Siapa sangka, niatnya ingin menenangkan diri di sebuah taman, karena stress terus di paksa sang ibu untuk segera menikah karena umurnya sudah tidak muda lagi. Di taman itu Kanaya malah bertemu gadis kecil yang sedang menangis.
Pertemuan itu malah awal menjadikan dirinya seorang ibu dari gadis kecil yang membutuhkan kasih sayang seorang ibu itu
Bagaimana selengkapnya yu langsung mampir saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Suryani iin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 26
Entah kenapa melihat keduanya berdebat membuat gadis kecil itu tersenyum, gadis kecil itu merasa seperti hiburan tersendiri untuknya.
" Memangnya bunda belum punya pacar ?" tanya gadis kecil itu dan sukses menghentikan perdebatan ibu dan anak itu.
Mendengar itu Naya langsung melotot pada ibunya.
" Mommy iiiiccchhh... Ngomongnya tidak di jaga ada anak kecil tahu " kata Naya
" Belum sayang, bunda mu itu masih sendiri, sini sayang, Oma Belum tahu siapa nama mu, sini sama Oma ?" kata Nadiya yang tidak memperdulikan Naya yang sudah melotot, dan langsung menarik pelan gadis kecil itu day membawa ke pangkuannya.
" Siapa nama mu nak?" tanya Nadiya sambil mengelus kepala dan pundak gadis kecil itu.
" Flo... Flora Oma... " kata gadis kecil itu sambil menunduk karena masih merasa sedikit takut.
" Oh nama cucu Oma yang cantik ini flora, sini sayang. Dan kamu Nay, cepat bersiap kita akan berangkat sebentar lagi ingat, tidak ada penolakan mengerti... " kata Nadiya yang langsung membawa gadis kecil itu bersamanya dan hendak meninggalkan Naya sendiri.
" Ga mau Oma, Flo mau sama Bunda, Bunda... " kata gadis kecil itu menolak dan langsung berlari ke pelukan Naya.
" Iya sayang, sini sama Bunda " kata Naya yang langsung memeluk anak asuhnya itu.
" Ayo pulang Bun, Flo takut di sini, ayo kita pulang " ajak gadis kecil itu.
" Iya sayang kita pulang ya, maaf Mom Naya tidak bisa menuruti keinginan mommy, Naya kasihan sama anak ini, Naya antara dia pulang dulu ya Mom,lain kali saja yang mommy rencanakan tadi " kata Naya lagi yang merasa sangat senang karena gadis kecil itu menjadi penyelamat untuknya.
Melihat gadis kecil itu terus merengek pada Naya, membuat hati Nadiya tersentuh.
" Haaah... baiklah kamu selamat kali ini Nay, tapi lain kali tidak ada alasan lagi untuk kamu menolak mengerti. " kata Nadiya yang sudah melotot pada Putrinya itu.
" Iya Mom, ya sudah Naya mau antar anak ini dulu ya, nanti kalau Naya tidak pulang jangan di cari ya, sekarang Naya sudah bekerja di rumah Anggun menjadi pengasuh anaknya ini, jadi mulai sekarang Naya akan tinggal di sana. " kata Naya
" Kenapa harus bekerja sebagai pengasuh Naya, tidak bisa apa sekali - sekali saja kamu menemaninya. " kata Nadiya.
" Tidak bisa Mom, kan sudah Naya ceritakan tadi, gadis kecil ini tidak mau dengan yang lain, ia masih sangat trauma, dan hanya dengan Naya dia mau tersenyum seperti ini. Jadi ayah anak ini meminta Naya untuk menjadi pengasuh anaknya, dan anak ini juga tidak mau pisah dengan Naya. " kata Naya lagi sambil mengelus kepala gadis kecil itu.
" Haaah... Ya sudah terserahlah, tapi kamu juga jangan lupa sama diri kamu sendiri, karena di sini ada mommy yang masih mengharapkan mu untuk segera berkeluarga, mengerti " kata Nadiya lagi yang mengalah karena kasihan melihat gadis kecil itu.
" Iya Mom, doakan saja ya. Ya sudah kami pamit dulu ya Mom, sayang ayo Salim dulu sama Oma " kata Naya yang mencium punggung tangan ibunya lalu bergantian dengan gadis kecil itu yang nurut apa yang dikatakan Naya.
" Iya mommy selalu mendoakan mu, ajak sering - sering kemari ya Nay cucu Oma ini, sering - sering main ke rumah Oma ya sayang " kata Nadiya sambil mencium Naya, bergantian dengan gadis kecil itu.
" Iya Mom, dah Mom. " pamit Naya
" Dah... " sahut Nadiya yang melihat kepergian putrinya bersama gadis kecil itu menggunakan mobil yang di sediakan Dirga untuk antara jemput anaknya sekolah.
" Hmm... Coba kamu beneran menjadi ibu seperti itu Nay, mommy akan sangat senang sekali melihatmu sudah berkeluarga. " kata Nadiya yang menatap sendu kepergian putrinya itu.
" Yah semakin susah deh buat menjodohkan Naya dengan pak Dirga kalau begini ceritanya, aku harus bagaimana sekarang huuuh bingung, bingung... " kata Nadiya yang sangat bingung memikirkan rencananya.
Setelah itu Nadiya masuk kembali ke dalam rumahnya, karena mobil yang membawa Naya sudah tidak terlihat lagi.
Sedangkan Naya dan gadis kecil itu saat ini sedang menuju ke arah pulang ke rumah Dirga, dan tanpa mereka sadari ada mobil hitam yang mengikuti mereka dari belakang sedari keluar dari kompleks perumahan tempat Naya tinggal.
" Bunda... " kata gadis kecil itu yang menyadari hal itu.