Semalam Bersama Hidden Rich

Keesokan harinya..

"Pagi Mami" sapa Egg yang sudah siap dengan pakaian sekolah nya.

"Pagi too sayang" balas Elster sambil mengecup kening sang putra tercinta.

"Apa Mami akan mengantarkan ku?" tanya Egg.

Dan Elster mengangguk sambil menyimpan makanan untuk sang putra.

"Nanti Mami juga akan menjemputmu, kebetulan pekerjaan Mami sangat sedikit hari ini" balas Elster.

Egg mengangguk dan mulai makann sendirian, tak lama setelah makan Egg pun di dorong oleh Meti keluar dari rumah.

Elster meminta bibi pembantu untuk menyiapkan bekal Egg dan membereskan meja, setelah itu Elster kembali ke kamarnya untuk mengambil tas nya.

"Semoga hari ini lebih baik, tidak ada drama-drama lagi" gumam Elster yang hampir setiap hari doa sebelum berangkat kerja nya selalu sama.

Tapi aneh nya masalah terus ada dan itu sedikit membuat Elster lelah karena dia harus banyak bersabar dan mengontrol emosi nya.

"Mami di sekolah ada gerai es krim terbaru apa aku boleh membeli?" tanya Egg.

"Bagaimana kalau Mami ganti dengan cake buatan Mami? kamu mau sayang?" jawab Elster sambil menyetir.

"No" balas Egg.

"Why? apa cake buatan Mami tak enak?" tanya Elster.

"Enak, hanya saja aku mau es krim dan teman-teman ku selalu membeli nya" jelas Egg.

Elster melihat putranya dari kaca spion, terdengar helaan nafas panjang saat melihat putranya terlihat sedih seperti itu.

"Baiklah, tapi lain kali tidak lagi ya" ucap Elster akhirnya.

"Hore! makasih Mami terbaik" ucap Egg happy.

Elster hanya tersenyum kecil melihat kebahagiaan kecil putra nya, dia harus berkonsultasi lagi pada Daniel agar putranya bisa secepat nya mendapatkan transplantasi sumsum tulang belakang.

"Terus lah tersenyum seperti ini, Mami hanya mau senyuman mu bukan yang lain sayang." batin Elster yang selalu melow memikirkan penyakit putranya yang sudah satu tahun ini masih belum kunjung sembuh.

Egg sekolah dengan Meti, Elster yang sudah mengantar putranya seperti biasanya langsung bergegas ke restoran.

Sesampainya di restoran Elster langsung ke ruangan nya, dia duduk dan melihat laptop nya karena hari ini dia hanya akan memeriksa pembukuan di setiap cabang milik nya.

Usaha milik almarhum Tiara dan Elster sekarang sudah memiliki 10 cabang, dan itu cukup membuat Elster bisa menghidupi keluarga kecilnya.

Tok..tok..

"Masuk"

"Nyonya memanggil saya?"

Elster melihat pegawai nya yang kemarin ikut andil dalam insiden sup panas yang membuat nya rugi 50 juta.

"Kamu tau apa kesalahan mu?" tanya Elster.

"Ya nyonya, maaf" ucap wanita itu menunduk.

"Duduklah, dan ceritakan apa masalah mu" titah Elster.

Wanita itu duduk dengan wajah takut nya, dia juga mendengar jika bos rugi 50 juta untuk uang ganti rugi agar masalah nya berakhir dengan jalan damai.

"Maaf nyonya, sebenarnya saya sedang terlilit hutang yang saya coba di aplikasi, dan bunga nya semakin melejit jadi karena itu saya tidak bisa fokus bekerja" wanita itu menunduk takut menjelaskan kenapa dia sampai tak bisa fokus bekerja.

Helaan nafas terdengar oleh wanita itu, membuatnya takut di pecat oleh Elster karena dia sudah bekerja lama dan sudah nyaman dengan pekerjaan nya.

"Itu bukan urusan ku mengetahui hutang kamu, tapi apa yang kamu lakukan kemarin cukup membuat aku merugi dan begitupun karyawan lain karena mendapatkan nilai buruk" Elster menjeda ucapannya.

"Aku minta maaf dan ini surat SP pertama mu, kamu memang sudah lama tapi untuk masalah kemarin itu cukup membuat aku kecewa jadi aku minta maaf" lanjut Elster.

Pegawai wanita itu menerima nya, dia memang salah tapi beruntung dia hanya mendapatkan SP, tapi itu lebih baik dari pada dia di pecat dari pekerjaan nya.

"Sekali lagi saya minta maaf nona" ucap wanita itu.

"Hem, setelah ini bekerja lah dengan benar, aku harap ini pertama dan terkahir kamu melakukan kesalahan" balas Elster.

Dan wanita mengangguk lalu keluar dari ruangan Elster.

Elster menghembuskan nafasnya kasar, bisa saja dia memecat pegawai nya, tapi dia tak bisa melakukan hal itu karena Elster tau mencari pekerjaan itu susah.

Dan kebanyakan orang kaya memang menyebalkan yang selalu memperpanjang masalah spele, dia bisa merasakan posisi pegawai nya yang pasti pusing dengan hutang nya tapi itu juga bukan urusan nya untuk membantu membayarkan, cukup dengan memberikan SP dan tak mengeluarkan nya mungkin dengan itulah Elster bisa membantu.

Elster kembali fokus pada pekerjaan nya, menjelang makan siang dia mendapatkan pesan untuk mengirimkan makanan untuk Daniel yang memesan makanan pada nya.

Tentu saja Elster tak masalah karena dia akan sekalian berkonsultasi pada Daniel akan kondisi putra nya.

"Halo"

"El, tambahkan dua lagi pesanan ku" ucap Daniel.

"Kenapa?" tanya El.

"Dua teman ku yang lain akan datang, dan ada dokter yang ahli kanker juga kau bisa berkonsultasi pada nya" jelas Daniel.

"Benarkah, aku akan segera ke sana" Elster sangat bersemangat.

"Hem, aku menunggu mu El"

🌹

Jangan lupa like coment and vote ya❤🤗🙏