga, lo kan wakil gue," tanggap Meyra sewot.

"Meyra sini bentar," kata Dirga dengan berbisik.

"Apa?" Meyra mengikuti langkah Dirga ke sisi kiri gedung itu.

"Apaan sih?" seru Meyra karena Dirga tak kunjung mengatakannya.

"Hati-hati sama tuan Leo," bisik Dirga perlahan.

Meyra menautkan alisnya.

"Apa maksud lo? Tuan Leo baik, meski kadang ketus sih nada suaranya," Meyra langsung saja membungkam mulutnya, takut salah bicara dan berakhir dipecat.

"Sepertinya dia ada hati sama lo," bisik Dirga melanjutkan infonya.

"Apaan sih? Jangan aneh-aneh dech. Mana ada tuan tampan seperti itu ada hati sama gue. Yang terang-terangan punya status menikah," jelas Meyra.

"Ya udah kalau nggak percaya. Satu pesan gue, jaga perasaan Reynand," tandas Dirga.

"Siap bosque," imbuh Meyra.

"Dirga aneh dech," gumam Meyra setelah Dirga pergi.

Sambil geleng kepala Meyra pergi dari tempat itu. Tak tahu jika ada yang memperhatikan dirinya dari balik kaca.

Meyra pergi ke tempat acara bersama dengan Dirga sebagai wakilnya.

"Dirga, sampai sana lo pastiin lagi artis pengisi acara. Gue nggak mau ada gangguan saat acara. Lo tahu sendiri bos kan mister perfect," kata Meyra.

"Lo yang jadi miss perfectnya Mey," tukas Dirga terbahak.

"Sialan lo. Gue tak mau dipecat gara-gara tak sukses jadi panitia acara nanti malam," jawab Meyra.

"Apaan sih yang lo cari Mey? Laki lo baik, kerja mapan, rumah dan kendaraan sudah ada," kata Dirga.

"Ini passion gue Dirga," jelas Meyra.

"Bener, tapi jangan sampai melupakan kodrat lo sebagai wanita," nasehat Dirga.

"Hhhmmmm, aku berusaha menjalankan tugas gue sebagai seorang istri sebaik-baiknya kok," jelas Meyra.

"Baguslah kalau begitu," Dirga yang juga sahabat Reynand di sekolah sampai kuliah itu tentu juga mengenal dekat siapa Meyra.

"Oh ya, kapan rencana kalian punya anak?" sela Dirga di tengah pembahasan kepanitiaan.

"Sedikasihnya aja Dirga," jawab Meyra lugas.

"Nggak konsultasi ke ahlinya?" ucap Dirga.

"Belum sih. Kita sudah saling sepakat untuk proses alami saja," kata Meyra.

"Owh begitu," Dirga tak melanjutkan kata. Takut menyinggung perasaan Meyra.

Kini mereka berdua telah berada di aula hotel dengan segala persiapannya.

Semua yang tergabung di kepanitiaan dikumpulkan dan diajak rapat bersama di pojok ruangan acara.

Semua tugas telah dibagi Meyra dan Dirga dengan jelas.

Masing-masing bagian melaporkan detail hasil kerjaan mereka.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Tania

Tania

menarik

2023-08-16

5

Tania

Tania

sehat selalu, semangat updatenya. author the best dech

2023-08-06

2

Warijah Warijah

Warijah Warijah

Biasa wanita cantik, cerdas, gesit dlm bekerja pasti gangguanya banyak, asal saling percaya suami bisa mengizinkn istrinya kerja di luar kenapa tdk.. klo soal selingkuh suami istri bisa ko. jd suami istri hrs punya komitmen saling jujur dn percaya aja..itulah kuncinya..lanjut Thor..

