Ketika hati dan kepercayaan sudah di hancurkan maka tidak mudah membuatnya kembali seperti semula.
Seperti yang di alami oleh ocha calista harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya.
Ketika pernikahan yang ia bina selama hampir lima tahun ternyata penuh sandiwara dan kebohongan.
Ocha tak pernah menyangka ternyata suaminya bernama arman maulana mempunyai hubungan gelap dengan adik angkatnya bernama Aulia.
Apakah yang akan di lakukan ocha calista setelah mengetahui perselingkuhan suaminya itu?".
jangan lupa kasih like dan vote♥️
Happy reading😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuri_be, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sidang Lanjutan Mediasi
Setelah acara persidangan selesai ocha mengucapkan terima kasih kepada hendra karena sidang hari ini bisa berjalan dengan lancar.
"Kamu tidak perlu berterima kasih cha,ini sudah tugasku membantumu melawan arman di persidangan selanjutnya juga.
Jangan lupa bayaran untukku"ucap hendra sambil menaik turunkan alisnya.
"Aku akan transfer uang bayaran kamu?"celetuk adrian menatap tajam ke arah hendra.
"Santai bro,aku baru inget kamu di sini.
Aku tau kamu kaya tapi aku gak butuh uangmu itu"ujar hendra terkekeh.
"Lantas bayaran apa yang kamu minta dari ocha?"tanya adrian menyelidik.
"Rahasia hanya aku dan ocha yang tau"jawab hendra.
"Awas kamu hen,jangan macam-macam kamu sama ocha,jangan samakan dia sama perempuan yang dekat denganmu"ucap adrian mulai emosi.
"Tau tuh dasar buaya darat"ucap lisa meledek sahabatnya itu.
Mereka berempat masih asyik mengobrol dengan adrian dan hendra fokus menatap ke arah ocha.
Arman baru saja keluar dari ruang persidangan berdehem lalu menghampiri ocha.
Mereka semua mengalihkan tatapannya kepada arman.
Tak terkecuali adrian dan hendra menatap dengan tatapan permusuhan.
Mereka berdua tau siapa orang yang berusaha menggagalkan dirinya agar tidak bisa datang ke acara persidangan.
"Sayang,ayo pulang bareng aku aja?"ajak arman pada ocha.
"Tidak mas,aku pulang sama lisa aja.
Ada beberapa pekerjaan yang perlu aku kerjakan dulu"jawab ocha.
"Ya sudah sampai ketemu di rumah, hati-hati di jalan"ucap arman sebelum pergi.
"Hen,apa yang terjadi dengan kalian tadi,kami pikir kamu gak datang"tanya ocha penasaran.
"Jadi begini tadi di jalan aku di cegat sama beberapa orang mereka terus menghajar ku secara membabi buta.
Aku sudah berusaha melawan mereka tapi jumlah mereka yang banyak aku jadi kesulitan.
Lalu aku lihat adrian datang dan membantuku.
Ya walaupun aku dapat luka lebam lagi gak apa-apa asal aku berhasil sampai di sini tepat waktu"terang hendra.
"Apa ini semua ulah mas arman?"tanya ocha bingung.
"Tentu saja ulahnya, siapa lagi yang tak ingin bercerai denganmu ocha"jelas hendra.
"Arman ternyata orang yang licik,kita harus lebih berhati-hati kepadanya"timpal adrian.
"Memang sudah gak waras itu si arman,apa sih maunya sudah selingkuh sama aulia eh gak mau bercerai dengan istrinya"ucap lisa terheran.
"Dia hanya mengincar harta ocha saja,untuk membantu mengembangkan bisnisnya lagi.
Aku lihat perusahaannya sudah lebih stabil, entah dari mana dia dapat dana untuk itu"jelas adrian.
"Apa jangan-jangan dia masih mencintaimu cha?"ucap lisa menebak-nebak.
"Entahlah tapi yang jelas aku tetap ingin berpisah dengan mas arman bagaimanapun caranya"ucap ocha.
"Kita semua akan dukung kamu cha"ucap lisa.
Adrian dan hendra pun mengangguk menyetujui ucapan lisa.
**Arman menghempaskan semua barang-barang yang ada di depannya sembari menatap ketiga pria di depannya.
"Bagaimana bisa kalian kalah hanya melawan satu orang saja?"bentak arman.
"Dia sangat jago bela diri dan ada temannya yang datang dan membantunya tuan"ucap salah satu pria itu.
Arman baru mengingat adrian dengan luka lebam di wajahnya tadi di persidangan.
"Sial jadi adrian juga mau ikut campur masalahku dengan ocha".
"Dasar kerja gak becus,percuma saya bayar kalian mahal-mahal.
