NovelToon NovelToon
PENGANTIN PENGGANTI KAKAKKU

PENGANTIN PENGGANTI KAKAKKU

Status: tamat
Genre:Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Pengganti / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mimah e Gibran

Dalam satu hari hidup Almira berubah drastis setelah menggantikan kakaknya menikah dengan King Alfindra. CEO yang kejam dan dingin.
Apakah Almira sanggup menghadapi Alfin, suami yang ternyata terobsesi pada kakaknya? Belum lagi mantan kekasih sang suami yang menjadi pengganggu diantara mereka.

Atau Almira akan menyerah setelah Salma kembali dan berusaha mengusik pernikahannya?

Yuk simak ceritanya, semoga suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26. Mala praktek

Mala praktek lige rie,

Almira berdecak pelan di depan cermin, memandangi wajah dimana pipinya menggembung mirip bakpau. Sebelum mengganti pakaian, ia menenteng tinggi-tinggi pakaian ha ram yang lebih mirip dengan jaring ikan.

"Oh shitt!" umpatnya pelan. Menatap modelan lige rie yang tadi ia beli asal di mall.

Warna merah menyala, seperti kata Alfindra yang terus terngiang di kepala bahwa warna itu adalah seleranya.

"Not bad, oke Almira saatnya membuat si kulkas gak ada akhlak itu kehilangan imannya!" gumamnya menyemangati diri. Almira mulai melepas pakaian dan menggantungnya di toilet kemudian memakai lige rie. Bukan layaknya ja lang yang berjalan lenggak lenggok di depan lelaki, nyatanya definisi akan menggoda sama sekali tak sesuai ekspetasi yang terangkai. Almira melongokkan kepala setelah membuka sedikit pintu toilet, tampak wajah tampan Alfindra duduk bersandar kepala ranjang sambil memainkan ponsel.

Sekali lagi bukan berjalan melenggak-lenggok, Almira malah jalan layaknya robot lurus langsung pada tujuan dan segera merebut selimut tebal yang membalut kaki Alfindra dan bersembunyi di dalamnya.

Damn it.

"Dih, kira-kira dia lihat muka konyol aku gak ya, kayaknya mah ngelirik aja enggak! Padahal udah merah menyala kaya gelora asrama!" batin Almira dengan posisi tubuh menyamping membelakangi Alfin.

Niat ingin menggoda malah urung karena malu.

"Kamu sakit?" tanya Alfindra tak dijawab oleh Almira.

"Nggak panas!" Alfindra bahkan sampai menempelkan punggung tangannya di dahi Almira demi memastikan apakah istrinya sehat atau tidak.

"Nggak!" salaknya galak.

"Terus ngapain buntelan kaya ulet gitu?" tanya Alfindra meski dia sendiri sudah pasti tahu jawabannya. Kenapa sampai Almira menutupi tubuhnya dengan selimut mirip-mirip ulet kedinginan.

"Gak apa-apa!"

"Oh!" Alfindra mengangguk, menyeringai tipis melirik ujung selimut yang sudah pasti dengan mudah ia tarik bahkan ia rebut.

Mempertahankan gensi, Alfindra tak perlu capek-capek merayu Almira untuk memakai baju dinas itu. Konyol memang, jika laki-laki lain akan menggoda merayu atau menempel-nempel kaya cicak. Alfin hanya butuh ucapan sedikit tajam untuk membakar Almira, maka istri polosnya itu sendiri yang akan merayunya.

"Ehm, Al sudah tidur?" Alfindra berdehem sebentar.

"Belum."

Almira merubah posisi jadi duduk lalu menutupi bagian da da meski masih terbungkus bra di dalamnya.

"Ada apa?" tanya Almira memicing curiga.

Alfin masih sibuk dengan ponsel, meski tak bisa stay di kantor ia tetap memeriksa beberapa laporan masuk dari Madel.

Sebenarnya sedari tadi konsentrasinya sudah buyar oleh kehadiran Almira sejak keluar kamar mandi mirip manekin jalan, kaku!

Namun, sekali lagi ia masih mempertahankan gengsinya dan memilih sok cuek sok cool padahal di bawah sana sudah meronta-ronta.

"Kakakmu Hana sudah punya pacar belum?" Dasar Alfindra, ada saja ide buat bikin istrinya kepanasan.

"Udah, kalau belum ngapain aku gantiin dia jadi istri kamu. Tahu gitu kan dia yang disini, manjain kamu!" ketusnya.

"Biasa aja kali Al jawabnya," seru Alfindra tanpa ekspresi.

"Emang sebaik apa sih kak Hana? Semua orang suka dengannya, semua orang memujinya, bahkan terus menanyakannya, bahkan suamiku sendiri..." Almira kesal sendiri, mengomel di samping Alfindra.

Tak mendapatkan respon, Almira membuat gerakan menonjok-nonjok udara saking kesalnya. Sampai wajah datar Alfindra secepat kilat menoleh dan membuatnya gelagapan karena tertangkap basyah.

"Mas, kamu tuh manusia paling jahat tau nggak?"

"???" Alfindra mengerutkan kening tak mengerti.

"Di depan istri muji-muji wanita lain, dosa tahu! Apa kita cerai aja ya?"

Glek...

Almira sampai lupa kalau dia berencana menggoda Alfindra.

"Kamu gak suka nikah sama aku, hm?"

Almira menggeleng lesu.

"Kenapa?" Alfindra berubah telentang. Semilir udara dingin membuatnya tanpa sadar turut menarik selimut yang dipakai Almira.