2023-07-11

3

lihat semua
Episodes
1 Kesibukan Kerja
2 Tragedi Semalam
3 Garis Dua
4 Fasilitas Mewah
5 Manager Cantik
6 Kenyataan Pahit
7 Terjebak
8 Bertahan atau Lepaskan
9 Sidak Tuan Besar
10 Akal Bulus Kakek
11 Resign
12 Kepulangan Suami
13 Divorce
14 Launching Si Kembar
15 Kenyataan yang Sebenarnya
16 Kepo
17 Pemilik Restoran
18 Dilema Meyra
19 Pertemuan Tak Sengaja
20 Jebakan
21 Siapa Alea
22 Kondisi Kakek
23 Anak Siapa?
24 Maaf Tertolak
25 Pengusiran
26 Kepingan Masa Lalu
27 Kepingan Masa Lalu (2)
28 Ancaman buat Meyra
29 Tamu Tak Diundang
30 Pergi Bersama
31 Kecewa
32 Tak Sesuai Harapan
33 Keraguan
34 Hujatan
35 Terjebak di Rumah Sendiri
36 Klarifikasi
37 Ikuti Alur Saja
38 Durante Operasi
39 Tidak Ada Yang Mirip
40 Buaya kok Dikadalin
41 Leo versus Reynand
42 Reynand dan Alea
43 Sabotase
44 Tak Ada Yang Tak Mungkin
45 Masih Saja Ditolak
46 Tak Berbelit
47 Orang Dalam Pengkhianatnya
48 Musang Berbulu
49 Belah Durian
50 Jalan-jalan
51 Konspirasi
52 Disorientasi
53 Tiga Bulan
54 Gravida
55 Belum Ingat
56 Masih Sama
57 Dua Kosong Sembilan Belas
58 Pulang atau Mampir?
59 Empat Tahun Kemana?
60 Tak Mampu Mengingat
61 Masih Di Rumah Sakit
62 Kebenaran Yang Diyakini
63 Ingat Nama Lupa Muka
64 Membuat Bahagia
65 Sendirian Pergi
66 Ular Betina
67 Ular Betina (1)
68 Emesis
69 Drama Sarapan
70 Main Game
71 Perangkap
72 Penyergapan
73 Penyergapan (2)
74 Rasa Bersalah
75 Psikiater
76 Again
77 Rawat Jalan
78 Semakin Baik
79 Muter-muter
80 Harap Cemas
81 Sehat
82 Promo 'Lost Memory'
83 Promo 'Pelabuhan Terakhir Cassanova'
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Kesibukan Kerja
2
Tragedi Semalam
3
Garis Dua
4
Fasilitas Mewah
5
Manager Cantik
6
Kenyataan Pahit
7
Terjebak
8
Bertahan atau Lepaskan
9
Sidak Tuan Besar
10
Akal Bulus Kakek
11
Resign
12
Kepulangan Suami
13
Divorce
14
Launching Si Kembar
15
Kenyataan yang Sebenarnya
16
Kepo
17
Pemilik Restoran
18
Dilema Meyra
19
Pertemuan Tak Sengaja
20
Jebakan
21
Siapa Alea
22
Kondisi Kakek
23
Anak Siapa?
24
Maaf Tertolak
25
Pengusiran
26
Kepingan Masa Lalu
27
Kepingan Masa Lalu (2)
28
Ancaman buat Meyra
29
Tamu Tak Diundang
30
Pergi Bersama
31
Kecewa
32
Tak Sesuai Harapan
33
Keraguan
34
Hujatan
35
Terjebak di Rumah Sendiri
36
Klarifikasi
37
Ikuti Alur Saja
38
Durante Operasi
39
Tidak Ada Yang Mirip
40
Buaya kok Dikadalin
41
Leo versus Reynand
42
Reynand dan Alea
43
Sabotase
44
Tak Ada Yang Tak Mungkin
45
Masih Saja Ditolak
46
Tak Berbelit
47
Orang Dalam Pengkhianatnya
48
Musang Berbulu
49
Belah Durian
50
Jalan-jalan
51
Konspirasi
52
Disorientasi
53
Tiga Bulan
54
Gravida
55
Belum Ingat
56
Masih Sama
57
Dua Kosong Sembilan Belas
58
Pulang atau Mampir?
59
Empat Tahun Kemana?
60
Tak Mampu Mengingat
61
Masih Di Rumah Sakit
62
Kebenaran Yang Diyakini
63
Ingat Nama Lupa Muka
64
Membuat Bahagia
65
Sendirian Pergi
66
Ular Betina
67
Ular Betina (1)
68
Emesis
69
Drama Sarapan
70
Main Game
71
Perangkap
72
Penyergapan
73
Penyergapan (2)
74
Rasa Bersalah
75
Psikiater
76
Again
77
Rawat Jalan
78
Semakin Baik
79
Muter-muter
80
Harap Cemas
81
Sehat
82
Promo 'Lost Memory'
83
Promo 'Pelabuhan Terakhir Cassanova'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!