Lain kali aku tidak ingin kata gagal ketika aku menyuruh kalian melakukan sesuatu yang aku perintahkan, mengerti kalian"bentak arman lagi.
"Iya tuan kami mengerti"ucap mereka lalu segera pergi dari hadapan arman.
**Sore hari arman lebih awal pulang dari kantornya karena sengaja menunggu istrinya pulang.
Ocha baru turun dari mobilnya ia memutuskan akan tinggal sementara waktu di rumah orang tuanya sampai kasus perceraiannya berakhir.
Karena rumah itu di beli dari uang tabungan mereka berdua walaupun rumah itu atas nama ocha sendiri.
Mata arman berbinar melihat kedatangan istrinya yang sudah ia tunggu sejak tadi.
"Sayang kamu sudah pulang?"ucap arman menghampiri ocha.
Ocha memutar bola matanya malas hanya mengangguk dan berjalan menuju kamarnya.
"Sialan kenapa aku di cuekin,sabar arman ini belum berakhir"ucap arman mencoba menguatkan dirinya.
Ocha segera mengeluarkan koper lalu mengemasi barang-barangnya hanya sebagian saja yang ia bawa.
"Sayang apa yang kamu lakukan,kenapa kamu mengemasi barang-barang mu?".
Arman terkejut melihat barang-barang ocha sudah berada di dalam koper.
Tatapan mereka bertemu ocha memilih tidak menjawab apapun.
"Sayang aku tidak akan membiarkanmu keluar dari rumah ini.
Ini rumah kita mau kemana kamu pergi?"terang arman.
"Aku akan tinggal bersama orang tuaku sampai kasus perceraian kita selesai ".
Arman menangkup pipi istrinya"aku tahu kamu masih mencintaiku,berikan aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya".
lebih baik kita berdamai saja ya".
Ocha mengalihkan tatapannya ke arah lain lalu menjawab "cintaku sudah hilang karena kamu sudah menghancurkan kepercayaanku mas".
"Apa kamu sudah menyukai pria lain?"tanya arman karena ia yakin hendra ataupun adrian memiliki perasaan kepada ocha sampai mereka berusaha melindunginya.
Ocha tak menghiraukan arman yang berusaha mencegahnya untuk pergi dari rumah itu.
Setelah memasukkan kopernya ocha menatap rumah besar itu yang sudah ia tempati bersama arman selama lima tahun.
Ia berusaha menahan air matanya lalu pergi dari rumah itu,ia lebih tenang tinggal bersama kedua orang tuanya.
**Seminggu berlalu ocha tidak pernah bertemu dengan arman.
Arman sering mendatanginya di rumah orang tuanya.
Namun ocha memilih untuk menghindarinya dengan mencari kesibukan.
**Keesokan harinya ocha sudah bersiap dan berjalan menuju ruang pengadilan bersama dengan pengacaranya saja.
Saat memasuki ruangan ia bertemu dengan arman.
"Apa kita bisa bicara sebentar?".
Ocha menatap hendra lalu hendra menggeleng.
Sebelumnya hendra sudah memperingatkan ocha agar tidak terpengaruh bujuk rayu yang arman lalukan.
"Maaf mas, persidangan sebentar lagi di mulai tidak ada waktu untuk kita bicara lagi"ucap ocha berjalan meninggalkan arman.
Saat ini keduanya kembali di pertemukan di ruangan kecil dengan seorang mediator di sana.
Banyak pertanyaan yang di lontarkan oleh mediator.
Tapi jawaban ocha tetap sama yaitu berpisah dengan arman.
"Apa anda yakin?"tanya mediator sekali lagi.
"Saya sangat yakin.
Perceraian memang tidak di perkenankan oleh agama namun karena salah satu pihak merasa tidak bahagia dan tidak sanggup menjalaninya lagi.
Tidak ada alasan lain untuk tetap bertahan"ucap ocha yakin.
Moderator mengangguk lalu mencatat beberapa hasil mediasi.
"Baiklah silahkan tunggu di luar hakim akan membacakan hasil mediasi antara ibu dan bapak"ucapnya sopan.
Banyak pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan arman banyak bukti tentang perselingkuhan yang ia lakukan.
Namun ia masih tetap mendapat pembelaan dari pengacaranya.
Sidang pun di tutup sampai minggu depan dengan pembacaan hasil akhir dari putusan pengadilan.
Setelah hakim mengetuk palu,mereka semua bangkit.
Arman menatap nanar ke arah ocha yang sedang berbicara dengan jaksa dan pengacaranya.
Saat arman keluar dari ruang persidangan,ia kembali menyapa ocha.
"Apa kamu mau pulang bersama?"tanya arman.
"Tidak terima kasih".