"Eh eh... jangan narik-narik ya, Mas!"

"Dingin kali, Al. Kamu tutup tirainya," titah Alfindra. Sontak Almira langsung bangkit menutup tirai hingga membuat Alfindra sendiri mengerjap tak percaya.

"Pasti dia lupa kalau pakai baju dinas." senyum Alfindra menyeringai.

Dingin angin angin penginapan di tepi pantai membuat Almira terdiam sejenak, menghirup udara dalam-dalam. Baginya, malam selalu menenangkan.

Grepp...

"Ehm, melamun apa?" tangan kekar Alfindra memeluknya dari belakang. Baju dinas tembus pandang itu menjadi magnet tersendiri untuk Alfindra. Kembali melepas pelukan, sepertinya Alfindra punya banyak peluang.

"Aku jadi mikir Mas tuh suka wanita seperti apa? Kenapa aku harus nikah sama kamu mas kalau seleramu bukan aku. Kayaknya makin banyak hal yang bikin kita gak cocok, meskipun sebenarnya aku cuma mau nikah satu kali."

"Kamu kan sudah dengar sendiri pas aku ngomong ke mama," jawab Alfindra, tangannya sudah menelusup masuk menggelitik perut dan naik ke atas.

"Pas segini," usilnya membuat Almira meremang.

"Mas tuh nyari kesempatan!" dumelnya tak bisa mengindahkan tangan Alfindra yang bahkan sudah merem as aset berharganya.

"Aku suka warna merah," bisiknya.

Alfindra sudah menarik tangannya, membuat Almira berbalik tiba-tiba dan mengalung tangannya di leher Alfindra.

Cup!

Almira bahkan dengan berani berinsiatif lebih dulu mencium Alfindra. Meski sudah menikah, ia masih sangat muda dan labil, juga mudah overthinking apalagi soal perasaan. Almira tak percaya diri, akan tetapi disaat berdua seintim ini sejujurnya ia mulai melambung tinggi dan memanjatkan harapan.

Krekkk!

"Astaga, Mas!" pekik Almira terkejut saat dengan mudah Alfindra merobek baju dinas malamnya. Seharusnya gini kan, tapi kenapa mendadak Almira gugup setelah berhasil membangunkan si singa tidur.

Menutup tirai putih dan memastikan pintu kaca balkon tertutup rapat. Alfindra membopong Almira ke ranjang.

"Mas bajunya robek," keluh Almira.

"Kan memang gitu cara bukanya."

"Tapi, Mas... Shhh..." Almira mengigit bibirnya menahan geli saat Alfindra mengecupi lehernya lembut.

Wangi, sewangi bunga pengantin di malam pertama. Bagi Alfindra yang sudah mode on fire dari tadi, nahan-nahan malah bikin emosi. Akhirnya mengendurkan ego dan memeluk istrinya untuk membujuk.

"Jangan ngomongin pisah-pisah! Ini hukuman karena kamu suka emosian, padahal darahnya masih normal." Alfindra melepas pakaiannya satu persatu hingga polosan, lalu kembali menatap Almira liar.

"Mas sendiri yang mancing," dumel Almira langsung dikecup Alfindra agar bibir tipis itu tak lagi cerewet.

Luma tan kecil itu berhasil membuat Almira melambung tinggi hingga tanpa sadar tangan Alfindra bekerja keras membuat dirinya sama polos.

Memposisikan diri, tanpa bertanya Alfindra mulai melesak masuk menghentak bagian tubuh Almira.

"Masih sakit?" tanya Alfindra sempat berhenti.

Gelengan Almira membuatnya tersenyum puas, "oke aku lanjut."

Almira sampai menggigit bibirnya menahan rasa yang entah, campur-campur antara sakit sekaligus nikmat. Mungkin karena ia belum terbiasa. Sementara diatas, Alfindra bergerak semakin cepat dan liar hingga beberapa menit kemudian meraih nikmat.

1
Henny Tri Mawardhany
Luar biasa
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: makasih kk
total 1 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
hai kak
Ervina
Luar biasa
Nayyara Gisella Nay Lagooss
😏😏 ceihhh 🤦
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Nurfatihah Tiha
/Smile/
Jutawan Tafonao
Pasti silvia dengan senang hati nerima cucunya 🤔
Jutawan Tafonao
Rasakan itu fin biar kamu gak curiga sama org lain bawah yg di kandung istrimu ada lah anak mu
Jutawan Tafonao
Ternyata zion itu jahat ya
Jutawan Tafonao
Itu lah yg di namakan cinta
Jutawan Tafonao
Seharusnya kelakuan salma tau silvia mamanya alfin biar tau rasa
Jutawan Tafonao
Entah kenapa rayyan ikut campur dalam hubungan mereka jelas jelas alfin cemburu katanya teman tapi mebuat almira sengsara
Jutawan Tafonao
Harus begitu fin biar istrimu tidak ada yg mengagap remeh
Jutawan Tafonao
Segitunya cinta alfindra dengan istrinya seru
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: thanks kak
total 1 replies
Jutawan Tafonao
Kasihan cinta bertepuk sebelah tangan/Shame/
Jutawan Tafonao
Awas jadi penggangu lagi
Jutawan Tafonao
Lanjut saya baca ya/Pray/
Jutawan Tafonao
/Chuckle//Silent/
Jutawan Tafonao
kasihan banget almira nya
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
good
Khotinah Busro
ko si Almira polos wpa bodo banget si
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!