Kiara seorang putri manja yang hidup penuh kemewahan, tiba-tiba terbangun di sebuah gubuk dengan seorang pria di samping nya.
"Mau minum istriku?" tanya pria itu membuat Kiara terdiam.
Siapa sangka, dirinya berpindah tubuh menjadi seorang istri yang memiliki suami miskin di desa kecil.
Tidak bisa hidup dengan kesusahan, Kiara akan merubah kehidupan barunya dengan pengetahuan kehidupan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pembalasan pertama
Sedangkan wanita paruh baya itu langsung menatap ke arah Viola, wanita itu menyipitkan matanya dengan sedikit intimidasi. Dan benar, Viola menatap mereka dengan tatapan kebencian dan juga berbalut balas dendam disana.
"Dia hanya pura-pura berani, jangan khawatir. Kita urus dia nanti." Ucapnya pada sang putri.
Dirinya kembali bersuara untuk mendapatkan jawaban atas jawaban tertunda itu. "Ivan, ada apa ini? Kenapa ribut sekali." Ucapnya sambil menatap Viola, tapi bukannya takut atau menghindar seperti sebelumnya. Viola masih menatap dirinya.
'Wanita ini....'
"Ini bik, Viola baru saja sadar. Sepertinya dia masih syok." Jawab pria bernama Ivan itu dengan tatapan lembut pada Viola.
"Memang luka apa yang didapatkan nya sehingga dia membuat heboh seperti itu."
"Iya, suaranya sampai ke luar. Bagaimana pendapat orang-orang nanti." Wanita muda itu ikut nimbrung, dia mengeluarkan tatapan maut nya untuk menekan Viola.
"Ada apa Viola? Apa kau tau, Ivan harus meninggalkan pekerjaannya membajak sawah karena mu." Lagi, wanita yang dipanggil bibi itu terus menekan Viola dengan kata-katanya.
"Aku istrinya, dia suamiku. Tentu saja dia khawatir bukan? Jangankan membajak sawah, hal penting lainnya akan ditinggalkan oleh nya mendengar keadaan istrinya yang tidak baik." Ibu dan anak itu kompak membulatkan mata mereka mendengar ucapan wanita yang biasanya mengangguk seperti ayam itu.
"Benar kan sayang? Kepala ku terasa pusing sekali... Tubuhku juga terasa sakit. Aku bermimpi buruk, karena itu aku berputar-putar seperti kehilangan arah. Tapi ternyata arah ku adalah dirimu." Dengan tiba-tiba dan bergaya manja, Viola menarik lengan Ivan dan memeluknya dengan manja.
Ivan yang mendapatkan tindakan seperti itu tentu saja jadi campur aduk. Ada rasa canggung sendiri, bingung dan malu karena tindakan istrinya. "Kalau begitu, ayo minum obat. Aku sudah bawakan, kita duduk dulu." Ivan membimbing istrinya untuk duduk. Viola yang telah berganti jiwa itu merasakan ketidaksukaan dengan ranjang keras dan juga sangat tidak layak itu.
Tapi mengingat kedua wanita ular ini, dia harus bisa mengendalikan nya. "Kau sangat perhatian. Aku pasti akan cepat sembuh." Meskipun ada rasa keraguan ketika melihat rupa obat serta cangkir minum yang sangat biasa itu, tapi dia menerimanya melihat ketulusan dari Ivan.
'Dia tidak mungkin meracuni ku. Kecuali kedua wanita itu.' batinnya sambil menelan obat itu.
"Sudah kan? Ayo Ivan lanjutkan pekerjaan mu. Viola pasti sudah baikan, bibi dan Ina akan menjaga nya." Dengan tersenyum kecil, wanita itu memainkan peran mereka.
"Baiklah, aku ke sawah dulu. Cepatlah sembuh." Ivan berlalu dari sana dengan senyuman manisnya.
Ivan berlalu dari sana, dan senyum kecil yang diberikan oleh keduanya langsung menyusut bahkan sudah hilang. "Tuan putri ini sakit ternyata, seperti nya kita harus berikan pijatan lembut bukan Ina?" Wanita itu mendekat ke arah Viola.
"Benar Bu, sepertinya kita harus berikan pijatan lembut." Tak lupa Ina ikut nimbrung dengan senyuman jahat nya.
Tangan ibu dan anak itu bersiap menari-nari di tubuh Viola, dan....
Suara ambruk terdengar dengan kedua wanita yang terjatuh dengan posisi berbeda di tanah. Sedangkan yang satunya tetap duduk di ujung ranjang sudut lainnya.
"Ibu sakit!"
"Sssshhh, aduh!" Tangan wanita paruh baya itu menempel di pinggang nya, sedangkan Ina memegang pinggulnya nya.
"Astaga, bibi... Ranjang ini tidak bisa menampung dua orang lebih, apalagi dengan berat badan yang melebihi batas. Lihatlah... Ranjang kesayangan ku sudah rusak." Dengan rasa senang dihatinya, Viola berpura-pura peduli pada keduanya yang terjatuh karena ranjang reot itu.
"Apa yang kau lakukan, cepat bantu aku!" Wanita itu masih sanggup berteriak dengan tangan nya yang terulur diharap disambut.
'Masih tidak jera juga. Baiklah... Dengan senang hati aku ladeni kalian berdua.' dengan senyum jahatnya, Viola memberikan uluran tangannya, tapi ketika bibi ingin bangkit, Viola melepaskan uluran tangan nya, dan tentu saja bibi langsung terjatuh dengan posisi terjungkal ke belakang.
"Viola!!!"
Viola tidak bisa menahan tawanya melihat posisi bibi yang terjatuh seperti kecoak terbalik itu. Tapi sekuat tenaga di tahan nya."Tanganku licin. Ivan membaluri nya dengan minyak." Dengan tatapan dan wajah tidak bersalah, Viola menunjukkan kedua tangannya.
"Kau!" Ina yang melihat ibunya seperti itu, ikut bangkit tapi Viola menendang botol minyak dan menggelinding ke arah Ina dengan tumpahan nya.
"Aghh!"
"Astaga! Aku akan cari bantuan dulu!" Viola memilih pergi meninggalkan ibu dan anak yang masih terjebak itu.
Kakinya melangkah meninggalkan tempat buruk itu, matanya langsung disambut oleh pemandangan hijau yang menyegarkan matanya. "Indah sekali...." Ucap Viola, meksipun berasal dari kalangan atas. Viola tentunya sudah berjalan-jalan ke luar negeri dan melihat keindahan alam, tapi pemandangan ini juga memiliki keindahan yang luar biasa.
"Indah seperti mu..." Viola langsung menunduk dan membuat pria bertubuh tambun itu terjerembab ke kubangan diantara padi.
'Rasakan, dasar tua bangka!'
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.